Anda di halaman 1dari 32

Komunikasi

Therapeutik

Bidang Keperawatan
Pusat Mata Nasional
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
Ibu mengalami glaukoma
dan memerlukan tindakan
operatif

?
Glaukoma = infeksi
Glaukoma = kebutaan
Glaukoma = kanker
Komunikasi ?
Communicatio – communis : Sama

Pada akhir komunikasi ada persamaan persepsi isi


pesan antara pemberi dan penerima pesan
Tekanan bola mata ibu
meningkat, memerlukan tindakan
operasi untuk menurunkannya

Suster, adakah cara


lain selain operasi
Efek Komunikasi
Pengertian
◼ Komunikasi yang direncakan secara sadar, bertujuan
dan kegiatannya dipusatkan untuk penyembuhan klien

◼ Hubungan yang terjalin bersifat “Helping


relationships”
Karakteristik Helping Relationships
(Smith, 1992)

◼ Hubungan bersifat partnerships


◼ Hubungan menunjukkan filosofi perawat yang menghargai
harkat dan martabat klien
◼ Memiliki tujuan dan produktif
◼ Hubungan bersifat mempertahankan kesehatan saat ini dan
melindungi agar status kesehatan tidak jatuh pada kondisi
yang lebih buruk
• Hubungan dapat bersifat palliative untuk mengatasi
kecemasan, ketakutan, mengurangi rasa nyeri
• Hubungan bersifat portable
• Hubungan perawat klien dengan fase-fase yang
sistematis
• Hubungan bersifat personal
• Hubungan dapat bersifat private ; confidentiality
• Powerfull
Tujuan Komunikasi Therapeutik

Berusaha menciptakan hubungan yang diarahkan pada


pertumbuhan klien :
◼ Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan
penghormatan pada diri
◼ Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas
diri
◼ kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim
◼ Peningaktan fungsi dan kemampuan dan mencapai tujuan
yang realistik
Perangkat yang harus dimiliki perawat

◼ Kesadaran diri
◼ Klarifikasi nilai
◼ Kemampuan untuk menjadi model
◼ Motivasi altruistik
◼ Rasa tanggungjawab dan etik
FASE HUBUNGAN

◼ Pra Interaksi
◼ Perkenalan - Orientasi
◼ Kerja
◼ Terminasi
PRA INTERAKSI
◼ Merupakan masa persiapan sebelum kontak dengan
klien
◼ Perawat melakukan komunikasi intrapersonal untuk
menilai kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya
untuk berkomunikasi dengan klien
◼ Perawat mulai mengumpulkan data-data tentang
klien
Komponen Pra Interaksi : Evaluasi Diri

Digunakan untuk menilai kesiapan perawat secara personal


dalam melaksanakan komunikasi therapeutik
◼ Apakah saya punya pengalaman tidak menyenangkan dalam
berkomunikasi dengan klien sebelumnya ?
◼ Apakah sudah mengambil tindakan untuk tidak terjadi lagi?
◼ Apa yang saya ketahui tentang klien yang akan dirawat hari
ini ?
◼ Apakah pengetahuan dan kemampuan saya mampu memenuhi
kebutuhan perawatan klien
Komponen Pra Interaksi :
Penetapan Tahapan Interaksi

◼ Apakah interaksi yang akan dilakukan saat ini adalah


interaksi awal, lanjutan, terminasi ?
◼ Apa tujuan yang akan dilakukan sekarang ?
◼ Apa tindakan yang akan dilakukan sekarang ?
◼ Bagaimana cara melakukannya ?
Komponen Pra Interaksi :
Rencana Interaksi

◼ Untuk tahapan awal perlu disiapkan rancangan


percakapan secara tertulis terutama untuk perawat
yang belum berpengalaman

◼ Siapkan tekhnik komunikasi dan observasi yang akan


digunakan disesuaikan dengan kondisi klien
PERKENALAN - ORIENTASI

• Perkenalan : Kegiatan yang dilakukan saat pertama


kali perawat bertemu dengan klien

• Orientasi : awal pertemuan kedua, ketiga, dan


seterusnya
Perkenalan

Salam Therapeutik :
 Ucapkan salam
 Bila kondisi klien memungkinkan ; ulurkan tangan untuk
bersalaman
 Perkenalkan diri sendiri, sebutkan nama panggilan
 Memanggil nama klien, tanyakan ingin dipanggila dengan
apa
 Klarifikasi keluhan yang dialami pasien
2. Evaluasi / validasi
Tanyakan dulu apa yang dirasakan klien dan
beri jaminan bahwa perawat akan
membantunya

3. Kontrak
Perawat membuat desain kontrak meliputi
topik interaksi, waktu, dan tempat
Orientasi

• Ucapkan salam
• Lakukan evaluasi / validasi
Apa yang ibu rasakan hari ini ?
Bagaimana rasa nyeri kemarin, sudah berkurang ?
Bagaimana tidurnya tadi malam ?
• Kontrak
Melakukan tindakan yang telah disepakati sebelumnya
TAHAP KERJA

• Merupakan tahapan terpanjang pada helping


relationships
• Perawat dan klien bekerjasama dalam penatalaksanaan
masalah yang dihadapi klien
• Interaksi merupakan esensi tahapan kerja ini
• Merupakan inti hubungan perawat - klien
Kegiatan tahap kerja adalah implementasi tindakan
keperawatan

• Meningkatkan pengertian dan pengenalan klien akan diri,


perasaan, fikiran, dan perilakunya
• Mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan kemandirian klien
• Melaksanakan penyuluhan kesehatan
• Melaksanakan tindakan therapeutik nursing intervention
dan surveillance nursing intervention
• Melaksanakan tindakan kolaboratif
TAHAP TERMINASI

◼ Bukan berarti tahap akhir hubungan perawat - klien


secara keseluruhan
◼ Tahap akhir yang bersifat sementara atau ...
◼ Tahapan akhir ketika klien keluar dari rumah sakit
Summary Kegiatan Setiap Fase Hubungan

TAHAPAN TUGAS
Pra Interaksi ❖ Mengeksplorasi perasaan, fantasi,
ketakutan diri
❖ Menganalisa kekuatan profesional
diri dan keterbatasannya
❖ Mengumpulkan data tentang klien
❖ Merencanakan untuk pertemuan
dengan klien
Summary Kegiatan Setiap Fase Hubungan

TAHAPAN TUGAS
Interaksi • Menentukan mengapa klien mencari
pertolongan
• Menyediakan kepercayaan, penerimaan, dan
komunikasi terbuka
• Membuat kontrak timbal balik
• Mengeksplorasi perasaan klien, fikiran dan
tindakan
• Mengidentifikasi masalah klien
• Mendefinisikan tujuan dengan klien
Summary Kegiatan Setiap Fase Hubungan

TAHAPAN TUGAS
Kerja ❑ Mengeksplorasi stressor yang
sesuai/relevan
❑ Mendorong perkembangan insight klien
dan penggunaan mekanisme koping
konstruktif
❑ Menangani tingkah laku yang
dipertahankan oleh klien/resistance
Summary Kegiatan Setiap Fase Hubungan

TAHAPAN TUGAS
Terminasi ❑ Menyediakan realitas berpisah
❑ Melihat kembali kemajuan dari terapi
dan pencapaian tujuan
❑ Saling mengeksplorasi perasaan
penolakan, kehilangan, sedih, marah,
dan tingkah laku yang berkaitan
TUJUAN SETIAP TAHAP

ORIENTASI KERJA TERMINASI


Klien memanggil nama Klien berpartisipasi Klien berpartisipasi
perawat atau nama secara aktif dalam dalam identifikasi
panggilan hubungan ketercapaian tujuan
Klien dapat
Klien secara akurat
Klien kooperatif dalam memverbalisasi perasaan
dapat menjelaskan
aktifitas yang dilakukan berhubungan dengan
perannya
fase terminasi

Klien dan perawat Klien mampu


menyetujui : tujuan, mengekspresikan
lokasi, frekuensi, lama perasaan dan concernnya
kontak, lama hubungan pada perawat
KOMUNIKASI PADA KONDISI KHUSUS:
GANGGUAN PENGLIHATAN
KONDISI KLIEN APAPUN

Komunikasi therapeutik berjalan :


⚫ Pra Interaksi
⚫ Orientasi – Perkenalan
⚫ Kerja
⚫ Terminasi
Komunikasi Pada Klien dengan
Gangguan Penglihatan

⚫ Kenalkan kehadiran anda di ruangan/kamar


tempat klien dirawat
Ketuk pintu, ucapkan salam
⚫ Kenalkan anda dengan menyebut nama sendiri
atau sebagai perawat
Komunikasi Pada Klien Gg Penglihatan…

◼ Ingat bahwa klien gangguan penglihatan tidak dapat


menangkap bahasa non verbal selama komunikasi
◼ Bicaralah dengan “tone” normal saat bicara
◼ Jelaskan alasan untuk menyentuh klien sebelum
melakukan sesuatu
◼ Indikasikan pada klien bila percakapan selesai dan
bila kita meninggalkan kamar klien
Komunikasi Pada Klien Gg Penglihatan…

◼ Tempatkan bell panggil pada tempat yang mudah


diraih klien dengan tempat yang tetap (tidak
berpindah-pindah)
◼ Orientasikan klien pada suara-suara lingkungan dan
atur ruangan sesederhana mungkin termasuk
menyimpat peralatan, furniture, dll

Anda mungkin juga menyukai