PERAN KONSELING

DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA

PEDOMAN PRAKTIK

OATS – Ophthalmic Assistant Training Series

ARAVIND EYE CARE SYSTEM

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN KONSELING PASIEN
Apa itu konseling?
Konseling model Aravind
Ciri-ciri konselor pasien yang baik
Seni dalam konseling
Hambatan dalam berkomunikasi
Penggunaan analogi dalam konseling
Mengatur ruang konseling

BAB II DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Dasar anatomi mata
Fungsi mata
Penyakit sistemik dan dampaknya pada mata

BAB III PENTINGNYA PERAN KONSELING DALAM PROGRAM

PELAYANAN/PENGABDIAN MASYARAKAT
Peran konselor pasien dalam program pengabdian masyarakat
Tanggung jawab konselor pasien dalam aktivitas skrining mata
Tanggung jawab konselor pasiendi rumah sakit
Peran konselor dalam aktivitas skrining mata di sekolah
Konseling dalam aktivitas skrining mata di tempat kerja
Konseling dalam aktivitas skrining retinopati diabetik

BAB IV KATARAK
Apa itu katarak?
Jenis-jenis katarak
Gejala katarak
Opsi-opsi dalam pembedahan katarak
Peran konselor di klinik katarak

BAB V KONSELING DI KLINIK RETINA

Retinopati diabetik
Ablasio retina (Retinal Detachment)
Age related Macular Degeneration (AMD)
Retinitis pigmentosa

BAB VI GLAUKOMA
Jenis-jenis glaukoma
Gejala glaukoma
Pemeriksaan glaukoma
Tatalaksana glaukoma
Peran konselor
Pertanyaan yang sering muncul terkait glaukoma
BAB VII KONSELING DI KLINIK OFTALMOLOGI PEDIATRIK DAN STRABISMUS
Jenis-jenis gangguan
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kelainan refraktif
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus amblyopia
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus katarak dan IOL
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus retinoblastoma
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus strabismus
Penyebab, faktor resiko dan tatalaksana pada kasus retinopathy of prematurity
(ROP)
Kelainan kongenital mata
Konseling terkait bius umum

BAB VIII KONSELING DI KLINIK KORNEA

Gangguan-gangguan kornea
Prosedur LASIK
Konseling duka (donasi mata) dan konseling genetik

BAB IX KONSELING DI KLINIK RONGGA MATA (ORBITA)

Jenis-jenis gangguan rongga mata
Gangguan saluran lakrimal
Kelainan posisi kelopak mata
Tumor orbital
Protesa mata

BAB X GANGGUAN TRAKTUS UVEALIS

Jenis-jenis uveitis
Penyebab dan tatalaksana uveitis
Tanda dan gejala uveitis
Pemeriksaan uveitis

BAB XI KONSELING LOW VISION(KETERBATASAN PENGLIHATAN)

Pemeriksaan low vision
Penatalaksanaanlow vision
Rehabilitasi

BAB XII EFEKTIVITAS KONSELING BAGI PELAYANAN KESEHATAN MATA

Manfaat konseling bagi pelayanan kesehatan mata
BAB I PENDAHULUAN KONSELING PASIEN

MATERI

Apa itu konseling?

Konseling model Aravind

Ciri-ciri konselor pasien yang baik

Seni dalam konseling

Hambatan dalam berkomunikasi

Penggunaan analogi dalam konseling

Mengatur ruang konseling

TUJUAN

Untuk memberikan pengetahuan dasar terkait konseling pasien dan pentingnya

hal tersebut bagi rumah sakit khusus mata

SASARAN

Konselor dapat mempelajari:

- Jenis-jenis konseling
- Ciri-ciri konselor
- Pentingnya konseling
- Penggunaan analogi dalam konseling
- Mengatur ruang konseling yang kondusif untuk konseling yang efektif
BAB I
Pengantar Konseling Pasien
Pada institusi pelayanan kesehatan,
departemen konseling awalnya tidak bediri
secara terpisah dan pelaksanaan konseling
umumnya dilakukan oleh dokter atau
perawat secara langsung ke pasien.
Rumah Sakit Aravind adalah satu-satunya
rumah sakit mata di India, atau mungkin di
seluruh dunia, yang memiliki departemen
konseling untuk kepentingan pasien yang
berusia lanjut atau memiliki penurunan
penglihatan. Departemen ini membantu
pasien dengan memberikan informasi
verbal, penjelasan tentang penyakit, dan
memandu mereka dalam membuat
keputusan terkait pilihan pengobatan yang
tersedia.
Apa itu konseling?
Konseling pasien dapat didefinisikan
sebagai berikut
Konseling pasien adalah kegiatan non klinis
yang terspesialisasi dan terdiri dari
pemberian informasi, penjelasan, arahan,
dan kenyamanan bagi pasien selama pasien
berada di rumah sakit.
Awal terbentuknya konseling pasien
Sebelum departemen konseling dibentuk,
RSM Aravind mendapati sejumlah pasien
yang menolak untuk menjalani perawatan
medis ataupun pembedahan saat
mengadakan bakti sosial . Mereka mengaku
memiliki banyak halangan seperti kondisi
keluarga ataupun alasan personal lain.
Karena jumlahnya yang sangat banyak,
dokter dan MLOP tidak punya cukup waktu
untuk menggali alasan-alasan tersebut dan
meyakinkan pasien untuk segera menjalani
perawatan ataupun pembedahan. Akibatnya,
banyak pasien yang pulang dan menolak
tawaran pengobatan dan pembedahan gratis
tersebut.
Hal ini menyebabkan terbuangnya SDM,
waktu, dan uang dengan sia-sia. Dengan
tujuan untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut dan meningkatkan kepatuhan
pasien, pihak manajemen RSM Aravind
memutuskan untuk mempekerjakan individu
yang bukan berasal dari kalangan klinisi
namun memiliki dasar pengetahuan
oftalmologi dan keterampilan dalam
konseling.
Situasi serupa terjadi di lingkungan rumah
sakit, baik di bagian pelayanan yang gratis
dan berbayar. Departemen konseling
dirasakan sangat penting keberadaannya
untuk menjelaskan ke pasien terkait
penyakit mata yang diderita, perlunya
pemeriksaan khusus, menerima perawatan
medis dan pembedahan yang tepat dan
pentingnya follow-up.
Secara umum, pasien ingin tahu penyakit
mata apa yang ia derita, penyebabnya dan
perawatannya. Semuanya harus dijelaskan
ke pasien dengan bahasa mereka dan
sesederhana mungkin. Selain itu, RSM
Aravind juga merasa perlu mengadakan
konseling duka, terutama ketika pasien
mencari donor mata untuk transplantasi
kornea. Berdasarkan alasan-alasan tersebut,
RSM Aravind memutuskan untuk
mengambil beberapa stafdan mengangkat
mereka sebagai konselor pasien.
Pada tahun 1992 departemen konseling
resmi terbentuk di RSM Aravind-Madurai
dengan 7 konselor yang saat ini jumlahnya
melonjak menjadi 150 orang, per Juni 2007,
di seluruh RSM Aravind. Angka ini juga
termasuk yang ada di klinik cabang.
Sekarang, departemen ini menjadi bagian
tak terpisahkan dari RSM Aravind.
Tujuan konseling pasien
Tujuan utama konseling pasien adalah:
1. Mengurangi beban kerja dokter spesialis
mata dan MLOP agar mereka dapat
menggunakan waktu mereka dengan
lebih efisien untuk kegiatan klinis.
2. Memastikan kepuasan pasien, yang oleh
karenanya
3. Meningkatkan jumlah pasien
Konseling model Aravind
Ketika RSM Aravind memutuskan untuk
mengangkat konselor pasien, pertanyaan
terkait kualifikasi tingkat pendidikan calon
konselor pun muncul. Awalnya, wanita
lulusan S1 dan S2 dengan ilmu sosial dirasa
sesuai untuk pekerjaan ini. Beberapa
kandidat dengan persyaratan tersebut pun
direkrut. Namun, status pendidikan mereka
yang tinggi menciptakan jarak antara
mereka dengan pasien yang mayoritas
berasal dari desa. Mereka tidak mampu
menghargai hambatan yang ada pada pasien
yang berasal dari pedesaan miskin. Sehingga
program ini tidak berhasil.
Hal ini menyadarkan pihak manajemen
bahwa wanita dengan tingkat pendidikan
sedang dan berasal dari area pedesaan
adalah kandidat yang paling tepat. Akan
lebih baik jika kandidat berasal dari keluarga
besar dengan lansia seperti kakek dan nenek.
Mereka umumnya lebih menghormati dan
menyayangi lansia dan terbiasa dengan gaya
hidup yang ekonomis dan sederhana.
Mayoritas kandidat adalah lulusan SMA
ataupun diploma. Mereka dapat berbicara
dengan pasien yang berasal dari desa dengan
bahasa yang biasa mereka gunakan.
Utamanya, mereka berkarakter baik dan
sayang terhadap lansia.
Oleh karena itu, RSM Aravind merekrut
kandidat-kandidat wanita yang sesuai
kriteria tadi dan memberikan mereka
pelatihan konseling. Dua tahun program
pelatihan dirancang yang terdiri atas 2
bagian. Bagian pertama berlangsung selama
3 bulan yang berisikan pemberian materi
terkait pengetahuan dasar anatomi tubuh
manusia, anatomi dan fisiologi mata dan
gangguan umum pada mata. Pada 9 bulan
berikutnya mereka diperkenalkan dengan
berbagai departemen pelayanan mata dan
aktivitas pengabdian masyarakat. Selain itu,
mereka juga dilatih keterampilan
komunikasi, pembuatan keputusan,
negosiasi, serta seni dalam konseling, yang
meliputi bahasa tubuh dan modulasi suara.
Pada bagian kedua di tahun berikutnya,
mereka mulai melakukan konseling di
bawah pengawasan. Kandidat yang
menyelesaikan pelatihan kemudian diangkat
sebagai konselor di seluruh RSM Aravind
pusat.
Hal tersebut menjadi model Aravind dalam
sistem konseling dan perekrutan konselor.
Macam-macam peran konselor pasien
Pada setting rumah sakit mata, konselor
pasien memiliki peran sebagai berikut.
Pembimbing dan rekan
Konselor harus membimbing pasien sejak
pasien datang ke rumah sakit hingga mereka
pulang setelah mendapatkan perawatan.
Setelah pasien mengisi registrasi, ia akan
dibimbing oleh konselor menuju unit terkait
untuk diperiksa oleh dokter ataupun
refraksionis. Pasien yang membutuhkan
pemeriksaan biokimia atau mikrobiologi
akan dipandu menuju laboratorium.
Pemberi informasi
Setelah pasien dipandu dari ruang dokter
menuju departemen konseling, konselor
akan menyambut mereka dengan senyuman
dan memulai konseling dengan percakapan
ringan terlebih dahulu. Aspek pertama
dalam konseling adalah memberikan pasien
informasi mengenai penyakit mata yang
diderita, keadaannya saat ini, perawatan
medis dan pembedahan yang
direkomendasikan serta berbagai opsi
tindakan bedah dan tipe kamar yang tersedia
serta estimasi biaya.
Konselor juga mengembangkan kesadaran
pasien tentang penyebab dan dampak dari
penyakit mata yang diderita, serta
konsekuensinya jika tidak diobati. Harus
diingat bahwa tidak boleh ada kesan rasa
takut yang tertinggal di benak pasien.
Dengan ini, pasien diharapkan mengetahui
dengan jelas tentang kondisinya sehingga
mau menjalani perawatan yang dianjurkan
oleh dokter.
Konselor dapat membantu pasien dalam
memahami penggunaan obat dan pentingnya
follow-up. Mereka juga boleh memberitahu
pasien terkait apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan sehari-hari setelah sampai
di rumah. Konselor dapat mengingatkan
pasien lewat telepon/surat jika pasien tidak
dating untuk follow-up.
Fasilitator
Konselor bertindak sebagai fasilitator agar
pasien mampu menjalani pembedahan
kapanpun direkomendasikan oleh dokter.
Pasien mungkin mengalami hambatan dari
sisi psikologis ataupun sisi keluarga ketika
memutuskan untuk menjalani pembedahan.
Masalah ini harus ditangani oleh konselor
sesuai dengan situasinya dan pasien harus
diyakinkan soal manfaat yang diperoleh dari
pembedahan. Hal ini akan membantu pasien
dalam proses penerimaan.
Membantu dalam membuat keputusan
Salah satu peran penting konselor adalah
membantu pasien dalam membuat keputusan
dalam menjalani proses pembedahan
tertentu, perawatan medis ataupun memilih
tipe kamar selama proses perawatan.
Negosiator
Pasien dengan ablasio retina, glaukoma,
ataupun penyakit akut mata lainnya datang
ke rumah sakit mata untuk diobati. Beberapa
pasien mungkin menunda pengobatan
ataupun pembedahan karena alasan keluarga
ataupun ingin mengumpulkan uang yang
cukup terlebih dahulu.
Dalam situasi seperti ini, konselor harus
menerangkan kepada pasien perihal
keseriusan penyakit mata tersebut. Mereka
harus membuat pasien paham bahwa jika ia
tidak menjalani perawatan segera, resiko
kehilangan penglihatan akan semakin tinggi
dan penglihatan merupakan hal yang lebih
penting dibandingkan alasan keluarga.
Jika pasien tidak memiliki cukup uang tetapi
ingin menjalani pengobatan, maka konselor
wajib menolong pasien lewat negosiasi
dengan pihak manajemen agar memberi
kelonggaran terkait biaya.
Dengan negosiasi tersebut, pasien
diharapkan mampu menjalani perawatan
atau pembedahan yang dibutuhkan.
Pemberi dukungan
Tidak semua pasien datang ke rumah sakit
dengan diantar oleh kerabat ataupun teman.
Pasien tersebut, terutama yang dengan
penyakit mata, membutuhkan seseorang
untuk mendukung mereka selama berada di
rumah sakit. Tidak adanya kerabat/teman
untuk mengantar pasien seringkali
menyebabkan pasien enggan ke rumah sakit.
Hal ini sering dijumpai pada pasien yang
berasal dari pedesaan yang datang ke acara
bakti sosial mata gratis.
Konselor dapat berperan sebagai kerabat
atau teman bagi pasien tersebut dengan
mendampingi pasien selama di rumah sakit
kemana pun mereka ingin pergi atau harus
pergi.
Dewasa ini, pasien bakti sosial memerlukan
seseorang untuk mendampingi mereka ke
rumah sakit untuk menjalani operasi katarak.
Terkadang pasien memilih pulang tanpa
dibedah hanya karena ingin didampingi
kerabat.
Konselor maju untuk membantu pasien
selama berada di rumah sakit. Pasien yang
menderita penyakit asma dan akan dioperasi
katarak di RSM Aravind pun akan
didampingi terus-menerus oleh konselor
selama pasien dirawat di rumah sakit.
Bantuan kemanusiaan tersebut menarik
banyak pasien untuk datang ke rumah sakit
dan juga meningkatkan citra rumah sakit.
Menghibur pasien
Terkadang, pasien dengan suspek tumor
mata atau dengan nyeri hebat dan kebutaan
diharuskan untuk diangkat bola matanya.
Pada kasus seperti ini, konselor harus
menunjukkan simpati ke pasien. Konselor
harus berbicara dengan penuh rasa simpati
dan menjelaskan keadaan mata mereka.
Konselor harus menerangkan dengan
sejelas-jelasnya bahwa tidak ada pilihan
tindakan lainnya yang bisa diambil untuk
mengatasi penyakit atau sekedar
memperbaiki kondisi mata mereka, dan
pengangkatan bola mata merupakan hal
yang penting untuk pasien.
Selama pembicaraan, konselor
perlumencoba menenangkan dan menghibur
perasaan pasien. Pasien perlu ditunjukkan,
tanpa menyakiti perasaan mereka, bahwa
ada orang lain yang tidak memiliki mata
ataupun penglihatan namun tetap memiliki
hidup yang bermanfaat. Ada pusat
rehabilitasi yang mau melatih kerajinan
tangan pada mereka atau aktivitas lainnya
untuk mendapat penghasilan. Mereka tidak
perlu merasa menjadi beban bagi keluarga
ataupun masyarakat. Perkataan yang
menenangkan dan menyemangati tersebut
dapat menenangkan pasien.
Penghubung antara pasien dan dokter
Pasien mungkin ingin mengetahui
beberapainformasi secara terperinci
daridokter yang menangani mereka. Pada
situasi ini, konselor harus berperan sebagai
penghubung antara dokter dan pasien.
Pertanyaan atau klarifikasi apapun yang
ingin pasien sampaikan ke dokter akan
ditanyakan sendiri oleh konselor atas nama
pasien. Informasi yang diberikan dokter
akan disampaikan oleh konselor ke pasien.
Penghubung antara pasien dan keluarga
Pada kasus pasien yang ditinggal sendiri di
bangsal dan ingin menghubungi keluarganya
segera, konselor dapat bertindak sebagai
penghubung antara mereka. Konselor dapat
menghubungi anggota keluarga mereka yang
sedang ada di area tertentu di rumah sakit
atau di tempat lain dan menyampaikan pesan
pesan klien untuk mendapatkan balasan.
Buku manual ini berisikan hal-hal seperti ini
dan aspek-aspek terkait konseling yang
sangat bangat bermanfaat bagi calon
konselor di seluruh dunia.
Ciri-ciri konselor pasien yang baik
a) Konselor pasien diharuskan memiliki
penampilan yang menarik dan
menyenangkan. Hal tersebut akan
berdampak positif pada pasien dan
pendampingnya. Hal ini juga akan
mempengaruhi pasien untuk mau
membicarakan keraguannya pada
konselor.
b) Konselor harus memiliki kemauan yang
kuat untuk melayani pasien lansia dan
dengan keterbatasan penglihatan.
Mereka seharusnya tidak memiliki
halangan untuk berbicara ataupun
membimbing mereka ke berbagai tempat
di rumah sakit.
c) Memiliki pikiran yang jernih merupakan
kualitas penting lainnya yang perlu
dimiliki oleh seorang konselor. Konselor
harus memiliki ide yang jelas tentang
apa yang akan ia sampaikan ke pasien.
Konselor tidak boleh ragu atau bingung
dalam menyampaikan informasi ke
pasien.
d) Komunikasi yang sederhana dan jelas
merupakan keterampilan penting lainnya
yang konselor harus miliki. Karena
konselor harus mengkomunikasikan
informasi tentang penyakit dan
pengobatan ke pasien, mereka harus
memiliki kemampuan untuk
menjelaskan hal tersebut dalam bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti.
e) Kualitas lain yang perlu ada dalam diri
konselor adalah semangat dan kebaikan.
Selain kualitas pelayanan medis yang
tinggi, pasien juga membutuhkan
pelayanan yang manusiawi dari staf dan
karyawan. Kebaikan dan semangat akan
membantu meringankan masalah
psikologis yang mungkin diderita pasien.
Konselor memiliki peran penting dalam
aspek ini.
f) Konselor juga harus memiliki sikap
simpati ke pasien. Mereka perlu
mendengarkan masalah pasien dengan
penuh simpati dan berusaha sebisa
mungkin membantu dan membimbing
mereka mendapatkan perawatan yang
sesuai di rumah sakit.
g) Pengetahuan oftalmologi dasar juga
wajib dimiliki konselor. Hanya mereka
yang memiliki pengetahuan oftalmologi
dapat menjelaskan dengan jelas
mengenai penyebab, gejala, dan kondisi
penyakit mata saat ini.
h) Konselor sebaiknya memiliki
kemampuan untuk mengerti masalah
pasien dan berespon sesuai kondisi.
Kualitas ini diperlukan untuk memahami
gangguan mata serta masalah personal
dan keluarga yang dimiliki pasien agar
bisa membantu mereka dalam membuat
keputusan menjalani perawatan ataupun
memilih kamar rawat.
Jenis-jenis konseling
Ada 3 jenis konseling di RSM Aravind,
yaitu:
a) Konseling Individu
b) Konseling Kelompok
c) Konseling Keluarga
Konseling Individu
Konseling individu dilakukan kepada
seorang pasien dengan didampingi keluarga
atau kerabat. Konseling tipe ini biasanya
dilakukan di rumah sakit (Gambar 1.1).
Keuntungan
- Perhatian penuh dapat diberikan kepada
setiap pasien.
- Pasien merasa bebas untuk berbicara
dengan konselor dan meminta klarifikasi
tanpa ragu-ragu.
- Konselor dapat menanyakan pertanyaan
sensitif ke pasien terkait kesehatan atau
kondisi matanya.
- Memungkinkan terjadinya percakapan
yang jujur antara pasien dan konselor.
- Tingkat penerimaan pasien (untuk
menjalani pembedahan atau pengobatan)
sangat tinggi.
- Sebagai hasilnya, tingkat kepuasan
pasien sangat tinggi dibandingkan
konseling kelompok.
- Hanya membutuhkan ruangan yang
kecil.
Konseling Kelompok
Konseling kelompok umumnya dilakukan
saat bakti sosial. Karena banyaknya pasien,
konseling individu per pasien tidak mungkin
dilaksanakan dengan terbatasnya ruang dan
waktu.
Dikarenakan pasien yang datang ke bakti
sosial umumnya memiliki penyakit mata
yang sama seperti katarak dan retinopati
diabetik, informasi dan saran yang diberikan
pada pasien tersebut pun relatif sama.
Kelompok kecil pasien dibentuk. Konselor
berbicara ke masing-masing-masing grup
dan menjelaskan perlunya tindakan
pembedahan, bagaimana mereka akan
dibawa ke rumah sakit untuk menjalani
pembedahan, fasilitas yang tersedia untuk
pasien, dan bagaimana mereka akan diantar
pulang setelah tindakan.
Setelah pasien bakti sosial diantar ke rumah
sakit, konselor mengadakan konseling
praoperatif dan post operatif untuk setiap
kelompok pasien.
Selain di bakti sosial, konseling kelompok
juga dilaksanakan di area bebas di RSM
Aravind di mana konseling individu tidak
mungkin dilakukan akibat terlalu banyaknya
massa (Gambar 1.2).
Keuntungan
- Pada konseling kelompok, orang yang
pemalu pun akan termotivasi untuk
berinteraksi. Pasien yang khawatir
dengan penyakit mata yang mereka
alami akan bertemu dengan berbagai
orang yang memiliki masalah yang
sama.
- Karena grup tersebut dibentuk
berdasarkan latar belakang jenis kelamin
dan sosial ekonomi yang sama, pasien
dapat mengidentifikasi diri mereka
dalam kelompok.
- Rasa takut yang pasien alami turun
dengan drastis.
- Ketika salah satu anggota kelompok
bertanya, pasien yang pendiam pun akan
termotivasi untuk bertanya.
- Ketika konselor sudah pergi, anggota
kelompok yang belum paham apa yang
dikatakan konselor dapat menanyakan ke
teman anggota kelompok terkait hal
yang belum dipahami.
- Grup pasien tersebut juga dapat
berfungsi sebagai media yang efektif
dalam menyebarkan pelayanan
kesehatan mata yang tersedia di rumah
sakit sehingga dapat mengurangi kasus
kebutaan di tingkat nasional.
Konseling Keluarga
Konseling keluarga memiliki 2 komponen.
- Konseling genetik
- Konseling duka
Beberapa pasien, umumnya pasien anak,
menderita kelainan mata herediter atau
kongenital.
Konseling Genetik
Pernikahan antar kerabat dekat
(konsanguinitas) adalah penyebab utama
penyakit ini. Ketika menangani kasus ini
atau ketika pasien dibawa ke rumah sakit
untuk berobat, konselor harus melakukan
konseling kepada orang tua ataupun
nenek/kakek pasien.
Mereka harus diberi penjelasan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh kelainan
genetik akibat pernikahan konsanguinitas.
Harus ditekankan juga bahwa untuk ke
depannya, calon pasangan tidak boleh
memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
Konseling Duka
Pada beberapa kasus, diperlukan
pengangkatan bola mata pada pasien yang
mengalami penyakit mata akut dan tidak
dapat disembuhkan. Pada kasus seperti ini,
perlu dilakukan konseling duka untuk
keluarga pasien.
Orang tua/lansia di keluarga pasien akan
diajak ke ruang konseling. Konselor akan
menyampaikan dengan penuh rasa simpati
bahwa penyakit mata pasien benar-benar
serius dan menyakitkan. Tidak ada lagi
tindakan yang dapat dilakukan. Dan satu-
satunya cara agar pasien bisa terbebas dari
rasa sakit adalah dengan mengangkat bola
mata. Jika pasien mengalami retinoblastoma,
keluarga harus diberi penjelasan bahwa
kecuali mata pasien diangkat, maka kanker
akan menyebar ke seluruh tubuh dan
membahayakan nyawa pasien.
Selama proses konseling duka, konselor
harus mampu mengidentifikasi dirinya
sendiri dengan anggota keluarga pasien dan
ikut merasakan derita yang mereka rasakan.
Seni dalam Konseling
Beragam aspek dalam konseling
1. Bahasa Tubuh
2. Memperhatikan
3. Modulasi suara
Bahasa Tubuh
Dalam percakapan verbal, kata-kata yang
disampaikan oleh kedua pihak yang terlibat
harus dapat didengar dan dapat dipahami
maknanya. Selama percakapan tersebut
tubuh pembicara juga berbicara secara
spontan. Fenomena umum ini disebut bahasa
tubuh.
Bahasa tubuh menyampaikan lebih banyak
pesan ke pendengar dibandingkan bahasa
verbal yang diucapkan. Hal ini adalah
ekspresi visual perasaan seseorang terhadap
orang lain. Karena wajah adalah bagian
tubuh yang paling ekspresif, konselor harus
hati-hati dengan ekspresi wajahnya sendiri.
Sebagai contoh, jika konselor menunjukkan
wajah tidak peduli atau serius, pasien
mungkin berpikir bahwa konselor tidak
tertarik dengan hasil prosedur
diagnostiknya. Konselor perlu sering
tersenyum kecuali pada kondisi tertentu.
Senyum konselor adalah salah satu alat
terkuat dalam komunikasi. Senyum akan
membuat pasien lebih rileks dan nyaman
serte berpikir bahwa konselor tersebut
adalah orang yang terbuka, ramah, dan
bersahabat.
Terkadang, akibat banyaknya antrian pasien
di ruang tunggu atau pertanyaan tidak
relevan yang dilontarkan pasien, konselor
merasa tersinggung atau tegang. Akan tetapi
konselor yang baik harus tetap tenang tanpa
mengekspresikan perasaannya dan tetap
tersenyum. Konselor harus ingat bahwa
pasien sangat sensitif terhadap ekspresi
wajah karyawan medis dan non-medis di
rumah sakit.
Selain senyum, kontak mata juga merupakan
salah satu aspek penting dalam bahasa
tubuh. Jika konselor mampu menjaga kontak
mata dengan pasien selama proses
konseling, maka pasien akan mulai
mempercayai konselor. Sedikit kontak mata
akan disalah artikan oleh pasien sebagai
ketidak tertarikan konselor dengan masalah
pasien. Jika pasien mendapati konselor tidak
menatap pasien selama berbicara, pasien
akan merasa tidak nyaman.
Gerakan tangan konselor merupakan aspek
penting lainnya dalam bahasa tubuh. Gerak
tubuh yang bersahabat cenderung membuat
konselor tampak terbuka dan jujur. Dengan
menunjukkan jari atau mendekatkan tangan,
konselor dapat menekankan apa yang
sedang dibicarakan. Gerakan tangan juga
menunjukkan ketertarikan konselor dan
komitmennya dalam membimbing dan
membantu pasien. Namun, terlalu banyak
gerakan tangan akan membuat konselor
tampak gugup dan emosional. Meremas jari
atau membuat simpul dari kain saree,
menyentuh wajah dll., akan membuat
konselor tampak tegang dan tidak jujur.
Postur tubuh merupakan aspek penting
berikutnya dalam bahasa tubuh. Cara duduk
atau mencondongkan badan ke arah pasien
adalah tanda bahwa konselor tertarik,
bersikap terbuka, dan penuh perhatian.
Mencondongkan badan ke belakang atau
menjaga jarak dengan pasien akan
menciptakan kesan bahwa konselor tidak
begitu tertarik pada masalah pasien.
Konselor sebaiknya tidak membungkukkan
bahu atau menundukkan kepala, karena hal
tersebut akan disalah artikan sebagai ketidak
yakinan konselor tentang apa yang dirinya
katakan. Postur tubuh yang rileks akan
memberi kesan percaya diri yang tinggi.
Postur kepala merupakan indikator sikap
yang baik. Konselor harus menjaga
kepalanya dalam posisi lurus jika ia ingin
menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya
dan serius dengan apa yang diucapkan.
Dengan sedikit menganggukkan kepala
secara perlahan, konselor dapat meyakinkan
pasien bahwa ia bersahabat dan
mendengarkan apa yang pasien katakan.
Konselor mesti membuat pasien merasa
nyaman dan hindari berada terlalu dekat atau
terlalu jauh dengan pasien. Berdiri sejauh 2
kaki dari pasien merupakan jarak yang
aman. Berdiri terlalu dekat akan membuat
pasien agak kurang nyaman dan terlalu jauh
akan membuat pasien seakan-akan ditolak
keberadaannya. Aspek penting lainnya
adalah menghindari suara-suara seperti “eh”,
“uh”, “hm” dan pengulangan kata-kata. Hal
tersebut akan mendistraksi pasien.
Wajah, muka, dan postur tubuh menandakan
pikiran seseorang. Hal tersebut memberikan
petunjuk apakah kata-kata yang diucapkan
konselor konsisten dengan yang dirinya
rasakan. Pengetahuan tentang bahasa tubuh
dapat membantu menyampaikan pesan ke
pasien secara konsisten serta menciptakan
rasa nyaman dan percaya di diri pasien.
Dengan demikian, konselor perlu
meningkatkan bahasa tubuh mereka.
Memperhatikan
Memperhatikan merupakan keterampilan
yang paling dibutuhkan dari seorang
konselor. Memperhatikan adalah seni
mendengarkan dan memahami. Konselor
wajib mendengarkan terlebih dahulu apa
yang pasien ucapkan dan tidak menyela
ketika pasien berbicara. Setelah pasien
selesai berbicara, konselor baru boleh
mengajukan pertanyaan. Menyela atau
interupsi dapat mengganggu jalan pikir
pasien dan ia mungkin lupa menyebutkan
poin penting terkait masalah mereka, atau ia
lupa menanyakan informasi penting ke
konselor.
Konselor harus memiliki keterampilan untuk
mengerti dan mengingat apa yang pasien
katakan. Setelah pasien selesai berbicara,
konselor dapat menanyakan pertanyaan
singkat ke pasien dengan suara yang penuh
perhatian untuk mengklarifikasi suatu poin.
Memerhatikan memiliki dua unsur dasar
1. Mendengarkan: menangkap dan
mengingat apa yang pasien katakan.
2. Memahami: mengerti masalah dan
kebutuhan pasien dari apa yang
diucapkan.
Ciri-ciri pendengar yang baik
- Konselor berusaha memenuhi kebutuhan
dan keinginan pasien setelah
mendengarkan dan memahami
kebutuhan dan pilihan pasien.
- Menunjukkan dengan jelas bahwa ia
mendengarkan pasien lewat bahasa
tubuh yang baik.
- Menyampaikan kata-kata simpati ke
pasien.
- Menunjukkan rasa hormat dan
ketertarikan.
Konselor perlu memiliki ciri-ciri di atas
sehingga proses konseling akan lebih efektif.
Banyak orang yang harus meningkatkan
keterampilan mendengar mereka masing-
masing. Banyak manfaat dari menjadi
pendengar yang baik. Kemampuan
mendengar yang baik akan membuat
konselor mampu untuk bertemu dan
melakukan konseling ke lebih banyak pasien
dalam waktu singkat.
Modulasi suara
Modulasi suara sangat bergantung dengan
situasi. Ketika konselor menjelaskan suatu
penyakit dan pengobatannya ke pasien, ia
harus menjelaskan semuanya dengan lembut
dan tempo yang lambat. Tidak boleh ada
kekakuan pada suara konselor. Cara dan
nada dalam menyampaikan kata-kata harus
sesuai dengan jenis informasi yang
diberikan. Ketika konselor ingin
menjelaskan kegawatan penyakit pasien, ia
harus menerapkan modulasi suara yang
sesuai. Tergantung situasinya, konselor
harus bisa memodulasi suara dengan bahasa
tubuh yang sesuai.
Contoh:
1. Ketika menanyakan tentang keluarga
pasien, suara konselor diupayakan
terdengar normal dan ramah seolah-olah
seperti teman dekat.
Contoh: Halo/Hai
2. Ketika menjelaskan tentang suatu
penyakit mata, konselor harus
memodulasi suara seperti seorang guru
yang tulus yang berusaha sebaik-baiknya
untuk menjelaskan suatu materi ke
muridnya.
Contoh: Anda harus berhati-hati dalam
menggunakan obat.
3. Ketika konselor ingin menyampaikan
sesuatu yang harus pasien ingat, ia harus
memodulasi suara seperti seorang ibu
yang menasihati anaknya untuk tidak
melakukan sesuatu.
Contoh: Jangan taruh obat di area yang
bisa dijangkau anak-anak.
4. Ketika ingin menyampaikan sesuatu
yang serius ke pasien atau
pendampingnya, ia harus memodulasi
 suara seperti eorang kerabat dekat yang
ingin menyampaikan informasi yang
tidak menyenangkan dengan perlahan
tanpa mengecewakan yang
mendengarkan.
Hambatan dalam Berkomunikasi
Ada beberapa aspek yang dapat
mengganggu penyampaian pesan atau
informasi dari individu ke individu lainnya.
Aspek tersebut disebut hambatan
komunikasi yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
Menyampaikan sesuatu dengan cara yang
tepat akan menghindari misinterpretasi
Menerangkan dan menjelaskan materi
adalah aspek inti dari konseling. Terkadang
pasien salah mengartikan apa yang
disampaikan konselor. Hal ini karena
persepsi dan pemahaman individu tidak ada
yang persis sama. Mereka berbeda satu sama
lain.
Aspek ini harus tertanam di benak para
konselor. Sebagai contoh, pasien glaukoma
mendatangi konselor setelah follow-up
dengan dokter. Dokter tersebut memberikan
catatan di rekam medis bahwa kondisi
pasien sama seperti sebelumnya dan tidak
mengalami perburukan.
Ketika menjelaskan keadaan pasien saat ini,
konselor dapat mengatakan ke pasien,
“keadaan mata Anda sama seperti
sebelumnya dan tidak ada perubahan”.
Meski konselor mengatakan hal yang
sebenarnya, kata-kata tersebut mungkin
dapat disalah artikan pasien yang berpikir
bahwa kondisinya tidak membaik meskipun
sudah meneteskan obat mata dalam jangka
waktu yang lama. Untuk menghindari
miskomunikasi seperti ini, konselor dapat
menagatakan, “kondisi mata Anda berespon
terhadap pengobatan yang Anda jalani. Obat
tersebut mencegah perburukan penyakit
glaukoma Anda. Hasilnya, kondisi mata
Anda tidak memburuk dan tetap sama
seperti beberapa bulan sebelumnya.”
Pemilihan kata ini akan menambah rasa
percaya diri pasien dan mendorongnya
untuk melanjutkan pengobatan. Ketika
pasien pulang dari rumah sakit dengan
kondisi salah mengartikansuatu pesan, ia
mungkin tidak lagi tertarik melanjutkan
pengobatan. Hal tersebut akan berdampak
pada prognosis penyakitnya dan berujung
pada kebutaan.
Pada umumnya, orang awam tidak begitu
paham soal terapi laser. Kata ‘laser’ itu
sendiri meninggalkan kesan berbahaya di
pikiran pasien. Mereka beranggapan bahwa
laser itu berbahaya dan terapi laser akan
sangat menyusahkan. Maka, selain
menyampaikan mengapa pasien
membutuhkan tindakan ini, konselor harus
menjelaskan bahwa tindakan ini singkat dan
sederhana serta bermanfaat bagi pasien.
Mata adalah organ yang sangat berharga
bagi setiap manusia. Merupakan hal yang
lumrahjika seseorang butuh berpikir dua kali
sebelum menjalani operasi mata. Oleh
karena itu, konselor wajib menjelaskan
bahwa operasi untuk katarak, glaukoma,
maupun retinopati diabetik tidak
membahayakan pasien, dan malah akan
meningkatkan atau mempertahankan
penglihatan pasien.
Menyampaikan poin penting dan
menghindari detail yang tidak perlu
Saat konseling, konselor sebaiknya
menginformasikan pasien poin-poin yang
penting dan menghindari detail atau
informasi yang tidak penting. Jika saran atau
informasi yang diberikan mengandung
terlalu banyak poin penting, pasien mungkin
akan melewatkan beberapa poin penting
atau melupakannya sama sekali. Hal ini
sering terjadi pada konseling kelompok.
Bebeapa pasien mungkin tidak menerima
info yang lengkap. Mereka lalu bertanya
pada pasien yang juga melewatkan sebagian
informasi. Penengah, seperti pendamping
dan kerabat, terkadang tidak mampu
menyampaikan informasi ke pasien dengan
lengkap, jika pesan yang disampaikan terlalu
banyak.
Untuk menghindari hal tersebut, konselor
harus meringkas pesan dan membuat
pernyataan singkat yang dapat dimengerti
dan diserap oleh pasien dengan baik.
Konseling harus diberikan sesuai status
pendidikan, kondisi saat ini, dan kebutuhan
pasien. Konselor diharapkan mampu
menjelaskan ke pasien mengenai penyebab,
gejala, jenis, kondisi penyakit yang diderita
saat ini, dan pilihan pengobatan yang
tersedia. Akan tetapi, pada pasien lansia,
terutama yang berstatus pendidikan rendah
mungkin tidak akan terlalu tertarik dengan
informasi ini. Kekhawatiran mereka hanya
berkisar tentang obat apa yang diberikan,
berapa lama dia harus menggunakan obat,
dan berapa lama penyakitnya akan sembuh.
Oleh karena itu, informasi tersebut harus
diberikan pada pasien yang mampu
memahami dan membutuhkannya.
Kendala bahasa
Konselor sebaiknya berbicara ke pasien
dengan bahasa mereka atau bahasa yang
dapat mereka mengerti. Pilihan kata harus
spesifik dan akurat. Gunakan kata-kata yang
bisa dipahami pasien.
Gaya bahasa sebaiknya tidak terlalu tinggi.
Gunakan yang sederhana dan langsung agar
pasien mampu memahami pengobatan dan
cara menggunakan obat. Konselor sama
sekali tidak boleh menyatakan opininya
mengenai prosedur pembedahan tertentu
atau menyarankan memilih prosedur
pengobatan tertentu.
Agar pasien mendengarkan konselor
Umumnya pasien dengan nyeri fisik atau
sedang dalam keadaan cemas tidak mampu
memperhatikan apa yang konselor ucapkan.
Ketika mendengarkan konselor, pikiran
pasien mungkin menjadi kurang fokus.
Konselor harus menangani sikap pasien
tersebut dan mencoba untuk mengatasi
masalah ini.
Saat melakukan konseling, konselor harus
sering berhenti menjelaskan dan
menanyakan sudah sejauh mana pasien
mengerti informasi yang diberikan.
Pertanyaan tersebut akan membuat pasien
sadar dan berusaha lebih memperhatikan.
Konselor dapat meminta pasien dengan
sopan untuk mendengarkan apa yang ia
ucapkan.
Di tengah penjelasan, pasien mungkin
menginterupsi untuk bertanya. Konselor
dapat meminta pasien untuk menunggu
hingga dirinya selesai bicara.
Kendala lainnya
Selain hambatan-hambatan yang disebutkan
di atas, terdapat hambatan lainnya, seperti
umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin,
status sosial, status ekonomi, latar belakang
agama dan budaya, dll. Hambatan tersebut
dapat mengganggu komunikasi yang efektif
antara pasien dan konselor.
Sebagai contoh, pasien lansia mungkin ragu
untuk bertanya atau mengklarifikasi
konselor dan konselor yang masih gadis
belia akan merasa canggung jika berbicara
dengan pasien yang terlihat seperti orang
kaya. Konselor memiliki tanggung jawab
agar hambatan tersebut tidak mengganggu
komunikasi selama konseling.
Konselor juga harus menghindari asumsi
bahwa pasien sudah mengetahui suatu
informasidengan terperinci. Semua
informasi penting harus disampaikan ke
pasien dengan jelas.
Distraksi
Hal-hal yang mendistraksi di ruang
konseling juga menjadi hambatan dalam
berkomunikasi. Terlalu banyak orang yang
berbicara bersamaan, telepon sering
berbunyi, dan interupsi oleh rekan kerja
adalah faktor-faktor yang bisa mendistraksi
dan harus dihindari.
Cara mengatasi hambatan
Mayoritas pasien dengan penyakit mata
seperti katarak dapat ditangani dengan sekali
pembedahan yang dilakukan di daerah
pedesaan. Mereka umumnya kurang siap
untuk menerima manfaat dari pelayanan
mata tersebut dikarenakan takut dioperasi,
tidak mampu membayar, kemampuan untuk
mengatasi penurunan penglihatan yang
dirasakan, dan kesulitan untuk
meninggalkan tanggung jawab sehari-hari.
Konselor bertanggung jawab untuk
mengatasi hambatan personal pasien ini
dengan kemampuan komunikasi yang
dimiliki. Mereka wajib meyakinkan pasien
untuk menjalani perawatan atau
pembedahan yang direkomendasikan oleh
dokter dengan segera.
Apa yang harus dijelaskan
Pasien dan keluarga perlu diberikan
beragam informasi penting, seperti:
1. Detail mengenai penyebab, gejala, dan
karakteristik penyakit mata yang diderita
pasien.
2. Hasil pemeriksaan diagnostik.
3. Detail mengenai pengobatan atau
pembedahan yang direkomendasikan
oleh dokter.
4. Berbagai pilihan pembedahan yang ada
di rumah sakit.
5. Perkiraan biaya pengobatan atau
prosedur pembedahan.
6. Informasi tentang jenis kamar rawat
yang tersedia dan biayanya.
7. Petunjuk pasca operasi.
8. Perlunya melakukan follow-up, dll.
Informasi tersebut diberikan untuk
meningkatkan kesadaran pasien, membantu
membuat keputusan, dan memotivasi pasien
untuk menjalani proses perawatan sesegera
mungkin.
Informasi juga diberikan untuk
menyesuaikan ekspektasi pasien terkait hasil
pengobatan. Pemberian informasi yang tepat
akan meningkatkan kepatuhan pasien dalam
menjalani rejimen pengobatan. Sebagai
contoh, konselor harus menjelaskan
pentingnya meneteskan obat mata secara
rutin pada pasien yang baru menjalani bedah
katarak. Pasien glaukoma atau retinopati
diabetik harus diinformasikan perlunya
melakukan follow up secara reguler untuk
memastikan keberhasilan rejimen
pengobatan.
Penggunaan analogi dalam konseling
Teknik memberikan berbagai informasi ke
pasien dengan cara yang mereka pahami
adalah tantangan terbesar bagi konselor.
Dalam konteks ini, penggunaan analogi
memiliki peranan yang besar.
Pasien yang akan menjalani operasi katarak
dihadapkan pada berbagai macam pilihan
operasi dan jenis IOL yang cocok untuk
dirinya. Informasi terkait teknis operasi,
keuntungan, dan kerugian kemungkinan
tidak dapat dipahami oleh orang awam.
Selain itu juga bisa membuang waktu
konselor. Oleh karenanya, informasi tersebut
dapat disampaikan menggunakan analogi
yang bisa dipahami oleh pasien dan kerabat.
Analogi adalah penggunaan sesuatu yang
familiar untuk menjelaskan sesuatu yang
baru. Situasi yang familiar dapat diambil
setelah memahami latar belakang pasien,
yaitu status sosialnya, tingkat pendidikan,
budaya, gaya hidup dll. Penyakit mata dan
metodologi pengobatannya dapat
diterangkan menggunakan analogi yang
sesuai.
Pengalaman RSM Aravind dalam
penerapan analogi
RSM Aravind telah mencoba menerapkan
analogi dan menemukan manfaatnya untuk
menjelaskan teknologi yang rumit, pilihan
pengobatan, dan bahkan memotivasi pasien
untuk segera menjalani operasi katarak.
Analogi putih telur yang mentah
Contoh-contoh berikut adalah analogi yang
diterapkan di RSM Aravind. Untuk
menjelaskan efek katarak pada mata, analogi
putih telur dapat digunakan. Karena putih
yang masih mentah masih transparan seperti
kaca dan seseorang dapat melihat melewati
putih telur tersebut. Akan tetapi ketika telur
tersebut direbus, putih telur berubah menjadi
buram dan kita tidak bisa melihat menembus
putih telur tersebut. Hal tersebut serupa
dengan lensa mata pada mata yang normal
dan masih bisa melihat dengan jelas. Akibat
proses penuaan dan faktor lainnya, lensa
tersebut menjadi tidak jernih dan
penglihatan pun menjadi buram. Ini disebut
sebagai katarak. Sebagaimana halnya
putihtelur yang sudah direbus tidak bisa
kembali menjadi transparan, lensa yang
mengalami katarak juga tidak bisa kembali
transparan lagi. Analogi ini umumnya dapat
dimengerti dengan jelas oleh pasien.
Analogi buah kapas yang sudah matang
Untuk menjelaskan pentingnya melakukan
operasi katarak sesegera mungkin pada
katarak matur, analogi buah kapas yang
matang bisa digunakan. Jika buah kapas
yang sudah matang tidak dipanen pada
waktu yang tepat, buah tersebut akan
meletus dan tidak dapat dimanfaatkan.
Begitu juga dengan lensa katarak yang tidak
dioperasi segera dan dibiarkan menjadi
matur, hal tersebut akan menyebabkan
hilangnya penglihatan/kebutaan.
Analogi ini juga dapat diterapkan pada
pasien glaukoma. Karena gangguan mata ini
disebabkan oleh peningkatan tekanan bola
mata, maka perlu segera dilakukan
penanganan medis dan berkesinambungan.
Jika tidak, tekanan tersebut akan semakin
meningkat dan menyebabkan kebutaan
permanen.
Analogi menggali sumur
Untuk menerangkan perbedaan antara
operasi ECCE-IOL dan Phaco-IOL,
perbedaan menggali sumur secara manual
dan dengan menggunakan bor dapat
dijadikan referensi. Menggali sumur dengan
cara konvensional membutuhkan banyak
pekerja dan diameternya akan jauh lebih
besar dibandingkan sumur bor. Namun,
menggali sumur bor hanya membutuhkan
sedikit pekerja. Diameter sumurnya pun
akan lebih kecil. Meskipun sumur bor akan
jauh lebih dalam dan membutuhkan biaya
lebih besar, namun akan selesai lebih cepat
dibandingkan sumur biasa. Dan orang lain
tahu bahwa sumur bor itu lebih baik
dibanding sumur biasa dan karena alasan
tersebut banyak orang memilih sumur bor.
Sama halnya dengan operasi Phaco
melibatkan penggunaan mesin untuk
membuang lensa katarak dengan
meninggalkan lubang yang sangat kecil pada
mata. Operasinya juga lebih cepat dibanding
operasi katarak biasa (ECCE). Karena
lubang yang dibuat lebih kecil, waktu
penyembuhan juga lebih singkat. Analogi ini
mudah dipahami pasien yang memilih
operasi Phaco.
Analogi perjalanan dengan kereta dan
pesawat
Untuk memahami keuntungan penggunaan
IOL yang dapat dilipat/foldable dibanding
IOL tunggal, konselor dapat
menganalogikannya dengan keuntungan
perjalanan menggunakan pesawat versus
kereta. Meskipun pesawat dan kereta sama-
sama memiliki kota tujuan yang sama,
penumpang pesawat akan sampai lebih dulu
dibanding penumpang kereta. Begitu pula
dengan pasien yang memilih IOL yang dapat
dilipat akan pulih dan dapat kembali bekerja
lebih cepat dibanding pengguna IOL
tunggal.
Analogi tongkat bantujalan
Untuk menerangkan perlunya injeksi silicon
oil pada mata pasien yang akan dioperasi
scleral buckling, analogi tongkat bantu jalan
dapat diaplikasikan. Seseorang yang baru
dioperasi kakinya umumya akan diberi
tongkat bantu jalan. Demikian pula silicon
oil diinjeksi ke dalam mata pasien untuk
menyangga retina. Sebagaimana halnya
tongkat jalan tidak lagi digunakan setelah
kaki kembali normal, silicon oil akan
diangkat ketika retina sudah menempel
kembali.
Analogi kanal yang tersumbat
Aliran air akan terganggu jika ada sumbatan
pada kanal. Karena sumbatan tersebut akan
menyebabkan meningkatkan tekanan dan
merusak, perlu dibuat saluran baru untuk
mengalihkan aliran air tersebut. Sama
halnya untuk mengurangi tekanan bola mata
akibat penumpukan aqueous humor, saluran
baru dibuat dengan teknik bedah agar bisa
mengalir dengan lancar.
Analogi boneka lama dan baru
Untuk menjelaskan tentang Ambliopia,
analogi anak kecil memilih boneka baru
dibanding boneka usang dapat dijadikan
referensi. Sebagaimana anak kecil memilih
boneka baru yang kelihatan lebih cerah, otak
kita pun menerima citra visual yang
dikirimkan oleh mata yang memiliki
penglihatan lebih baik.
Analogi perjalanan menggunakan kelas
kereta yang berbeda
Analogi perjalanan dengan kereta dapat
digunakan untuk menerangkan bahwa tipe
kamar rawat apapun yang dipilih pasien,
kualitas operasi yang diterima akan sama.
Meskipun penumpang mendapat kelas yang
berbeda-beda di suatu kereta, mereka semua
menuju kota tujuan yang sama.
Analogi tertentu mungkin tidak dapat
diterapkan pada setiap pasien. Konselor
dapat menggunakan analogi yang berbeda
yang sesuai dengan karakter pasien tertentu
yang sedang diberikan konseling. Jika
digunakan dengan tepat, analogi juga dapat
menjadi media komunikasi yang efektif.
Tips konseling yang baik
- Bersikaplah dengan tenang dan penuh
perhatian
- Selalu condong ke arah pasien ketika
berbicara untuk menunjukkan
ketertarikan Anda.
- Tunjukkan ekspresi wajah yang santai
dan bersahabat
- Ketika berdiri, jaga keseimbangan Anda.
- Jaga tangan Anda berada di atas
pinggang dan gunakan kedua tangan
untuk membuat gestur yang positif.
- Tersenyum pada kondisi yang tepat;
tunjukkan bahwa Anda menyenangkan
dan tulus. Hal tersebut menandakan
Anda adalah orang yang terbuka dan
ramah.
- Selalu menghadap pasien
- Hindari gestur seperti menyilangkan
kaki, mengayunkan kaki, atau mengetuk-
ngetukkan jari. Hal tersebut menandakan
bahwa Anda kurang sabar dan tidak
tertarik.
- Hindari mengalihkan mata Anda atau
menengok dengan cepat ketika pasien
mengajukan pertanyaan.
- Hindari memilin-milin rambut ataupun
gestur lain yang menunjukkan rasa
gugup Anda.
- Hindari menaruh tangan Anda di atas
mulut atau mengusap-usap lengan dan
kaki. Hal tersebut menandakan bahwa
Anda cemas.
- Hindari terlihat sedih atau cemberut
ketika berbicara dengan pasien. Ini
menandakan bahwa Anda bersikap
defensif dan tidak dapat dipercaya.
- Hindari membersihkan kacamata,
menggigit kuku, ataupun menggosok-
gosok mata atau hidung.
- Hindari menunduk atau melihat-lihat ke
samping ketika berbicara dengan pasien.
Mengatur ruang konseling
Setelah dokter mata memeriksa pasien dan
memberikan diagnosis, pasien akan diantar
ke ruang konseling. Dikarenakan konseling
memiliki peranan penting dalam pemberian
informasi dan membuat pasien mau
menjalani rejimen pengobatan atau
pembedahan di rumah sakit, perlu dibuat
ruangan terpisah untuk hal tersebut.
Ruang konseling sebaiknya memiliki
suasana yang tenang dan damai. Pengaturan
ruangannya harus nyaman dan membantu
dalam memberi dan menerima informasi
dengan tenang serta untuk mengadakan
pembicaraan yang rahasia. (Gambar 1.3)
Bangku harus disediakan untuk konselor,
pasien, dan pendamping pasien. Karena
jarak yang cukup antara pasien dan konselor
harus dijaga, perlu disediakan meja di antara
mereka.
Ruang konseling harus dibuat sedekat
mungkin dengan ruang dokter mata dan
pasien yang menunggu untuk diberikan
konseling harus diakomodasikan di luar
ruang konseling. Ruang konseling sebaiknya
dibuat cukup luas agar bisa memuat barang-
barang dan alat bantu konseling.
Alat bantu konseling
Konselor harus memiliki alat bantu
konseling berikut untuk menjelaskan ke
pasien tentang bagian-bagian mata dan
penyakit mata.
1. Alat peraga mata manusia
2. Alat peraga atau foto yang menunjukkan
karakteristik dan berbagai tahapan
penyakit mata seperti katarak, ulserasi
kornea, glaukoma dll.
3. Berbagai jenis lensa intraokuler (IOL)
4. Poster berbagai macam penyakit mata
5. Video tentang penyakit mata yang
umum
Fasilitas penunjang
Ruang konseling wajib mempunyai sarana
penunjang seperti telepon dan komputer.
Telepon digunakan untuk memberikan
jadwal bertemu dokter (appointment) ke
pasien, memesan kamar rawat,
mengklarifikasi masalah, berkomunikasi
dengan departemen lain, dan mengingatkan
pasien tentang jadwal bertemu dokter.
Komputer digunakan untuk mengkoding
lembar konseling, mengirim email,
menunjukkan video operasi ke pasien, dll.
Poin penting untuk diingat
- Konseling berperan untuk mengurangi
beban kerja dokter mata dan perawatnya,
memastikan kepuasan pasien dan
meningkatkan jumlah pasien.
- Peran konselor meliputi pembimbing
dan rekan, pemberi informasi, fasilitator
dalam membuat keputusan, negosiator,
pemberi dukungan, penghibur pasien,
dan penghubung antara pasien dan
keluarga.
- Ciri-ciri konselor yang baik antara lain
memiliki penampilan yang
menyenangkan, berkemauan kuat untuk
melayani pasien lansia dan dengan
penglihatan terganggu, berpikiran jernih,
mampu berkomunikasi dengan
sederhana dan jelas, penuh semangat dan
simpati ke pasien.
- Jenis-jenis konseling meliputi konseling
individu, konseling kelompok, konseling
keluarga, konseling genetik, dan
konseling duka.
- Tujuan dari seni dalam konseling adalah
agar mampu menerapkan bahasa tubuh
yang sesuai, memerhatikan dengan baik,
memodulasi suara saat berbicara dan
mengatasi hambatan yang pasien miliki.
- Untuk mengatasi hambatan komunikasi
saat konseling, konselor harus
menjelaskan materi dengan cara yang
tepat, menyampaikan poin-poin penting
dan menghindari informasi yang tidak
perlu, menggunakan bahasa lokal, dan
mampu membuat pasien mendengarkan
konselor.
- Analogi adalah menyampaikan suatu
informasi dengan cara yang dipahami
pasien.
- Karena konseling berperan penting
dalam pemberian informasi dan
membuat pasien mau menerima rejimen
pengobatan atau pembedahan, harus
dibuat ruangan terpisah untuk tujuan
tersebut.
Tugas
I. Tulislah jawaban singkat
1. Apa itu konseling?
2. Apa tujuan konseling?
3. Sebutkan tipe-tipe konseling di
rumah sakit?
4. Apa itu seni dalam konseling?
Mengapa hal tersebut penting?
5. Apa itu penggunaan analogi dalam
konseling?
6. Apa saja alat bantu yang digunakan
dalam konseling?
II. Tulis penjelasan singkat mengenai
1. Berbagai peran konselor di rumah
sakit mata.
2. Ciri-ciri konselor yang baik.
3. Hambatan-hambatan dalam
berkomunikasi.
BAB II DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

MATERI
Dasar anatomi mata
Fungsi mata
Penyakit sistemik dan dampaknya ke mata
TUJUAN
Konselor dapat memahami dan menerapkan pengetahuan tentang struktur
mata dan fungsinya masing-masing.
SASARAN
Konselor mampu untuk
- Mengidentifikasi berbagai bagian dan struktur mata
- Menganalisa berbagai fungsi dari seluruh bagian mata
- Memahami penyakit sistemik dan dampaknya pada mata
BAB II
Dasar Anatomi dan Fisiologi Mata
Bab ini membahas tentang struktur dasar
anatomi mata dan hubungannya dengan
aspek klinis.
Mata berfungsi seperti kamera, yang
memfoto seluruh pemandangan yang ada di
depannya. Mata terletak di dalam rongga
yang ada di tengkorak dan dilindungi oleh
kelopak mata. Mata manusia jauh lebih
efisien dibandingkan dengan film pada
kamera, mata memfoto pemandangan dan
mengirimkannya ke otak.
Mata berbentuk seperti bola. Terdapat 6 otot
ekstraokular yang terletak di luar bola mata
dan membantu menggerakkan bola mata ke
berbagai arah. Otot esktraokular dipersarafi
oleh saraf dari otak. Bola mata terhubung ke
otak lewat saraf yang disebut saraf optik
(Gambar 2.1).
Gambar 2.1 – Mata manusia (Potong
lintang)
Dasar anatomi mata
Kelopak mata
Manusia memiliki 2 kelopak mata, atas dan
bawah, yang terdiri atas kulit dan jaringan
lunak. Bagian tarsal tengkorak membentuk
struktur kelopak mata. Kelopak mata
melindungi mata dari polusi lingkungan
eksternal.
Otot-otot yang terhubung ke mata disebut
otot ekstra okular dan berada di bagian luar
bola mata. Otot-otot tersebut adalah rektus
superior, rektus medial, rektus lateral, rektus
inferior, oblik superior dan oblik inferior.
Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran putih yang
memiliki banyak pembuluh darah dan
melapisi seluruh bola mata.
Kornea
Kornea merupakan struktur yang bersifat
tranparan seperti gelas dan berbentuk seperti
bola yang terletak di depan mata. Kornea
memiliki panjang sekitar 11,5 mm. Kornea
memiliki lima lapisan.
Bilik mata depan
Ruang antara kornea dan iris disebut bilik
mata depan yang berisi aqueous humor yang
disekresikan oleh badan siliaris. Bilik mata
depan memiliki kedalaman sekitar 2,5 mm.
Glaukoma terjadi ketika tekanan aqueous
humor ini meningkat.
Iris dan pupil
Di belakang kornea, terdapat struktur
berbentuk lingkaran dan berwarna coklat
yang disebut iris. Iris terdiri atas 2 jenis otot,
otot sirkuler dan radial. Lubang yang
terletak di tengah iris disebut pupil. Ukuran
normal pupil adalah 2-3 mm. Ukuran pupil
dapat melebar atau mengecil tergantung
intensitas cahaya.
Lensa mata
Di belakang iris, terletak struktur yang
transparan yang disebut sebagai lensa mata.
Nutrisi lensa mata berasal dari aqueous
humor. Bentuk lensa dapat berubah agar
mampu melihat objet yang dekat dan jauh.
Cahaya masuk melewati lensa mata dan
jatuh di retina. Ketika lensa berubah menjadi
keruh dimana cahaya tidak dapat tembus,
kondisi ini disebut sebagai katarak.
Gel vitreous (Badan bening)
Gel vitrous merupakan substansi tanpa
warna, transparan dan menyerupai gel yang
terletak di belakang lensa. Gel vitrous
serupa dengan putih telur, memberi bentuk
pada mata.
Lapisan pada mata
Terdapat 3 lapisan pada mata.
Sklera
Lapisan terluar mata disebut dengan sklera,
membran tipis berwarna putih yang dilapisi
oleh konjungtiva. Otot ekstraokular tertanam
di lapisan sklera.
Koroid
Koroid merupakan lapisan tengah mata yang
terletak di antara sklera dan retina. Lapisan
ini berwarna coklat gelap karena memiliki
pembuluh darah. Lapisan ini
mendistribusikan nutrisi ke retina, viterous,
dan struktur sensitif lainnya pada mata.
Lapisan ini juga mencegah cahaya
menyebar.
Retina
Retina adalah lapisan terdalam mata. Cahaya
yang berasal dari suatu objek umumnya
jatuh ke retina. Retina tersusun dari 10 lapis
jaringan saraf. Retina pada dasarnya adalah
jaringan transparan yang menyerupai kertas
kaca. Diskus optik adalah ujung saraf optik
yang masuk ke mata. Arteri dan vena juga
terdapat di lapisan ini. Makula adalah bagian
dari retina yang bertanggung jawab soal
penglihatan. Makula berwarna merah muda
dengan cekungan di tengahnya yang disebut
papil diskus optik. Pada kasus glaukoma,
papil ini membesar akibat tekanan okular
yang meningkat.
Fungsi mata
Melihat melibatkan proses yang kompleks
dan hanya mungkin terjadi karena kerja
sama antar seluruh bagian mata dan otak.
Cahaya masuk ke mata melewati kornea,
dibiaskan, dan kemudian melewati pupil
untuk mencapai lensa.
Pupil berfungsi seperti shutter pada kamera.
Jika cahaya terlalu terang, pupil akan
mengecil sehingga cahaya yang masuk ke
mata berkurang. Jika cahaya redup ataupun
di kegelapan, pupil melebar sehingga cahaya
yang cukup dapat masuk ke mata.
Setelah melewati pupil, cahaya akan
melewati lensa mata, dimana cahaya akan
dibiaskan lagi untuk kedua kalinya. Cahaya
yang dibiaskan tersebut lalu menembus
vitreous humor untuk sampai ke retina. Di
retina, cahaya akan diubah menjadi impuls
listrik dan dihantarkan oleh saraf optik
menuju ke pusat visual di otak melewati
berkas kanal saraf yang saling berhubungan.
Otak kemudian akan memproses impuls
tersebut dan menciptakan citra visual yang
kita persepsikan.
Penglihatan warna, yaitu kemampuan untuk
membedakan berbagai macam warna, adalah
hasil cahaya yang dipancarkan suatu objek
yang diproses oleh reseptor khusus di retina
dan otak. Semua warna dapat dipecah
menjadi tiga warna primer – merah, biru,
dan hijauyang dipersepsikan sebagai
kombinasi dari ketiga warna tersebut. Retina
memiliki 3 tipe sel konus yang berespon
terhadap 3 warna tadi. Ketidak mampuan
melihat warna disebut sebagai buta warna,
yang dapat berupa parsial ataupun total.
Ketika kita melihat objek tertentu, objek lain
di sekitarnya juga ikut dipersepsikan. Oleh
karena itu, penglihatan manusia bukan
berupa lingkaran kecil yang kita fokuskan
tetapi sebuah bidang dimana kita melihat
berbagai objek di dalamnya. Lapang
pandang terdiri dari 2 bagian: lapang
pandang sentral yang meliputi area suatu
objek yang sedang kita lihat dan lapang
pandang perifer/tepi yang meliputi seluruh
area di sekitar lapang sentral.
Bola mata bergerak ke atas, bawah, dan
kedua sisi secara konstan. Gerakan ini
terjadi karena adanya enam otot yang
pergerakannya diatur oleh interkoneksi di
otak untuk menghasilkan gerakan teratur.
Sebagai contoh, ketika kita melihat ke
kanan, sisi mata kanan kita mengarah ke luar
sementara sisi mata kiri masuk ke dalam.
Ketidakseimbangan pergerakan mata secara
harmonis ini berdampak pada kecacatan
yang disebut mata juling.
Penyakit sistemik dan dampaknya pada
mata
Mata adalah salah satu organ tubuh dan jika
penyakit menterang tubuh maka mata juga
akan terkena imbasnya. Penyakit sistemik
yang juga berdampak pada mata antara lain
hipertensi, diabetes, gangguan saraf,
gangguan endokrin, gangguan jaringan ikat
dll.
Dengan demikian, dokter mata berperan
besar dalam membantu dokter umum,
spesialis endokrin, dan spesialis saraf dalam
memeriksa fundus mata pasien ketika
dirujuk.
Poin penting untuk diingat

- Mata terdiri dari tiga lapisan, lapisan

pelindung terluar yang disebut sklera,
lapisan tengah yang mengandung
pembuluh darah disebut koroid, dan
lapisan terdalam yang mengandung saraf
disebut retina.
- Kornea adalah struktur bening seperti
kaca pada mata. Diumpamakan seperti
jendela pada mata.
- Retina terbuat dari jaringan saraf. Bagian
retina yang paling sensitif terhadap
visual adalah makula.
- Lensa mata sangat penting untuk
mekanisme fokus pada mata. Lensa mata
dapat berubah bentuk agar dapat melihat
objek yang dekat maupun jauh.
- Penyakit sistemik umum yang juga dapat
berdampak pada mata antara lain
hipertensi, diabetes, gangguan saraf,
gangguan endokrin, gangguan jaringan
ikat dll.

Tugas
Tulislah jawaban singkat

1. Apa saja penyakit sistemik yang dapat

mempengaruhi fungsi mata?
2. Disebut apakah bagian mata yang
mensekresi aqueous humor?
3. Apakah fungsi retina?
4. Disebut apakah bagian retina yang
paling sensitif?
5. Berapakah ukuran pupil yang normal?
BAB III PENTINGNYA PERAN KONSELING DALAM PROGRAM
PELAYANAN/PENGABDIAN MASYARAKAT
MATERI
Peran konselor pasien dalam program pengabdian masyarakat
Tanggung jawab konselor pasien dalam aktivitas skrining mata
Tanggung jawab konselor pasien di rumah sakit
Peran konselor dalam aktivitas skrining mata di sekolah
Konseling dalam aktivitas skrining mata di tempat kerja
Konseling dalam aktivitas skrining retinopati diabetik
TUJUAN
Untuk menjelaskan pentingnya konseling dalam program pengabdian
masyarakat dan mengklarifikasi peran dan tanggung jawab konselor.
SASARAN
Konselor mampu untuk

- Membangun kesadaran masyarakat tentang penyakit umum mata

- Mengerti karakteristik penyakit mata dan menghilangkan keraguan
pasien serta mengedukasi mereka
- Menjelaskan pentingnya follow up pasca operasi
- Mengerti dan mengidentifikasi kelainan refraktif anak pada aktivitas
skrining pediatrik dan meyakinkan orang tua akan pentingnya
penggunaan kacamata pada anak dengan kelainan refraktif.
BAB III
Pentingnya Peran Konseling dalam
Program Pengabdian Masyarakat
Aktivitas bakti sosial berperan penting
dalam menjangkau masyarakat yang
mengalami kebutaan dan miskin yang
tinggal di daerah pedesaan. Tujuan
utamanya adalah untuk memungkinkan
dilakukannya intervensi untuk menghindari
peningkatan kasus kebutaan yang dapat
dicegah.
Setiap pasien umumnya memiliki banyak
pertanyaan yang ingin diajukan saat
menjalani skrining mata dan pengobatannya.
Konseling sangat membantu pasien dalam
mengambil keputusan untuk menjalani suatu
rejimen pengobatan atau operasi.
Dokter dan paramedis tidak memiliki
banyak waktu untuk menjelaskan suatu
penyakit mata, menghilangkan keraguan,
dan mengedukasi pasien agar mau
melaksanakan follow up. Merupakan proses
psikologis yang wajar jika pasien ingin
bersama dengan dokter lebih lama untuk
memeriksa kondisi mata mereka,
mengklarifikasi keraguan, dan memenuhi
kebutuhan mereka baik di rumah sakit
maupun di area bakti sosial di pedesaan.
Karenanya, konselorlah yang bertanggung
jawab dalam menyampaikan pentingnya dan
perlunya pelayanan kesehatan mata ke
pasien. Konselor harus bisa memberikan
perhatian secara personal dan waktu yang
cukup bagi setiap pasien selain pelayanan
klinis yang tentunya akan meningkatkan
kepuasan pasien.
Konsep pengenalan konseling pasien
memiliki aspek utama sebagai berikut.
- Edukasi tentang pelayanan kesehatan
mata
- Meningkatkan kepuasan pasien
- Penggunaan sumber daya secara
maksimal
Peran konselor pasien dalam program
pengabdian masyarakat
Di area bakti sosial mata, pasien menjalani
berbagai pemeriksaan dan bertemu dengan
dokter mata yang umumnya akan memberi
saran untuk (Gambar 3.1):
- Menjalani operasi katarak
- Mendapatkan resep kacamata
- Mendapatkan obat
- Perawatan khusus di rumah sakit
(Gambar 3.1 – Konselor saat aktivitas bakti
sosial)
Tim medis yang mengikuti program bakti
sosial perlu menyediakan ruang khusus
konseling dan konselor merupakan bagian
dari tim tersebut. Konselor memiliki
tanggung jawab besar dalam:
- Kepuasan pasien
- Jumlah pasien yang menerima untuk
dioperasi
- Jumlah pasien yang mendapat kacamata
- Jumlah pasien yang mau dirujuk ke
spesialis
- Jumlah pasien yang mau follow up pasca
bedah
Produktivitas jumlah pasien yang mendaftar,
menerima kacamata, dan dirujuk ke spesialis
sangat bergantung pada kemampuan
konselor dalam berkomunikasi.
Tanggung jawab konselor pasien dalam
aktivitas skrining mata
Pada saat pemeriksaan akhir di area
pelaksanaan bakti sosial, pasien akan
dibimbing menuju area konseling untuk
dibujuk agar mau mengikuti saran dokter.
Konselor yang mengikuti aktivitas bakti
sosial memiliki tanggung jawab sebagai
berikut:
- Membimbing pasien yang telah
diperiksa untuk menuju area konseling
dengan bantuan relawan
- Merujuk pada detail diagnosis yang telah
ditentukan oleh dokter mata dan apa
yang dokter sarankan untuk
meningkatkan penglihatan pasien
- Berinteraksi dan membangun
kepercayaan dengan pasien saat
konseling
- Menjelaskan tentang penyakit mata yang
diderita pasien dan apa yang harus
dilakukan
- Mengklarifikasi keraguan pasien terkait
pengobatan yang disarankan
- Menjelaskan pentingnya pemakaian
kacamata untuk memperbaiki kelainan
refraktif
- Mengedukasi pasien tentang katarak,
durasi dan metode pembedahannya,
manfaat IOL dan keuntungan untuk ke
depannya.
- Mendapat persetujuan dari pasien
ataupun kerabat untuk dioperasi
- Memastikan bahwa pasien katarak
terdaftar untuk menjalani operasi
- Menggali riwayat penyakit sistemik
pasien, seperti hipertensi, penyakit
jantung, dan diabetes terutama pada
pasien yang akan dioperasi. Untuk
memastikan bahwa pasien tersebut dapat
diperbolehkan oleh dokter untuk
menjalani operasi. Untuk memastikan
bahwa ada kerabat/keluarga yang
mendampingi pasien.
- Melakukan konseling ke pasien agar
mau ke rumah sakit jika perlu perawatan
khusus
- Menjelaskan kemungkinan yang
mungkin terjadi jika pasien tidak mau ke
rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan khusus
- Follow up pasien yang dirujuk untuk
mendapatkan perawatan khusus
Konseling di area bakti sosial berfokus
pada hal berikut
- Detail diagnosis
- Penyebab kebutaan
- Metode kuratif (penyembuhan)
- Perlunya tindakan pembedahan bagi
pasien katarak
- Detail pengobatan atau pembedahan di
rumah sakit
- Instruksi sebelum dan sesudah operasi
- Edukasi kesehatan tentang pelayanan
primer mata
Tanggung jawab konselor pasien di
rumah sakit
Konselor melanjutkan pelaksanaan
konseling di rumah sakit serta di berbagai
area departemen rawat inap. Terlebih lagi,
mereka wajib menerangkan kepada
kelompok pasien rawat inap yang akan
dioperasi mengenai durasi dan jenis operasi
yang akan pasien jalani agar rasa takut dan
cemas yang pasien alami berkurang.
Konseling harus dilanjutkan bahkan setelah
operasi, konseling terkait obat-obatan yang
mereka terima pasca operasi dapat
dilaksanakan di bangsal. Konselor juga
harus menjelaskan tentang cara menjaga
higienitas mata untuk mencegah infeksi
setelah mereka kembali ke desa mereka.
Konselor wajib mengetahui detail rencana
pemulangan pasien dan follow up
berikutnya. Biasanya follow up dilakukan 4
minggu setelah operasi.
Konselor wajib menekankan ke pasien
terkait tanggal dan tempat pelaksanaan
follow up pada ringkasan rencana
pemulangan pasien. Selama perawatan pasca
operasi, konselor mesti menjelaskan
pentingnya melakukan follow up yang akan
memastikan kualitas pelayanan yang baik
dan memberikan perawatan yang diperlukan
jika terjadi komplikasi.
Sehari sebelum atau saat pasien
dipulangkan, pasien yang dioperasi harus
dikumpulkan bersama untuk pelaksanaan
konseling terkait follow up. Konselor juga
harus menegaskan pentingnya meneteskan
obat mata secara reguler dan tindakan
pencegahan infeksi yang dapat dilakukan.
Konselor juga harus memastikan bahwa
semua pasien bakti sosial yang dirawat telah
dioperasi. Jika ada yang belum dioperasi,
konselor wajib menggali alasan yang valid
dari pasien dan mendokumentasikan
informasi tersebut. Pembatalan operasi
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
anggaran operasi rumah sakit.
Konselor wajib membuat dan
mengumpulkan laporan ke departemen
pengabdian masyarakat setelah aktivitas
bakti sosial selesai. Rekam medis atau
lembar dokumentasi adalah sumber
informasi utama. Setibanya di rumah sakit,
konselor harus mengumpulkan seluruh
dokumentasi dan mengelompokkan
informasi tersebut untuk membuat laporan.
Informasi berikut harus dikumpulkan setelah
aktivitas bakti sosial untuk mengevaluasi
kualitas dan poduktivitas program tersebut.
Informasi ini juga berguna untuk laporan
indikator kinerja rumah sakit.
1. Jumlah pasien yang diperiksa saat bakti
sosial (termasuk pasien yang mengalami
ataupun tidak mengalami gangguan mata
yang datang ke acara bakti sosial)
2. Kelompok umur dan jenis kelamin
pasien.
3. Diagnosis penyakit (kategori pasien
berdasarkan jenis penyakitnya)
4. Jumlah pasien yang disarankan untuk
menjalani operasi katarak (tingkat
kematuran katarak pasien mungkin
berbeda-beda. Akan sangat baik
jikajumlah kasus katarak yang matur dan
imatur dicatat secara terpisah)
5. Jumlah pasien yang mau dilakukan
operasi (jumlah pasien yang disarankan
untuk operasi katarak vs jumlah pasien
yang menjalani operasi katarak)
6. Alasan pasien menolak dilakukan
operasi
7. Jumlah pasien yang disarankan memakai
kacamata dan yang mau memakai
kacamata
8. Pasien yang didiagnosa dengan penyakit
khusus seperti glaukoma, retina,
kebutaan pada anak dll.
9. Jumlah pasien yang datang ke bakti
sosial dengan gangguan penglihatan
(katarak, kelainan refraktif dan penyakit
lainnya)
10. Jumlah pasien yang disarankan dan perlu
menjalani pemeriksaan khusus di rumah
sakit
11. Jumlah pasien yang setuju menjalani
perawatan khusus di rumah sakit
12. Detail pasien yang dioperasi dan
dipulangkan dari rumah sakit
13. Jumlah pasien yang dioperasi dan datang
untuk melakukan follow up dan jumlah
pasien yang bersedia follow up (data ini
hanya bisa didapat setelah follow up
selesai dilaksanakan)
Seluruh informasi tersebut dianalisis untuk
memonitor hasil penyelenggaraan program
bakti sosial dengan cara yang ilmiah.
Keberadaan konselor sangat berpengaruh
untuk meningkatkan mutu manajemen
pengabdian masyarakat dalam pelayanan
kesehatan mata.
Peran konselor dalam aktivitas skrining
mata di sekolah
Aktvitias skrining mata di sekolah
merupakan hal yang diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan mata di sekolah
sebagai program utama pengabdian
masyarakat. Partisipasi aktif guru yang
terlatih sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil dan follow up yang lebih
baik. Disesuaikan dengan jumlah murid di
sekolah (1 guru untuk 100 murid), guru-guru
dilatih selama 1 hari untuk bisa memeriksa
tajam penglihatan murid dan
mengidentifikasi masalah kesehatan mata
yang umum ditemui.
Kegiatan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi murid yang memiliki
kelainan refraktif, mata juling, bercak bitot
dan penyakit minor mata lainnya.
Keberhasilan program ini dipengaruhi oleh
keterlibatan pihak manajemen sekolah, guru,
dan juga orang tua murid. Guru-guru juga
dapat melanjutkan aktivitas skreening mata
ini di kemudian waktu. Selain kelainan
refraktif, murid-murid dengan gangguan
mata yang membutuhkan intervensi medis di
rumah sakit, dapat dirujuk ke klinik mata
pediatrik.
Sekolah merupakan tempat di mana seluruh
murid diperiksa untuk mengetahui adanya
kelainan refraktif atau gangguan penglihatan
lainnya.
Jumlah murid yang diskrining: 100
Persentasi murid yang memiliki kelainan
refraktif: 4-6%
Guru juga dapat berperan sebagai konselor.
Tujuan konseling pada kegiatan ini adalah
untuk meyakinkan anak-anak agar mau
memakai kacamata jika memang disarankan
untuk memakai kacamata akibat rabun jauh.
Konselor harus menjelaskan pentingnya
penggunaan kacamata dan perlunya
melakukan follow up ke dokter spesialis
mata setiap tahunnya. Konselor wajib
menerangkan ke orang tua murid terutama
mereka yang disarankan untuk memakai
kacamata. Jika orang tua tidak dilibatkan
dalam proses konseling ini, anak tersebut
mungkin tidak akan mau mengenakan
kacamatanya.
Gangguan mata selain kelainan refraktif
juga diperiksa dalam aktivitas skrining mata
di sekolah. Konselor harus dapat
menjelaskan pada orang tua murid dan guru
terkait penanganan selanjutnya.
Konseling dalam aktivitas skrining mata
di tempat kerja
Aktivitas ini utamanya bertujuan untuk
mendeteksi kelainan refraktif pada pekerja
terutama pekerja di perusahaan tekstil,
garmen, dan pekerjaan lainnya yang
membutuhkan penglihatan jarak dekat saat
bekerja.
Pelaksanaan aktivitas ini akan memberikan
manfaat baik bagi pekerja maupun pihak
yang memperkerjakan. Kualitas kerja akan
meningkat dengan tajam karena kelainan
refraktif pekerja telah ditangani. Karyawan
sendiri pun akan merasa senang karena ia
mampu bekerja tanpa menambah beban
pada matanya.
Peran konselor dalam aktivitas ini adalah
untuk meyakinkan pasien untuk
mengenakan kacamata korektif dan jenis
kacamata yang digunakan akan berbeda
sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Konselor
juga dapat memberikan konseling
penggunaan kacamata pelindung bagi
pekerja yang bekerja di bidang pengelasan,
pemotongan batu, dll.
Konseling dalam aktivitas skrining
retinopati diabetik
Untuk pasien yang baru didiagnosis
Diabetes Mellitus (DM)
Bagi pasien yang baru didiagnosis DM,
konselor harus mampu membuat pasien
memahami komplikasi diabetes di tingkat
sistemik dan okular dengan penekanan
khusus pada retinopati diabetik yang sering
muncul pada penderita diabetes.
Konselor harus menjelaskan ke pasien
terkait hal-hal berikut:
- Kontrol diabetes yang ketat
- Melakukan check up ke dokter spesialis
mata per tahunnya
- Melakukan check up ke dokter umum
secara berkala
Tujuan dari konseling ini adalah untuk
mencegah terjadinya gangguan penglihatan
akibat retinopati diabetik.
Untuk pasien yang sudah lama menderita
Diabetes Mellitus
Bagi pasien DM yang sudah lama dan
terindikasi menderita retinopati diabetik,
tergantung pada tahapan penyakit dan saran
dokter, konselor harus dapat menjelaskan
secara gamblang tentang keadaan
penglihatan pasien dan meyakinkan pasien
untuk menjalani tindakan seperti terapi laser
dll. Prognosis perbaikan penglihatan wajib
didiskusikan dengan pasien secara terperinci
dan positif.
Poin penting untuk diingat
- Kegiatan bakti sosial merupakan tempat
yang paling baik bagi konselor untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang penyakit umum mata.
- Seni melakukan konseling akan berbeda
pada saat kegiatan bakti sosial ini.
Bahasa yang digunakan harus sederhana
dan konselor harus mampu menerangkan
materi dengan bahasa yang masyarakat
gunakan.
- Karena banyaknya pasien dan
terbatasnya waktu yang dimiliki,
konselor dapat menerapkan konseling
kelompok.
- Pasien yang tidak yakin untuk menjalani
operasi umumnya memiliki hambatan-
hambatan seperti takut menjadi buta dll.
Konselor dapat membantu pasien dalam
mengambil keputusan terkait operasi.
Konselor dapat meminta pasien yang
sudah dioperasi untuk menyakinkan
pasien lainnya agar mau dioperasi.
- Pada aktivitas skrining mata di sekolah,
konselor harus mampu mengajak seluruh
murid (100%) untuk diperiksa mata.
Konselor wajib meyakinkan murid untuk
mau menggunakan kacamata jika
terindikasi memiliki kelainan refraktif
dan memotivasi orang tuanya terkait
perlunya penggunaan kacamata tersebut.
- Pada aktivitas skrining retinopati
diabetik, konselor harus mampu
menjelaskan dengan gamblang mengenai
pencegahan retinopati diabetik dengan
follow up secara berkala ke dokter dan
juga spesialis mata.
- Pada kasus khusus seperti glaukoma,
kornea, dan retina, konselor harus dapat
meyakinkan mereka agar mau dirujuk ke
rumah sakit untuk pemeriksaan lebih
lanjut dan saran dari spesialis.
- Konselor bertanggung jawab dalam
menyampaikan tanggal pasti follow up
(1 bulan setelah acara). Konselor juga
bertangggung jawab agar 90% pasien
datang untuk follow up sebulan setelah
acara.
Tugas
Jawab dengan singkat
1. Apa saja peran konselor dalam program
pengabdian masyarakat?
2. Sebutkan tanggung jawab utama
konselor saat bakti sosial?
3. Sebutkan tanggung jawab utama
konselor di rumah sakit?
4. Jelaskan dengan singkat mengenai peran
konselor dalam aktivitas skrining mata
di sekolah?
5. Apakah peran konselor dalam aktivitas
skrining retinopati diabetik?
BAB IV KATARAK

MATERI

Apa itu katarak?

Jenis-jenis katarak

Gejala katarak

Opsi-opsi dalam pembedahan katarak

Peran konselor di klinik katarak

TUJUAN

Untuk memberikan pengetahuan terkait definisi, jenis-jenis, manifestasi

klinis, dan tatalaksana pada kasus katarak dan agar konselor mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait katarak yang sering diajukan
pasien.

SASARAN

Konselor mampu untuk:

- Menjelaskan tentang katarak, definisinya dan status penyakit

- Mengetahui macam-macam kondisi yang menyebabkan terbentuknya
katarak
- Memahami keluhan-keluhan umum yang sering disampaikan oleh
penderita katarak
- Menjelaskan berbagi opsi tindakan pembedahan katarak yang tersedia
- Menjelaskan keuntungan dari masing-masing prosedur
BAB IV
Katarak
Apa itu katarak?
Lensa mata pada umumnya bersifat jernih
dan transparan. Dengan begitu, cahaya dapat
menembus lensa dengan mudah. Lensa mata
sangat penting bagi penglihatan. Ketika
katarak terbentuk, lensa mata menjadi keruh
dan buram. Kemampuan lensa untuk
mentransmisi cahaya pun berkurang seiring
dengan berkurangnya penglihatan secara
bertahap.
Jenis-jenis katarak
- Katarak senilis adalah jenis katarak yang
paling umum dijumpai dan diderita
sekitar 80% pasien katarak. Umumnya
terjadi pada pasien berusia 50 tahun ke
atas.
- Katarak kongenital adalah jenis katarak
yang langka. Katarak jenis ini dapat
disebabkan oleh infeksi yang menyerang
ibu hamil dan kemudian menyerang
janin dalam kandungan, atau bisa saja
herediter (penyakit keturunan).
- Katarak traumatik merupakan jenis
katarak yang disebabkan oleh cedera
pada mata. Pukulan keras, luka tusuk,
luka gores, panas berlebih atau terkena
zat kimia dapat merusak lensa mata dan
memicu terbentuknya katarak.
- Katarak sekunder: Penyakit mata seperti
glaukoma, iritis, tumor mata, dan
Diabetes Mellitus dapat menyebabkan
katarak.
- Katarak yang disebabkan oleh obat:
penggunaan obat golongan steroid
jangka panjang terkadang dapat
menyebabkan katarak.
Gejala katarak
- Penglihatan kabur
- Merasa seperti ada lapisan
menyelubungi mata
- Sensitif terhadap cahaya dan silau
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Perubahan warna pupil (Gambar 4.1)
Opsi-opsi dalam pembedahan katarak
Pengangkatan lensa mata yang mengeruh
lewat operasi adalah satu-satunya cara
menghilangkan katarak. Obat-obatan dan
mengganti kacamata sekalipun tidak akan
memperbaiki penglihatan pada penderita
katarak.
Gambar 4.1 – Gejala katarak
Operasi katarak dilakukan dengan bius lokal
ataupun topikal. Lensa yang keruh kemudian
akan diangkat dan digantikan dengan lensa
intraokular (IOL).
Pada bius topikal, obat bius hanya diteteskan
ke mata dan tidak perlu diinjeksi.
Sebelum IOL ditemukan, pasien disarankan
menggunakan kacamata dengan power
tinggi (Kacamata Afakia) setelah operasi
katarak.
Kacamata Afakia memiliki banyak
kerugian
- Kacamatanya cukup berat
- Citra yang terbentuk oleh kacamata ini
tampak lebih besar dari biasanya
- Lapang pandang terbatas
Penanaman IOL pada operasi katarak
mengatasi masalah yang muncul akibat
penggunaan kacamata ini.
Jenis-jenis operasi katarak
Ada 2 tipe operasi katarak
1. Pemasangan IOL dengan jahitan
untuk menutup lubang yang
terbentuk
Pasien diberikan bius lokal dan
dilakukan insisi sebesar 10 mm pada
mata. Lensa katarak kemudian diangkat
dan diganti dengan IOL. Insisi tersebut
kemudian dijahit. Prosedur ini memakan
waktu sekitar 15 menit.
2. Operasi Fakoemulsifikasi tanpa
jahitan
Pada operasi Phaco IOL, lensa katarak
dipotong kecil-kecil menggunakan
teknologi gelombang suara berkekuatan
tinggi dan kemudian diekstraksi dari
mata lewat insisi sebesar 3-5 mm. Luka
insisi akan menutup dengan sendirinya
dan tidak membutuhkan jahitan.
Operasi katarak tanpa jahitan dengan
insisi kecil (SICS)
SICS dengan IOL merupakan alternatif yang
lebih murah dibanding operasi Fako, dimana
akan dilakukan sayatan pada mata yang akan
menutup dengan sendirinya. Operasi ini
memiliki manfaat yang sama dengan operasi
Phaco IOL, dan sangat cocok untuk negara-
negara berkembang (Gambar 4.2).
Gambar 4.2 – Jenis-jenis operasi katarak
Pemasangan lensa intraokular (IOL)
IOL adalah lensa berukuran kecil,
transparan, dan cembung yang terbuat dari
polimetil metakrilat (jenis plastik yang tidak
berbahaya) yang akan dimasukkan ke dalam
mata saat operasi katarak. Berbeda dengan
lensa kontak, IOL akan menetap di mata
secara permanen dan tidak akan
menyebabkan iritasi (Gambar 4.3).
Keuntungan IOL
- Karena lensa sudah diletakkan di dalam
mata, pasien tidak perlu memakai
kacamata untuk penglihatan jarak jauh,
namun pasien masih memerlukan
kacamata baca
- Penglihatan lebih jelas
- Pasien dapat melihat seperti biasanya
segera setelah operasi
Gambar 4.3 Penanaman IOL saat operasi
Keuntungan operasi Phaco
- Operasi dapat dilakukan pada katarak
imatur dan pasien tidak perlu menunggu
hingga kataraknya matur
- Sayatan kecil
- Tidak memerlukan jahitan
- Tidak perlu irigasi mata
- Tidak perlu mengangkat jahitan pasca
operasi
- Bisa kembali bekerja secepatnya
- Tidak perlu dirawat di rumah sakit
- Kualitas penglihatan yang lebih baik dan
pemulihan lebih cepat
Gambar 4.4 – IOL
Tipe-tipe IOL
- IOL tipe kaku (rigid)
- IOL yang dapat dilipat (foldable)
IOL tipe rigid memerlukan sayatan lebih
dari 5 mm agar bisa dimasukkan ke dalam
mata.
IOL foldable dapat dilipat setengah dan
kemudian dimasukkan ke mata lewat
sayatan berukuran 2,8 mm saja. Lensa ini
nantinya akan mengembang ke bentuk dan
ukuran semula dengan sendirinya setelah
dimasukkan ke mata (Gambar 4.4).
Keuntungan IOL yang bisa dilipat
(foldable)
- Dapat dimasukkan ke dalam mata lewat
sayatan yang sangat kecil
- Sayatan menutup lebih cepat dan
penglihatan pulih segera
- Jarang menyebabkan efek samping
seperti astigmatisme, sehingga
penglihatan menjadi jauh lebih baik
Gambar 4.5 – Ukuran sayatan
Posterior capsular opacity (PCO)
Beberapa bulan atau tahun setelah operasi,
selapis membran tipis mungkin akan
terbentuk di belakang IOL, di kapsul
posterior, yang menyebabkan menurunnya
penglihatan. Kondisi ini disebut PCO.
Membran ini dapat dihilangkan dengan
mudah lewat terapi LASER sehingga
penglihatan dapat pulih kembali.
Peran konselor pada kasus katarak
1. Untuk menjelaskan kondisi penyakit dan
membuat pasien paham tentang perlu
nya tindakan operasi pada penderita
katarak. Pada kasus katarak imatur,
operasi tidak perlu dilakukan segera dan
dapat disesuaikan waktu pelaksanaannya
sesuai keinginan pasien. Akan tetapi
pasien perlu mendapat penjelasan bahwa
operasi Phaco IOL hanya bisa dilakukan
pada katarak tahap awal. Pada kasus
katarak matur atau hipermatur, operasi
perlu dilakukan sesegera mungkin. Jika
tidak, pasien mungkin akan mengalami
komplikasi katarak, seperti kemerahan
dan nyeri, sehingga operasi akan lebih
sulit.
Konselor harus membuat pasien
menyadari pentingya operasi pada
waktunya.
2. Konselor harus memahami status
sosioekonomi dan permintaan pasien
serta menyarankan tipe operasi yang
sesuai untuk pasien. Sebagai contoh,
pasien muda yang bekerja sebagai supir
dengan katarak imatur wajib diberikan
konseling untuk menjalani operasi Phaco
dengan IOL foldable. Demikian halnya
jika dokter tidak menyarankan untuk
dilakukan operasi Phaco pada seorang
pasien, konselor harus membuat pasien
paham bahwa ada metode operasi
katarak lain yang bisa pasien jalani
meskipun tidak diperbolehkan operasi
Phaco, dengan hasil penglihatan yang
sama baiknya.
3. Konselor harus menjelaskan dengan
sabar ke pasien mengenai pentingnya
penetesan obat mata pasca operasi.
Konselor juga wajib menekankan
pentingnya menjaga higienitas mata dan
mencuci tangan sebelum meneteskan
obat mata.
4. Konselor harus memastikan bahwa
pasien benar-benar akan melakukan
follow up pasca operasi. Tanggal follow
up dapat ditentukan sesuai kenyamanan
pasien dan dianjurkan untuk datang lebih
awal jika ada keluhan nyeri pada mata,
atau penurunan penglihatan.
Anjuran dan larangan setelah operasi
katarak
Anjuran
a) Lakukan penetesan obat mata tepat pada
waktunya
b) Cuci tangan sebelum meneteskan obat
c) Berikan jarak waktu yang cukup antara
penetesan obat pertama dan kedua
d) Jaga higienitas individu dan kelopak
mata
e) Lakukan kontrol diabetes dan hipertensi
yang ketat
f) Makanlah makanan sehat secara teratur
Larangan
a) Jangan mengucek mata
b) Jangan mengemudi dahulu
c) Hindari lingkungan berdebu dan berasap
d) Jangan meneteskan obat di luar waktu
yang diinstruksikan oleh dokter
e) Jangan mengangkat beban berat dahulu
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apakah katarak dapat disembuhkan
dengan obat atau penggunaan kacamata?
Kenapa saya perlu dioperasi?
Pengangkatan lensa yang mengeruh
hanya bisa dilakukan lewat operasi. Obat
ataupun penggantian kacamata tidak
akan memperbaiki penglihatan pada
kasus katarak.
2. Mengapa saya perlu memakai kacamata
setelah operasi?
IOL dibuat untuk penglihatan jarak jauh.
IOL tidak dapat berakomodasi seperti
lensa mata. Karena itu, kacamata perlu
dipakai setelah operasi untuk membaca
dan melihat jarak dekat. Terkadang,
kacamata juga perlu dipakai untuk
penglihatan jarak jauh untuk mengoreksi
astigmatisme yang muncul setelah
operasi.
3. Apakah saya perlu melepas dan
membersihkan IOL setiap hari?
IOL ditanam di bagian dalam mata. IOL
tidak dapat dan tidak perlu dilepas dan
dibersihkan setiap hari seperti lensa
kontak
4. Berapa lama umur IOL? Berapa tahun
garansinya? Apakah IOL harus diganti
setelah beberapa waktu?
IOL akan berada di mata seumur hidup
Anda. Tidak perlu diganti sama sekali.
5. Berapa lama hingga saya bisa bekerja
kembali?
Meskipun hal ini tergantung tuntutan
kerja Anda, normalnya pasien yang
menjalani operasi Phaco IOL dapat
kembali bekerja setelah istirahat selama
seminggu atau dua minggu.
6. Apakah saya perlu datang untuk check
up setelah operasi? Mengapa?
Setelah operasi, dokter mata Anda akan
memeriksa mata Anda apakah luka
sayatan menutup dengan normal atau
adakah kemungkinan komplikasi pasca
operasi. Penglihatan akan diperiksa
sebulan setelah operasi dan retina juga
akan diperiksa. Oleh karenanya, perlu
dilakukan check up setelah operasi pada
tanggal yang telah ditentukan.
7. Apakah katarak dapat muncul kembali
setelah operasi?
Katarak tidak akan muncul kembali,
akan tetapi selapis membran tipis
mungkin akan muncul di belakang IOL
(PCO – Posterior Capsular Opaciication)
setelah beberapa waktu, yang dapat
menyebabkan penurunan penglihatan.
8. Apakah saya perlu dioperasi lagi untuk
menghilangkan membran tersebut?
Tidak perlu, membran tersebut dapat
dihilangkan dengan mudah lewat terapi
laser (YAG kapsulotomi) dan tidak perlu
dioperasi lagi.
9. Apakah ada IOL khusus bagi pasien DM
yang menderita katarak?
Beberapa tipe IOL tidak boleh diberikan
pada penderita DM. IOL yang
dianjurkan bagi pasien DM adalah IOL
foldable.
10. Apakah operasi katarak sangat
menyakitkan? Apakah dapat dilakukan
tanpa disuntik?
Operasi Phaco IOL dapat dilakukan
tanpa menimbulkan nyeri sama sekali
pada katarak yang masih dalam tahap
awal hanya dengan obat anestesi tetes.
Akan tetapi, jika katarak sudah matur,
obat anestesi akan disuntikkan ke sekitar
mata dan operasi dapat berlangsung
tanpa menimbulkan nyeri sama sekali.
11. Apakah operasi IOL menggunakan
laser?
Operasi Phaco IOL menerapkan teknik
fakoemulsifikasi yang menggunakan
gelombang suara berkekuatan tinggi
(ultrasound) untuk menghilangkan
katarak. Jadi, operasi ini tidak
menggunakan laser.
12. Apakah penglihatan saya akan kembali 5. Apakah peran konselor dalam
100% setelah operasi? memberikan instruksi pasca operasi
Fungsi penglihatan setelah operasi katarak?
katarak juga bergantung pada kondisi
retina dan saraf optik. Jika semuanya
normal, penglihatan mungkin dapat
pulih sepenuhnya setelah operasi.
Namun jika ada penyakit mata lainnya,
seperti retinopati diabetik dan Age
related Macular Degeneration (AMD),
penglihatan mungkin tidak akan pulih
100%.

Poin penting untuk diingat

- Katarak adalah kekeruhan pada lensa

mata yang pada normalnya jernih dan
menyebabkan penurunan penglihatan.
- Terdapat beberapa tipe katarak dan
katarak senilis adalah yang paling umum
dijumpai pada pasien.
- Operasi adalah satu-satunya cara
menghilangkan katarak
- Terdapat berbagai jenis operasi katarak
yang masing-masing melibatkan
pengangkatan lensa yang katarak dan
pemasangan IOL.
- Konselor menjelaskan kepada pasien
mengenai perlunya dilakukan operasi
dan jenis operasi serta IOL dan
membantu pasien dalam membuat
keputusan.

Tugas

Tulis jawaban singkat

1. Bagaimana Anda akan memberikan

konseling ke pasien mengenai operasi
katarak?
2. Sebutkan jenis-jenis operasi katarak?
3. Sebutkan keuntungan operasi Phaco
IOL?
4. Bagaimana cara Anda memberikan
konseling ke pasien mengenai IOL
foldable?
BAB V KONSELING DI KLINIK RETINA

MATERI

Retinopati diabetik

Ablasio retina

Age related macular degenaration (AMD)

Retinitis pigmentosa

TUJUAN

Untuk memberikan pengetahuan yang cukup mengenai berbagai gangguan

pada retina sehingga konselor dapat menjelaskan ke pasien tentang
karakteristik penyakit dan besarnya masalah tersebut serta meyakinkan
pasien untuk mau menjalani pemeriksaan dan pengobatan.

SASARAN

Konselor mampu untuk:

- Menjelaskan informasi dasar berbagai gangguan retina

- Meyakinkan pasien DM untuk mau melakukan follow up rutin
- Menjelaskan pentingnya operasi segera pada kasus ablasio retina
- Menyampaikan prognosis pada kasus age related macular degeneration
(AMD) dan retinitis pigmentosa
BAB V Pendahuluan retinopati diabetik

KONSELING DI KLINIK RETINA Apapun tipe diabetesnya, banyak pasien

diabetes menderita gangguan retina yang
Anatomi retina disebut dengan retinopati diabetik.
Pembuluh darah retina yang kecil dan halus
Retina merupakan lapisan paling dalam pada menjadi semakin rapuh dan mulai bocor.
mata. Cahaya yang jatuh ke retina akan Hal tersebut menyebabkan perubahan
dihantarkan ke otak, yang kemudian akan struktur retina dan menurunnya penglihatan.
menginterpretasi gambar tersebut. Bagian
tengah retina disebut makula yang berperan Retinopati diabetik tahap awal umumnya
penting dalam penglihatan sentral (Gambar tidak menimpulkan gejala sama sekali.
5.1). Penyakit ini muncul secara bertahap dan
sangat bergantung pada lamanya diabetes.
Gambar 5.1 – Penyakit-penyakit pada retina Kadar gula darah yang tidak terkontrol,
tekanan darah dankadar kolesterol darah
Penyakit umum retina yang tinggi juga dapat memperparah
penyakit ini. Karena hanya dokter mata yang
1. Retinopati diabetik
mampu mendeteksi tanda-tanda dini
2. Ablasio retina
retinopati diabetik, pasien diabetes
3. Age related macular degeneration
dianjurkan untuk memeriksakan matanya ke
4. Retinitis pigmentosa
dokter spesialis mata minimal setahun
Retinopati diabetik sekali.

Diabetes mellitus (DM) Retinopati diabetik memiliki 2 tahapan

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit
sistemik yang ditandai dengan kadar gula
darah yang tinggi. Terdapat dua tipe DM:
1. Tipe 1 – diabetes mellitus dengan
ketergantungan insulin
2. Tipe 2 – diabetes mellitus tanpa
ketergantungan insulin
utama.
Retinopati diabetik non-proliferatif
Pada tahapan ini, tidak ada pembentukan
pembuluh darah baru di retina. Pembuluh
darah dapat mengalami kebocoran dan
menyebabkan membengkaknya makula
yang dapat menurunkan penglihatan.

DM tipe 2 merupakan jenis diabetes yang Retinopati diabetik proliferatif

paling sering dijumpai.
Ketika pembuluh darah yang baru dan rapuh
Faktor penyebabnya antara lain: mulai terbentuk, pembuluh darah tersebut
beresiko mengalami perdarahan di vitreous
1. Diet yang buruk – diet tinggi lemak yang menyebabkan perdarahan vitreous.
2. Jarang olahraga Kondisi tersebut dapat menyebabkan
3. Obesitas penurunan penglihatan mendadak dan parah.
4. Keturunan Pada tahapan lanjut, vitreous dapat
menggumpal dan menarik retina dari
tempatnya yang mengakibatkan ablasio
retina.
Pemeriksaan
Fundus Fluorescein Angiografi
Peran konselor dalam pemeriksaan FFA
- Konselor membuat pasien memahami
pentingnya pemeriksaan dan
manfaatnya:
o Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menemukan area yang terkena
dampak retinopati diabetik dan
tingkat keparahannya.
o Tes ini dilakukan dengan zat kontras
yang disebut fluoresin yang akan
disuntikkan ke dalam pembuluh
darah vena dan kemudian retina akan
difoto menggunakan kamera khusus
saat zat kontras tersebut melewati
pembuluh darah retina.
o Tes ini harus dilakukan dalam
keadaan perut kosong atau paling
tidak 3 jam setelah makan.
- Memastikan bahwa pasien tidak
memiliki riwayat penyakit sistemik
lainnya seperti asma, gangguan ginjal,
atau penyakit jantung yang
membutuhkan konsultasi dari dokter
spesialis terkait sebelum pemeriksaan
FFA dilaksanakan.
- Memberitahukan pasien jika merasakan
ketidaknyamanan (termasuk mual dan
sesak nafas) selama atau setelah
prosedur pemeriksaan, pasien harus
melapor ke dokter atau perawat.
Penanganan alergi segera hingga
pemberian obat anti alergi jarang sekali
dibutuhkan.
Tatalaksana
Tatalaksana medis
Kontrol gula darah yang ketat merupakan
hal yang wajib bagi pasien untuk mencegah
terjadinya perburukan retinopati diabetik.
Tekanan darah dan kadar kolesterol darah
yang tinggi juga harus dikontrol. Pasien juga
perlu melakukan check up ke dokter dan
spesialis mata secara rutin.
Terapi laser
Laser terbentuk dari berkas cahaya yang
kuat dan berenergi tinggi. Cahaya tersebut
dapat memperlambat atau menghentikan
perburukan kondisi retinopati diabetik dan
menstabilkan penglihatan.
Terapi laser biasanya dilakukan di
departemen rawat jalan. Pasien akan
diteteskan obat bius topikal sebelum terapi
untuk mencegah ketidaknyamanan.
Peran konselor
- Konselor memberikan penjelasan
mengenai karakteristik penyakit dan
perlunya terapi laser
- Membuat pasien merasa nyaman
mengenai prosedur dengan memberikan
penjelasan terkait posedur:
o Laser merupakan berkas cahaya yang
sangat kuat dan digunakan untuk
mengobati penyakit. Laser tidak
akan membahayakan mata dan
merupakan satu-satunya pilihan
terapi untuk kondisi penyakit ini.
o Prosedur ini sama sekali tidak
menimbulkan nyeri dan dapat
dilakukan dengan bius topikal.
o Prosedur ini mungkin perlu diulang
pada kunjungan berikutnya atau
setelah beberapa bulan tergantung
pada respon pasien terhadap
pengobatan.
- Memperjelas bahwa terapi laser ini
hanya mencegah penurunan penglihatan
lebih jauh dan tidak akan memulihkan
kondisi penglihatan saat ini.
Pembedahan
Tindakan pembedahan mungkin diperlukan
pada pasien dengan retinopati diabetik tahap
lanjut (seperti perdarahan vitreous atau
ablasio retina).
Peran konselor dalam menjelaskan
mengenai pembedahan
- Menjelaskan bahwa kondisi penyakit
pasien sudah mencapai tahap lanjut dan
memerlukan tindakan pembedahan.
- Memberitahukan pasien bahwa
meskipun sudah menjalani operasi pada
tahap ini, masih ada kemungkinan
perburukan kondisi penyakit dan
penurunan penglihatan. Pada akhirnya,
penglihatan mungkin tidak akan pulih
kembali.
Peran konselor pada kasus retinopati
diabetik
- Konselor menjelaskan ke pasien
penderita DM mengenai karakteristik
penyakit:
o Diabetes merupakan penyakit kronis
yang memberikan dampak ke
berbagai bagian tubuh termasuk
mata.
o Lamanya menderita diabetes lebih
berpengaruh dalam menyebabkan
retinopati dibandingkan kadar gula
darah.
o Diabetes masih dapat memberikan
dampak ke mata meskipun sudah
mengontrol kadar gula darah secara
reguler. Akan tetapi, kontrol gula
darah yang ketat dapat
memperlambat munculnya retinopati
diabetik dan mengontrol
perkembangannya.
o Retinopati diabetik dapat
mempengaruhi mata tanpa
menimbulkan gejala apapun dan
dapat dideteksi dengan pemeriksaan
fundus midriatikum oleh spesialis
mata.
o Penglihatan yang hilang akibat
retinopati diabetik tidak dapat pulih
kembali. Seluruh terapi yang
dilakukan hanya berfungsi untuk
mencegah penurunan penglihatan
lebih lanjut.
o Meyakinkan pasien bahwa perlu
dilakukan follow up rutin dan terapi
pada situasi-situasi berikut:
KASUS I
Pasien berusia muda yang baru didiagnosis
Diabetes Mellitus namun belum
menunjukkan gejala retinopati diabetik.
Konselor perlu untuk:
- Menjelaskan ke pasien bahwa lamanya
menderita DM berpengaruh terhadap
kemungkinan terjadinya retinopati
diabetik dan mulai dari saat ini hingga
seterusnya pasien wajib melakukan
check up kondisi mata secara teratur
(setidaknya setahun sekali)
- Menegaskan perlunya kontrol diabetes
yang ketat, karena kontrol gula darah
yang buruk dan kondisi diabetes dalam
waktu yang lama akan menyebabkan
terbentuknya retinopati diabetik lebih
dini dan mempercepat perburukannya.
- Menganjurkan pasien melakukan check
up rutin ke dokter sehingga pasien dapat
terhindar dari penyakit ginjal. Masalah
lainnya seperti tekanan darah dan kadar
kolesterol yang tinggi harus segera
diperiksa dan ditangani.
KASUS II
Pasien berusia 40 tahun dengan riwayat
diabetes sejak 6 tahun lalu, didiagnosis
retinopati diabetik.
Pada kasus ini, konselor perlu untuk:
- Menekankan perlunya kontrol diabetes
yang ketat
- Menerangkan ke pasien mengenai
masalah kesehatan lainnya seperti
tekanan darah tinggi, kolesterol, dan
anemia yang dapat memperparah
kerusakan retina serta menekankan
perlunya melakukan check up ke dokter
secara berkala.
- Melakukan konseling ke pasien terkait
berbagai pemeriksaan dan terapi
modalitas seperti FFA, terapi laser, dan
bagaimana tindakan tersebut dapat
membantu mencegah terjadinya
perburukan.
- Mengurangi rasa takut yang pasien
rasakan terkait terapi laser dan
membujuk pasien agar mau menjalani
prosedur tersebut dan juga follow up.
KASUS III
Pasien lansia dengan retinopati diabetik
tingkat lanjut.
Konselor perlu untuk:
- Menjelaskan ke pasien mengenai
berbagai terapi modalitas seperti terapi
laser dan operasi
- Menyampaikan perlunya
mempertahankan penglihatan saat ini
dan mencegah terjadinya kebutaan
- Menjelaskan perlunya melakukan
kontrol gula darah yang ketat, menjaga
kestabilan tekanan darah dan kadar
kolesterol untuk mencegah terjadinya
perburukan kondisi retina
- Meyakinkan pasien mengenai perlunya
sering melakukan check up ke dokter
dan spesialis mata
- Membuat pasien nyaman dan
membangun sikap positif pasien
terhadap terapi. Hal ini akan memastikan
pasien patuh dalam menjalani rejimen
pengobatan.
Konselor harus mampu meyakinkan pasien
dalam hal:
- Melakukan follow up ke dokter spesialis
mata secara rutin dengan interval waktu
yang telah ditetapkan oleh dokter
- Melakukan follow up ke dokter untuk
memeriksakan kondisi diabetes dan
masalah sistemik lainnya
- Melakukan monitoring kadar gula darah
secara mandiri dan kontrol diabetes
dengan ketat
Ablasio retina
Pendahuluan
Ablasio retina merupakan suatu kondisi di
mana retina terlepas dari tempatnya. Kondisi
ini mengakibatkan penurunan penglihatan
mendadak dan tanpa disertai rasa sakit.
Terdapat beberapa tipe ablasio retina yang
disebabkan berbagai kondisi (Gambar 5.2).
Tanda dan gejala Ablasio Retina
1. Kilatan cahaya
Pasien mengeluhkan melihat kilatan
cahaya terutama saat berkedip atau
bergerak, yang disebabkan oleh tarikan
pada retina yang terlepas.
2. Floaters
Merupakan bayangan berbentuk bintik
hitam kecil atau berupa jaring atau
cincin besar hitam yang hanya bisa
dilihat pasien.
3. Penurunan lapang pandang
Pasien melihat semacam tabir atau tirai
hitam yang menghalangi penglihatan
pasien.
4. Penurunan penglihatan secara
mendadak
Hal ini mungkin disebabkan oleh
terlepasnya retina yang melibatkan
makula. Prognosis penyakit menjadi
buruk jika makula ikut terlepas
Gambar 5.2 – Gejala ablasio retina
Penatalaksanaan
Tatalaksana pada kasus ablasio retina pada
dasarnya hanya bisa dilakukan dengan
operasi segera setelah pasien didiagnosis.
Pembedahan
Operasi pada kasus ablasio retina terdiri dari
tiga langkah utama.
Scleral buckling
Sepotong silikon karet atau busa silikon
dijahit ke sklera untuk menutup lubang pada
retina.
Vitrektomi
Pengangkatan vitreous humor dilakukan
untuk mengurangi beban pada potongan
karet atau busa silikon tadi yang dapat
menarik retina sehingga dokter bedah
mampu memperbaiki retina.
Injeksi silicon oil atau gas C3F8
Setelah vitrektomi, rongga vitreous yang
kosong akan diganti dengan silicon oil atau
gas C3F8. Pasien harus menjalani operasi
pengangkatan silicon oil 3-4 bulan setelah
injeksi. Pasien baru dapat melihat dengan
baik setelah operasi pengangkatan tersebut.
Jika silicon oil tidak diangkat dalam jangka
waktu 3-4 bulan, katarak mungkin akan
terbentuk, dan atau akan muncul penyakit
glaukoma dan terkadang penglihatan ganda
(diplopia).
Pada injeksi gas C3F8, karena sifatnya gas
maka pasien tidak perlu menjalani operasi
pengangkatan lagi. Gas tersebut akan
diserap tubuh dalam waktu 1 ½ bulan.
Selama periode tersebut, pasien mungkin
akan mengeluhkan adanya floaters, melihat
gelembung dll, yang akan hilang dengan
sendirinya secara bertahap. Pasien wajib
diberitahu untuk menghindari perjalanan
menggunakan pesawat.
Peran konselor dalam menyarankan
operasi
- Konselor perlu menegaskan pentingnya
penatalaksanaan dini karena prognosis
penglihatan pasca operasi ablasio retina
akan sangat baik jika operasi dilakukan
sesegera mungkin dan makula tidak ikut
terlepas.
- Perkiraan prognosis terburuk (guarded
prognosis) harus disampaikan ke pasien
pada operasi ablasio retina karena
hasilnya sering kali di luar perkiraan.
- Perlu ditekankan perlunya tirah baring
(bed rest) dan posisi tidur yang tepat
setelah operasi.
- Konselor perlu menginformasikan
pasien mengenai buruknya prognosis
penyakit jika operasi mengalami
penundaan atau dampaknya pada
penglihatan jika operasi tidak dilakukan.
- Jika dilakukan injeksi silicon oil ke
mata, pasien perlu diberitahu bahwa ia
perlu menjalani operasi kedua untuk
pengangkatannya. Silicon oil dapat
menyebabkan katarak yang memerlukan
operasi pengangkatan lensa katarak
ditambah pemasangan IOL.
- Pasien perlu diperingatkan mengenai
gejala awal ablasio retina dan
kemungkinan bahwa gangguan tersebut
mungkin akan menyerang mata
sebelahnya.
Age-related macular degeneration (AMD)
AMD merupakan suatu kondisi di mana
terjadi penurunan penglihatan secara
bertahap atau penurunan kualitas
penglihatan pusat. Umumnya diderita oleh
lansia.
Terdapat 2 tipe ARMD
1. ARMD kering
Merupakan jenis AMD yang paling
umum ditemui. Kondisi ini
menyebabkan penurunan penglihatan
bertahap. Tidak ada terapi yang dapat
menyembuhkan AMD jenis ini.
2. ARMD basah
Merupakan jenis AMD yang jarang
ditemui namun menyebabkan penurunan
penglihatan yang lebih parah
dibandingkan AMD kering. Pembuluh
darah baru terbentuk di bawah lapisan
retina yang disebut sebagai choroidal
neovascular membrane (CNVM) dan
dapat menimbulkan perdarahan sehingga
mengakibatkan kebutaan.
Gejala
1. Hilangnya penglihatan sentral
2. Melihat adanya bintik hitam tepat di
bagian tengah lapang pandang
3. Distorsi penglihatan
Penatalaksanaan
ARMD kering: Hingga saat ini, tidak ada
terapi yang dapat menyembuhkan ARMD
tipe ini namun perlu follow up rutin untuk
melihat apakah kondisi penyakit semakin
memburuk atau berubah menjadi tipe basah.
ARMD basah: Terapi laser dapat dilakukan
untuk mencegah perburukan kondisi retina
dan penurunan penglihatan. Beberapa terapi
modalitas baru sedang diuji coba untuk
menyembuhkan penyakit ini.
Peran konselor
1. Konselor perlu menjelaskan tentang
buruknya prognosis dan progresivitas
penyakit. Pasien harus menyadari bahwa
meskipun saat ini belum ada terapi yang
dapat menyembuhkan AMD tipe kering,
pasien masih harus melakukan follow up
untuk melihat perkembangan penyakit.
2. Penderita AMD tipe basah yang masih
bisa ditangani perlu diberikan konseling
untuk menjalani terapi agar penurunan
penglihatan bisa dicegah. Pasien harus
paham bahwa kebutaan akibat penyakit
ini tidak bisa disembuhkan dengan terapi
laser.
3. Konselor perlu menyarankan pasien
dengan kebutaan akibat AMD untuk
menjalani rehabilitasi penglihatan
(konseling low vision)
Retinitis pigmentosa
Retinitis pigmentosa adalah penyakit
keturunan yang dimanifestasikan dengan
kebutaan saat malam hari dan lapang
pandang yang menyempit.
Gejala
1. Kesulitan melihat di ruangan
berpenerangan redup
2. Penyempitan lapang pandang yaitu
penurunan lapang pandang perifer dan
pada akhirnya menyebabkan penglihatan
tubular (tunnel vision)
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi yang dapat menyembuhkan
RP hingga saat ini. Pasien perlu diberi
penjelasan mengenai alat bantu low vision
dan modifikasi gaya hidup.
Peran konselor
- Konselor harus menunjukkan simpati
kepada pasien karena tidak adanya terapi
yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
- Sarankan pasien untuk menjalani
rehabilitasi penglihatan seperti alat bantu
low vision.
Contoh: Gunakan senter yang terang
ketika bepergian ke luar rumah saat
 malam hari. Usahakan bekerja di
ruangan berpenerangan baik.
- Sarankan juga ke pasien untuk
memodifikasi sebagian gaya hidupnya
seperti menghindari menyupir mobil dan
memilih pekerjaan yang dapat mereka
lakukan dengan keterbatasan penglihatan
yang mereka miliki
- Melakukan konseling genetik
o Konselor perlu menginformasikan ke
pasien bahwa penyakit ini dapat
diturunkan, dan kemungkinan
penyakit ini juga diderita oleh
saudara kandung ataupun anak-anak
pasien.
o Menyampaikan ke pasien bahwa
kemungkinan penyakit ini diderita
oleh keturunan pasien akan
meningkat jika pasien melakukan
pernikahan antar kerabat dekat.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Saya berusia 35 tahun, dokter
mengatakan bahwa saya menderita
diabetes dan gangguan retina ringan
karena diabetes, apakah kondisi saya ini
dapat benar-benar disembuhkan?
Kontrol gula darah yang cukup dapat
mencegah perburukan kondisi retina.
Namun tidak benar-benar
mengembalikan retina ke kondisinya
yang semula. Kerusakan tersebut
berkaitan langsung dengan lamanya
menderita diabetes dan oleh karenanya
sangat penting untuk melakukan follow
up teratur dan kontrol gula darah yang
ketat.
2. Usia saya 77 tahun. Saya menderita
diabetes sejak 3 bulan yang lalu. Apakah
kondisi ini dapat berdampak ke mata
saya?
Anda perlu mengontrol gula darah
dengan ketat. Anda juga harus
melakukan follow up dengan dokter dan
spesialis mata secara rutin.
3. Bagaimana caranya mencegah retinopati
diabetik?
Penyakit tersebut dapat dicegah dengan
kontrol gula darah yang ketat. Penyakit
sistemik lainnya seperti hipertensi dan
kadar kolesterol yang tinggi juga perlu
dikontrol. Karenanya, check up teratur
ke dokter menjadi sangat penting.
4. Jika saya menjalani fundus fluorescein
angiography (FFA), akankah
penglihatan saya menjadi lebih baik atau
retinopati diabetik saya jadi sembuh?
FFA hanyalah prosedur pemeriksaan.
Pemeriksaan ini membantu
mengidentifikasi dan mengkonfirmasi
kerusakan yang terjadi pada retina. FFA
bukan prosedur terapi.
5. Apakah penglihatan saya akan pulih
kembali setelah menjalani terapi laser?
Terapi laser pada kasus retinopati
diabetik dapat mencegah kerusakan lebih
lanjut pada retina pasien akibat diabetes.
Terkadang penglihatan akan sedikit
bertambah baik. Jika terapi laser tidak
dilakukan, ada kemungkinan besar
pasien akan kehilangan penglihatannya.
6. Apakah saya harus menjalani terapi laser
berkali-kali?
Hal ini tergantung pada respon pasien
setelah terapi laser yang pertama, dokter
akan memutuskan apakah pasien perlu
mendapatkan terapi laser kembali.
Kedua, jika kondisi retina memburuk
kembali, pasien mungkin akan
disarankan untuk mengulang prosedur
itu lagi.
7. Apakah ada efek samping dari terapi
laser?
Tidak ada. Terapi laser merupakan
prosedur yang sangat aman. Tindakan ini
dapat dilakukan di departemen rawat
jalan.
8. Apakah terapi laser akan menimbulkan
nyeri selama prosedur berlangsung?
Tidak. Terapi laser dilakukan dengan
bius topikal. Pada beberapa kasus,
 pasien mungkin akan merasakan nyeri
ringan selama 3-4 jam. Nyeri ini dapat
berkurang dengan obat anti nyeri yang
diteteskan ke mata.
9. Apakah saya dapat mandi dan bekerja
setelah terapi laser?
Ya. Anda dapat melakukan aktivitas
seperti biasanya.
10. Kacamata saya berukuran -8. Dokter
menyatakan bahwa ada lubang di retina
saya dan saya perlu menjalani terapi
laser? Apakah hal tersebut perlu?
Ya. Terapi laser dapat membantu
menutup lubang pada retina. Terapi ini
membantu mencegah terjadinya ablasio
retina.
11. Apakah saya perlu datang untuk follow
up secara teratur setelah saya menjalani
terapi laser?
Ya. Anda perlu melakukan check up
secara teratur paling tidak setahun sekali
untuk mendeteksi adakah
lubang/robekan/penipisan/terlepasnya
retina dan mendapatkan terapi.
12. Saya disarankan oleh dokter untuk
mendapatkan injeksi di mata saya. Di
manakah injeksi tersebut di lakukan?
Apakah akan ada masalah yang muncul
setelahnya?
Injeksi intra-vitreal diberikan di bagian
dalam mata melalui bagian putih mata.
Prosedur ini dilakukan dengan bius
lokal; pasien tidak akan merasakan nyeri
dan malah merasa nyaman selama
prosedur berlangsung.
13. Apakah penglihatan saya akan membaik
setelah dilakukan injeksi intra-vitreal?
1. Injeksi intra-vitreal ini dilakukan
hanya untuk mencegah kerusakan
lebih lanjut pada retina.
2. Terkadang juga dapat meningkatkan
penglihatan pasien.
14. Setelah operasi ablasio retina, apakah
penglihatan saya akan pulih kembali?
Jika retina telah lepas sejak lama atau
bagian tengah retina ikut terlepas,
kemungkinan penglihatan tidak akan
pulih sepenuhnya. Namun ada
kemungkinan penglihatan akan membaik
secara bertahap.
15. Adakah efek samping merugikan yang
muncul akibat silicon oil pada mata
saya?
Setelah injeksi silicon oil, beberapa
pasien mungkin akan mengeluhkan
penglihatan ganda (diplopia).
Penglihatan akan membaik setelah
silicon oil diangkat 3-4 bulan setelahnya.
16. Apa yang akan terjadi jika silicon oil
tetap dibiarkan di mata dan tidak
diangkat?
Ada kemungkinan besar terbentuknya
katarak. Tekanan bola mata dapat
meningkat dan menyebabkan terjadinya
kerusakan saraf mata dan nyeri.
17. Apakah saya bisa memilih untuk
diinjeksi dengan gas saja? Saya tidak
mau diinjeksi dengan silicon oil karena
saya harus menjalani operasi lagi untuk
pengangkatannya.
Keputusan terkait penggunaan gas
ataupun silicon oil akan ditentukan oleh
dokter bedah selama operasi berlangsung
berdasarkan keadaan retina.
18. Jika saya tidak menjalani operasi,
masalah apa yang akan muncul?
Ablasio retina akan semakin memburuk.
Anda mungkin akan kehilangan
penglihatan Anda sepenuhnya akibat
lepasnya retina. Katarak juga dapat
terbentuk. Anda mungkin akan
merasakan nyeri akibat uveitis atau
glaukoma. Pada akhirnya, bola mata
Anda akan menyusut (Ptisis bulbi)
Poin penting untuk diingat
- Retinopati diabetik disebabkan oleh bagaimana cara Anda memberikan
diabetes mellitus kronis. Perubahan menyemangati pasien dengan konseling
minor mungkin tidak akan menimbulkan agar pasien mau datang untuk terapi
gejala sehingga pasien perlu datang laser berikutnya?
untuk check up setiap tahunnya untuk
mencegah kebutaan akibat retinopati
diabetik.
- Ablasio retina adalah terlepasnya retina
dari tempatnya dan penatalaksanaannya
adalah dengan operasi.
- Retinitis pigmentosa merupakan
penyakit genetik, pasien dapat
menggunakan alat bantu low vision
untuk meningkatkan penglihatan, dan
pasien perlu diberikan konseling genetik.
- AMD merupakan suatu penyakit
degeneratif yang bersifat progresif dan
umumnya diderita lansia, penyakit ini
memiliki prognosis yang buruk.
Terdapat dua tipe AMD, kering dan
basah – AMD kering tidak perlu
mendapatkan terapi namun perlu follow
up secara teratur untuk menilai
keadaannya, dan AMD basah
membutuhkan terapi laser untuk
mencegah penurunan penglihatan lebih
lanjut.

Tugas

Jawab dengan singkat

1. Sebutkan faktor-faktor resiko retinopati

diabetik!
2. Apakah perbedaan dalam memberikan
konseling pada pasien berusia 40 tahun
dan 60 tahun yang didiagnosa retinopati
diabetik dan memiliki tajam penglihatan
6/6?
3. Jelaskan pentingnya follow up bagi
penderita retinopati diabetik!
4. Bagaimana cara memberikan konseling
bagi penderita AMD?
5. Apakah peran konselor dalam
memberikan konseling pada pasien RP?
6. Pasien retinopati diabetik telah
menjalani terapi laser sebanyak tiga kali,
BAB VI GLAUKOMA
MATERI
Jenis-jenis glaukoma
Gejala-gejala glaukoma
Pemeriksaan glaukoma
Penatalaksanaan pada kasus glaukoma
Peran konselor
Pertanyaan yang sering ditanyakan
TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang glaukoma
sehingga konselor mampu menjelaskan ke pasien mengenai
karakteristik penyakit glaukoma, jenis, gejala, pemeriksaan, dan
penatalaksanaannya.
SASARAN
Konselor mampu menjelaskan:
- Definisi glaukoma dan proses perjalanan penyakit tersebut
- Sifat hereditas penyakit glaukoma
- Jenis-jenis glaukoma
- Terapi laser
- Obat-obatan glaukoma
- Membuat pasien paham mengenai dampak sosial dan finansial
akibat low vision dan pengobatan dengan obat yang mahal
dalam jangka waktu yang lama
- Menekankan perlunya mematuhi rejimen pengobatan
- Berbagai metode operasi yang tersedia
BAB VI - Setelah menjalani operasi pada bagian
anterior atau posterior mata
Glaukoma - Inflamasi kronis
- Penggunaan obat steroid jangka panjang
Mata manusia dapat dianalogikan dengan - Menderita diabetes sejak lama, adanya
kamera. Retina pada mata dapat dianggap sumbatan pada pembuluh darah di retina
sebagai film pada kamera yang bertugas (RVO)
menangkap gambar. Gambar yang ditangkap
kemudian akan dihantarkan ke otak oleh Gejala glaukoma
saraf optik. Glaukoma adalah gangguan
saraf optik yang disebabkan oleh Pasien glaukoma mungkin tidak
meningkatnya tekanan intraokular (tekanan menunjukkan gejala apapun. Hal tersebut
di dalam mata). Gangguan ini menyebabkan sulitnya memberikan
dimanifestasikan dengan penurunan jumlah penjelasan ke pasien glaukoma mengenai
neuron secara bertahap dan progresif yang pentingnya menaati rejimen pengobatan.
menyebabkan penyempitan lapang pandang
secara bertahap. Beberapa pasien mungkin mengeluhkan:

Jenis-jenis glaukoma - Sering mengganti kacamata

- Penurunan lapang pandang
Glaukoma sudut terbuka (POAG)
Pasien glaukoma sudut terbuka mungkin
Merupakan glaukoma yang tidak disertai mengeluhkan serangan berulang kondisi
penyumbatan aliran aqueous humor di berikut:
dalam mata
- Kemerahan pada mata
Glaukoma sudut tertutup (PACG) - Nyeri
- Pandangan kabur
Merupakan glaukoma yang disertai - Melihat lingkaran berwarna (halo) di
penyumbatan aliran aqueous humor pada sekitar cahaya
mata di area pupil. - Pusing dan muntah

Glaukoma kongenital Orang tua pasien anak yang menderita

glaukoma kongenital mungkin akan
Merupakan glaukoma yang diderita sejak mengeluhkan hal berikut:
lahir dan dapat diwariskan ke keturunan
(herediter). Prognosis penglihatan umumnya - Si anak menghindari melihat cahaya
buruk. Pasien biasanya perlu mendapatkan - Mata anak tampak membesar
banyak obat-obatan dan menjalani operasi. - Mata anak menjadi juling
- Mata anak tampak sering berair
Glaukoma sekunder
Pemeriksaan glaukoma
Merupakan glaukoma yang dapat
disebabkan oleh: Pemeriksaan sangatlah penting untuk
diagnosis dini penyakit ini dan juga follow
- Trauma up untuk mencegah perburukan penyakit.
- Tes lapang pandang
Tes ini menganalisis lapang pandang
pasien. Idealnya, tes ini dilakukan
setahun atau sebulan sekali untuk
mengetahui perkembangan kondisi
penyakit. Pasien harus memahami dan
kooperatif selama tes agar hasil tesnya
tepat.
- Pemeriksaan central corneal thickness
(CCT)
Tekanan intra okular yang diukur
dengan tonometer aplanasi dapat
bervariasi hasilnya dengan sedikit saja
perubahan pada ketebalan kornea.Oleh
karena itu, dilakukan pengukuran CCT
pada setiap pasien glaukoma.
- OCT
Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mendiagnosis dini glaukoma yang masih
dalam tahapan tidak bisa didiagnosis
dengan tes lapang pandang rutin saja; tes
ini melibatkan pemindaian lapisan
serabut saraf di sekitar diskus optik.
- SWAP
Merupakan modifikasi dari tes lapang
pandang yang menggunakan stimulus
berwarna. Juga dapat mendiagnosis dini
glaukoma.
- UBM
Merupakan suatu teknik untuk memindai
bagian anterior mata untuk mendeteksi
adanya ketidaknormalan struktur mata.
Peran konselor
Menjelaskan mengapa pasien perlu
menjalani pemeriksaan-pemeriksaan khusus
tersebut dan mengapa pemeriksaan tersebut
perlu dilakukan berulang kali untuk
mendeteksi perkembangan keadaan
penyakit.
Penatalaksanaan
Obat-obatan
Perhatian utama dalam konseling glaukoma
adalah memastikan bahwa pasien mematuhi
rejimen pengobatan.
Peran konselor: konselor harus
menyampaikan pentingnya penggunaan obat
glaukoma untuk menurunkan tekanan
intraokular dan bahwa obat glaukoma hanya
dapat mempertahankan penglihatan agar
tidak bertambah buruk. Obat ini tidak dapat
memperbaiki penglihatan pasien saat ini.
Konselor harus mencoba memastikan
dukungan keluarga selama pengobatan
dalam jangka waktu yang lama.
Keluarga dapat membantu membagi waktu
khusus untuk meneteskan obat mata.
Kebanyakan obat glaukoma tidak memiliki
efek samping yang serius. Namun, obat
glaukoma juga dapat menyebabkan
perburukan kondisi asma, alergi, dan mata
merah yang pasien alami.
Konselor juga dapat mencontohkan cara
meneteskan obat mata yang benar.
Cara meneteskan obat mata
Cuci tangan sebelum memegang botol obat.
Tarik kelopak mata bawah. Teteskan obat
sebanyak satu tetes dan tutup mata selama
kurang lebih 3 menit tanpa menekan mata
untuk mengurangi penyerapan sistemik dan
meningkatkan penyerapan obat oleh mata.
Ketika menggunakan lebih dari dua obat
mata, berikan jarak 10 menit antara
penetesan.
Obat mata yang mahal dapat dibantu
diteteskan oleh pendamping pasien untuk
menghindari terbuangnya obat dengan
percuma.
Beberapa obat glaukoma perlu disimpan di
dalam kulkas.
Terapi Laser
Yag peripheral iridotomy
Tindakan ini melibatkan pembuatan lubang
kecil pada iris untuk mengalihkan sumbatan
pada pupil.
Bagi pasien glaukoma sudut tertutup yang
dirawat inap, prosedur ini dapat mengurangi
nyeri pada pasien dan menurunkan tekanan
intraokular. Pada kasus glaukoma sudut
tertutup primer, tindakan ini dilakukan
sebagai upaya pencegahan peningkatan
tekanan intraokular dan agar pasien bisa
menjalani pemeriksaan fundus dengan
dilatasi pupil. Pasien tidak perlu dirawat
untuk menjalani pemeriksaan ini. Pasien
hanya perlu diberikan obat tetes mata selama
sejam. Pemeriksaan ini hanya memakan
waktu 10 menit. Pasien dapat menjalani
aktivitas seperti biasanya setelah terapi laser
selesai.
Peran konselor
Membuat pasien yang sedang dalam kondisi
nyeri tersebut merasa nyaman dan
meminimalkan waktu tunggu pasien untuk
terapi jika memungkinkan. Menjelaskan
karakteristik penyakit dan perlunya PI
(peripheral iridotomy) pada pasien yang
disarankan oleh dokter untuk menjalani
profilaksis laser PI. Pasien perlu
diinformasikan bahwa pasien mungkin harus
menjalankan terapi ini beberapa kali dan
prosedur ini tidak membahayakan mata
sama sekali.
Laser suturelysis
Saat operasi glaukoma, dokter bedah akan
meninggalkan 3 jahitan di mata pasien. Pada
saat follow up, satu atau lebih jahitan
tersebut akan dilisis menggunakan yag laser.
Dua hingga tiga bulan pertama pasca operasi
glaukoma, pasien mungkin perlu sering
melakukan follow up untuk memutuskan
apakah tindakan suturelysis ini diperlukan.
Peran konselor
Untuk menjelaskan ke pasien bahwa
meskipun operasi katarak tidak memerlukan
jahitan sama sekali, operasi glaukoma
memerlukan 1-3 jahitan pada mata.
Pengangkatan jahitan ini dilakukan dengan
terapi laser yang tidak menimbulkan nyeri.
Tindakan ini dapat membantu mengurangi
tekanan intraokular.
Laser trabekuloplasti
Tindakan ini dapat membantu menurunkan
tekanan intra okular.
Diode CPC
Terapi laser minor yang dilakukan dengan
bius lokal. Tindakan ini tidak dapat
memperbaiki penglihatan. Penurunan
tekanan intra okular terjadi karena laser
tersebut menghancurkan sebagian struktur
mata yang memproduksi cairan dalam mata.
Tindakan ini dilakukan pada mata yang
memiliki prognosis buruk dan saat tindakan
lainnya tidak banyak membantu.
Peran konselor
Menyampaikan ke pasien bahwa tindakan
ini dapat mengurangi nyeri yang dirasakan
pasien. Namun, penglihatan yang menurun
tidak dapat dipulihkan.
Operasi
Trabekulektomi
Trabekulektomi merupakan operasi minor,
yang dilakukan dengan bius lokal untuk
mengurangi tekanan pada mata dan
karenanya mencegah kerusakan lebih lanjut
pada saraf optik
Peran konselor
Menyampaikan ke pasien bahwa operasi ini
tidak dapat memulihkan penglihatan pasien,
dan hanya mempertahankannya saja.
Bahkan ada kemungkinan terjadinya
penurunan penglihatan ringan pada beberapa
pasien. Operasi ini mungkin akan
meninggalkan bekas luka pada konjungtiva
mata di sebelah atas kornea.
Operasi katarak
Lensa yang katarak diangkat dan diganti
dengan IOL. Dapat dilakukan dengan bius
lokal ataupun topikal.
Peran konselor
Menjelaskan mengenai berbagai jenis IOL
dan pilihan operasi yang tersedia bagi
pasien.
Operasi kombinasi
Jika pasien yang akan menjalani operasi
glaukoma ternyata perlu dioperasi katarak
juga, kedua operasi dapat dilakukan
bersamaan.
Meskipun operasi katarak tidak memerlukan
jahitan, operasi glaukoma akan menyisakan
3 jahitan pada mata dan follow up yang
lebih sering.
Operasi dengan kemungkinan prognosis
penglihatan buruk
Pasien dengan glaukoma tahap lanjut dan
memiliki tekanan intra okular yang tinggi
mungkin memiliki prognosis penglihatan
yang buruk dikarenakan:
- Saraf optik yang sudah rusak
- Resiko komplikasi yang lebih tinggi
akibat tekanan intra okular yang tinggi
Konselor harus dapat menyampaikan kondis
tersebut dengan jelas ke pasien agar pasien
memiliki ekspektasi yang tidak berlebihan
terhadap operasi yang dijalani.
Peran konselor
Glaukoma kronis
1. Glaukoma sudut terbuka primer (PAOG)
2. Glaukoma sekunder
3. Suspek glaukoma
- Konselor perlu menjelaskan karakteristik
penyakit, penurunan penglihatan yang
terjadi secara perlahan dan bertahap,
serta kerusakan yang terkadang tidak
menimbulkan gejala apapun pada
penyakit ini
- Konselor menegaskan pentingnya follow
up teratur dan penggunaan obat-obatan.
- Konselor menerangkan karakteristik
khas penyakit glaukoma
- Obat tetes glaukoma merupakan
pengobatan lini pertama yang perlu
digunakan seumur hidup
o Glaukoma masih dapat terus
memburuk meskipun sudah
menggunakan obat secara teratur
o Obat glaukoma hanya
memperlambat perburukan penyakit.
o Beberapa jenis glaukoma merupakan
penyakit keturunan dan karenanya
kerabat dekat pun perlu diperiksakan
ke dokter.
o Pasien mungkin perlu menjalani
operasi glaukoma pada suatu waktu,
yang keputusannya akan ditentukan
oleh dokter spesialis mata
o Penurunan penglihatan atau lapang
pandang akibat glaukoma tidak dapat
 disembuhkan. Kondisi tersebut
bersifat permanen
Glaukoma akut
1. Glaukoma sudut tertutup primer (PACG)
2. Glaukoma Neovaskuler (NVG)
3. Glaukoma absolut, glaukoma malignan
- Konselor mungkin akan berkomunikasi
dengan pasien saat pasien sedang
merasakan nyeri akibat glaukoma akut.
Konselor harus menyampaikan bahwa
kondisi pasien dapat ditangani dan
segala upaya akan dilakukan (dengan
obat tetes mata, terapi laser, dll) untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan.
- Konselor wajib memberitahukan bahwa
kondisi tersebut dapat kambuh kembali,
dan perlu dilakukan tindakan penceghan
dengan terapi laser pada kedua mata
untuk mencegah kekambuhan tersebut.
- Pasien mungkin perlu menjalani operasi
saat glaukoma sudah mencapai tahap
lanjut dan keputusannya akan ditentukan
oleh dokter.
Glaukoma kongenital
- Peran konselor pada kasus ini adalah
membuat orang tua pasien memahami
bahwa anak mereka menderita penyakit
mata yang serius sejak lahir atau akan
muncul pada usia dini. Pasien anak
tersebut mungkin perlu menjalani
operasi meskipun masih berumur sangat
muda.
- Konselor membuat orang tua pasien
menyadari bahwa meskipun sudah
dilakukan operasi dan menggunakan
obat tetes, si anak mungkin akan tetap
memiliki penglihatan yang buruk,
namun terapi-terapi tersebut berfungsi
untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Konselor perlu menegaskan ke orang tua
pasien mengenai perlunya melakukan
follow up secara teratur dan pengobatan
jangka panjang.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apakah glaukoma merupakan penyakit
keturunan?
Ya, terkecuali glaukoma sekunder. Oleh
karenanya, anggota keluarga perlu
menjalani pemeriksan untuk mendeteksi
adanya glaukoma (saudara kandung,
anak, orang tua).
2. Berapa lama saya harus menggunakan
obat glaukoma?
Untuk mempertahankan penglihatan saat
ini, obat glaukoma perlu digunakan
seumur hidup.
3. Apakah saya tetap perlu menggunakan
obat-obatan meski sudah dioperasi
glaukoma?
Penggunaan obat glaukoma yang mahal
akan dihentikan setelah operasi
glaukoma. Meskipun pada beberapa
kasus, pasien tetap perlu melanjutkan
penggunaan salah satu obat glaukoma.
4. Apa itu glaukoma absolut? Mungkinkah
dilakukan penggantian lensa mata saja
untuk memulihkan penglihatan saya?
Glaukoma absolut merupakan glaukoma
tahap akhir dimana saraf optik
mengalami atropi total akibat
peningkatan tekanan intraokular. Pasien
bahkan tidak dapat mempersepsikan atau
melihat cahaya. Karena saraf optik
mengalami kerusakan total maka
penggantian lensa mata dengan IOL
sama sekali tidak membantu
memperbaiki penglihatan.
Penatalaksanaan pada tahap ini hanya
berfungsi untuk mengurangi nyeri.
5. Mungkinkah dilakukan penggantian bola
mata?
Mata tidak dapat diganti secara
keseluruhan. Hanya bagian kornea mata
yang dapat diganti. Dan karena
glaukoma menyerang saraf optik maka
penggantian bola mata sekalipun sama
sekali tidak berpengaruh.
6. Saya merasa baik-baik saja meskipun
tidak menggunakan obat glaukoma
 selama 2-3 minggu, mengapa saya perlu
melanjutkan penggunaannya?
Glaukoma merupakan penyakit yang
merusak saraf optik secara perlahan.
Tujuan kami adalah untuk mencegah
penurunan penglihatan di masa yang
akan datang, yang hanya mungkin
dilakukan dengan mematuhi rejimen
pengobatan dengan ketat.
7. Apakah terapi YAG PI akan
membahayakan mata saya? Apakah saya
diperbolehkan mandi setelahnya?
Terapi ini umumnya tidak
membahayakan mata sama sekali. Anda
mungkin akan merasakan sakit kepala
ringan atau fotofobia selama 2-3 hari.
Ya, anda diperbolehkan untuk mandi
karena terapi ini bukanlah prosedur
invasif.
8. Penglihatan saya masih saja buruk
meskipun sudah menjalani operasi
kombinasi, mengapa hal tersebut terjadi?
Operasi bertujuan untuk menurunkan
tekanan intraokular dan mengganti lensa
yang katarak. Kerusakan yang terjadi
pada saraf optik tidak dapat diperbaiki
dengan operasi. Oleh sebab itu, kita
tidak dapat mengharapkan adanya
peningkatan pada penglihatan perifer.
9. Penglihatan saya tidak kunjung membaik
meski sudah menggunakan obat
glaukoma yang mahal. Kenapa hal
tersebut bisa terjadi?
Penglihatan yang hilang akibat
kerusakan pada saraf optik tidak dapat
dipulihkan kembali. Kita hanya dapat
mempertahankan penglihatan yang ada
saat ini dengan mencegah kerusakan
lebih lanjut pada saraf optik.
Poin penting untuk diingat
- Glaukoma adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menandakan adanya
perubahan pada ujung saraf optik dan
lapang pandang akibat tekanan intra
okular yang meningkat atau normal
sekalipun.
- Secara garis besar diklasifikasi menjadi
glaukoma primer dan sekunder.
- Glaukoma primer berdasarkan anatomi
sudut bilik mata depan, dibagi lagi
menjadi glaukoma sudut terbuka dan
tertutup.
- Glaukoma sekunder dapat diakibatkan
oleh uveitis, gangguan lensa mata,
trauma, dll.
- Dasar penatalaksanaan pada kasus
glaukoma adalah terapi
laser/pembedahan untuk jenis glaukoma
sudut tertutup dan obat-obatan untuk
jenis glaukoma sudut terbuka.
- Konselor harus mengetahui patologi
utama pada kedua jenis glaukoma dan
menyebutkan berbagai kelompok obat-
obatan yang umumnya diresepkan oleh
dokter, harganya, dan efek sampingnya.
- Konselor perlu mengetahui dasar
pemilihan operasi untuk pasien dan
memberikan konseling ke pasien
mengenai pentingnya bagi pasien untuk
menjalani operasi.
Tugas
Jawab dengan singkat
1. Sebutkan gejala-gejala glaukoma!
2. Bagaimana cara Anda memberikan
konseling pada pasien glaukoma
mengenai pentingnya penggunaan obat?
3. Jelaskan alasan perlunya follow up rutin
bagi pasien glaukoma!
4. Apakah peran konselor dalam
memberikan konseling pasien yang akan
menjalani terapi YAG PI?
5. Siapa sajakah yang rentan terkena
glaukoma?
BAB VII KONSELING DI KLINIK OFTALMOLOGI PEDIATRIK DAN
STRABISMUS
MATERI

Jenis-jenis gangguan
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kelainan refraktif
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus amblyopia
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus katarak dan IOL
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus retinoblastoma
Penyebab, gejala dan tatalaksana pada kasus strabismus
Penyebab, faktor resiko dan tatalaksana pada kasus retinopathy of
prematurity (ROP)
Kelainan kongenital mata
Konseling terkait bius umum

TUJUAN
Untuk memberikan pemahaman mengenai penyakit umum mata
pada anak dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan
konselor dalam melakukan konseling sesuai dengan penyakit
pasien.
SASARAN
Konselor mampu untuk:
- Memberikan informasi yang tepat ke orang tua pasien
mengenai penyakit yang diderita si anak, dan meningkatkan
kesadaran mereka
- Memberikan konseling ke pasien sesuai instruksi dokter dan
membuat mereka mau menerima saran dari dokter
- Menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh orang tua
pasien terkait penyakit mata anak
- Menjelaskan pilihan terapi yang ada dan perlunya menjalani
terapi tersebut
- Memotivasi anak dan orang tuanya untuk mematuhi rejimen
pengobatan dan melakukan follow up
BAB VII
Konseling di Klinik Oftalmologi Pediatrik
dan Strabismus.
Oftalmologi pediatrik dan strabismus
merupakan cabang kedokteran mata yang
mempelajari penyakit dan kesehatan mata
anak mulai dari lahir hingga usia 15 tahun.
Jenis-jenis penyakit
Kelainan refraktif - penyebab, gejala dan
tatalaksana
Merupakan salah satu penyakit mata yang
sering dijumpai. Kelainan ini juga
merupakan penyebab kedua terbanyak kasus
kebutaan yang dapat dicegah. Gejalanya
sering kali luput dari pengawasan karena
anak-anak tidak menyadari masalah mereka.
Umumnya, kelainan ini baru diketahui
setelah guru melaporkan kejanggalan
perilaku anak selama di kelas (Gambar 7.1).
Gambar 7.1 – Gambar difokuskan untuk
jatuh ke retina
Sekitar 4-5% dari seluruh anak di dunia
menderita kelainan refraktif. Banyak anak
tidak dikonsultasikan ke dokter mata karena
orang tua mereka tidak menyadari masalah
si anak atau ragu akibat takut bahwa jika si
anak menggunakan kacamata sejak kecil,
maka akan terus memakainya seumur hidup.
Miopia
Definisi
Normalnya, cahaya yang masuk ke mata
akan difokuskan tepat di retina. Ketika
cahaya yang difokuskan jatuh di depan
retina, kondisi ini disebut miopia. Miopia
juga disebut sebagai rabun jauh (Gambar
7.2).
(Bayangan jatuh di di depan retina)
(Dikoreksi menggunakan lensa cembung)
Gambar 7.2 – Mata miopia
Gejala
1. Anak tidak dapat melihat huruf yang ada
di papan tulis
2. Anak meletakkan buku sangat dekat ke
mata saat membaca
3. Anak menonton televisi dari jarak sangat
dekat
4. Anak memicingkan matanya ketika
melihat objek jarak jauh
Penatalaksanaan
1. Menggunakan kacamata (lensa minus)
agar dapat melihat jelas sehingga anak
dapat melihat objek jarak jauh.
2. Lensa kontak, dapat digunakan setelah
anak berusia 15-16 tahun.
Hipermetropi
Definisi
Merupakan suatu kondisi di mana cahaya
yang masuk ke mata jatuh di belakang
retina. Hipermetropi juga dikenal sebagai
rabun dekat dan lebih jarang diderita anak
dibandingkan dengan miopia (Gambar 7.3).
Gejala
- Anak kesulitan membaca baik dari jarak
dekat maupun jauh
- Menyebabkan tekanan pada mata dan
pusing saat membaca
- Mata juling
(Bayangan jatuh di belakang retina)
(Dikoreksi menggunakan lensa cekung)
Gambar 7.3 – Hipermiopi (rabun dekat)
Penatalaksanaan
- Menggunakan kacamata (lensa plus)
agar dapat melihat lebih jelas
- Lensa kontak – dapat digunakan setelah
berusia 15-16 tahun.
Astigmatisme
Definisi
Merupakan suatu kondisi di mana cahaya
yang masuk ke mata tidak jatuh tepat pada
titik fokus di retina. Sebagian cahaya jatuh
di depan dan sebagian lagi jatuh di belakang
retina. Akibatnya, penderitanya tidak dapat
melihat dengan jelas dan tajam.
Gejala
1. Penglihatan kabur pada jarak dekat dan
jauh
2. Memicingkan mata saat melihat objek
atau huruf yang kecil
3. Sering mengeluh sakit kepala
Penatalaksanaan
1. Menggunakan kacamata
2. Lensa kontak
4. Menyarankan untuk melakukan check up
setiap tahun.
5. Menyarankan perawatan kacamata
(Membersihkan dan cara memegang)
6. Menyarankan pemeriksaan mata bagi
seluruh anggota keluarga (terutama pada
kasus miopia)
7. Menganjurkan keluarga untuk
melaporkan segera jika si anak
mengeluhkan melihat floater, kilatan
cahaya, atau penurunan penglihatan.
8. Menjelaskan bahwa kelainan refraktif
akan terus berubah, sehingga perlu
dilakukan follow up.
9. Menjelaskan bahwa diet dan obat-obatan
tidak akan memperbaiki kelainan
refraktif.
10. Meminta pihak sekolah untuk
memastikan bahwa anak memakai
kacamata dengan rutin
11. Menganjurkan dan memotivasi anak dan
orang tuanya agar tidak terpengaruh oleh
komentar orang lain.
Konselor perlu menghabiskan waktu
bersama pasien anak dan keluarganya untuk
menekankan dan mempertegas pentingnya
pemakaian kacamata. Konselor juga harus
memodifikasi gaya konselingnya,
menggunakan alat bantu penglihatan dan
analog untuk meyakinkan mereka.
Pertanyaan yang sering muncul

Peran konselor 1. Apakah anak saya harus memakai

kacamata sepanjang waktu?
1. Menjelaskan ke orang tua pasien Ya, anak Anda wajib menggunakan
mengenai kelainan penglihatan kacamata sepanjang waktu agar dapat
(Miopia/Hipermetropi/Astigmatisme). melihat dengan jelas, kecuali saat tidur
menggunakan alat peraga mata. atau olahraga seperti renang. Anak juga
2. Menganjurkan anak untuk menggunakan bisa menggunakan lensa kontak jika
kacamata secara rutin. sudah berusia cukup dewasa dan tertarik
3. Menerangkan bahwa pemakaian melakukan olahraga outdoor.
kacamata akan meningkatkan 2. Apakah power kacamatanya akan terus
penglihatan si anak, sehingga dapat bertambah? Apakah ada kemungkinan
meningkatkan konsentrasi dan prestasi menurun? Apa yang dapat dilakukan
akademiknya.
 untuk menjaga power kacamata tetap
stabil?
Sangat sulit untuk memastikan
perubahan power kacamata di masa yang
akan datang. Karena bola mata akan
terus tumbuh secara konstan, power
lensa cenderung berubah (umumnya
meningkat), hingga usia 18-20 tahun.
Oleh karena itu, sangat penting untuk
melakukan check up rutin per
tahunnya.Tidak ada yang dapat
dilakukan untuk menjaga power
kacamata agar tidak berubah.
3. Apakah kelainan refraktif tersebut terjadi
karena anak saya menonton TV terlalu
dekat?
Menonton TV tidak mempengaruhi
kemampuan mata. Justru dikarenakan
kaburnya penglihatan, maka anak Anda
menonton TV dari jarak dekat agar bisa
melihat lebih jelas.
4. Apakah ada latihan/diet untuk mata yang
dapat menyembuhkan kelainan tersebut?
Nutrisi yang baik tentu dapat menjaga
kesehatan mata, akan tetapi tidak ada
hubungan antara diet dengan kelainan
refraktif. Orang-orang mengatakan
bahwa olahraga mata dapat
meningkatkan penglihatan akan tetapi
tidak ada bukti ilmiahnya. Mungkin akan
membantu pada kelainan refraktif
ringan.
5. Berapa lama kacamata tersebut harus
digunakan?
Umumnya, kacamata harus dipakai
seumur hidup.
6. Apakah ada tindakan operasi untuk
menyembuhkan kelainan ini?
Setelah usia 20 tahun, ketika power
kacamata sudah stabil, anak Anda dapat
menjalani terapi LASIK agar tidak perlu
menggunakan kacamata lagi.
7. Seberapa sering saya perlu datang untuk
check up?
Check up setahun sekali sudah cukup
untuk kasus kelainan refraktif.
8. Apakah kelainan ini merupakan penyakit
keturunan? Apakah si anak
mendapatkannya karena salah satu orang
tuanya juga mengenakan kacamata?
Terkadang kelainan ini diturunkan dari
orang tua. Kemungkinannya akan
semakin tinggi jika salah satu atau kedua
orang tua memakai kacamata dengan
power tinggi.
Ambliopia – penyebab, gejala, dan
tatalaksana
Definisi
Ambliopia adalah suatu kondisi di mana
penglihatan salah satu atau kedua belah mata
berkurang meskipun tanpa disertai penyakit
ataupun kelainan anatomi pada mata.
Disebut juga sebagai “mata malas”.
Penyebab
1. Mata juling
2. Perbedaan ukuran refraktif pada kedua
belah mata
3. Kelainan pada lensa dan kornea yang
mencegah cahaya jatuh tepat di retina
4. Ptosis total (Layunya kelopak mata atas)
5. Kelainan refraktif yang parah pada
kedua mata
Tatalaksana
Membuat anak mau untuk menggunakan
mata yang terkena ambliopia untuk
meningkatkan penglihatan.
Hal ini dapat dicapai dengan:
1. Menggunakan kacamata jika pasien anak
tersebut memiliki kelainan refraktif
2. Mengangkat kekeruhan pada sudut
penglihatan (kornea, lensa)
3. Patching/terapi oklusi – mata yang
normal ditutup dengan patch sehingga
anak terpaksa menggunakan mata yang
 lebih lemah untuk melihat. (Gambar 7.4
dan 7.4a)
Gambar 7.4 – Menutup mata yang normal
dengan patch
Gambar 7.4a Berbagai tipe penutup mata
Peran konselor
- Menjelaskan kepada orang tua pasien
mengenai penyebab ambliopia yang
diderita si anak
- Menjelaskan kepada orang tua pasien
mengenai pentingnya patching dan
bagaimana cara melakukannya dengan
benar.
- Patching mungkin akan terasa
merepotkan dan menyusahkan bagi anak
dan orang tua. Oleh karena itu, konselor
perlu menekankan perlunya melakukan
patching secara rutin
- Menerangkan ke orang tua pasien bahwa
penglihatan anak akan bertambah baik
secara perlahan dan bertahap, sehingga
memerlukan terapi oklusi jangka
panjang yang dijalani dengan baik dan
disertai follow up yang rutin.
- Menjelaskan pentingnya follow up rutin
o Untuk melihat respon mata terhadap
patching
o Untuk memeriksa perubahan power
kacamata
- Meminta orang tua untuk
memberitahukan guru atau mengirimkan
surat ke pihak sekolah mengenai alasan
mengapa si anak perlu menutup sebelah
matanya yang normal dengan patch.
- Meminta pihak guru untuk melaporkan
perkembangan anak di sekolah
- Menanyakan perkembangan kondisi
anak ketika follow up dan mendorong
pasien untuk melanjutkan terapi patching
dan memakai kacamata setiap follow up.
- Menghubungi pasien (lewat
surat/telepon) yang tidak datang untuk
follow up.
- Beberapa orang tua perlu diingatkan
untuk tidak melakukan patching lebih
lama dari waktu yang disarankan oleh
dokter karena dapat menyebabkan mata
yang normal menjadi mata malas.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Mengapa anak saya bisa terkena
ambliopia meskipun matanya terlihat
normal?
Anak anda memiliki kelainan refraktif
pada sebelah matanya. Sehingga ia
hanya menggunakan matanya yang
normal untuk melihat. Karenanya mata
yang sebelah menjadi malas.
2. Berapa lama saya harus memasang patch
pada mata anak saya?
Durasi pemasangan patch bergantung
pada tingkat penglihatan anak
- Jika penglihatannya sangat buruk
(kurang dari 6/36) maka mata yang
normal harus dipasang patch selama
6 jam/hari
- Jika penglihatannya tidak terlalu
buruk (lebih dari 6/36) maka mata
yang normal harus dipasang patch
selama 4 jam/hari. Anak harus
melakukan aktivitas yang melibatkan
penglihatan jarak dekat seperti
membaca, menggambar, ataupun
bermain dengan mainan berwarna
ketika patching.
3. Anak saya tidak terlalu kooperatif untuk
di-patching. Apa yang harus saya
lakukan?
Patching memang akan menimbulkan
rasa tidak nyaman, wajar saja jika pada
awalnya anak kurang kooperatif
terhadap pemasangan patch. Akan tetapi,
perlu dilakukan pemasangan patch pada
mata normal seperti yang disarankan
dokter. Mulailah dengan patching
sebentar saja dan tingkatkan durasi
pemasangan patch secara bertahap. Perlu
ditekankan kepada orang tua bahwa
penglihatan pada mata malas akan pulih
 hanya dengan patching. Orang tua dapat
diberi penjelasan bahwa patching itu
diibaratkan seperti melatih mata yang
lemah dan pelaksanaannya adalah
tanggung jawab orang tua sepenuhnya.
4. Seberapa sering anak saya perlu
diperiksa ulang?
Sesuai dengan saran dokter: Bayi harus
diperiksa lebih sering dibanding anak-
anak. Jika patching dilakukan untuk
mata yang juling maka follow up
dilakukan setiap 2 bulan, jika tidak maka
dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Anak
yang lebih tua dapat diperiksa ulang per
6 bulan. Setiap follow up, akan diperiksa
apakah ada peningkatan penglihatan.
Frekuensi follow up dapat bertambah
jika penglihatan semakin membaik.
5. Hingga usia berapa anak saya perlu
melanjutkan terapi patching?
Periode kritis perkembangan ambliopia
adalah 8 tahun pertama kehidupan.
Karenanya, patching akan lebih baik jika
dilakukan sejak usia dini. Terapi ini
terus dilanjutkan selama penglihatan
terus membaik. Jika penglihatan sudah
mencapai batas maksimalnya, terapi ini
mulai dikurangi hingga akhirnya
dihentikan sama sekali. Terapi ini akan
dihentikan jika tidak ada perbaikan
penglihatan pada kunjungan kedua atau
ketiga dari follow up per 6 bulan.
Patching tidak pernah dihentikan
mendadak, dan selalu bertahap.
Percobaan patching dapat diberikan pada
anak yang lebih tua dengan prognosis
terburuk, karena rendahnya
kemungkinan penglihatan anak untuk
pulih kembali.
6. Bagaimana cara memasang patch pada
mata?
Patch yang dalam bentuk jadi sudah
tersedia. Patch berbentuk stiker dapat
dipasang langsung ke mata. Patch yang
terbuat dari kain dapat dipasang dengan
plester. Jika anak memakai kacamata,
maka patch harus dipasang di mata dan
bukan di atas kacamata.
Katarak – penyebab, gejala, dan
tatalaksana
Definisi
Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa
mata mengalami kekeruhan dan
menyebabkan berkurangnya cahaya yang
masuk ke mata, sehingga pandangan
menjadi kabur. Normalnya, lensa mata
bersifat transparan seperti kaca. Pada
umumnya, penyakit ini diderita orang tua
namun dapat juga diderita sejak lahir atau
tahun-tahun pertama kehidupan. (Gambar
7.5 dan 7.5a.)
Gambar 7.5 – Katarak pada kedua mata
Gambar 7.5a – Katarak pada sebelah mata
Penyebab
- Infeksi intra uterin (di dalam kandungan)
- Kelainan kromosom – adanya
keabnormalan pada mata dan anggota
tubuh lainnya akibat kelainan genetik
- Keturunan – jika orang tua juga
menderita katarak sewaktu masih kanak-
kanak
- Gangguan metabolisme – diakibatkan
oleh abnormalitas enzim atau zat kimia
yang mengatur berbagai fungsi tubuh.
Juga berkaitan dengan kelainan sistem
tubuh lainnya.
- Trauma/cedera pada mata
- Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)
Gejala
Orang tua/kakek-nenek pasien anak
mungkin menyadari
- Bintik putih pada sebelah atau kedua
mata anak
- Anak tidak dapat melihat mainan/cahaya
- Anak yang lebih tua mungkin
mengeluhkan adanya gangguan
penglihatan
Penatalaksanaan
Operasi dini disarankan untuk mencegah
terjadinya ambliopia
- Pengangkatan lensa yang katarak
dilakukan jika katarak terdapat pada
kedua mata dan usia anak kurang dari 2
tahun
- Pengangkatan lensa mata dan
pemasangan IOL pada katarak unilateral
(di sebelah mata saja) dilakukan jika
anak berusia lebih dari 2 tahun.
Peran konselor
Konselor perlu menjelaskan mengenai
1. Apa itu katarak dan bagaimana dampak
katarak pada penglihatan dengan
menggunakan alat peraga mata
2. Menganjurkan operasi segera
3. Meyakinkan orang tua pasien bahwa
operasi katarak adalah prosedur yang
aman dan satu-satunya terapi untuk
katarak.
4. Pentingnya untuk dioperasi segera untuk
- Memperbaiki penglihatan
- Mencegah terjadinya mata malas
5. Bagaimana prosedur operasi katarak
dilakukan di bawah pengaruh bius
umum dan meyakinkan orang tua bahwa
si anak akan dibuat tidak sadar dan tidak
merasakan nyeri selama operasi.
6. Apakah operasi akan dilakukan dengan
pemasangan IOL atau tidak
7. Berbagai tipe IOL dan keunggulannya
masing-masing
8. Obat salep atau tetes apa yang mesti
digunakan setelah operasi. Tunjukkan
pula cara meneteskan obat mata yang
benar serta tindakan pencegahan yang
harus dilakukan seperti cuci tangan.
9. Konseling genetik – jika pasien anak
menderita katarak bilateral
10. Perlunya follow up untuk:
- Melihat perkembangan kondisi mata
- Mendeteksi terbentuk PCO (yang
juga dapat menyebabkan ambliopia)
- Memeriksa penglihatan dan
perubahan power lensa kacamata
11. Perlunya penggunakan kacamata setelah
operasi
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apakah penglihatan anak saya akan
pulih 100% setelah dioperasi katarak?
Hal tersebut sangat bergantung pada
ketebalan/keparahan katarak dan umur si
anak. Jika katarak tersebut tidak terlalu
tebal dan anak dioperasi sesegera
mungkin maka kemungkinan pemulihan
penglihatan lebih tinggi dengan syarat
bahwa bagian mata yang lain dalam
keadaan normal.
2. Apakah penglihatan anak saya akan
segera pulih setelah dioperasi?
Tergantung dari penyebab katarak,
ketebalannya, dan usia anak saat
dioperasi. Penglihatan mungkin tidak
membaik dengan segera. Anak mungkin
perlu memakai kacamata dan memasang
patch pada mata yang normal untuk
memaksanya menggunakan sebelah
mata yang dioperasi. Anak juga perlu
sering diperiksakan ke dokter untuk
mengetahui kekuatan mata dan power
kacamata yang akan terus berubah.
3. Amankah bagi anak untuk menjalani
operasi katarak pada usia semuda itu
ataukah lebih baik menunggu?
Operasi katarak dapat dilakukan paling
awal sejak anak berusia 6 minggu.
Operasi ini aman asalkan kondisi
kesehatan anak secara umum juga baik.
Operasi ini dilakukan dengan bius umum
 dimana si anak akan dibuat tidak sadar
selama operasi. Tentu saja akan ada
beberapa resiko terkait bius umum yang
sama dengan operasi lainnya.
4. Kenapa anak saya tidak dapat dipasang
IOL seperti operasi katarak pada
umumnya?
IOL tidak dapat dipasang pada beberapa
kondisi berikut:
- Jika ukuran bola mata terlalu kecil
- Terdapat katarak pada kedua mata
dan usia anak kurang dari 2 tahun
- Adanya inflamasi pada mata (uveitis)
dalam jangka waktu yang lama
Pada anak yang berusia kurang dari 2
tahun dan menderita katarak bilateral,
operasi pengangkatan kedua katarak
dilakukan sekaligus. Hal ini dilakukan
karena pada saat lahir ukuran mata
masih kecil dan akan terus berkembang
pesat pada dua tahun pertama kehidupan.
Sehingga akan sangat sulit untuk
menghitung kekuatan IOL dengan
akurat. IOL dapat dipasang setelah
pertumbuhan mata anak sudah stabil.
Pasien dengan uveitis dalam jangka
waktu yang lama – pemasangan IOL
pada mata yang mengalami inflamasi
kronis akan memperparah inflamasi
tersebut, karena IOL adalah benda asing
bagi tubuh. Hal tersebut malah akan
menyebabkan masalah baru seperti
peningkatan tekanan di dalam mata dan
penurunan penglihatan, yang akan
sangat sulit untuk dikontrol.
5. Apakah anak saya masih perlu memakai
kacamata setelah dioperasi?
Semua pasien anak perlu menggunakan
kacamata setelah operasi katarak.
Setelah dioperasi, jika tidak dipasang
IOL, anak perlu mengenakan kacamata
berukuran tebal. Jika dipasang IOL, anak
mungkin masih perlu mengenakan
kacamata untuk melihat jarak dekat.
6. Apa yang harus dilakukan setelah
operasi?
Perlu dilakukan penetesan obat mata dan
salep mata selama paling tidak satu
bulan seperti yang disarankan oleh
dokter. Anak tidak dianjurkan pergi
sekolah atau bermain dahulu. Pasien
juga perlu datang kembali untuk follow
up.
Retinoblastoma – penyebab, gejala, dan
penatalaksanaan
Definisi
Retinoblastoma adalah tumor/kanker yang
menyerang retina. Umumnya diderita oleh
anak-anak yang berusia kurang dari 3 tahun.
Retinoblastoma merupakan jenis tumor yang
paling sering ditemui pada anak-anak.
Insidennya 1 di antara 20.000.
Gambar 7.6 – Pasien anak penderita
retinoblastoma
Penyebab
Tumor terbentuk akibat perubahan pada
tingkat genetik. Perubahan gen ini (mutasi)
dapat terjadi pada anak yang tidak memiliki
riwayat anggota keluarga dengan kanker
mata sekalipun, akan tetapi sebagian
anggota keluarga mungkin tanpa disadari
memiliki perubahan gen tersebut. Tumor ini
dapat menyerang salah satu atau kedua belah
mata. Jika tidak ditangani, tumor dapat
menyebar ke belakang mata menuju saraf
mata, otak, dan bagian tubuh lainnya.
Gejala
- Gejala umumnya ditemukan oleh orang
tua
- Mayoritas pasien baru dikonsultasikan
ke dokter pada usia 2 tahun
- Anak dengan tumor bilateral sejak usia
dini (usia 1 tahun). Akan tetapi, ada juga
 penderitanya yang berusia hingga 6
tahun.
- Refleks putih pada pupil – adalah gejala
yang paling sering muncul pada anak
yang diperiksa ke dokter
- Mata juling – mata yang terkena tumor
mungkin akan terdeviasi ke arah dalam
atau luar
- Kemerahan pada mata – mata anak
mungkin terlihat merah akibat inflamasi
seperti yang terjadi di bagian dalam mata
- Mata membesar – diakibatkan oleh
peningkatan tekanan di mata.
Pemeriksaan
- Pemeriksaan mata secara mendetail
setelah mendilatasi pupil, dan
menggunakan alat pemeriksaan khusus.
Prosedur ini dilakukan di bawah
pengaruh bius umum singkat, untuk
mengetahui lokasi dan ukuran tumor
- USG – untuk mengkaji ukuran tumor
dan melihat ciri khas lainnya pada tumor
(deposit kalsium di tumor)
- CT scan/MRI – untuk melihat apakah
tumor sudah menyerang saraf mata,
bagian luar mata dan otak.
- Aspirasi sumsum tulang dan pungsi
lumbal – untuk mengetahui apakah
tumor sudah menyebar ke bagian tubuh
lainnya
Penatalaksanaan
Tergantung pada ukuran dan lokasi tumor
serta sampai mana penyebarannya di luar
mata.
- Fotokoagulasi – menggunakan laser
untuk menghancurkan tumor
- Krioterapi – menggunakan suhu rendah
untuk membunuh sel kanker
- Kemoterapi – menyuntikkan berbagai
jenis obat ke vena, diberikan lewat oral,
atau disuntikkan ke cairan di sekitar otak
dan tulang belakang untuk
memperlambat pertumbuhan atau
membunuh sel kanker.
- Terapi radiasi – sinar X-ray digunakan
untuk membunuh sel abnormal
(termasuk kanker).
Peran konselor
- Menjelaskan karakteristik penyakit
tumor mata pada anak.
- Menjelaskan bahwa tumor tersebut akan
terus bertambah besar dan menyebar ke
luar mata jika tidak ditangani segera.
Mengingatkan bahwa tumor dapat
muncul pada mata sebelahnya.
- Memberitahukan orang tua pasien
mengenai tahap perkembangan tumor
anak saat diperiksakan ke dokter.
- Menunjukkan rasa empati ke keluarga.
- Menjelaskan perlunya operasi
enukleasi/pengangkatan bola mata (jika
disarankan oleh dokter)
- Menerangkan pentingnya dan perlunya
menjalani radioterapi dan kemoterapi
jika tumor sudah menyebar ke luar mata
- Memberikan konseling genetik karena
penyakit ini merupakan penyakit
keturunan.
- Menjelaskan ke orang tua pasien
mengenai adanya kemungkinan saudara
kandung pasien juga menderita penyakit
yang sama
- Menekankan perlunya follow up rutin.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apakah perlu dilakukan pengangkatan
bola mata yang terkena tumor?
Pada tahap ini, tumor masih berada di
dalam mata dan belum menyebar ke
luar. Mata yang terkena juga tidak dapat
melihat, jadi secara fungsional pun mata
tersebut sudah tidak bermanfaat lagi.
Tidak mungkin dilakukan pengangkatan
tumor tanpa mengangkat bola mata juga.
 Oleh karena itu, lebih baik mengangkat memiliki gen yang abnormal, maka
mata tersebut untuk mencegah kemungkinannya menjadi 3-5%.
penyebaran tumor.
2. Bagaimana penampilan anak setelah
bola matanya diangkat?
Kami dapat memasang mata palsu untuk
mengganti mata yang diangkat, agar
terlihat lebih baik dari segi kosmetik.
Namun, mata palsu ini tidak dapat
Strabismus – penyebab, gejala, dan
bergerak sebebas mata yang normal.
tatalaksana
Mata palsu juga tidak dapat digunakan
untuk melihat. Definisi
3. Apakah tumor/kanker mata tersebut akan
benar-benar hilang setelah operasi Strabismus didefinisikan sebagai
enukleasi? ketidaksejajaran letak kedua mata. Kondisi
Setelah operasi enukleasi, mata yang tersebut disebabkan oleh kurangnya
diangkat akan diperiksa oleh ahlinya koordinasi antara kedua mata. Akibatnya,
untuk melihat apakah tumor sudah kedua mata akan memandang ke arah yang
menyebar ke luar mata. Jika tumor berbeda dan tidak mampu untuk fokus ke
masih berada di dalam bola mata saja, objek yang sama (Gambar 7.7).
kemungkinan untuk sembuh akan
semakin tinggi. Namun, perlu dilakukan Gambar 7.7 – Mata strabismus
pemeriksaan rutin dan berulang selama
beberapa tahun ke depan. Jika tumor Penyebab
sudah menyebar ke luar mata, maka
perlu dilakukan terapi tambahan seperti - Keturunan
kemoterapi dan radioterapi. Mata - Gangguan pada otot atau saraf yang
sebelahnya juga dapat terserang tumor. mengatur pergerakan mata
4. Hingga usia berapakah anak dapat - Penglihatan yang buruk – contoh:
terkena retinoblastoma? kelainan refraktif, katarak
Sebagian besar kasus retinoblastoma - Cedera pada mata
sudah dapat terdiagnosis sebelum usia 3
tahun. Kasus kanker jarang sekali Gejala
muncul pada anak usia 7 tahun ke atas.
- Kedua mata tidak sejajar, salah satu
5. Apakah anak kedua saya bisa terkena
mata mengarah ke luar atau dalam
tumor yang sama?
- Ketidaksejajaran mata tersebut dapat
Karena retinoblastoma adalah penyakit
bersifat permanen ataupun sementara
keturunan, perlu dilakukan pemeriksaan
- Salah satu mata mungkin mengarah ke
mata pada orang tua, riwayat tumor mata
dalam, luar, atas, ataupun bawah
dan uji hematologi bagi anggota
- Adanya pergerakan mata yang goyah
keluarga (untuk melihat adakah gen
- Kedua mata tidak bergerak bersamaan
yang abnormal). Jika ternyata salah satu
- Pada beberapa kesempatan, anak akan
orang tua memiliki gen yang abnormal
mengeluhkan adanya penglihatan ganda
maka kemungkinan anak kedua
jika kelainan ini muncul secara tiba-tiba.
menderita penyakit yang sama adalah
Orang dewasa juga akan mengeluhkan
sebesar 50%. Jika keduanya tidak
 hal yang sama jika kelainan ini muncul - Bagaimana dampak mata juling pada
saat usia dewasa. penglihatan, penampilan, dan prestasi
akademis anak
Konsekuensi akibat mata juling - Pentingnya pemasangan patch dan
kacamata untuk meningkatkan
- Penurunan penglihatan pada mata yang penglihatan, terutama jika ada ambliopia
juling. Kondisi ini disebut sebagai mata - Meminta orang tua untuk tidak
malas atau ambliopia. Hal ini terjadi menghiraukan komentar orang lain
karena otak mengabaikan mengenai kondisi anak.
gambar/informasi yang dikirim oleh - Memberikan konseling mengenai
mata yang juling tersebut. pembedahan
- Karena kedua mata tidak bergerak - Menyederhanakan ekspektasi orang tua
bersamaan dalam waktu yang sama, terhadap terapi
pasien anak akan kehilangan persepsi - Operasi hanya akan meluruskan posisi
kedalaman objek. mata yang juling namun tidak akan
meningkatkan atau menurunkan
Penatalaksanaan penglihatan.
- Perlunya melakukan follow up rutin
Sesuai penyebab
untuk
- Penggunaan kacamata yang tepat - jika o Memeriksa kondisi penglihatan
terjadi keterbatasan penglihatan (low o Mendeteksi perubahan power
vision) dan kelainan refraktif pada anak. kacamata
Pemakaian kacamata sendiri dapat o Mendiagnosa adakah kekambuhan
meluruskan posisi mata pada beberapa kondisi mata juling tersebut
kasus.
- Penatalaksanaan pada mata malas – Pertanyaan yang sering muncul
yaitu menggunakan kacamata dan
memasang patch pada mata yang normal 1. Apakah penglihatan anak saya akan
- Pengangkatan katarak – jika meningkat setelah dioperasi?
kondisistrabismus disebabkan oleh Tidak, operasi ini hanya untuk
katarak menyejajarkan posisi kedua mata dan
- Operasi –otot mata akan dilemahkan tidak berdampak pada kualitas
atau diperkuat untuk meluruskan posisi penglihatan sama sekali. Jadi,
mata penglihatan tidak akan membaik atau
- Otot yang lemah atau akan diperkuat dan menurun setelah operasi strabismus.
otot yang kuat akan dilemahkan. Pada 2. Apakah anak saya perlu menjalani
beberapa kasus, otot mata akan operasi yang ke-2? Akankah mata anak
dipindahkan perlekatannya ke posisi saya menjadi sejajar setelah operasi yang
yang baru. pertama?
Kami selalu bertujuan untuk
Peran konselor menyejajarkan kedua mata anak Anda
dengan sempurna. Namun, hasilnya akan
Konselor perlu memberikan penjelasan bergantung pada seberapa parah deviasi
mengenai mata yang juling tersebut. Sekitar 80-
90% pasien mendapatkan hasil operasi
- Penyebab mata juling pada anak yang memuaskan. Akan tetapi, ada
kemungkinan mata masih terlihat sedikit
 juling meskipun telah dioperasi. Bahkan
terkadang ada koreksi mata yang
berlebihan. Jika kondisi strabismusnya
parah atau muncul kembali setelah
beberapa tahun, perlu dilakukan operasi
yang kedua.
3. Apakah operasi strabismus dapat
dilakukan sejak masih kecil atau perlu
menunggu hingga anak mencapai usia
dewasa?
Operasi strabismus lebih baik dilakukan
sejak usia dini agar kedua mata menjadi
lurus dan dapat digunakan bersama.
Waktu yang optimal untuk operasi
berbeda-beda bagi setiap pasien. Pada
beberapa pasien anak, operasi dilakukan
setelah hasil pengukuran derajat mata
juling bisa didapat dan setelah
meningkatnya penglihatan pada mata
malas dengan terapi patching.
4. Apakah anak saya perlu memakai
kacamata setelah operasi?
Operasi strabismus tidak dapat
memperbaiki penglihatan anak. Jika
anak menderita keterbatasan penglihatan
(low vision) dan menggunakan
kacamata, maka anak harus tetap
melanjutkan penggunaan kacamata
setelah operasi. Jika tidak dilakukan
malah akan menyebabkan kembalinya
strabismus.
5. Apakah operasi strabismus dilakukan
pada satu mata atau kedua-duanya?
Tergantung pada jenis strabismus dan
derajat deviasi mata tersebut. Pada
beberapa pasien, operasi hanya
dilakukan pada satu mata, pasien lain
mungkin dioperasi pada kedua matanya
untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik. Jika operasi pertama dilakukan
pada satu mata saja, dan kemudian ada
gejala sisa, maka operasi akan dilakukan
pada mata sebelahnya di kemudian hari.
Retinopathy of prematurity – penyebab,
gejala, dan tatalaksana
Definisi
ROP adalah gangguan retina yang
menyerang bayi prematur dengan berat
badan rendah dan riwayat terapi oksigen
dalam jangka panjang. Penyakit ini ditandai
dengan pertumbuhan pembuluh darah yang
abnormal pada retina yang dapat
menyebabkan kebutaan.
Penyebab dan faktor resiko
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 28-
30 minggu dan memiliki berat badan lahir
kurang dari 1250 gram beresiko menderita
ROP. Konsentrasi oksigen yang tinggi juga
berpengaruh terhadap kemunculan penyakit
ini. Pada bayi prematur, beberapa bagian
retina tidak memiliki pembuluh darah
sehingga retina mengalami kekurangan
oksigen. Zat kimia tertentu akan dilepaskan
tubuh yang akan merangsang pertumbuhan
pembuluh darah baru dengan cara yang tidak
biasa. Tingginya kadar oksigen yang
diperlukan untuk keselamatan bayi diketahui
memiliki efek toksik pada pembuluh darah
tersebut. Pembuluh darah ini dapat
menyebabkan perdarahan, terbentuknya
jaringan parut, dan kemudian lepasnya retina
dari dinding mata (ablasio retina) serta
penurunan penglihatan. Penyakit ini
diklasifikasi menjadi beberapa tahap
tergantung pada tingkat keparahannya.
Penatalaksanaan
Tatalaksana yang diberikan bergantung pada
tahap/tingkat keparahan penyakit
- Terapi laser: bertujuan untuk merusak
retina yang masih belum matur dan
memperlambat atau menghentikan
pertumbuhan pembuluh darah abnormal.
- Krioterapi: menggunakan suhu rendah
untuk merusak lapisan retina.
- Scleral Buckling: sepotong karet silikon
akan direkatkan ke sekeliling mata.
 Dilakukan pada tahap lanjut jika bayi
telah terdiagnosis menderita ablasio
retina (terlepasnya retina dari
dindingnya).
- Vitrektomi: operasi ini dilakukan untuk
mengangkat substansi gel pada mata.
Jaringan parut yang menarik retina,
beserta darah yang ada di dalam gel,
juga terangkat. Operasi ini membantu
retina untuk kembali menempel pada
dinding dalam mata.
Peran konselor
- Memberikan informasi yang jelas
kepada orang tua pasien mengenai
karakteristik dan perkembangan
penyakit
- Menjelaskan bagaimana tindakan yang
dilakukan dapat mencegah kerusakan
lebih lanjut pada mata pasien
- Menjelaskan prognosis penglihatan
pasien jika baru dikonsultasikan ke
dokter pada tahap lanjut
- Menerangkan kemungkinan anak
terkena miopia di masa yang akan
datang
- Menjelaskan perlunya follow up sesuai
instruksi dokter
Pertanyaan yang sering muncul
1. Siapa saja yang harus menjalani skrining
ROP?
Bayi prematur yang lahir sebelum usia
kehamilan 32 minggu dan memiliki
berat badan lahir kurang dari 1500 gram.
2. Usia berapakah sebaiknya bayi prematur
menjalani skrining ROP?
Pemeriksaan pertama dilakukan pada
usia kehamilan 31-33 minggu atau 2-3
minggu setelah lahir. Kemudian
tergantung pada tahapan penyakit,
pemeriksaan follow up akan dilakukan
setiap 1 hingga 2 minggu sekali.
3. Apa saja komplikasi ROP?
Ablasio retina - terlepasnya retina dari
dinding mata yang menyebabkan
hilangnya penglihatan, perdarahan di
dalam mata, ambliopia – mata malas,
katarak, penyusutan bola mata, miopia
atau rabun jauh, peningkatan tekanan
intraokular dan mata juling – akibat
hilangnya penglihatan atau perbedaan
ukuran refraktif pada kedua mata.
4. Apa yang akan terjadi jika ROP tidak
ditangani?
Penyakit ini akan sembuh dengan
sendirinya pada 90% kasus, terutama
yang masih dalam tahap awal. Namun
pada 10% kasus, penyakit ini akan
bertambah parah dan anak akan
terancam kehilangan penglihatannya.
Kasus ini harus mendapatkan
penanganan medis.
5. Apakah terapi laser akan
menyembuhkan penyakit ini
sepenuhnya?
Terapi laser pada umumnya akan
berhasil jika dilakukan tepat waktu. Bayi
akan diperiksa kembali 2-3 minggu
kemudian untuk memastikan bahwa
terapi laser telah berhasil dengan baik.
Jika demikian, maka perlu follow up
setiap 4 minggu dan beberapa bulan
kemudian untuk melihat adakah
perubahan lebih lanjut. Jika terapi laser
tidak berhasil maka perlu dilakukan
terapi laser berikutnya atau operasi.
Kelainan kongenital pada mata
Kelainan kongenital pada mata seperti
anoftalmus, mikroftalmus, kekeruhan pada
kornea, aniridia, albinisme, koloboma, dan
hipoplasia diskus optik dan makula
umumnya dapat menyebabkan penglihatan
yang buruk dan tidak dapat diperbaiki
sepenuhnya.
Peran konselor
- Berikan dukungan emosional
- Menganjurkan pasien dan orang tuanya
untuk memanfaatkan penglihatan yang
ada saat ini
- Menganjurkan untuk melakukan latihan
stimulasi visual dan alat bantu
penglihatan seperlunya.
Pertanyaan yang sering muncul terkait
bius/anestesi umum
1. Apa itu anestesi? Apakah anak saya akan
merasakan nyeri selama operasi?
Apakah anak saya akan terbangun saat
operasi?
Anak Anda akan dioperasi dengan
bius/anestesi umum. Anestesi adalah
prosedur untuk membuat anak Anda
tidak sadar dan tidak merasakan nyeri
sama sekali saat operasi.
2. Apakah anak saya dapat menjalani
anestesi umum?
Dokter anestesi akan memeriksa anak
Anda sehari sebelum operasi untuk
memastikan kelayakan operasi. Anak
Anda harus berada dalam kondisi sehat,
dan tidak memiliki masalah seperti
demam, meriang, mengi atau penyakit
sistemik seperti penyakit jantung.
Anestesi merupakan tindakan beresiko
bagi anak kecil dengan masalah-masalah
tersebut. Pemeriksaan tambahan juga
perlu dilakukan sebelum operasi, seperti
tes darah, foto rontgen dada, dll.
Konsultasi ke dokter anak juga perlu
dilakukan pada beberapa pasien.
3. Makanan apa yang boleh diberikan ke
anak saya untuk malam ini atau hari ini?
Anda boleh memberikan makanan
apapun, namun, anak Anda tidak boleh
mengkonsumsi makanan ataupun
minuman apapun 6 jam sebelum operasi.
Obat antibiotik tetes harus diberikan 4-6
kali sehari sebelumnya. Obat untuk
midriasis pupil (untuk operasi katarak)
akan diteteskan oleh perawat sebelum
operasi.
4. Berapa lama prosedur anestesi
berlangsung?
Seluruh prosedur akan memakan waktu
sekitar 1-2 jam tergantung pada jenis
operasinya. Setelah operasi, anak Anda
akan berada di ruang pemulihan selama
1 jam atau lebih. Salah satu orang tua
boleh tinggal bersama anak di ruang
pemulihan. Selanjutnya, anak Anda akan
dibawa ke bangsal.
5. Adakah efek samping dari anestesi?
Anak Anda mungkin akan muntah
beberapa kali. Rasa pusing juga dapat
dirasakan anak Anda beberapa jam
setelah operasi. Makanan atau minuman
boleh diberikan ke anak jika sudah
diperbolehkan oleh dokter anestesinya.
Jika ada masalah, laporkanlah ke dokter
atau perawat di bangsal.
Poin penting untuk diingat
- Kelainan refraktif – memakai kacamata
merupakan satu-satunya terapi pada anak
dengan kelainan refraktif. Kacamata
harus terus dipakai dan perlu follow up
rutin untuk melihat adakah perubahan
power kacamata.
- Ambliopia dapat disebabkan oleh
berbagai kondisi seperti kelainan
refraktif, mata juling, katarak, dan ptosis
parah. Penatalaksanaan dilakukan
dengan mengangkat kekeruhan pada
sudut penglihatan, menggunakan
kacamata, dan memasang patch pada
mata yang normal. Patching wajib
dilakukan dalam jangka waktu yang
lama karena proses perbaikan
penglihatan umumnya terjadi secara
lambat.
- Katarak kongenital dapat ditangani
dengan pengangkatan lensa yang
katarak. Pengangkatan katarak mungkin
disertai dengan atau tanpa pemasangan
IOL. Operasi sebaiknya dilakukan
sesegera mungkin.
- Mata juling/strabismus adalah ketidak 4. Mengapa perlu dilakukan follow up rutin
sejajaran posisi kedua mata yang bagi pasien ambliopia? Jika mereka
ditangani dengan meluruskan, tidak melakukan follow up untuk
melemahkan, atau merubah posisi otot pemeriksaan ulang, masalah apa yang
mata. Operasi ini selalu dilakukan mungkin muncul?
setelah ambliopia selesai ditangani. 5. Apa itu katarak? Apa dampaknya
Beberapa kasus mata juling dapat terhadap penglihatan anak?
diselesaikan dengan memakai kacamata 6. Apa itu mata juling/strabismus? Apa saja
saja. Operasi strabismus tidak dapat penyebabnya?
mempengaruhi kualitas penglihatan. 7. Apakah poin penting yang perlu Anda
- Retinoblastoma adalah jenis kanker mata jelaskan ke pasien saat memberikan
yang paling sering ditemui pada anak- konseling operasi strabismus?
anak. Pasien umumnya baru diperiksa ke 8. Apa saja terapi yang dapat dilakukan
dokter pada usia 2-3 tahun. Orang tua pada penderita ROP?
mungkin menyadari adanya refleks putih
pada mata anak. Penyakit ini mungkin
diturunkan. Perlu dilakukan pemeriksaan
mata bagi saudara kandung serta orang
tua pasien tergantung pada tahapan
tumor. Penanganan medis yang
dilakukan berupa fotokoagulasi,
krioterapi, enukleasi, kemoterapi, atau
radioterapi.
- Bayi prematur yang lahir sebelum usia
kehamilan 28-30 minggu dan memiliki
berat badan lahir kurang dari 1500 gram
rentan terkenaretinopathy of prematurity
(ROP). Terapi oksigen konsentrasi tinggi
juga meningkatkan resiko tersebut. Bayi
dengan kondisi tersebut perlu menjalani
skrining dan terapi laser pada waktu
yang optimal. Jika tidak ditangani, dapat
terjadi komplikasi seperti perdarahan
vitreous dan ablasio retina yang dapat
menyebabkan kebutaan.

Tugas

Jawab dengan singkat

1. Apa itu kelainan refraktif?

2. Apakahperan konselor ketika ada anak
yang didiagnosis dengan kelainan
refraktif yang datang?
3. Bagaimana cara Anda memberikan
konseling kepada orang tua agar anak
mau mengenakan patch dan kacamata?
BAB VIII KONSELING DI KLINIK KORNEA
MATERI
Gangguan-gangguan kornea
Prosedur LASIK
Konseling duka (donasi mata) dan konseling genetik

TUJUAN
Untuk meningkatkan pemahaman dasar terkait gangguan umum
pada kornea sehingga dapat membantu dalam memberikan
konseling yang efektif ke pasien
SASARAN
Konselor mampu untuk:
- Menyebutkan gangguan-gangguan umum pada kornea
- Mendiskusikan dan berinteraksi dengan klien dan
pendampingnya terkait berbagai penyakit kornea serta
menyebutkan garis besar penanganannya
- Menjelaskan besarnya biaya untuk prosedur dan terapi yang
dianjurkan oleh dokter
- Menjelaskan saran dari dokter dan memfasilitasi serta menjadi
penghubung antara dokter dan pasien dan sebaliknya
- Memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghilangkan
keraguan pasien dan memberikan instruksi untuk melakukan
follow up dan pemeriksaan sesuai anjuran dokter dan
menmberikan penjelasan mengenai terapi medis dan
pembedahan
BAB VIII
Konseling di Klinik Kornea
Kornea adalah lapisan membran yang
bersifat transparan seperti kaca dan
membentuk sekitar 1/6 bagian depan mata.
Kornea tidak memiliki pembuluh darah
(avaskular) sehingga memiliki sifat tembus
pandang dan memungkinkan cahaya untuk
masuk ke mata tanpa hambatan agar dapat
melihat dengan baik. Oleh karena itu pula
kornea dapat ditransplantasikan tanpa perlu
takut adanya reaksi penolakan dari tubuh.
Macam-macam gangguan pada kornea
- Ulkus kornea
- Pterigium
- Kornea keruh
- Cedera/injuri kornea
- Konjungtivitis (mata merah)
- Distrofi kornea
- Kelainan bentuk kornea – keratokonus,
kornea plana
Gangguan umum pada kornea
Ulkus kornea
- Merupakan suatu infeksi pada
permukaan kornea mata
- Disebabkan oleh perlukaan dan infeksi
oleh mikroorganisme (bakteri, jamur,
virus)
- Paparan terhadap debu dan penggunaan
lensa kontak dapat menjadi penyebab
infeksi
- Dapat menyebabkan nyeri, penurunan
penglihatan, mata merah, dan rasa tidak
nyaman bagi pasien. Perlu segera
mendapat penanganan medis dari dokter
mata.
- Dapat disembuhkan dengan mudah jika
diperiksakan dan mendapat pengobatan
dengan segera. Namun pada kondisi
yang parah perlu tindakan pembedahan.
- Terbentuknya bekas luka setelah luka
operasi pulih dapat menyebabkan
kekeruhan berwarna putih pada kornea
dan penurunan penglihatan terutama
pada pemulihan ulkus yang sudah
mencapai tahap lanjut (Gambar 8.1).
Gambar 8.1 – Ulkus kornea
Peran konselor
- Meyakinkan dan menekankan ke pasien
mengenai perlunya mematuhi rejimen
pengobatan yang ada dan melakukan
pemeriksaan ulang sesuai instruksi
dokter.
- Menegaskan anjuran dan larangan
seperti pemakaian kacamata hitam jika
merasa silau (fotofobia) dan tidak
melakukan keramas, dll.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Kapan rasa nyerinya akan berkurang?
Ketika ulkus kornea mulai sembuh
dengan obat-obatan, maka nyeri pun
akan mulai berkurang. Tablet anti nyeri
dapat diminum untuk meredakan rasa
nyeri sementara waktu.
2. Kapan penglihatan saya akan pulih?
Setelah ulkus benar-benar sembuh, Anda
mungkin perlu memakai kacamata
ataupun dioperasi di kemudian hari, agar
dapat melihat dengan lebih baik.
3. Kapan ulkus tersebut sembuh dan berapa
lama saya harus menggunakan obat tetes
mata ini?
Hal tersebut bergantung pada ukuran
luka; semakin besar lukanya maka akan
semakin lama untuk sembuh. Ulkus yang
disebabkan oleh jamur cenderung untuk
sembuh lebih lama. Pasien juga perlu
mengontrol kadar gula darahnya (jika
pasien menderita diabetes) dan
 meneteskan obat mata sesuai instruksi
dokter.
4. Kapan saya harus datang kembali untuk
diperiksa ulang?
Sesuai saran dari dokter
5. Kapan saya diperbolehkan untuk
keramas?
Ketika ulkus hampir sembuh sepenuhnya
dan sesuai instruksi dokter.
6. Apakah saya perlu menjalani operasi dan
apakah penglihatan saya akan pulih
sepenuhnya setelah dioperasi?
Operasi merupakan upaya terakhir ketika
ulkus masih aktif. Pasien perlu dioperasi
ketika ulkus mulai sembuh dan
penglihatan mulai membaik atau jika
ulkus tersebut tidak sembuh dengan
obat-obatan yang diberikan, maka pasien
perlu menjalani transplantasi kornea.
7. Mata saya mengalami penyusutan,
apakah mata saya dapat kembali ke
ukuran normal?
Ya, setelah ulkus sembuh, mata Anda
akan pulih kembali.
Pterigium
- Merupakan selaput daging yang tumbuh
pada bagian putih mata (konjungtiva) di
kedua sisi kornea yang umumnya terjadi
pada individu yang sering terpapar
angin, panas matahari, dan debu. Selaput
tersebut dapat tumbuh menutupi kornea
(bagian mata berwarna hitam) yang
dapat menyebabkan gangguan
penglihatan.
- Selain mengganggu penampilan,
pterigium juga dapat menyebabkan mata
merah, nyeri, dan rasa tidak nyaman
(Gambar 8.2).
Gambar 8.2 – Pterigium
Peran konselor
- Menegaskan bahwa kehilangan
penglihatan permanen dapat terjadi jika
pterigium tumbuh menutupi seluruh
permukaan kornea, meskipun operasi
sudah dilakukan pada tahap ini.
- Satu-satunya penatalaksanaan permanen
pada kasus ini adalah operasi, idealnya
dengan autograft dari mata yang sama
- Obat tetes mata hanya dapat meredakan
gejala sementara waktu.
- Pemakaian kacamata hitam dapat
mencegah pertumbuhan pterigium jika
selaput tersebut masih berukuran kecil.
- Akan tetapi pasien perlu menjalani
follow up rutin untuk mengkaji luas
pertumbuhannya.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Mengapa saya bisa terkena pterigium?
Akibat paparan berlebihan terhadap
debu, angin, dan panas (radiasi
ultraviolet).
2. Apakah pterigium bisa disembuhkan
dengan obat-obatan?
Tidak, operasi adalah satu-satunya jalan
untuk menghilangkan pterigium secara
permanen
3. Berapa lama saya harus dirawat setelah
operasi?
Hanya 1 hari
4. Apakah pterigium dapat muncul kembali
setelah operasi?
Tidak, kami melakukan operasi khusus
dengan autograft konjungtiva
5. Berapa lama saya harus meneteskan obat
tetes mata?
Selama 3 minggu.
6. Kapan saya harus kembali untuk
pemeriksaan ulang?
3 minggu setelah operasi.
7. Apakah penglihatan saya akan pulih
kembali setelah operasi?
Operasi tidak dapat memperbaiki
penglihatan namun hanya untuk
mencegah penurunan penglihatan. Perlu
pemakaian kacamata agar dapat melihat
dengan baik.
Kornea keruh
- Kornea yang jernih dapat menjadi keruh
akibat terbentuknya jaringan parut.
Penyebabnya dapat berupa kongenital
(sejak lahir) atau didapat dari hasil
penyembuhan suatu luka. Kondisi ini
dapat menyebabkan penurunan
penglihatan dan mengganggu
penampilan pasien.
- Penetrating keratoplasty (PKP)
merupakan suatu teknik pembedahan
dimana kornea baru yang masih jernih
dan berasal dari individu yang sudah
meninggal (donor) ditransplantasikan ke
kornea pasien yang keruh agar pasien
dapat melihat dengan baik. Operasi ini
dapat dilakukan jika jaringan parut yang
terbentuk pada kornea masih relatif baru
(Gambar 8.3).
Gambar 8.3 – Kekeruhan kornea
PKP
Peran konselor
- Memberikan penjelasan mengenai saran
dokter ke pasien untuk melakukan tato
kornea, pemasangan lensa kontak
kosmetik, atau penetrating keratoplasty
(PKP)
- Menekankan perlunya follow up rutin
dan mematuhi rejimen pengobatan
dalam jangka waktu yang lama, terutama
setelah PKP
- Menerangkan kemungkinan munculnya
reaksi penolakan graft pasca operasi
PKP dan perlunya memakai kacamata
agar bisa melihat dengan lebih baik
setelah operasi
Pertanyaan yang sering muncul
1. Mengapa perlu dilakukan transplantasi
kornea?
Tindakan tersebut perlu dilakukan
karena adanya kekeruhan pada kornea
yang menyebabkan hilangnya
penglihatan, kornea yang keruh tersebut
perlu diganti dengan kornea yang jernih
dan berasal dari donor.
2. Apakah saya akan merasakan nyeri dan
iritasi setelah dioperasi dan berapa lama
hingga kondisi tersebut pulih?
Anda akan merasakan nyeri minimal
selama beberapa hari setelah operasi
yang akan dikurangi dengan obat anti
nyeri. Tidak akan ada iritasi.
3. Berapa lama saya harus dirawat di
rumah sakit?
1 minggu
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan
hingga penglihatan saya pulih kembali
setelah dioperasi?
3 bulan setelah operasi dan jika perlu
memakai kacamata, penglihatan Anda
akan pulih kembali.
5. Berapa bulan saya harus menggunakan
obat-obatan?
Kurang lebih 6 bulan setelah operasi dan
sesudahnya sesuai instruksi dokter.
6. Kapan saya harus menjalani
pemeriksaan ulang?
Anda perlu datang pada bulan pertama,
ketiga, dan keenam untuk follow up
rutin. Dan mungkin lebih sering, jika
dokter menyarankan demikian, dan jika
ada iritasi saat pengangkatan jahitan.
7. Kapan saya diperbolehkan mandi setelah
operasi?
Biasanya 1 bulan setelah operasi, jika
luka operasi sudah pulih.
Cedera pada kornea
- Terdapat beberapa kasus
kegawatdaruratan mata yang berbeda-
beda tingkat keparahannya mulai dari
kerusakan ringan hingga yang berpotensi
menyebabkan kebutaan
- Dapat disebab oleh zat kimia atau
trauma mekanik
- Dapat diderita siapa saja mulai dari
anak-anak hingga individu dewasa yang
bekerja
- Dapat menyebabkan nyeri hebat, silau,
dan penurunan penglihatan
Peran konselor
- Menekankan pentingnya untuk
mendapatkan penanganan medis segera
- Meyakinkan dan menegaskan perlunya
follow up dan kepatuhan dalam
menjalani rejimen pengobatan. Perlu
juga untuk dijelaskan mengenai
kemungkinan cedera tersebut
meninggalkan bekas luka dan
penanganannya
- Memberikan konseling terkait tindakan
perlindungan dan pemeliharaan untuk
mencegah kejadian tersebut terulang
kembali
Pertanyaan yang sering muncul
1. Kapankah nyerinya akan berkurang?
Ketika cedera/luka tersebut sudah pulih
2. Jika saya menjalani operasi, apakah
penglihatan saya akan kembali normal?
Kita tidak dapat menjamin penglihatan
pada mata yang cedera tersebut akan
pulih sepenuhnya, akan tetapi
penglihatan pasti akan membaik dan kita
dapat menyelamatkan mata Anda.
3. Kapan jahitan saya akan diangkat?
Kurang lebih 3 bulan setelah operasi
atau sesuai instruksi dokter jika
dibutuhkan
Konjungtivitis (mata merah)
- Merupakan suatu infeksi pada
konjungtiva yang bersifat menular
- Mata pasien akan tampak kemerahan,
banyak mengeluarkan sekret, dan terasa
tidak nyaman
- Umumnya tidak ada penurunan
penglihatan dan dapat diobati dengan
obat tetes
- Pada kasus konjungtivitis viral (mata
Madras) dan EKC (Epidemic Kerato
Conjunctivitis), kornea juga dapat
terkena dan menyebabkan penurunan
penglihatan.
- Konjungtivitis akibat alergi: alergi
terhadap debu, lensa kontak, serbuk sari,
bulu hewan merupakan jenis
konjungtivitis yang tidak menular namun
dapat menyebabkan rasa gatal dan
ketidaknyamanan pada mata (Gambar
8.4).
Gambar 8.4 - Konjungtivitis
Peran konselor
- Menjelaskan gejala konjungtivitis yang
dapat diredakan dengan obat tetes mata
namun kondisi tersebut dapat kambuh
kembali dan memerlukan perawatan
jangka panjang
- Menekankan bahwa penyalahgunaan
atau penggunaan obat tetes golongan
steroidsecara berlebihan dapat
menyebabkan penurunan penglihatan
akibat glaukoma atau katarak
- Menegaskan pentingnya menjaga
kebersihan diri dengan sering mencuci
tangan, tidak menyentuh mata yang
sedang sakit, dan memisahkan handuk
wajah, alat kosmetik, sabun, dan lainnya.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Kapan kira-kira kemerahan pada mata
saya ini mereda?
Kira-kira 1 minggu
2. Apakah kondisi ini menular?
Ya, dan Anda wajib menjaga kebersihan
diri dan sering mencuci tangan untuk
mencegah penularannya
3. Kapan saya perlu datang untuk
pemeriksaan ulang?
 Jika diperlukan sesuai instruksi dokter saudara kandung pasien menjalani
4. Kenapa saya sering terkena pemeriksaan mata yang sama
konjungtivitis alergi? - Menekankan bahwa penyakit ini dapat
Seseorang akan sering terkena menurun ke generasi berikutnya
konjungtivitis alergi jika sering terpapar
alergen (agen penyebab alergi). Kelainan bentuk kornea (Keratokonus,
kornea plana)
Distrofi kornea
- Kelainan ini menyebabkan gangguan
- Merupakan penyakit keturunan, yang penglihatan akibat bentuk kornea yang
menyerang kornea dari dalam, tanpa abnormal
perlu penyebab eksternal.
- Menyebabkan gangguan penglihatan Keratokonus
yang terkadang perlu dioperasi
keratoplasti (transplantasi kornea) - Merupakan suatu kondisi dimana kornea
Contoh: Distrofi Fuchs dan CHED menonjol ke depan akibat kelemahan
(congenital hereditary endotelial pada strukturnya
dystrophies), distropi makula, granula, - Dapat diakibatkan oleh kebiasaan sering
dan kisi stroma mengucek mata, faktor keturunan,
penyakit sistemik, atau penyebab lainnya
Gejala - Menyebabkan gangguan penglihatan,
yang dapat diperbaiki dengan kacamata,
Penurunan penglihatan secara bertahap dan lensa kontak atau pada kondisi yang
nyeri. parah, membutuhkan transplantasi
kornea (Gambar 8.5)
Pemeriksaan
Gambar 8.5 – Keratokonus
- Pemeriksaan seluruh segmen anterior
mata (termasuk pupil kedua mata) dan Peran konselor
segmen posterior
- Kadar gula dalam urin, tekanan darah, - Menjelaskan adanya kemungkinan
dan pemeriksaan terkait lainnya untuk perburukan penyakit dan menganjurkan
bius umum jika direncanakan operasi pasien untuk menghindari mengucek-
ngucek mata
Penatalaksanaan - Menekankan pentingnya untuk
pemeriksaan rutin untuk mendeteksi
- Pada tahap awal perkembangan perkembangan penyakit dan mengkaji
penyakit, pasien perlu memakai kondisi saat ini serta untuk memberikan
kacamata atau lensa kontak dan penanganan yang tepat.
menggunakan obat tetes mata seperti
agen hiperosmotik dan lubrikan Kornea plana
- Operasi (PKP, Lamellar, keratoplasti)
- Merupakan suatu penyakit keturunan
Peran konselor dimana kornea memiliki bentuk
permukaan yang rata dan menyebabkan
- Menjelaskan bahwa penyakit ini dapat gangguan penglihatan
diturunkan dan menganjurkan agar
Gejala - Menjawab kekeliruan dan informasi
yang kontradiktif di pikiran pasien
Gangguan penglihatan - Menolong pasien untuk memiliki
ekspesktasi yang realistis dan tidak
Pemeriksaan terlalu terbujuk oleh iklan LASIK yang
terlalu berlebihan yang ditawarkan oleh
Topografi kornea (contoh: orbscan). pihak lain.
Penatalaksanaan Keuntungan prosedur LASIK
- Kacamata, lensa kontak, atau pada kasus - Meningkatkan penampilan pasien
yang parah memerlukan transplantasi - Terbebas dari kerepotan memakai lensa
kornea kontak ataupun kacamata yang
menghabiskan banyak waktu
Prosedur LASIK
- Bebas untuk berolahraga tanpa perlu
Definisi direpotkan oleh pemakaian kacamata
atau lensa kontak
LASIK (Laser assisted in-situ - Sebagian institusi menetapkan
keratomileusis) merupakan metode operasi ‘persayaratan batas minimum
berteknologi tinggi untuk memperbaiki penglihatan’ seperti kepolisian, angkatan
kelainan refraktif seperti miopia, laut, supir, masinis, dll., Beberapa
astigmatisme, dan hipermetropi secara bidang studi juga memerlukan
permanen. penglihatan yang bagus seperti teknik
mesin, ilmu komputer, mikrobiologi, dll.
Prosedur Pasien yang ingin bekerja dalam bidang-
bidang tersebut dapat mengambil
Dengan menggunakan laser excimer yang manfaat dari prosedur LASIK ini.
memiliki akurasi tinggi dan dikontrol secara
akurat oleh komputer, LASIK mengubah Siapa saja yang bisa menjalani prosedur
bentuk kornea dan memperbaiki kelainan LASIK?
refraktif mata.
Kandidat pasien yang ideal untuk prosedur
Konselor perlu untuk LASIK adalah mereka yang berusia 20
hingga 40 tahun dan tidak memiliki kelainan
- Menjelaskan bagaimana prosedur mata lainnya. Selain memiliki kornea yang
LASIK dapat memberikan penglihatan sehat, power kacamata pasien juga tidak
normal berkualitas tinggi dengan waktu boleh berubah secara signifikan dalam 12
pemulihan yang relatif cepat bulan terakhir dan pasien juga harus
- Memberikan edukasi bagi pasien yang memiliki ekspekstasi yang realistis.
ingin memperbaiki kondisi refraktif
matanya lewat konseling yang Siapa saja yang tidak boleh menjalani
transparan. prosedur LASIK?
- Mengidentifikasi pasien yang layak dan
memang mencari pelayanan medis Pasien dengan kelainan mata seperti kornea
berteknologi tinggi lewat pemasaran yang terlalu curam, kekeruhan pada kornea,
sosial retinopati diabetik, glaukoma, katarak, dan
kondisi sistemik lainnya seperti kehamilan
dan hipertensi, individu yang melakukan
olahraga yang melibatkan kontak fisik dan
militer, dimana flap kornea dapat terbuka
lagi akibat cedera pada mata bahkan
bertahun-tahun setelah operasi LASIK.
Individu dengan kondisi tersebut mungkin
bukan kandidat yang baik untuk menjalani
prosedur LASIK.
Peran konselor
1. Mengedukasikan pasien mengenai
prosedur LASIK, manfaat, efek
samping, dan jenis-jenisnya.
2. Menghilangkan keraguan dan
kesalahpahaman pasien terkait prosedur
LASIK
3. Memberikan gambaran yang realistis
mengenai penglihatan pasca operasi,
sehingga pasien tidak mudah terlena
oleh pemasaran LASIK yang terlalu
agresif.
4. Menyebutkan ciri-ciri pasien yang
kurang layak menjalankan prosedur
LASIK dan alasan di baliknya.
Instruksi konseling pra-operatif
- Menghentikan pemakaian soft lens
seminggu sebelum prosedur LASIK.
Jangan menggunakan lensa kontak tipe
kaku ataupun rigid gas permeable (dapat
dilewati udara) ketika Anda sudah
mendapatkan jadwal operasi LASIK.
- Gunakan kacamata Anda pada hari
operasi.
- Kenakan pakaian longgar dan nyaman
pada hari operasi. Anda akan pulang ke
rumah dengan mengenakan pelindung
mata; kenakan pakaian yang berkancing
atau beresleting dan tidak memiliki
aksesoris yang perlu ditarik menutupi
kepala.
- Konsumsi makanan ringan saja dan
jangan gunakan make up ataupun krim
wajah yang wangi pada hari operasi.
Pastikan semua make-up, termasuk
maskara, telah dihapus dari mata dan
bulu mata Anda. Jangan gunakan anting
ataupun perhiasan wajah.
- Laser excimer pada mesin LASIK sangat
sensitif terhadap seluruh jenis bau-
bauan.
- Jangan gunakan parfum, wewangian,
losion tubuh yang wangi, dan hairspray
pada hari operasi.
- Usahakan ada teman ataupun kerabat
yang akan mengantar Anda pulang
setelah operasi dan saat kunjungan pasca
operasi yang pertama
- Pastikan Anda berada di ruangan LASIK
beberapa saat sebelum jadwal waktu
yang telah ditentukan. Durasi prosedur
tersebut kurang lebih 60-90 menit.
Pemeriksaan sebelum operasi LASIK
- Refraksi: pemeriksaan refraksi subjektif
secara mendetail dilakukan untuk
menentukan ukuran refraktif pasien
dengan tepat (pemeriksaan yang biasa
dilakukan saat membuat resep kacamata)
- Keratometri: merupakan tes yang
dilakukan untuk mengukur
kelengkungan kornea, terutama untuk
pasien dengan astigmatisme.
- Pakimetri: merupakan tes untuk
mengukur ketebalan kornea, yang
dilakukan untuk memastikan bahwa
lapisan kornea cukup tebal untuk
prosedur LASIK.
- Pemeriksaan mata lengkap.
Jika ditemukan bahwa ternyata retina pasien
mengalami gangguan degeneratif, maka
kondisi tersebut ditangani terlebih dahulu
dengan terapi laser, prosedur LASIK dapat
dilakukan sebulan setelahnya.
Pertanyaan yang sering muncul (pra-
operasi)
1. Apakah mata saya memenuhi kriteria
untuk menjalani terapi LASIK?
 Setelah pemeriksaan menyeluruh oleh
dokter mata dan tes-tes khusus lainnya
seperti orbscan dan pemeriksaan retina,
barulah kami dapat memutuskan apakah
Anda dapat menjalani prosedur tersebut.
2. Saat ini saya mengenakan lensa kontak;
jika saya ingin operasi LASIK, kira-kira
kapan saya bisa dijadwalkan operasi?
Anda perlu menghentikan penggunaan
lensa kontak selama kurang lebih 2
minggu. Setelah dilakukan pemeriksaan
pra operasi dan Anda dinyatakan layak
untuk dioperasi maka barulah Anda bisa
menjalani prosedur tersebut.
3. Kapan saya bisa kembali bekerja seperti
biasa?
Hal tersebut tergantung pada jenis
pekerjaan Anda, namun umumnya
istirahat selama seminggu sudah cukup.
4. Apakah ada jaminan bahwa penglihatan
saya akan benar-benar tajam kembali
(dengan visus 6/6)?
Tidak, akan tetapi Anda dapat
menghindari ketergantungan kacamata.
Anda mungkin akan memiliki power sisa
sekitar 0,5 atau lebih.
5. Apakah efek samping jangka panjang
dari prosedur ini?
Mata kering, silau, melihat lingkaran
cahaya (halo), penurunan sensitivitas
kontras, dll., adalah kemungkinan efek
samping yang dapat muncul sementara
dan akan hilang dengan sendirinya
setelah 6 bulan.
6. Berapa power sisa yang akan saya dapat
setelah operasi?
Berdasarkan ukuran refraksi saat ini dan
ketebalan kornea Anda, Anda mungkin
akan mendapat power sisa minimal,
namun mungkin juga tidak.
7. Apakah saya bisa mendonasikan mata
saya setelah operasi ini?
Ya, akan tetapi mata Anda hanya akan
digunakan untuk tujuan penelitian.
8. Mengapa saya bisa terkena presbiopia
setelah operasi LASIK?
Presbiopia tidak ada hubungannya sama
sekali dengan kornea. Presbiopia
disebabkan oleh menurunnya
kemampuan akomodasi lensa mata
akibat proses penuaan setelah usia 40
tahun dan kondisi ini bukanlah suatu
penyakit. Sama halnya dengan individu
dapat menderita katarak akibat proses
penuaan.
9. Jika saya menderita diabetes, hipertensi,
ataupun dalam kondisi hamil, apakah
saya boleh menjalani LASIK?
Dalam kondisi tersebut, Anda tidak
dianjurkan menjalani prosedur LASIK.
10. Berapakah batasan usia untuk LASIK?
Pasien berusia minimal 20 tahun dan
maksimal 40 tahun.
11. Dapatkah Anda menjelaskan tahapan
prosedur LASIK?
Dokter mengubah bentuk kornea Anda
dengan menggunakan laser excimer.
12. Apakah prosedur ini menimbulkan
nyeri?
Tidak sama sekali, kami akan
meneteskan obat bius tetes agar mata
Anda menjadi kebas.
13. Apa saja jenis-jenis LASIK?
LASIK dan Zyoptik
14. Apa perbedaan diantara keduanya?
Zyoptik merupakan prosedur yang
disesuaikan bagi mata pasien untuk
memperbaiki seluruh kelainan pada
kornea dan memberikan penglihatan
yang jauh lebih baik yaitu penglihatan
tanpa kelainan sama sekali.
15. Apakah mata saya akan benar-benar
kembali normal setelah LASIK? Dan
apakah saya perlu follow up rutin setelah
operasi?
Mata Anda mungkin masih menderita
miopia meskipun sudah dioperasi karena
dokter hanya mengubah bentuk kornea
saja. Bagian mata lainnya seperti retina,
masih tetap berstatus miopia sehingga
perlu dilakukan follow up rutin.
Prosedur operasi LASIK
Prosedur ini umumnya tidak menimbulkan
nyeri. Obat bius tetes akan diteteskan ke
mata Anda satu setengah jam sebelum
dioperasi. Pada dasarnya, ada tiga tahapan
operasi LASIK.
- Satu sayatan tipis lapisan kornea dengan
ketebalan yang sama akan dibuat
menggunakan alat yang disebut
mikrokeratom. Flap kornea ini kemudian
diangkat untuk membuka lapisan dalam
kornea.
- Laser excimer kemudian akan digunakan
untuk mengubah bentuk kornea, dengan
pengikisan yang akurat, untuk membuat
koreksi yang diperlukan.
- Setelah pengikisan, flap kornea akan
ditaruh kembali pada tempatnya tanpa
dijahit.
- Seluruh prosedur kemungkinan
menghabiskan waktu sekitar 15 menit.
Mata tidak perlu diperban. Pasien juga
tidak perlu di rawat inap. Sehingga
LASIK dapat dilakukan pada kedua
mata dalam sekali pertemuan.
Perawatan pasca operasi
Akan lebih baik bagi pasien untuk menutup
kedua mata dan beristirahat selama sehari
penuh setelah operasi LASIK. Istirahat yang
cukup akan mempercepat proses pemulihan.
1. Jangan membaca dan menonton TV
terlalu sering selama beberapa hari pasca
operasi.
2. Pasien diperbolehkan mandi dan
keramas, namun jaga mata tetap tertutup
dan hindari air masuk ke mata selama 2
minggu. Saat mengeringkan badan,
hindari mengucek atau mengelap mata.
3. Pasien tidak diperkenankan berenang
atau berendam air hangat (sauna) selama
2 minggu.
4. Kebanyakan pasien sudah merasa aman
untuk berkendara sehari setelah operasi,
namun tetap diskusikan masalah ini
dengan dokter mata.
5. Mayoritas pasien dapat kembali bekerja
sehari setelah operasi.
6. Jangan gunakan make up pada area
mata, losion, ataupun aftershave selama
1 minggu.
7. Karena sensitif terhadap cahaya,
gunakan kacamata hitam seperlunya.
Kami merekomendasikan pasien untuk
mengenakan kacamata hitam selama
sebulan.
8. Hindari lingkungan berdebu dan kotor
selama 2 minggu.
9. Mayoritas pasien dapat kembali
berolahraga rutin 1 hingga 2 minggu
pasca operasi. Hindari olahraga yang
melibatkan kontak fisik yang dapat
menyebabkan cedera pada mata selama
sebulan. Pasien direkomendasikan
menggunakan gugel atau pelindung mata
jika ingin kembali olahraga kontak.
10. Jangan mengucek mata terlalu kuat
selama 3 bulan pasca operasi. Jangan
memakai lensa kontak pada mata yang
dioperasi, kecuali atas instruksi dokter.
Pertanyaan yang sering muncul (pasca
operasi)
1. Berapa lama saya harus beristirahat?
Hindari menonton TV, membaca buku,
bekerja dengan komputer dan kerja berat
selama seminggu.
2. Berapa lama saya harus memakai
kacamata hitam?
Kacama hitam digunakan untuk
melindungi mata dari debu, selama
kurang lebih sebulan.
3. Kapan saya diperbolehkan keramas?
Anda boleh menggunakan sampo setelah
seminggu namun hindari mandi dengan
minyak (oil bath).
4. Apa yang harus saya lakukan jika mata
saya terkena iritasi atau terasa gatal?
 Jangan gunakan obat tetes mata apapun
tanpa sepengetahuan dokter. Anda dapat
langsung menghubungi atau menemui
dokter secara personal.
5. Kapan saya diperbolehkan mandi di
sungai, laut, atau air terjun?
Hindari mandi di sungai, laut, ataupun
air terjun selama setahun dan hindari
olahraga renang.
6. Kapan saya bisa kembali ke gym atau
melakukan olahraga berat?
Hindari olahraga berat selama 6 bulan.
Obat-obatan
1. Obat antibiotik tetes yang
dikombinasikan dengan obat steroid
tetes 4 kali sehari selama 10 hari.
2. Tablet analgesik untuk meringankan
nyeri.
Follow up
1. Sehari setelah operasi
2. Satu bulan dari tanggal pelaksanaan
operasi
3. Satu tahun dari tanggal pelaksanaan
operasi (terutama untuk mengevaluasi
kondisi retina)
4. Konseling duka (terkait donasi mata)
dan konseling genetik
- Tunjukkan dukungan pada keluarga
dan ikut rasakan kesedihan mereka
- Bicarakan secara perlahan bahwa
mereka dapat memberikan anugrah
penglihatan ke orang lain
- Biasanya dilakukan jika telah terjadi
kematian
Metodologi (2 metode)
1. Konseling sesudah kematian
Pada umumnya, konseling sebelum
kematian tidak mungkin dilakukan.
Kebanyakan (95% kasus) konseling
dapat diberikan kepada kerabat setelah
pasien meninggal.
2. Konseling sebelum kematian
- Menanyakan ke dokter dan perawat
mengenai kondisi pasien di ICU
- Mengumpulkan seluruh informasi
dan data terkait latar belakang
keluarga pasien.
- Mengidentifikasi siapakah
pengambil keputusan di keluarga
- Mencoba memberikan saran untuk
mendonasikan mata. Konselor hanya
menyampaikan informasi tentang
donasi mata dan berhati-hati dalam
menyampaikan agar tidak menyakiti
perasaan kerabat pasien.
- Mencoba membangun hubungan
yang baik dengan anggota keluarga
pasien
Pendekatan
1. Mengidentifikasi pembuat keputusan di
keluarga
2. Hanya berbicara kepada sebagian
anggota keluarga ketika mereka dalam
keadaan tenang dan tidak terburu-buru
3. Berikan kenyamanan dan dukungan
moral serta simpati untuk anggota
keluarga ketika mencoba untuk
memotivasi
4. Hormati perasaan mereka dan jangan
memaksakan apapun
5. Menggali pertanyaan dan rasa takut yang
mereka miliki dengan sabar dan buat
mereka merasa terhibur
6. Tunjukkan rasa terima kasih kepada
keluarga ketika mereka sudah menerima
(untuk mendonasikan mata) dan
dapatkan persetujuan tertulis dari
mereka.
Konseling genetik
- Distrofi kornea dan keratokonus terjadi
pada sebagian anggota keluarga
- Sehingga anggota keluarga yang lain dan
saudara kandung juga perlu menjalani
 skrining penyakit dan mendapatkan - Konseling duka perlu dilakukan untuk
riwayat genetiknya meningkatkan jumlah donasi mata.
- Menjelaskan adanya resiko transmisi - Konseling genetik mampu memprediksi
penyakit tersebut ke generasi berikutnya kemungkinan generasi berikutnya
di masa yang akan datang menderita suatu penyakit.
- Perlu dilakukan pemeriksaan darah
untuk mengkonfirmasi masalah tersebut Tugas
dan kemungkinan transmisinya.
Jawab dengan singkat
Poin penting untuk diingat
1. Apakah peran konselor dalam
- Kornea adalah bagian depan mata yang memberikan konseling pada pasien
bersifat tembus pandang. dengan ulkus kornea?
- Gangguan pada kornea umumnya 2. Sebutkan manfaat operasi LASIK!
menyebabkan gangguan penglihatan dan 3. Bagaimana cara Anda memberikan
ketidaknyamanan pada pasien. konseling pada pasien konjungtivitis?
- Ulkus kornea perlu didiagnosis dini dan 4. Jelaskan peran konselor dalam
mendapatkan penanganan yang tepat memberikan konseling pada pasien PKP!
agar penglihatan dapat membaik. 5. Jelaskan mengenai konseling duka pada
- Cedera kornea merupakan kasus donasi mata.
kegawatdaruratan mata yang
membutuhkan penanganan segera.
- Konjungtivitis dapat menular namun
relatif mudah untuk disembuhkan/
- Transplantasi kornea (PKP) memberikan
harapan bagi pasien yang kehilangan
penglihatannya akibat kekeruhan atau
ulkus kornea.
- Distrofi kornea tidak dapat disembuhkan
dan memerlukan konseling genetik.
- Pterigium memerlukan penatalaksanaan
simtomatik (sesuai gejala yang timbul)
namun satu-satunya cara
menyembuhkannya adalah dengan
operasi.
- Konselor harus memiliki pengetahuan
dasar mengenai penyakit-penyakit yang
telah disebutkan di atas dan mampu
memberikan konseling mengenai hal
tersebut kepada pasien dan
pendampingnya.
- Konseling tentang LASIK seharusnya
bukan salah satu strategi pemasaran
namun harus bisa memberikan gambaran
yang jelas mengenai operasi tersebut dan
memberikan ekspektasi yang realistis
kepada pasien.
BAB IX KONSELING DI KLINIK ORBITAL (RONGGA MATA)
MATERI
Jenis-jenis gangguan orbital
Gangguan saluran lakrimal
Kelainan posisi kelopak mata
Tumor orbital
Protesa mata

TUJUAN
Agar konselor mendapatkan pengetahuan dasar terkait gangguan-
gangguan pada rongga mata dan mampu menjawab pertanyaan
pasien mengenai hal-hal tersebut.

SASARAN
Konselor mampu untuk:
- Memberikan penjelasan mengenai suatu penyakit kepada
pasien dan anggota keluarganya
- Mengkorelasikan gejala-gejala yang ada pada pasien dengan
kondisinya saat ini
- Menjelaskan pilihan pengobatan yang tersedia dengan
keuntungan/kerugian/efek sampingnya masing-masing
- Menghilangkan keraguan yang pasien miliki
BAB IX
Konseling di Klinik Orbital
Orbita, Okuloplasti, dan Onkologi
mencakup seluruh gangguan dan penyakit
pada struktur di sekitar mata. Gangguan
tersebut beraneka ragam dan begitu pula
dengan manifestasi klinisnya. Gangguan
tersebut dapat berupa infeksi, radang,
trauma, kongenital, kanker, ataupun
degeneratif.
Jenis-jenis penyakit
Gangguan saluran lakrimal
Gangguan saluran lakrimal meliputi kondisi-
kondisi seperti obstruksi saluran air mata,
yang dapat diderita pasien anak maupun
dewasa, dan inflamasi/radang kantung
lakrimal, yang terdiri dari daksriosistitis akut
dan kronis (Gambar 9.1).
Gambar 9.1 – Dakriosistitis kronik
Gejala
Gejala utama obstruksi pada seluruh bagian
saluran lakrimal adalah meningkatnya
pengeluaran air mata. Terkadang disertai
infeksi dan sekret (lendir ataupun nanah)
seperti pada kasus dakriosistitis kronik.
Dakriosistitis akut umumnya disertai nyeri
hebat dan pembengkakan pada kantung
lakrimal (Gambar 9.2).
Gambar 9.2 – Dakriosistisis akut
Pemeriksaan
- Irigasi lakrimal
- Pemeriksaan darah lengkap, termasuk
golongan darah, waktu perdarahan dan
waktu pembekuan darah
- Tekanan darah
- Kadar gula darah
- Tes HIV
Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan bergantung pada jenis
penyakit:
- Dakriosistisis akut: obat anti nyeri
sistemik dan anti radang dengan
antibiotik lokal dan sistemik untuk
meredakan nyeri dan infeksi.
Jika terjadi abses lakrimal, perlu
dilakukan operasi untuk membersihkan
nanah (insisi dan drainase).
Setelah nyeri dan bengkaknya hilang,
pasien perlu menjalani operasi DCR atau
DCT.
- Dakriosistisis kronik: Penatalaksanaan
pada kasus ini terdiri dari operasi pada
kantung lakrimal, Dakriosistorinostomi
(DCR) atau Dakriosistektomi (DCT).
DCR
Dokter bedah akan membuat sayatan/insisi
pada kantung lakrimal dan saluran untuk
mengalirkan air mata ke hidung akan
dibentuk dengan mengangkat sebagian
tulang hidung pasien. DCR dapat dilakukan
dari luar (di antara mata dan hidung) atau
dari dalam rongga hidung.
Peran konselor pada kasus pasien dewasa
yang membutuhkan operasi kantung
lakrima
Konselor perlu memberikan penjelasan ke
pasien bahwa kantung lakrimal pasien
mengalami infeksi dan perlu dioperasi. Pada
sebagian besar pasien dilakukan operasi
DCR, dan saluran baru air mata pun dapat
dibentuk. Pada pasien lansia dan dalam
kondisi kesehatan yang buruk, atau jika
terdapat ulkus kornea ataupun katarak matur
, maka kantung lakrimal akan diangkat lewat
SCT. Umumnya pengeluaran air mata pasien
akan kembali normal setelah menjalani DCR
akan kondisi tersebut dapat bertahan setelah
operasi DCT karena meskipun kantung
lakrimal yang terinfeksi sudah diangkat,
namun tidak dibuat saluran baru untuk aliran
air mata pasien.
Obstruksi saluran naso-lakrimal
kongenital
Penatalaksanaan awal pada kasus ini adalah
pijatan Criggler disertai obat antibiotik tetes.
Pada pasien anak, saluran lakrimal akan
lancar kembali jika dilakukan pijatan
Criggler dengan tepat. Jika tidak, akan
dilakukan probing. Jika probing yang
pertama gagal, prosedur tersebut mungkin
akan diulangi lagi setelah observasi (dengan
pijatan Criggler dan antibiotik) selama
beberapa bulan (umumnya 6 bulan). Jika
probing yang kedua kembali gagal, maka
akan dilakukan operasi DCR, umumnya
setelah si anak berusia 3-4 tahun.
Probing
Probing merupakan tindakan yang sederhana
dan aman dimana sepotong besi kecil dan
tipis digunakan untuk melancarkan saluran
lakrimal dengan menghilangkan sumbatan
yang ada. Prosedur ini dilakukan dengan
bius umum dan prinsip aseptik setelah bayi
berumur sekitar 6-9 bulan. Umumnya
sumbatan pada saluran lakrimal terbentuk
dari jaringan lunak yang dapat diluruhkan
dengan probe. Akan tetapi bisa juga
diakibatkan oleh tulang, sehingga probe
tidak mampu menembusnya dan
memerlukan tindakan operasi.
Peran konselor pada kasus obstruksi
saluran naso-lakrimal kongenital
Konselor perlu memberikan penjelasan ke
orang tua pasien bahwa penyakit ini bukan
masalah yang serius. Penyakit ini tidak
mengganggu penglihatan anak sama sekali,
dan umumnya dapat diatasi dengan pijatan
Criggler selama setahun. Metode pemijatan
harus didemonstrasikan dengan sabar ke
keluarga pasien.
Jika pasien disarankan untuk menjalani
probing, maka konselor harus menerangkan
bahwa tindakan ini tidak termasuk tindakan
operasi, melainkan prosedur sederhana
dimana dokter mengunakan sebatang besi
kecil dan tipis untuk melancarkan saluran air
mata. Dilakukan dengan bius umum. Jika
sumbatannya ringan maka akan dengan
mudah dibuka. Jika tidak lancar juga, maka
prosedur tersebut akan diulang 6 bulan
kemudian. Pijatan Criggler harus tetap
dilanjutkan selama periode tersebut.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apa yang menyebabkan mata saya selalu
tampak berair dan mengeluarkan sekret?
Pengeluaran air mata berlebih
diakibatkan oleh adanya sumbatan pada
saluran air mata. Sementara sekret
tersebut disebabkan oleh infeksi pada
kantung lakrimal.
2. Bagaimana pengobatannya?
Satu-satunya cara adalah dengan operasi
untuk membuka kantung lakrimal.
3. Apakah saya perlu dioperasi?
Ya, Anda perlu menjalani operasi dan
harus dilakukan segera ataupun nanti.
Akan tetapi jika Anda direncanakan
untuk menjalani operasi mata lainnya
seperti operasi katarak atau retina, maka
operasi DCR/DCT perlu dilakukan
segera.
4. Apa yang akan terjadi jika saya memilih
untuk tidak mendapatkan penanganan
medis?
Jika tidak ditangani, gejala mata berair
dan sekret berlebih tersebut akan
bertahan. Juga dapat menyebabkan
infeksi dan kemungkinan munculnya
serangan nyeri dan bengkak pada mata.
5. Mana yang lebih baik: DCR eksternal
atau laser?
 Prosedur tersebut memiliki keuntungan
dan kerugian masing-masing. DCR
eksternal memakan lebih banyak waktu
dan meninggalkan jahitan dan bekas
luka. Setumpuk kasa juga akan dibiarkan
berada di dalam hidung selama sehari,
yang akan menyebabkan rasa tidak
nyaman. CDR laser hanya membutuhkan
waktu beberapa menit dan tidak
meninggalkan jahitan, bekas luka,
ataupun luka eksternal, dan tidak perlu
meninggalkan setumpuk kasa di hidung.
DCR laser dilakukan dengan bius topikal
sementara operasi DCR perlu dilakukan
dengan bius umum. Namun, prosedur
DCR laser masih relatif baru dan
hasilnya tidak terlalu baik, sehingga ada
kemungkinan perlu dilakukan operasi
ulang. Hasil DCR eksternal umumnya
sangat baik.
6. Apakah pemasangan tabung pada DCR
akan menyebabkan efek samping?
Tabung tersebut terbuat dari bahan yang
aman dan tidak menyebabkan iritasi
ataupun efek samping lainnya.
7. Kapan jahitan/tabung tersebut akan
diangkat?
Jahitan akan diangkat setelah 10 hari,
sementara tabungnya akan dibiarkan
selama beberapa bulan sesuai instruksi
dokter. Pada umumnya, tabung akan
diangkat setelah 3 hingga 6 bulan.
8. Apakah operasi DCR akan
meninggalkan bekas luka?
Ya, operasi DCR eksternal akan
meninggalkan sedikit bekas luka di
pinggir hidung. Akan tetapi, bekas luka
tersebut akan hilang seiring waktu akan
terlihat sangat samar setelah lukanya
sembuh.
9. Apakah probing termasuk tindakan
operasi atau prosedur biasa?
Probing bukan termasuk tindakan
operasi namun hanya prosedur kecil
dimana dokter akan memasukkan besi
kecil dan tipis ke dalam saluran lakrimal
untuk membukanya. Prosedur ini hanya
membutuhkan waktu beberapa menit dan
anak dapat pulang ke rumah pada hari
itu juga. Akan tetapi harus dilakukan di
bawah pengaruh bius umum.
10. Apakah ada resiko bius umum bagi anak
selama operasi?
Semua prosedur pasti memiliki
resikonya masing-masing pada tingkatan
tertent, probing hanya memerlukan bius
umum sebentar dan dokter anestesi akan
mendampingi selama prosedur berjalan.
Anak akan diobservasisecara seksama
dan orang tua tidak perlu merasa
khawatir.
11. Saya pernah menjalani prosedur probing
sekali. Mengapa saya harus
menjalaninya lagi?
Probing merupakan suatu upaya untuk
membuka sumbatan pada saluran
lakrimal yang sudah ada sejak lahir
sehingga tidak ada jaminan akan berhasil
pada percobaan pertama. Jika yang
menyumbat adalah jaringan lunak, maka
akan dapat dibuka dengan mudah, tapi
terkadang saluran tersumbat oleh
jaringan keras ataupun tulang. Pada
kasus tersebut, jaringan keras tersebut
dapat dilunakkan atau dilonggarkan
dengan sekali probing dan kemudian
dihilangkan pada probing yang kedua.
Jika yang menyumbat adalah tulang,
maka hanya operasi DCR yang bisa
membukanya.
Kelainan posisi kelopak mata
Kelainan posisi kelopak mata merupakan
abnormalitas posisi kelopak mata yang
meliputi ptosis, entropion, dan ektropion.
Ptosis didefinisikan sebagai turunnya posisi
kelopak mata atas. Dapat berupa kongenital
(diderita sejak lahir) atau didapat (diderita
kemudian). Operasi merupakan satu-satunya
pilihan pengobatan bagi penyakit ini. Ketika
kelopak mata melipat ke arah dalam, maka
kondisi tersebut disebut entropion, dan jika
kelopak mata melipat ke arah luar, kondisi
tersebut disebut ektropion.
Peran konselor
Konselor perlu menginformasikan kepada
orang tua pasien anak penderita ptosis,
dimana kelopak mata atas turun dan
menutupi pupil, bahwa jika si anak tidak
dioperasi segera, kemampuan melihat pada
mata tersebut akan menurun. Kelopak mata
yang turun tersebut dapat dinaikkan lewat
operasi namun penglihatan yang sudah
menurun akibat ambliopia tidak dapat pulih
kembali dengan operasi saja. Mata yang
dioperasi akan terlihat kurang lebih sama
dengan mata yang normal meskipun tidak
sama persis.
Pertanyaan yang sering ditanyakan
1. Apa penyebab ptosis?
Sampai saat ini, penyebab pasti ptosis
pada anak belum diketahui. Penyakit ini
merupakan gangguan perkembangan
yang terjadi bahkan sebelum anak lahir.
Pada orang tua, ptosis dapat terjadi
akibat pengenduran jaringan dan kulit di
sekitar mata. Ptosis juga dapat
diakibatkan oleh trauma/cedera pada
mata.
2. Tindakan apa yang bisa dilakukan untuk
mencegah ptosis?
Ptosis hanya dapat diobati dengan
operasi.
3. Apakah operasi perlu dilakukan segera?
Pada pasien anak dengan ptosis, bagian
tengah mata yang berwarna hitam akan
tertutup oleh kelopak mata sehingga
perlu dilakukan operasi segera untuk
mencegah ambliopia. Pada pasien
dewasa, operasi dapat dilakukan kapan
saja. Jika pasien ptosis diketahui
memiliki katarak yang perlu dioperasi,
maka operasi ptosis dilakukan setelah
operasi katarak.
4. Apakah kelopak mata yang dioperasi
akan sama persis dengan kelopak mata
sebelah yang normal?
Dari segi estetika, mata yang dioperasi
akan kurang lebih sama dengan kelopak
mata sebelahnya, namun tidak betul-
betul serupa. Pada awalnya, pergerakan
kelopak mata yang dioperasi akan tidak
seimbang dengan kelopak mata sebelah,
namun akan terus membaik seiring
waktu.
5. Apakah operasi tersebut termasuk
prosedur ringan atau berat?
Operasi ptosis tergolong operasi ringan
dimana kelopak mata yang turun akan
diangkat. Bola mata pasien tidak
diintervensi sama sekali selama operasi.
6. Apakah kedua mata bisa dioperasi
berbarengan?
Ya
7. Setelah operasi, mata anak saya tampak
sedikit terbuka saat tidur malam hari.
Apakak kondisi tersebut dapat merusak
mata? Apakah kondisi tersebut
permanen? Apa penyebabnya?
Karena kelopak mata yang ptosis harus
dipotong sedikit agar bisa dinaikkan,
mata anak akan tampak sedikit terbuka
saat tidur malam terutama jika baru
selesai operasi. Kerusakan pada mata
dapat dicegah dengan menggunakan
salep mata pada malam hari. Kondisi
tersebut akan pulih seiring waktu.
8. Apakah kelopak mata tersebut dapat
turun lagi setelah operasi?
Ya, terkadang kelopak mata yang sudah
dioperasi dapat mengendur lagi, namun
bisa dikencangkan lagi lewat prosedur
ringan.
9. Kapan pasien dapat kembali beraktivitas
normal setelah operasi?
Segera setelah bengkaknya reda, pasien
dapat kembali beraktivitas normal
seperti membaca atau menonton TV.
Namun akan lebih baik jika anak tidak
bersekolah dulu hingga jahitan operasi
 diangkat oleh dokter, kurang lebih 2
minggu setelah operasi.
10. Apakah pasien boleh
membaca/menonton TV setelah operasi?
Boleh boleh saja, akan tetapi pasien
tidak boleh terlalu membebani mata
ataupun mengucek mata.
Tumor orbital
Orbital atau rongga mata adalah rongga
berbentuk piramida pada tengkorak yang
berukuran sekitar 2 inchi dan berfungsi
sebagai pelindung seluruh bola mata kecuali
permukaan depannya. Rongga mata
merupakan tempat melekatnya bola mata,
otot mata, pembuluh darah, jaringan saraf,
dan jaringan lemak.
Sel-sel pada jaringan tubuh yang tumbuh
secara abnormal dan tidak terkontrol disebut
tumor. Tumor yang terjadi pada rongga mata
disebut tumor orbital. Tumor tersebut
terbentuk dari struktur rongga mata atau
berasal dari jaringan sinus, otak, atau rongga
hidung yang terletak di sekitar rongga mata
yang kemudian menginvasi rongga mata.
Tumor juga dapat berasal dari penyebaran
(metastasis) dari bagian tubuh lain. Tumor
orbital dapat diderita oleh orang dewasa
maupun anak-anak. Tumor dapat bersifat
jinak (benign) atau ganas (malignant).
Untungnya, mayoritas tumor ini bersifat
jinak.
Tumor jinak: tumor yang terbentuk dari sel
yang berfungsi normal dan masih memiliki
batas jaringan yang tegas.
Penatalaksanaannya sederhana dan
umumnya dapat disembuhkan (Gambar 9.3).
Gambar 9.3 – Kista sebasea
Tumor ganas: tumor ganas atau kanker
terbentuk dari sel yang dapat menginvasi
dan menghancurkan struktur di
sekelilingnya. Sel kanker tersebut dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya dan
membentuk tumor baru di sana.
Penatalaksanaannya bergantung pada ukuran
dan tahapan proliferasinya yang umumnya
multi dimensional dan mungkin tidak dapat
disembuhkan (Gambar 9.4).
Gambar 9.4 – Tumor etmoid
Gejala
Gejala yang sering muncul pada tumor
orbital adalah:
- Bola mata tampak menonjol (proptosis)
- Nyeri
- Penurunan penglihatan
- Penglihatan ganda
- Mata tampak kemerahan
- Kelopak mata membengkak
- Masa/benjolan yang tampak jelas
Jika tumor berasal dari struktur sekitar,
maka akan muncul gejala seperti pusing,
pengeluaran sekret dari hidung, sesak nafas,
dan pembengkakan pada jaringan sekitar
sebelum merambah ke mata.
Pada pasien anak, orang tua mungkin akan
terlebih dahulu menyadari adanya kelopak
mata yang turun ataupun mata anak yang
tampak sedikit menonjol.
Pemeriksaan
Tumor orbital umumnya didiagnosis dengan
menggunakan USG, CT scan, ataupun MRI.
Jika salah satu pemeriksaan atau lebih
menunjukkan hasil yang mencurigakan,
maka akan dilakukan biopsi jaringan
sebelum pengangkatan tumor secara
keseluruhan. Pemeriksaan darah tambahan
dan tes invasif lainnya seperti pungsi lumbal
dan sumsum tulang juga mungkin perlu
dilakukan.
Biopsi adalah prosedur pengangkatan
sebagian tumor untuk diperiksa apakah
tumor tersebut termasuk tumor jinak atau
ganas (kanker). Pemeriksaan ini
memerlukan waktu beberapa hari untuk
pemrosesan dan staining (pewarnaan),
terkadang perlu dilakukan berbagai jenis
staining sebelum diagnosis final ditegakkan
dan merencanakan terapi lebih lanjut.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kasus tumor orbital
bergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis
tumor. Beberapa kasus tidak memerlukan
tindakan sama sekali, sementara kasus
lainnya memerlukan tindakan medis seperti
terapi radiasi atau kemoterapi. Namun pada
beberapa kasus, tumor tersebut perlu
diangkat seluruhnya oleh dokter bedah mata
ataupun dokter bedah saraf, sesuai kasusnya.
Setelah pengangkatan tumor, pasien
mungkin masih perlu menjalani radioterapi
ataupun kemoterapi.
Enukleasi: merupakan tindakan bedah
untuk mengangkat bola mata yang sudah
rusak atau terkena penyakit tertentu. Pada
prosedur ini, otot-otot bagian luar bola mata
dan struktur rongga mata lainnya dibiarkan
utuh.
Eksenterasi: merupakan tindakan bedah
untuk mengangkat bola mata beserta seluruh
struktur rongga mata lainnya. Operasi ini
dilakukan pada kasus tumor bola mata yang
telah menyebar ke luar mata atau tumor
yang muncul lagi (dari mata yang telah
menjalani operasi pengangkatan
sebelumnya).
Kemoterapi: merupakan salah satu metode
pengobatan pada kasus kanker. Obat-obatan
yang aktif menghancurkan sel kanker
disebut agen kemoterapeutik atau obat anti
kanker.
Efek samping kemoterapi
Karena obat anti kanker menyerang seluruh
sel yang aktif membelah diri, obat ini juga
mengahancurkan sel normal tubuh yang
aktif membelah diri seperti folikel rambut,
sel epitel usus, sel imun, dll. Oleh sebab itu,
obat ini mengakibatkan pasien mengalami
rambut rontok, gangguan usus, dan sering
terjangkit infeksi akibat rendahnya resistensi
tubuh terhadap mikroba.
Obat ini diberikan dalam suatu siklus, yang
diulang setiap 3 minggu sekali agar sel-sel
tubuh yang normal dapat beregenerasi.
Radioterapi
Radioterapi merupakan bagian dari alat
medis (armamentarium) yang digunakan
untuk menghabisi sel kanker. Terapi ini
menggunakan sinar berkekuatan tinggi
seperti X-ray, neutron, dan sinar lainnya
untuk menghancurkan sel kanker dan
mengurangi tumor. Radiasi tersebut dapat
berasal dari sumber eksternal (radioterapi
eksternal) ataupun ditempatkan dekat
dengan tumor (brakiterapi).
Terapi ini biasanya dilakukan dalam jangka
waktu tertentu yang dibagi-bagi menjadi
dosis radiasi yang setara, untuk mengurangi
efek samping dan kerusakan pada jaringan
normal.
Efek samping radioterapi
Radioterapi memiliki efek samping yang
sama dengan kemoterapi, hanya saja
radioterapi memiliki efek samping lokal.
Terapi ini menyebabkan perubahan warna
kulit, konjungtivitis, mata kering akibat
berkurangnya produksi air mata,
terbentuknya katarak, dan kerusakan pada
retina atau saraf optik.
Peran konselor
Tanggung jawab konselor pada kasus ini
sangatlah rumit, apalagi pada pasien anak
penderita tumor. Pendekatan yang dilakukan
harus menggabungkan antara belas kasih
dan ketegasan. Konselor perlu meyakinkan
pasien dengan penuh simpati bahwa terapi
yang disarankan oleh dokter sangatlah
penting. Pada beberapa kasus tumor/suspek
keganasan, pasien tidak boleh membuang-
buang waktu sedikit pun. Namun, konselor
harus paham bahwa jika dokter telah
menyarankan operasi pengangkatan tumor,
keluarga pasien mungkin akan merasa syok
dan memerlukan sedikit waktu untuk
menerima kenyataan. Pasien perlu diberi
penjelasan dengan sabar bahwa operasi
tersebut adalah satu-satunya cara untuk
mencegah perburukan kondisi pasien.
Pengangkatan bola mata juga berarti bahwa
penglihatan pada mata tersebut tidak akan
kembali dengan cara apapun. Akan tetapi,
mata palsu dapat dipasang kemudian untuk
paling tidak memberikan tampilan mata
yang normal. Pada kasus tumor herediter
(seperti retinoblastoma), pasien perlu
diinstruksikan untuk memeriksakan saudara
kandungnya ke dokter dan konseling generik
perlu dilaksanakan.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apakah pengangkatan bola mata perlu
dilakukan?
Pengangkatan bola mata hanya
disarankan oleh dokter mata ketika tidak
ada lagi cara yang dapat dilakukan untuk
menyelamatkan kondisi mata pasien,
atau ketika tumor membahayakan nyawa
pasien. Oleh karena itu, jika pasien telah
disarankan untuk operasi pengangkatan
bola mata, maka lebih baik pasien
menjalaninya segera.
2. Apakah operasi pengangkatan tersebut
merupakan terapi terakhir atau saya
perlu menjalani terapi lainnya?
Jika tumor belum menyebar luas, cukup
dilakukan pengangkatan bola mata saja.
Namun, jika tumor sudah menyebar ke
luar mata, maka terapi lanjutan seperti
injeksi (kemoterapi) atau radioterapi
perlu dilakukan. Dokter baru bisa
memastikannya setelah operasi dan
memeriksa mata pasien.
3. Apakah ada cara lain untuk
mengembalikan penglihatan setelah
operasi tersebut?
Penglihatan tidak mungkin akan pulih
kembali setelah bola mata diangkat.
Akan tetapi, mata palsu dapat dipasang
kemudian untuk memberikan tampilan
seperti mata normal.
4. Kapan bisa dilakukan pemasangan mata
palsu?
Pemasangan mata palsu umumnya
dilakukan setelah luka operasi sembuh
dan bengkaknya mereda. Kurang lebih 6
minggu.
5. Apakah pengangkatan bola mata akan
berdampak pada mata sebelahnya?
Pengangkatan bola mata tidak akan
berdampak apapun pada mata
sebelahnya, namun perlu dilakukan
pemeriksaan untuk mendeteksi adanya
tumor pada mata yang lainnya. Karena
pasien hanya akan memiliki satu mata,
maka akan lebih baik jika pasien datang
untuk check up paling tidak setahun
sekali, atau segera jika muncul gejala
seperti gangguan penglihatan atau rasa
tidak nyaman pada mata.
6. Apakah tumornya dapat muncul kembali
setelah operasi?
Ya, ada kemungkinan tumor akan
muncul kembali bahkan setelah
menjalani seluruh pengobatan. Karena
itu pasien perlu datang untuk follow up
rutin seperti yang disarankan oleh
dokter.
7. Apakah anggota keluarga yang lain
memiliki resiko yang sama?
 Terutama kasus tumor pada anak (seperti
retinoblastoma), saudara kandung dan
orang tua diwajibkan memeriksakan
matanya.
8. Apa saja yang digunakan dalam
radioterapi dan kemoterapi?
Radioterapi menggunakan sinar
berkekuatan tinggi untuk
menghancurkan sel tumor pada area
tertentu.
Kemoterapi menggunakan obat-obatan
tertentu yang menargetkan sel tumor dan
diinjeksikan lewat pembuluh darah vena.
Pasien akan diwajibkan untuk dirawat di
rumah sakit selama 2-3 hari dan
kemudian konsultasi ke dokter sesuai
instruksi. Pasien perlu menjalani
beberapa siklus radioterapi/kemoterapi.
Terapi tersebut dapat menyebabkan
beberapa efek samping seperti mual dan
muntah, berat badan turun, dan
kerontokan rambut parah, sehingga
pasien mungkin saja akan mengalami
kebotakan maksimal. Periode tekanan
fisik dan mental ini perlu mendapat
dukungan moral yang baik dari anggota
keluarga, serta diet yang sehat dan
bernutrisi baik. Anggota keluarga harus
selalu menunjukkan wajah yang ceria
dan sikap yang positif ke pasien, yang
sangat rentan mengalami kesedihan dan
depresi.
9. Kenapa saya bisa terkena tumor padahal
saya tidak memiliki hubungan darah
sama sekali dengan orang tua saya?
Meskipun 90% kasus tumor tersebut
disebabkan oleh pernikahan antar
kerabat dekat atau sedarah. 10% sisanya
belum diketahui dengan jelas
penyebabnya. Sayangnya, tumor ini
mungkin tergolong dalam 10% tersebut.
10. Anak kami yang lainnya memiliki dua
mata yang normal. Bagaimana anak saya
yang akan dioperasi bisa menerima
kondisi hanya akan memiliki satu mata
setelah operasi?
Anak-anak umumnya beradaptasi
dengan cepat, terutama jika orang
dewasa di sekelilingnya berperilaku
seolah-olah semuanya normal-normal
saja. Orang tua diharapkan untuk
memahami bahwa mata yang terkena
tumor harus diangkat agar sebelum
membahayakan nyawa si anak. Jangan
biarkan anak Anda melihat Anda
mengalami depresi akibat kondisinya
yang hanya memiliki satu mata, dan
jangan berbicara tentang anak Anda
seolah-olah dia kurang normal. Ketika
penyakitnya sudah benar-benar sembuh,
maka tidak ada alasan untuk anak untuk
tidak memiliki hidup yang sehat.
11. Seberapa sering anak kami harus
melakukan check up?
Anak Anda peru melakukan check up
rutin setiap 3 bulan sekali hingga usia 3
tahun, dan setiap 6 bulan sekali hingga
usia 6 tahun. Setelahnya cukup setahun
sekali hingga usia 15 tahun. Tanggal
follow upakan diberikan di setiap
kunjungan; pastikan Anda membawa
anak Anda untuk follow up sesuai saran
dokter.
12. Sekarang anak kami menderita tumor,
apakah kami diperbolehkan memiliki
anak lagi? Bagaimana kemungkinannya
anak tersebut akan menderita tumor
yang sama?
Kita perlu menanyakan langsung ke
dokter mengenai hal ini. Jika Anda
berkenan, kita bisa langsung
mendiskusikannya dengan dokter
sekarang juga. Dokter mungkin akan
melakukan beberapa pemeriksaan dan
pengkajian riwayat keluarga dan
mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan genetik.
Protesa mata
Setelah operasi pengangkatan bola mata
(Gambar 9.5), (setelah enukleasi atau
eviserasi) atau setelah pengecilan bola mata
yang buta (ptisis bulbi), tidak ada tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengembalikan
penglihatan pada mata tersebut. Akan tetapi,
penampilan/estetika pasien dapat
ditingkatkan dengan pemasangan mata palsu
(gambar 9.5a).
Gambar 9.5 – Rongga mata anoftalmus yang
mengalami pengerutan
Gambar 9.5a –Rongga mata anoftalmus
setelah operasi graft dermis fat
Jenis-jenis protesa mata
Terdapat 2 jenis protesa mata:
- Protesa mata buatan pabrik
- Protesa yang dibuat sesuai ukuran
(custom-made)
Protesa buatan pabrik: merupakan jenis
protesa mata yang paling umum ditemui dan
dikenal dengan istilah ‘mata plastik’.
Harganya lebih murah dan tersedia dalam
berbagai ukuran dan warna, serta
memberikan tampilan yang kurang lebih
sama dengan mata sebelahnya.
Protesa custom-made: protese ini dibuat
sangat persis dengan mata yang sebelahnya
baik dalam ukuran, warna, dan bentuk.
Goresan dan kerusakan ringan dapat
diperbaiki dengan diservis setahun sekali.
Protesa ini mampu bertahan selama 10
tahun.
Peran konselor
Konselor perlu menjelaskan bahwa protesa
mata hanya meningkatkan penampilan fisik
pasien, namun tidak mampu melihat. Protesa
mata yang dibuat sesuai ukuran akan sangat
mirip dengan mata yang sebelahnya. Protesa
jenis ini juga dapat bergerak meskipun
terbatas.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Kapankah pemasangan protesa mata
akan dilakukan?
Protesa umumnya akan dipasang setelah
luka operasi sembuh dan bengkak pada
mata hilang. Kira-kira 6 minggu.
2. Apakah akan mirip dengan mata yang
sebelahnya?
Protese buatan pabrik mungkin tidak
terlalu persis sama dengan mata yang
normal. Tetapi, jika pasien mau tinggal 2
hari lebih lama di rumah sakit, kami
akan membantu membuatkan protesa
mata yang sesuai dengan ukuran mata
pasien dan akan sama persis dengan
mata yang sebelahnya, baik bentuk
maupun tampilannya. Protesa jenis ini
juga tidak perlu diganti dalam jangka
waktu yang lama. Meski demikian,
harganya lebih mahal dibanding protesa
mata buatan pabrik.
3. Apakah protesa tersebut dapat bergerak
seperti mata sebelahnya?
Meskipun mata palsu tidak mampu
begerak bebas seperti mata yang normal,
namun mata palsu dapat bergerak secara
terbatas, terutama protesa mata yang
dibuat sesuai ukuran.
4. Apakah mata palasu harus dilepas
sebelum tidur?
Mata palsu tidak perlu dilepas sebelum
tidur.
5. Apakah mata palsu perlu dibersihkan?
Ya. Mata palsu buatan pabrik perlu
dibersihkan seminggu sekali sementara
protesa custom made harus dibersihkan
sebulan sekali. Gunakan air keran untuk
membersihkannya.
6. Apakah mata palsu perlu diganti secara
berkala?
Mata palsu buatan pabrik diganti setahun
sekali sementara protesa yang dibuat
sesuai ukuran dapat bertahan selama 10
tahun lebih. Protesa tersebut juga dapat
diservis setahun sekali untuk
menghilangkan goresan.
Poin penting untuk diingat
Gangguan saluran lakrimal
- Sumbatan pada sistem saluran lakrimal
dapat menyebabkan pengeluaran air
mata berlebih
- Pada pasien dewasa, gangguan ini dapat
ditangani dengan operasi DCR/DCT
- Pada operasi DCR, kantung lakrimal
akan diangkat dan akan dibuat saluran
air mata yang baru.
- Pada operasi DCT, kantung lakrimal
yang terinfeksi akan diangkat.
- Sebagian besar kasus obstruksi saluran
naso-lakrimal kongenital dapat
disembuhkan dengan pijatan Criggler.
Prosedur probing perlu dilakukan jika
pijatan Criggler tidak mampu mengatasi
obstruksi ini. Operasi DCR akan
dilakukan jika 2 kali prosedur probing
masih tidak mampu mengatasinya.
Ptosis
- Konselor perlu menegaskan pentingnya
follow up sesuai instruksi dokter
- Konselor juga perlu menjelaskan seluruh
efek samping dari
kemoterapi/radioterapi
- Pendekatan yang digunakan harus
menunjukkan kasih sayang
Protesa mata
- Secara garis besar, terdapat 2 tipe
protesa mata: buatan pabrik atau yang
dibuat sesuai ukuran.
- Protesa yang dibuat sesuai ukuran
memberikan hasil estetika yang lebih
bagus, tahan lebih lama, dan tidak
memerlukan perawatan sesering yang
buatan pabrik
- Protesa mata buatan pabrik perlu diganti
setiap tahun. Protesa mata yang dibuat
sesuai ukuran perlu diservis sekali
setahun dan dapat bertahan hingga 10
tahun lebih.

- Ptosis dapat terjadi pada salah satu atau

kedu belah mata, dan bersifat kongenital
ataupun didapat.
- Jika kelopak mata menutupi pupil,
penglihatan pasien akan terganggu
- Operasi ptosis tidak dapat
mengembalikan penglihatan yang turun
akibat ambliopia (kecuali pada pasien
anak)
- Penatalaksanaan pada kasus ini adalah
pembedahan

Tumor orbital

- Lesi mencurigakan pada mata perlu

diperiksakan ke dokter segera
- Jika ada anggota keluarga yang
menderita tumor yang sama, konselor
perlu menjelaskan pentingnya
memeriksakan saudara kandung pasien
ke dokter, meskipun mata saudara
kandung pasien tersebut tampak normal.
Tugas

Jawab dengan singkat

1. Bagaimana cara Anda memberikan

konseling pada pasien yang sudah
diinstruksikan oleh dokter untuk
menjalani operasi CDR?
2. Bagaimana cara Anda memberikan
penjelasan kepada orang tua pasien anak
penderita ptosis parah pada salah satu
mata?
3. Bagaimana cara Anda meyakinkan orang
tua pasien penderita retinoblastoma agar
mau membiarkan si anak menjalani
operasi enukleasi?
4. Bagaimana cara Anda memberikan
penjelasan kepada orang tua pasien jika
prosedur probing yang dilakukan gagal?
Bagaimana cara Anda memberikan
alasan agar mereka mau mengulangi
prosedur tersebut?
5. Apa yang akan Anda jelaskan kepada
pasien yang baru diinstruksikan untuk
menjalani kemoterapi?
BAB X GANGGUAN TRAKTUS UVEALIS
MATERI
Jenis-jenis uveitis
Penyebab dan tatalaksana pada kasus uveitis
Gejala uveitis
Pemeriksaan

TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan yang cukup mengenai berbagai
gangguan traktus uvealis, sehingga konselor mampu memberikan
konselor ke pasien mengenai informasi penting terkait penyakit
tertentu dan pentingnya penanganan medis dan follow up rutin

SASARAN
Konselor mampu menjelaskan ke pasien mengenai:
- Berbagai gangguan pada traktus uvealis
- Pentingnya kepatuhan dalam penggunaan obat
- Pentingnya follow up rutin
- Efek samping obat
BAB X
Gangguan Traktus Uvealis
Mata terdiri dari 3 lapisan, lapisan terluar
disebut sklera, lapisan tengah disebut uvea,
dan lapisan paling dalam disebut retina.
Uvea berfungsi untuk memberikan nutrisi ke
seluruh lapisan mata.
Uvea terdiri dari tiga struktur
Iris, badan siliaris, dan koroid.
Apa itu uveitis?
Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada
lapisan tengah mata, baik iris, badan siliaris,
ataupun koroid.
Jenis-jenis uveitis
Terdapat beberapa jenis uveitis, yaitu:
- Uveitis anterior – terjadi di bagian depan
mata
- Uveitis intermediat – terjadi di bagian
tengah mata
- Posterior uveitis – terjadi di bagian
belakang mata
- Pan uveitis – terjadi di seluruh lapisan
mata
Penyebab dan tatalaksana pada kasus
uveitis
Apa saja penyebab uveitis?
Penyebab uveitis dapat diklasifikasikan
sebagai berikut
1. Infeksi
- Bakteri (TBC, Lepra)
- Virus (Herpes)
- Jamur (Hisstoplasmosis)
- Parasit (Toksoplasmosis)
2. Autoimun – ketika sistem imun tubuh
salah mengenali anggota tubuh sendiri
sebagai benda asing dan menyerangnya.
3. Trauma – terjadi setelah adanya trauma
4. Idiopatik – ketika penyebab tidak
diketahui
Uveitis tuberkulosis
Bakteri tuberkulosis dapat menyerang
seluruh organ tubuh, dan mata adalah salah
satu organ penting yang dapat diserang
bakteri ini.
- Bakteri tuberkulosis dapat menyebabkan
uveitis yang dapat kambuh kembali dan
disertai gejala seperti batuk dan demam
atau tanpa disertai gejala tersebut.
- Peningkatan laju endap darah (LED), tes
Mantoux positif, dan rontgen toraks
dapat mengindikasikan adanya
perubahan sistemik akibat tuberkulosis
dan juga uveitis (Gambar 10.1).
- Umumnya diobati dengan obat anti
tuberkulosis (OAT) atau kombinasi OAT
dan steroid.
Gambar 10.1 – Mantoux positif,
pembengkakan nodus limfa, granuloma bilik
mata depan, granuloma koroid
Peran konselor pada kasus tuberkulosis
uveitis
- Obat tetes golongan steroid dan agen
midriatik harus digunakan sesuai
instruksi dokter
- Minum obat OAT secara rutin selama 6
bulan
- Anjurkan pasien untuk meminum obat
saat perut kosong
- Pasien perlu diperiksa oleh dokter umum
dan spesialis mata secara rutin karena
adanya perubahan sistemik tubuh akibat
TBC
- Memberitahukan pasien bahwa urin
pasien akan berwarna oranye akibat obat
OAT yang diminum
Uveitis leptospirosis
Leptospirosis adalah sejenis infeksi bakteri
yang dapat menyerang uvea. Penyakit ini
menular lewat air yang menyebar dari
hewan ke manusia lewat urin hewan. Bakteri
tersebut masuk ke tubuh manusia lewat luka
terbuka pada kulit ataupun mukosa (Gambar
10.2).
Gambar 10.2 – Uveitis leptospirosis dan
kerja di sawah
- Penyakit ini umumnya dijumpai pada
petani yang bekerja di sawah tanpa
mengenakan alas kaki
- Penyakit ini dapat menjangkiti individu
yang mandi di kolam yang airnya sudah
terkontaminasi dengan bakteri tersebut
dan terletak dekat dengan kandang
hewan ternak.
Peran konselor pada kasusleptospirosis
Pasien perlu diberikan konseling mengenai
pengobatan lokal dan sistemik sesuai
anjuran dokter.
Memberikan konseling pada anggota
keluarga dan masyarakat mengenai
pencegahan hal-hal berikut
- Pasien harus menghindari mandi di
kolam yang terkontaminasi dengan urin
hewan ternak
- Hewan ternak perlu ditempatkan terpisah
dari rumah
- Masyarakat wajib menggunakan alas
kaki saat pergi ke ladang/sawah
- Sekeliling rumah harus dalam keadaan
bersih
- Masyarakat perlu memasak air hingga
matang sebelum diminum
Uveitis sifilis
- Mata juga dapat terkena sifilis yang
merupakan salah satu penyakit menular
seksual
- Penyakit ini selain merusak struktur
uvea, juga dapat merusak saraf mata
Penatalaksanaan
- Penggunaan steroid saja kurang cukup
untuk kasus ini, perlu diberikan penisilin
sistemik, baik intramuskular maupun
intravena
- Pasien dapat diberikan eritromisin jika
pasien alergi terhadap penisilin
Peran konselor
Karena penyakit ini termasuk penyakit
menular seksual, konselor mesti menjaga
kerahasiaan pasien dan berusaha agar pasien
mau menaruh rasa percaya pada konselor.
Konselor perlu menekankan pentingnya
penggunaan obat tetes topikal sesuai
instruksi dokter.
Uveitis viral
- Seringkali disebabkan oleh virus herpes
simpleks atau herpes zoster
- Selain menyerang uvea, virus ini juga
menyerang retina dan kornea
Penatalaksanaan
- Obat tetes mata golongan steroid
- Obat golongan sikloplegik
- Salep asiklovir, dalam bentuk oral
ataupun intravena juga mungkin
diperlukan.
Peran konselor
Pada kasus ini, penglihatan pasien dapat
terancam karena retina juga terserang,
karenanya lonselor perlu menekankan
pentingnya check up ke dokter mata secara
rutin.
AIDS dan uveitis
Penyakit ini menjadi semakin sering
dijumpai dan merupakan salah satu penyakit
sistemik.
Penatalaksanaan
Penanganan dilakukan oleh tim yang terdiri
dari spesialis mata dan spesialis kelamin
atau dokter umum.
Peran konselor
Karena kasus ini membutuhkan penanganan
jangka panjang, pasien harus diperlakukan
dengan penuh rasa kasih dan menjaga
rahasia pasien.
Uveitis autoimun
Merupakan uveitis yang sering kambuh dan
memiliki durasi serangan yang pendek.
Sering terjadi pada kedua mata.
Yang tergolong uveitis autoimun antara lain
penyakit Behcet, oftalmia simpatis, dan
penyakit Vogt Koyanagi Harada (Gambar
10.3).
Gambar 10.3 – Hla B 27 uveitis (Uveitis
autoimun)
Penatalaksanaan
- Obat steroid oral dosis tinggi
- Obat steroid intravena
Peran konselor
- Konselor perlu membuat pasien
memahami komplikasi dari penggunaan
steroid seperti wajah bengkak dan berat
badan bertambah
- Memberitahukan pasien bahwa berhenti
meminum obat steroid secara mendadak
akan merugikan pasien. Pasien juga
perlu diberikan konseling bahwa
penurunan dosis obat steroid topikal dan
sistemik harus dilakukan secara bertahap
sesuai instruksi dokter.
Uveitis traumatik
- Disebabkan oleh trauma tumpul pada
mata
- Menimbulkan nyeri dan kemerahan pada
mata yang terkena injuri
- Penanganan medisnya berupa obat tetes
golongan steroid dan sikloplegik sesuai
anjuran dokter.
Peran konselor
Pasien perlu diberikan konseling mengenai
pentingnya follow up rutin karena
dikhawatirkan akan muncul komplikasi
lambat dari trauma tersebut.
Uveitis yang disertai nyeri sendi
- Umumnya parah, sering kambuh, dan
dalam durasi yang pendek
- Hanya menyerang salah satu mata saja
dalam satu waktu
- Episode serangan pertama adalah yang
terparah, sementara serangan berikutnya
akan lebih ringan
- Mungkin disertai gejala nyeri punggung
bawah dan leher.
- Sering dijumpai pada dewasa muda
- Penatalaksanaannya berupa obat tetes
steroid.
Peran konselor
- Menekankan ke pasien untuk sering
meneteskan obat tetes mata
- Menegaskan ke pasien untuk melakukan
follow up setiap kali gejala tersebut
kambuh
Gejala uveitis Peran konselor pada gangguan traktus
uvealis
Gejala uveitis anterior adalah
Pasien perlu diinformasikan bahwa,
- Nyeri dan kemerahan pada mata
- Silau saat melihat cahaya terang 1. Uveitis merupakan penyakit jangka
- Penglihatan kabur panjang dan dapat kambuh kembali
2. Obat steroid merupakan terapi
Gejala uveitis intermediet dan posterior pengobatan utama pada kasus ini dan
adalah efek sampingnya perlu untuk dijelaskan
3. Ketika dokter mata menganjurkan
- Penglihatan kabur pasien untuk meminum obat steroid
- Adanya floater atau imunosupresan, konselor harus
memastikan bahwa pasien sedang tidak
Pemeriksaan dalam keadaan hamil
4. Obat imunosupresan tergolong obat
Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan
yang sangat kuat dan poten. Dosisnya
untuk menegakkan diagnosis penyebab
harus diawasi dengan ketat. Jika pasien
uveitis?
ingin mengajukan pertanyaan, pasien
Pengelompokannya adalah sebagai berikut boleh menanyakannya langsung ke
dokter/konselor atau lewat telepon.
Pemeriksaan rutin 5. Follow up harus dilakukan secara rutin.
Lupa meminum obat dapat
1. Pemeriksaan darah lengkap memperburuk gejala yang ada.
2. Hitung jenis leukosit 6. Pasien perlu diberikan konseling
3. Laju endap darah mengenai katarak dan glaukoma yang
4. Tes Mantoux mungkin muncul akibat penggunaan
5. Rontgen dada steroid dalam jangka waktu yang lama.

Pemeriksaan khusus pada kasus uveitis Pertanyaan yang sering muncul

1. Serum angiotensin converting enzyme 1. Apakah yang menyebabkan nyeri pada

(Sarkoidosis) kasus uveitis?
2. Antinuklir antibodi/ANA (SLE) Nyeri tersebut muncul akibat adanya
3. Faktor reumatoid peradangan pada saraf siliaris.
4. Tes laboratorium penyakit kelamin 2. Saya menyadari bahwa mata penglihatan
(Sifilis) saya agak kabur setelah meminum obat
5. Rontgen vertebra, CT scan, MRI steroid.
(Ankylosing spondylitis) Penggunaan steroid jangka panjang
6. FFA (Fundus Fluorescein Angiografi) dapat menyebabkan katarak dan
7. USG glaukoma, oleh karena itu Anda perlu
8. Biopsi jaringan memeriksakan mata ke dokter secara
rutin.
3. Saya tidak dapat membaca setelah
meneteskan obat mata. Kenapa?
 Hal tersebut disebabkan oleh dilatasi
pupil karena obat yang diminum dan
efeknya hanya sementara.
4. Apa saja efek samping dari obat steroid?
Obat steroid memiliki beberapa efek
samping, namun efek tersebut tidak
selalu muncul, banyak pasien meminum
obat tersebut setiap hari dan tidak ada
keluhan serius yang dilaporkan.
Beberapa efek sampingnya adalah
sebagai berikut:
Efek samping jangka pendek
Nyeri pada perut, kadar gula darah
meningkat, tekanan intra okular
meningkat, jerawat, berat badan naik.
Efek samping jangka panjang
Katarak, glaukoma, kelemahan otot,
pertumbuhan terhambat pada anak-anak,
wajah bengkak, kelemahan tulang,
Berhenti meminum obat steroid secara
mendadak akan menyebabkan penyakit
kambuh kembali dan dokter mungkin
perlu mengulang pengobatan dengan
dosis steroid intravena yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, obat hanya boleh
berhenti diminum jika dokter
menginstruksikan demikian.
5. Banyak jerawat muncul pada wajah saya
sejak saya meminum obat ini, apa yang
harus saya lakukan?
Kondisi tersebut tidak menimbulkan
bahaya dan akan hilang dengan
sendirinya ketika dosis obat diturunkan
atau dihentikan. Jerawat tersebut tidak
perlu diberi perawatan khusus.
6. Saya merasa agak gemukan sejak
meminum obat ini, apa yang harus saya
lakukan?
Naiknya berat badan adalah salah satu
efek samping dari obat steroid. Berat
badan Anda akan kembali normal
setelah rejimen pengobatan dihentikan.
7. Kadar gula darah saya meningkat sejak
meminum obat steroid ini, apakah saya
harus menghentikan pengobatan?
Tidak, kondisi tersebut merupakan
masalah umum yang tidak
membahayakan dan Anda tidak boleh
berhenti meminum obat, kami yang akan
menurunkan dosis obatnya. Anda tidak
perlu khawatir. Anda hnya perlu
memeriksa kadar gula darah Anda secara
teratur.
8. Tetangga saya yang seorang dokter
mengatakan bahwa obat imunosupresif
ini adalah obat untuk kanker, mengapa
saya harus meminum obat ini? Apakah
mata saya terkena kanker?
- Obat ini memang digunakan juga
untuk mengobati kanker
- Namun karena efek samping steroid
yang cukup banyak maka kami
memutuskan untuk menggunakan
obat ini
- Mata Anda tidak terkena kanker
- Dosis yang Anda minum jauh lebih
rendah dibanding yang digunakan
untuk terapi kanker
Poin penting untuk diingat
- Uvea adalah lapisan tengah di antara 3
lapisan pembentuk bola mata.
- Peradangan pada uvea disebut uveitis.
- Penyebab uveitis dapat berupa infeksi
atau non-infeksi.
- Uveitis akibat non-infeksi dapat diobati
dengan obat golongan sikloplegik dan
obat tetes steroid dengan atau tanpa obat
oral steroid dan imunosupresan.
- Uveitis akibat infeksi perlu diobati
dengan obat golongan sikloplegik, obat
tetes steroid, dan antibiotik tertentu.
- Konselor harus mengetahui penyebab
uveitis dan penatalaksanaan dasarnya.
- Pasien perlu diberi penjelasan tentang
efek samping obat steroid dan
imunosupresan yang mungkin muncul.

Tugas

Jawab dengan singkat

1. Apa peran konselor pada kasus uveitis

autoimun?
2. Apa saja efek samping penggunaan obat
steroid tetes dan oral yang harus
dijelaskan ke pasien?
3. Apa peran konselor pada kasus uveitis
tuberkulosis?
4. Jelaskan peran konselor ketika pasien
diresepkan obat imunosupresan oleh
dokter untuk mengobati uveitis.
5. Apa saja pemeriksaan yang perlu
dilakukan pasien penderita uveitis?
BAB XI KONSELING LOW VISION (KETERBATASAN
PENGLIHATAN)
MATERI
Pemeriksaan low vision
Penanganan dan penatalaksanaan
Rehabilitasi

TUJUAN
Agar konselor mengetahui tentang pelayanan-pelayanan
rehabilitasi dan penanganan pada pasien dengan keterbatasan
penglihatan.

SASARAN
Konselor mampu menjelaskan ke pasien mengenai:
- Apa itu low vision dan pelayanan rehabilitasinya
- Berbagai teknik untuk mengatasi kesulitan yang ditemui
sehari-hari akibat keterbatasan penglihatan
- Alat bantu low vision (cara penggunaan, keuntungan, dan
kerugiannya)
BAB XI
Konseling Low Vision (Keterbatasan
Penglihatan)
Low vision merupakan suatu kondisi dimana
koreksi refraksi atau intervensi medis
maupun bedah tidak mampu lagi
meningkatkan penglihatan pasien. Definisi
low vision terbaru dari WHO menyatakan
jika pasien memiliki tajam penglihatan
kurang dari 6/18 hingga respon cahaya
positif (light perception)pada mata yang
normal maka pasien tersebut dikategorikan
sebagai low vision.
Pemeriksaan
Rehabilitasi penglihatan merupakan satu set
pelayanan komprehensif yang meliputi
optometri, program konseling dan
rehabilitasi bagi penderita low vision untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya dan
melakukan aktivitas sesuai kemampuan
mereka, meski dengan keterbatasan yang
ada.
Optometrist low vision akan membantu
penderita low vision untuk melihat lebih
baik, bahkan ketika operasi, pengobatan, dan
kacamata konvensional tidak lagi mampu
meningkatkan penglihatan, dengan
meresepkan alat bantu optik untuk
membantu pasien membaca, menulis,
menonton televisi, dan melakukan kegiatan
sehari-hari.
Penglihatan yang hilang bersifat permanen
akan tetapi kemampuan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari dengan keterbatasan
penglihatan tersebut dapat dipelajari atau
dipelajari ulang lewat program rehabilitasi.
Pemeriksaan low vision
Pemeriksaan low vision berfokus pada
pembuatan resep kacamata khusus dan alat
bantu low vision untuk meningkatkan
penglihatan yang tersisa. Pemeriksaan low
vision, terkadang disebut dengan pengkajian
fungsi penglihatan, akan mengevaluasi
fungsi penglihatan dan efeknya terhadap
aktivitas keseharian, seperti membaca koran
atau memasak.
Setelah interview dilakukan untuk
menentukan tujuan penglihatan pasien,
spesialis low vision akan melakukan analisis
visual secara terperinci. Penglihatan jarak
jauh pasien akan diperiksa dengan
menggunakan alat bantu teleskop. Lensa
dengan power tinggi dankaca
pembesarmungkin digunakan untuk
memeriksa penglihatan jarak dekat pasien,
seperti membaca. Snellen chart akan
digunakan dalam pemeriksaan ini dan
tingkat intensitas cahaya yang diperlukan
untuk melihat juga akan dievaluasi. Instruksi
cara menggunakan alat bantu penglihatan
yang tepat dapat menghabiskan waktu
sekitar ½ jam dan mungkin perlu diulang
sebelum alat bantu penglihatan tersebut
diresepkan oleh konselor.
Penanganan / penatalaksanaan
Pasien mendapatkan penanganan berupa alat
bantu low vision. Alat bantu ini terdiri dari
alat bantu optik dan non-optik. Alat bantu
optik meliputi lensa bifokal, kacamata
prisma, kacamata asferik, kaca pembesar,
dan teleskop. Alat bantu non-optik meliputi
stand untuk membaca, panduan menulis,
tiposkop, notex, dan tongkat. Dokter akan
meresepkan alat bantu low vision
berdasarkan kebutuhan dan tajam
penglihatan pasien.
Rehabilitasi
- Rehabilitasi anak
- Rehabilitasi pendidikan
- Rehabilitasi vokasi
- Rehabilitasi sosial
Rehabilitasi anak
Stimulasi visual
Mendorong anak untuk mau menggunakan
penglihatan sangatlah penting karena dapat
meningkatkan perkembangan, pendidikan,
dan pengalaman mereka. Stimulasi perlu
dilakukan agar anak dengan keterbatasan
penglihatan tersebut mau menggunakan
penglihatan mereka. Stimulasi visual adalah
adalah penggunaan rangsangan penglihatan
yang kuat seperti cahaya warna-warni dan
mainan agar anak menyadari kemampuan
penglihatannya. Pasien anak tersebut
umumnya memiliki keterbatasan
penglihatan yang parah dan tidak memiliki
fungsi penglihatan yang terkendali.
Aktivitas stimulasi visual membantu pasien
anak untuk menggunakan sisa penglihatan
mereka secara lebih efisien. Teori
mengatakan bahwa dengan melakukan
aktivitas tersebut, area visual pada otak akan
terstimulasi untuk memaksimalkan
perkembangan penglihatan. Aktivitas ini
bukanlah latihan untuk memperkuat otot
mata, atau menyembuhkan penyakit di mata
atau abnormalitas otak.
Konseling pada orang tua
Tidak ada panduan yang pasti untuk menjadi
orang tua yang baik. Setiap anak itu unik,
begitu juga orang tua. Berbagi pengalaman
dan menerapkannya dalam situasi masing-
masing dapat membantu orang tua dalam
menghadapi sulitnya menjadi orang tua bagi
anak dengan keterbatasan penglihatan.
Orang tua berperan penting dalam
membantu anak mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses,
baik di sekolah maupun saat dewasa nanti.
Menjadi orang tua adalah tentang mengasuh
dan menjaga keturunan. Tidak ada kata
terlalu dini untuk membantu anak dalam
membuat keputusan secara mandiri, baik
dalam berhias, menjaga diri ataupun citra
diri.
Rehabilitasi pendidikan
Menemukan kesempatan pendidikan yang
tepat bagi anak dengan keterbatasan
penglihatan adalah tantangan yang cukup
berat. Apakah anak akan didaftarkan di
sekolah biasa, sekolah untuk anak
berkebutuhan khusus, ataukah pendidikan
terintegrasi? Konselor berperan penting
dalam menemukan mode pendidikan yang
tepat bagi anak dengan keterbatasan
penglihatan.
Pelayanan edukasi bagi anak penderita low
vision adalah dengan melatih anak secara
langsung untuk menggunakan sisa
penglihatan mereka secara efektif. Pelatihan
tersebut dapat dilakukan dengan cara belajar
menulis dalam jarak dekat, menggunakan
kaca pembesar, atau menggunakan strategi
kreatif untuk menentukan apa yang tertulis
di papan tulis (misalnya dengan meminta
anak yang duduk dekat dengan pasien di
sekolah untuk membaca apa yang ditulis
guru di kelas). Pelatihan ini cukup penting
agar anak bisa bersekolah di sekolah biasa.
Pendidikan terintegrasi
Program pendidikan terintegrasi
menciptakan lingkungan belajar-mengajar
yang kondusif bagi murid penderita low
vision. Guru yang sudah diberi pelatihan
khusus melakukan kunjungan ke sekolah
biasa dan memberikan bimbingan bagi
murid yang buta, guru mereka, kepala
sekolah, dan staf sekolah dalam mendidik
dan mengadakan kegiatan ekstra kurikuler.
Guru khusus tersebut juga akan memberikan
Braille, buku besar, kaca pembesar, dan
buku audio bagi murid dengan keterbatasan
penglihatan tersebut.

Pendidikan khusus
Pendidikan khusus adalah metode
pendidikan yang disediakan bagi murid yang
tidak mampu atau kemungkinan besar tidak
mampu mencapai tingkat pendidikan, sosial,
dan pencapaian lainnya sesuai dengan umur
mereka lewat program pendidikan yang
biasa, dan pendidikan khusus ini bertujuan
agar mereka berkembang menuju level
tersebut.
Rehabilitasi vokasional/kejuruan
Rehabilitasi ini menjalankan program
pelatihan kejuruan, membangun tempat
kerja khusus, adaptasi pekerjaan dan prinsip
bermain dalam bekerja. Pasien yang
mengalami kebutaan ataupun keterbatasan
penglihatan bekerja sama dengan tim
rehabilitasi dalam membentuk tujuan
pekerjaan dan mencapai kesuksesan dalam
pekerjaan tersebut. Tim ini terdiri dari
konselor rehabilitasi, guru rehabilitasi dan
atau spesialis mobilitas. Kebutaan tidak
harus menjadi penghalang untuk mencapai
kesuksesan dalam bekerja.
Pelayanan rehabilitasi vokasional membantu
individu dengan kebutaan dalam persiapan
untuk mendapatkan dan mempertahankan
pekerjaan. Pelamar dipilih berdasarkan
tingkat keterbatasan penglihatan, tingkat
kebutuhan untuk layanan rehabilitasi
vokasional, dan keinginan mereka untuk
bekerja.
Rehabilitasi sosial
Rehabilitasi sosial adalah suatu proses yang
bertujuan untuk mencapai kemampuan
fungsional seseorang. Kemampuan
fungsional adalah kapasitas seseorang untuk
berfungsi dalam berbagai situasi sosial
untuk kebutuhan kepuasan dirinya dan hak
untuk ikut berpartisipasi masyarakat dengan
sebaik-sebaiknya. Pada konseling low
vision, konselor akan memberikan
bimbingan bagi pasien dengan keterbatasan
penglihatan untuk menjalankan aktivitas
sehari-hari dan orientasi dan mobilitasnya
sendiri.
Aktivitas sehari-hari
Aktivitas keseharian terdiri dari segala
sesuatu yang perlu dilakukan dalam
kehidupan manusia dan hubungannya.
Aktivitas ini adalah aktivitas dasar yang
perlu dilakukan selama 1 hari yang normal.
Individu dengan penglihatan normal belajar
untuk melakukan aktivitas tersebut secara
mandiri lewat observasi dan imitasi. Akan
tetapi, individu dengan keterbatasan
penglihatan tidak mampu melakukan hal
tersebut sendirian. Konselor akan
membimbing individu dengan keterbatasan
penglihatan tersebut dan membuat mereka
mampu melakukan seluruh aktivitas secara
mandiri dan aman dengan sedikit bantuan
dari luar.
Orientasi dan mobilitas
Pergerakan adalah hal yang penting dalam
belajar. Ketika anak menjelajahi dan
melakukan kontak fisik dengan dunia, di
situlah terjadi pembelajaran. Anak dengan
keterbatasan penglihatan umumnya perlu
dimotivasi agar mau menjelajahi lingkungan
sekeliling mereka. Bagi mereka, dunia
adalah tempat yang menakutkan dan tidak
dapat diprediksi, serta membuat mereka
tidak termotivasi.
Latihan orientasi dan mobilitas (O&M)
membantu pasien anak yang buta atau
mengalami keterbatasan penglihatan untuk
mengetahui di manakah dia berada saat ini
dan ke mana dia akan pergi (orientasi).
Latihan ini juga membantu mereka untuk
menjalankan rencana mereka ke tempat
tujuan (mobilitas). Perkembangan
keterampilan orientasi dan mobilitas dimulai
sejak masih bayi diawali dengan dasar
kesadaran tubuh dan pergerakan, dan
berlanjut hingga dewasa ketika individu
mempelajari keterampilan yang membuat
mereka mampu bernavigasi di dunia secara
efektif, efisien, dan aman.
Layanan bantuan
Konselor akan membimbing pasien dengan
kebutaan untuk mendapatkan berbagai
konsesi/izin (kartu pas untuk bis, kereta,
konsesi, dana pensiun untuk disabilitas,
beasiswa) dari kantor rehabilitasi daerah.
Peran konselor pada kasus low vision
- Konselor perlu menunjukkan empati
terhadap masalah pasien dan
membantunya untuk menerima fakta
bahwa penglihatan pasien sudah hilang
secara permanen dan tidak dapat
disembuhkan lagi.
- Meskipun penglihatan sudah hilang
secara permanen, pasien dengan
keterbatasan penglihatan masih dapat
melakukan fungsinya dengan sisa
penglihatan yang ada untuk melanjutkan
pekerjaannya dan aktivitas sehari-hari,
meski hingga batas-batas tertentu.
Konselor perlu mendorong pasien untuk
memahami hal ini.
- Konselor dapat menyebutkan berbagai
contoh pasien lain dengan keterbatasan
penglihatan/kebutaan yang memiliki
berbagai pencapaian yang luar biasa,
meski memiliki keterbatasan dan
mencoba membuat pasien terinspirasi
dengan kisah tersebut secara perlahan.
- Konselor juga perlu menjelaskan
berbagai pilihan alat bantu low vision
dan pekerjaan yang tersedia untuk pasien
low vision dan membantu mereka dalam
menentukan pilihan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
- Konselor dapat membimbing pasien
anak penderita low vision untuk
mendapatkan berbagai konsesi, beasiswa
dll. yang tersedia untuk mereka.
- Terkait orang tua pasien anak penderita
low vision, konselor perlu berperan
seperti teman yang peduli yang ingin
membantu keluarga menerima kenyataan
terkait keterbatasan yang dimiliki anak.
Konselor juga perlu memotivasi mereka
agar lebih positif dan membantu
perkembangan anak melalui berbagi
program rehabilitasi yang ada.
Konseling bagi pasien dengankebutaan
permanen
Pada kasus individu yang sebelumnya
memiliki penglihatan normal dan harus
kehilangan penglihatan akibat suatu
penyakit, konselor perlu membantu pasien
untuk menerima realita secara perlahan-
lahan dan mau menjalani program
rehabilitasi. Konselor mungkin perlu bekerja
sama dengan keluarga pasien agar pasien
mampu mencapai tingkat kemandirian yang
maksimal. Lingkungan sosial di sekeliling
pasien juga harus dilibatkan dalam
membantu pasien sehingga pasien mampu
melakukan sebagian mobilisasi, aktivitas
sehari-hari, dan bekerja untuk mendapatkan
penghasilan.
Merehabilitasi tunanetra membutuhkan kerja
sama tim yang melibatkan pasien, konselor,
keluarga pasien, dan masyarakat.
Pertanyaan yang sering muncul
1. Apakah alat bantu low vision berbahaya
untuk mata saya?
Tidak, alat bantu ini tidak
membahayakan mata Anda. Alat bantu
ini malah akan membantu Anda untuk
bekerja secara mandiri.
2. Apakah penglihatan saya akan
bertambah buruk di kemudian hari?
 Dokter akan menjelaskan prognosis
penyakit kepada pasien sesuai dengan
diagnosis pasien.
3. Apakah keturunan saya akan menderita
kelainan yang sama?
Konselor akan mencoba mencari
informasi terkait hubungan antara ibu
dan ayah pasien (apakah pernikahan
sedarah atau bukan) dan kemudian
barulah konselor bisa memberikan
konseling apakah keturunan berikutnya
akan menderita gangguan yang sama
atau tidak.
4. Seberapa besar manfaat stimulasi visual
bagi anak saya?
Stimulasi visual tidak akan membantu
meningkatkan penglihatananak.Dengan
aktivitas ini, area visual pada otak akan
terstimulasi untuk memaksimalkan
perkembangan penglihatan anak.
Sehingga anak akan menggunakan
penglihatan mereka dengan lebih efektif.
5. Apakah alat bantu low vision dapat
membantu saya bekerja?
Alat ini akan membantu Anda bekerja
hingga batas tertentu. Berdasarkan tajam
penglihatan pasien, konselor akan
merujuk pasien ke LSM untuk
mendapatkan pelatihan vokasional.
Poin penting untuk diingat
- Low vision adalah suatu kondisi dimana
tindakan medis atau pembedahan
sekalipun tidak dapat membantu
meningkatkan penglihatan pasien sama
sekali. Definisi low vision terbaru dari
WHO menyatakan bahwa pasien dengan
tajam penglihatan kurang dari 6/18
hingga refleks cahaya positif (light
perception) pada mata yang normal
maka pasien tersebut dikategorikan
sebagai low vision.
- Pasien low vision diberikan penanganan
berupa alat bantu low vision yang terdiri
dari alat bantu optik dan non optik.
- Rehabilitasi visual terdiri dari
rehabilitasi anak, rehabilitasi pendidikan,
rehabilitasi vokasional, dan rehabilitasi
sosial.
- Konseling pada orang tua merupakan hal
yang penting dalam rehabilitasi anak.
- Pemilihan mode pendidikan disesuaikan
dengan tajam penglihatan anak, prestasi
akademik sebelumnya, dan tingkat
literasi orang tua.
- Konselor bertanggung jawab untuk
membantu pasien dengan keterbatasan
penglihatan dalam mendapatkan
pekerjaan yang tepat bagi pasien.
- Tujuan rehabilitasi sosial adalah untuk
membuat individu dengan keterbatasan
penglihatan mampu mencapai
kemandirian dan kemampuan
fungsional.
- Rehabilitasi penglihatan membutuhkan
pendekatan tim multidisiplin yang
melibatkan pasien, anggota keluarga,
dan tenaga profesional lainnya.
Tugas
Jawab dengan singkat
1. Bagaimana cara memberikan konseling
pada orang tua bayi berusia 8 bulan yang
diketahui tidak memiliki penglihatan
yang sensitif terhadap cahaya?
2. Jelaskan apa itu rehabilitasi pendidikan
3. Jelaskan dengan singkat mengenai peran
konselor dalam memberikan konseling
bagi pasien yang baru kehilangan
penglihatannya. (kehilangan penglihatan
yang didapat)
BAB XII EFEKTIVITAS KONSELING BAGI PELAYANAN
KESEHATAN MATA
MATERI
Manfaat konseling bagi pelayanan kesehatan mata

TUJUAN
Agar konselor mengetahui tentang pelayanan-pelayanan
rehabilitasi dan penanganan pada pasien dengan keterbatasan
penglihatan.

SASARAN
Konselor mampu menjelaskan ke pasien mengenai:
- Apa itu low vision dan pelayanan rehabilitasinya
- Berbagai teknik untuk mengatasi kesulitan yang ditemui
sehari-hari akibat keterbatasan penglihatan
- Alat bantu low vision (cara penggunaan, keuntungan, dan
kerugiannya)
BAB 12
Efektivitas Konseling Bagi Pelayanan
Kesehatan Mata
Konseling pasien memberikan manfaat yang
bsear bagi masyarakat. Konseling
menguntungkan penyedia layanan kesehatan
mata, pasien, dan masyarakat secara
keseluruhan. Konseling berperan sebagai
katalisator dalam mempengaruhi masyarakat
untuk menjalani suatu tindakan medis
ataupun pembedahan untuk mengatasi
gangguan mata yang mereka derita,
sehingga kasus kebutaan di masyarakat
dapat berkurang dan pada akhirnya hilang
sama sekali.
Sebelum RSM Aravind menerapkan sistem
konseling pasien ini, banyak pasien yang
datang ke rumah sakit dengan penyakit
matalangsung pulang ke rumah setelah
diperiksa oleh dokter mata. Mereka tidak
mau menerima saran dari dokter untuk
menjalani suatu tindakan pembedahan
karena takut dioperasi.
Pasien-pasien tersebut yang umumnya tidak
memiliki latar belakang pendidikan yang
tinggi, lebih memilih untuk diberikan obat
seperti obat tetes mata dibandingkan harus
menjalani operasi untuk menyembuhkan
kondisi mata mereka. Bahkan pasien yang
tidak takut dioperasi pun berfikir bahwa
operasi tidak memberikan hasil yang baik.
Mereka juga menyangka bahwa biaya
operasi terlalu besar untuk mereka, dan
sebagainya.
Hambatan-hambatan psikologis tersebut
menyebabkan banyak pasien tidak mau
pergi ke rumah sakit. Setelah departemen
konseling dibentuk, situasi tersebut
mengalami perubahan yang signifikan.
Pasien yang tidak mempercayai operasi,
yang takut dioperasi, yang ragu untuk
menjalani operasi dan yang salah paham
mengenai operasi pada saat ini akan
diberikan konseling dan dibujuk agar mau
menjalani tindakan pembedahan.
Pasien yang ragu untuk memakai kacamata
untuk memperbaiki kelainan refraktif akan
diberikan konseling agar mau memakai
kacamata. Orang tua yang memiliki
kepercayaan yang keliru bahwa mata juling
(Strabismus) adalah tanda keberuntungan
akan diberikan konseling agar segera
membawa anak mereka ke klinik
oftalmologi pediatrik untuk diberikan
penanganan medis untuk menyelamatkan
penglihatan anak tersebut.
Kegiatan konseling ini telah dan akan terus
memberikan berbagai manfaat bagi
masyarakat, yaitu:
1. Pertama, sistem konseling pasien ini
telah meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang penyakit umum pada
mata. Pasien yang diberikan penjelasan
mengenai penyebab, efek, dan
karakteristik suatu penyakit akan
meneruskan informasi tersebut ke
kerabat dan tetangga mereka, sehingga
konselor secara tidak langsung
meningkatkan kesadaran di masyarakat
2. Kualitas pelayanan di rumah sakit
meningkat setelah adanya sistem
konseling ini. Dengan membimbing dan
membantu pasien dari waktu ke waktu
sejak pasien masuk hingga pulang dari
rumah sakit, konselor telah membantu
meningkatkan kualitas pelayanan di
rumah sakit.
3. Sebagai dampak dari konseling, jumlah
pasien yang menerima untuk menjalani
operasi atau tindakan medis mengalami
peningkatan, sehingga jumlah total
pasien di rawat jalan dan rawat inap juga
mengalami peningkatan.
4. Manfaat lain dari konseling adalah
meningkatnya jumlah pasien yang
datang untuk follow up ke rumah sakit.
Anjuran konselor agar pasien datang
untuk follow up dan penekanan
mengenai pentingnya follow up serta
pengiriman reminder untuk follow up
memiliki dampak yang baik.
5. Tingkat kepatuhan pasien terhadap suatu
prosedur tindakan juga meningkat
karena konselor menerangkan dengan
jelas mengenai metode penetesan obat
tetes mata yang tepat dan membersihkan
mata yang dioperasi. Hal tersebut
membantu menurunkan angka
komplikasi dan infeksi pasca operasi
secara signifikan.
6. Layanan dan bimbingan dari staf
konseling benar-benar memberikan
kesan yang baik pada pasien sehingga
pasien merasa puas dengan pelayanan
rumah sakit. Hal tersebut membantu
meningkatkan tingkat kepuasan pasien.
7. Keuntungan yang didapat oleh penyedia
layanan kesehatan mata dari masyarakat
juga mengalami peningkatan. Hal
tersebut merupakan dampak dari anjuran
konselor agar pasien mau menceritakan
bagaimana mereka bisa sembuh dari
penyakit mata kepada teman mereka dan
yang lainnya. Pelanggan yang puas
berarti akan ada banyak pelanggan baru
yang datang, karena pelanggan tersebut
akan mengajak teman-temannya untuk
mau datang ke rumah sakit.
8. Konseling yang baik pada waktu yang
tepat membantu mencegah kebutaan
akibat katarak, glaukoma, retinopati
diabetik, dll.
Singkatnya, departemen konseling
pasien merupakan bagian yang penting
bagi seluruh rumah sakit dan komponen
yang sangat diperlukan bagi rumah sakit
mata. Departemen ini melayani rumah
sakit dan pasien. Departemen ini
mempertimbangkan keuntungan penjual
dan pembeli layanan kesehatan mata.
- Konselor berperan sebagai eksekutif
pemasaran ketika mereka menekankan
ke pasien mengenai perlunya menjalani
suatu tindakan medis ataupun
pembedahan dengan segera. Pelayanan
yang mereka berikan memiliki dampak
langsung pada kualitas ‘produk’ rumah
sakit, yaitu pelayanan medis.
Sebagaimana halnya eksekutif
pemasaran yang bertanggung jawab dan
tidak pernah melebih-lebihkan hasil
produk perusahaan mereka, konselor
pasien juga tidak boleh melebih-lebihkan
pelayanan medis yang ada di rumah sakit
namun membuat ekspekstasi pasien
menjadi lebih realistis terkait hasil
tindakan yang pasien jalani.
- Mereka berperan sebagai pekerja sosial
ketika mereka memberikan edukasi ke
pasien dan kerabat mengenai cara
meneteskan obat mata yang tepat dan
sesuai dengan dosis yang diresepkan
serta pada waktu yang ditentukan. Hal
ini memastikan kepatuhan klien terhadap
pengobatan yang sangat penting untuk
keberhasilan pengobatan.
- Mereka berperan sebagai relawan
kesehatan masyarakat ketika mereka
membangun kesadaran pasien mengenai
penyakit mata dan perlunya
mendapatkan penanganan medis segera.
- Konselor berperan sebagai staf Humas
suatu organisasi bisnis ketika mereka
menginformasikan ke pasien mengenai
berbagai pelayanan dan fasilitas yang
tersedia di rumah sakit dan membantu
mereka untuk mengambil manfaat dari
fasilitas tersebut.
Kandidat konselor yang masih menjalani
pelatihan konseling perlu mengingat poin-
poin tersebut dan berusaha semampunya
untuk menjadi konselor pasien yang baik.
Konselor pasien yang baik bukan hanya
menjadi aset bagi sistem layanan kesehatan
tapi juga sarana yang pentingdalam
mencegah dan memberantas kasus kebutaan
di masyarakat.