Maya Lesmana
Instalasi Gawat Darurat
PMN RS. Mata Cicendo Bandung
Definisi
Asuhan keperawatan merupakan proses atau
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan secara langsung kepada klien
di berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan,bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien
untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan
Definisi:
Penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, atau masyarakat terhadap
masalah kesehatan/proses kehidupan yang
aktual atau potensial.
Diagnosa keperawatan dasar pemilihan
intervensi keprwtn yg merpakan tanggung
gugat perawat ( NANDA, 1990)
Pertanyaan ???...
Apakah boleh membuat
diagnosa keperawatan dengan
menggunakan kata-kata yang
biasa kita gunakan?
Sejarah singkat...
1953: istilah diagnosa keperawatan
diperkenalkan oleh V. Fry u/ mendeskripsikan
langkah yang diperlukan dalam
mengembangkan keperawatan
1973: ANA (American Nurse Association)
menerbitkan standar praktik
1973: konferensi pertama diagnosis
keperawatan National Group for the
Classification of Nursing Diagnosis
(NGCND)
1980: Social Policy Statement ANA
Lanjutan...
Yang mendefinisikan keperawatan sebagai
“diagnosis dan pengobatan terhadap
respons manusia atas masalah kesehatan
yang aktual atau potensial” (ANA, 1980)
1982: NGCD berubah mejadi NANDA
(North American Nursing Diagnosis
Association)
1990: jurnal Diagnosa Keperawatan
pertama milik Nanda di terbitkan
lanjutan
1993: diterbitkan ICNP (internasional
Classification for Nursing Practice) terdiri
dari diagnosa, intervensi dan hasil
Konferensi Nasional ke-3 NANDA
menghasilkan: Taksonomi I Diagnosis
Keperawatan Nanda; terdiri dari sembilan
pola respons manusia
2000: NANDA menyetujui Taksonomi II
terdiri dari 13 domain, 106 kelas, 155
diagnosa
Jawaban
Perawat perlu “bahasa spesifik” untuk
menggambarkan disiplin keilmuannya
Sistem Klasifikasi Diagnosa Keperawatan
mempermudah perawat mengenali pola
respon manusia dan mempermudah
komunikasi dengan sesama perawat lintas
negara
Tujuan Pemberian Asuhan
Keperawatan
Membantu individu untuk mandiri
Mengajak individu atau masyarakat
berpartisipasi dalam bidang kesehatan
Membantu individu mengembangkan potensi
untuk memelihara
kesehatan secara optimal agar tidak
tergantung pada orang lain dalam
memelihara kesehatannya
Membantu individu memperoleh derajat
kesehatan yang optimal
Carpenito, L. J.,& Duespohl, T.A.
(1985)
Kesehatan adalah keadaan sejahtera
menurut klien; tidak lagi didasarkan pada
adanya penyakit fisik
Kesehatan adalah keadaan dinamis dan
selalu berubah, dipengaruhi oleh pola
interaksi masa lalu& masa kini
Individu adalah ahli bagi dirinya sendiri dan
bertanggungjawab mencari& menolak
layanan kesehatan
Karena lokasi mata di daerah kepala dan
wajah, seringkali trauma mata terjadi
bersamaan dengan trauma kepala (head
injury) dan trauma wajah. Maka adalah hal
yang penting untuk mengkaji dan
menagani ancaman kehidupannya terlebih
dahulu
RANGE OF VISION LOSS
(WHO)
Visual Aquity WHO definition
TAJAM PENGLIHATAN
◦ FUNGSI
PENGLIHATAN
◦ SNELLEN CHART
JAUH
◦ SATU PERSATU
BENGKAK
KELOPAK MATA
DIANGKAT HATI-
HATI TANPA TEK.
THD BOLA MATA
GERAK BOLA MATA
NILAI ATAS, BAWAH, KIRI & KANAN
EXTERNAL EXAMINATION
EYELID
◦ LACERATION DEPTH, AREA, AVULSION &
LACRIMAL APP.
◦ GLASS/FOREIGN BODY EVERSION OF THE
EYELID
CONJUNCTIVA
◦ SUB CONJUNCTIVAL
BLEEDING/CHEMOSIS SMALL
POSSIBILITY FOR PENETRATING
WOUND
◦ LOCAL CHEMOSIS IOFB/SCLERAL
RUPTURE
CORNEA
DETERMINE IOFB/ABRATION/WOUND
(PERFORATION/NOT)
AVULSION SHAPE & AREA OF PROLAPS
PUPIL
◦ CONNECTION INTRACRANIAL DAMAGE
◦ SIZE, SHAPE, LIGHT REFLEX
◦ BLUNT TRAUMA PUPIL DILATED
LENS
◦ LENS OPACITIES (CATARACT),
ANTERIOR/POSTERIOR CAPSULE RUPTURE
◦ POSITION SUB-LUXATED/ DISLOCATED
◦ PERFORATING TRAUMA ANTERIOR
CAPSULE RUPTURE
INTRA OCULAR PRESSURE
◦ PALPATION/ SCHIOTZ TONOMETRY
◦ LOW SCLERAL RUPTURE
ADDITIONAL EXAMINATION
◦ X RAY : IOFB, SEVERE TRAUMA # OF SURROUNDING
BONES
◦ USG/SCANNING # FLOOR & ORBITAL BONES, IOFB
DETECTION, POSTERIOR SEGMENT CANNOT BE
EXAMINED BY OPHTHALMOSCOP
TINDAKAN YANG PERLU
DILAKUKAN....
Apabila klien merasa sakit, bantu dengan
analgetik topikal, untuk mencegah
blepharospasme, memfasilitasi pemeriksaan
yang adequat dan mengurangi
ketidaknyamanan
Jika ada benda yang menempel/menancap,
dilakukan imobilisasi untuk mencegah
kerusakan lebih jauh
Tutup mata menggunakan verban yang tidak
menekan untuk mengurangi nyeri karena
gerakan mata dan cedera lebih jauh
Lanjutan...
Naikan bagian kepala tempat tidur, dg
harapan dapat menurunkan TIO dan
mengurangi nyeri,
Trauma kimia: irigasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d inkontinuitas jaringan, inflamasi akibat trauma
Intervensi:
Kaji skala nyeri
Anjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata dengan
cara mengurangi aktivitas yang melibatkan mata
Balut mata klien menggunakan verband untuk membatasi
gerak mata yang diharapkan mengurangi nyeri
Lakukan kompres dingin atau hangat sesuai kondisi
Kolaborasikan pemberian therapi (analgetik) dengan tim
dokter
2. Gangguan persepsi sensori visual b/d trauma,
kerusakan media refraksi
Intervensi:
Orientasikan klien dengan lingkungan
Adaptasikan klien dengan perubahan persepsi visual yang
di alami
Identifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulakn cidera
terkait dengan perubahan persepsi visual yang dialami
pasien bersama keluarga
Dekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien: bel
Pasang pengaman tempat tidur
Dorong keluarga untuk membantu klien apabila
dibutuhkan
Catatan:
Pada buku Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada
Praktik Klinis, lynda Juall Carpenito:
Dengan menggunakan subkategori yang
dialami (penglihatn), masalah yang ada
akan dimunculkan dalam situasi klinis,
bagaimana cara perawat melakukan
intervensi, kriteria hasil yang akan muncul?
Dalam hal ini perawat harus mengkaji
respon individu terhadap penurunan
penglihatan dan melabeli respon yang
muncul secara spesifik, bukan defisit yang
dialami.
Lanjut:
Diagnosis Gangguan Persepsi Sensori lebih
bermanfaat secara klinis tanpa
penambahan defisit sensori, contoh:
Resiko Cidera berhubungan dengan
keterbatasan penglihatan
Pada Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
Edisi 8 Volume 3, 2002
Unit 14 Fungsi Sensori Neural, Proses Keperawatan: Pasien
Gangguan Mata, bagian diagnosis, menyebutkan bahwa
diagnosa keperawatan utama pasien dapat meliputi: