Anda di halaman 1dari 25

MATERI INTI 1:

KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
PENUGASAN SEBELUM
TATAP MUKA
• Sebutkan dan jelaskan apa yang saudara lakukan saat
saudara memiliki masalah atau pun beban pikiran dalam
kehidupan saudara!
• Sebutkan dan jelaskan bagaimana saudara menyelesaikan
masalah keraguan saat memutuskan sesuatu hal yang
sangat penting dalam hidup saudara!
• Saat anda sedang merawat atau berkomunikasi dengan
klien/pasien/staf saudara, bagaimana saudara
mempengaruhi agar pasien mengikuti saran atau instruksi
dari saudara.
TUJUAN • Selesai mengikuti pelatihan peserta mampu
melakukan cara berkomunikasi secara terapeutik
PEMBELAJARAN dalam memberikan Asuhan Keperawatan terhadap
pasien.
PENDAHULUAN

 Komunikasi merupakan metode utama dalam


mengimplementasikan proses keperawatan
 Perawat perlu memahami konsep dan proses
komunikasi
 Meningkatkan Hubungan saling percaya
 Membantu perubahan perilaku pasien ke arah
yang positif
 Komunikasi juga merupakan dasar interaksi
antara perawat dengan tim kesehatan lain.
 Akan mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan yang dilakukan
 Tujuan pelayanan keperawatan dapat dicapai
secara optimal
• Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi atau pesan dari seseorang ke orang lain
melalui sebuah system , lewat simbol, tanda atau
perilaku yang umum

DEFINISI • Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang


direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien serta merupakan titik tolak saling
memberikan pengertian antar perawat dengan
pasien.
Teknik Komunikasi Dalam
Menurunkan Beban Perasaan 
a. Keikhlasan (genuiness) 
Perawat/bidan yang mampu menunjukkan rasa ikhlasnya mempunyai
kesadaran mengenai sikap yang dipunyai terhadap klien sehingga
mampu belajar untuk mengkomunikasikan secara tepat.
b. Empati (empathy) 
Empati merupakan perasaan pemahaman dan penerimaan perawat
terhadap perasaan yang dialami klien dan kemampuan merasakan
dunia pribadi klien.
c. Kehangatan (warmth) 
Dengan kehangatan, perawat akan mendorong klien untuk
mengekspresikan ide-ide dan menuangkannya dalam bentuk
perbuatan tanpa rasa takut
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

• Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan


dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang
ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan;
• Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya;
• Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Prinsip Komunikasi Yang Membantu
Menurunkan Beban Klien 

• Hubungan yang saling menguntungkan. Hubungan


perawat dengan klien tidak hanya sekedar hubungan
seorang penolong dengan kliennya tapi lebih dari itu, yaitu
hubungan antar manusia yang bermartabat. 
• Perawat/bidan harus menghargai keunikan klien. Perawat
memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat
perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan
setiap individu. 
• Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling
percaya dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah
kunci dari komunikasi terapeutik.
Tujuan komunikasi terapeutik akan tercapai
bila perawat memiliki karakteristik :

• Kesadaran diri terhadap nilai yang dianutnya


• Kemampuan untuk menganalisa peranannya sendiri
• Kemampuan menjadi contoh peran
• Altruistik
• Rasa tanggung jawab etika dan moral
• Tanggung jawab.
Teknik komunikasi mengurangi
keraguan Pengambilan
Keputusan (Tindakan)
• Mendengar dengan penuh perhatian. Perawat harus mendengarkan masalah yang disampaikan oleh
klien untuk mengetahui perasaan, pikiran dan persepsi klien terutama saat waktu yang sangat penting,
yaitu mendengarkan respon klien saat dirinya mengetahui positif terinfeksi HIV.
• Menunjukkan penerimaan. Perawat harus menunjukkan sikap mendukung dan menerima saat
berkomunikasi dengan klien. Sikap menerima diwujudkankan dengan tingkah laku yang menunjukkan
ketertarikan dan tidak menilai. 
• Menanyakan pertanyaan yang berkaitan. Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan
informasi yang spesifik mengenai masalah yang telah disampaikan oleh klien. Oleh sebab itu, sebaiknya
pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh klien. 
• Mengulang ucapan klien dengan kata-kata sendiri. Melalui pengulangan kembali kata-kata klien,
seorang perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan klien dan berharap
komunikasi dilanjutkan. 
• Mengklarifikasi. Klarifikasi terjadi pada saat perawat menjelaskan dalam kata-kata mengenai ide atau
pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik ini untuk menyamakan pengertian. 
• Memfokuskan. Tujuan dari memfokuskan untuk membatasi pembicaraan sehingga pembicaraan menjadi
lebih spesifik dan dimengerti. Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak memutuskan pembicaraan ketika
klien menyampaikan masalah yang sedang dihadapi.
Fungsi Komunikasi
Terapeutik 
• Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses
realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri
sendiri. 
• Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
• Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang
intim dan saling tergantung dan mencintai. 
• Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan
fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan personal yang realistik.
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Egem (1992) mengidentifikasi lima sikap/ cara


menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi terapeutik, yaitu :

Berhadapan

Mempertahankan kontak mata Membungkuk kearah pasien

Mempertahankan sikap terbuka

Tetap relaks.
PRASARAT
KOMUNIKASI
• Sikap Positif
• Peduli Terhadap Klien
• Budaya Caring
• Memberi Rasa Percaya Diri

13
• Mampu mendapatkan Informasi
• Melakukan Interaksi
20/05/2003
Bahasa Tubuh

• Sikap tubuh
• Ekspresi wajah
• Tersenyum
• Kontak mata
• Tidak melipat tangan
• Tidak menyilangkan kaki
• Tidak memasukkan tangan ke kantong
• Sedikit membungkuk
Ada lima kategori komunikasi non verbal
( Stuart dan Lara 1998) yaitu :
• Isyarat vokal → cara bicara ( nada, intonasi )
• Isyarat tindakan → Gerakan tubuh ( kontak mata )
• Isyarat objek → pakaian /seragam
• Ruang → jarak ( tingkat keakraban )
• Sentuhan → bersalaman, menggenggam tangan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pesan
tertentu → ruang / jarak, temperatur, penerangan dan warna
•* keikhlasan / kesejatian;
1. •* menghargai /
Menghadirkan Dimensi menghormati;
diri secara •* empati;
Respon : •* konkrit.
psikologi
dipengaruhi oleh
dimensi respon 2. •* Konfrontasi;
dan dimensi Dimensi
•* kesegeraan;
•* keterbukaan;
tindakan. •* Emotional Chatarsis
Tindaka •(perasaan haru karena emosi)
•* bermain peran
n:
Mendengarkan dengan
Memberi kesempatan
pada pasien untuk
Memberikan
aktif (Active Listening) memulai pembicaraan penghargaan

Mengulang Mengarahkan
Klarifikasi

TEKNIK-
kembali pembicaraan

Membagi Memberi
persepsi Diam informasi

TEKNIK Memberi saran


Open Ended Question
(pertanyaan terbuka) Eksplorasi.

KOMUNIKA
SI
TERAPEUTI
K
FASE-FASE DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

Fase komunikasi terapeutik dalam hubungan


perawat-pasien terdiri dari 5 (lima) fase, yaitu :

1. Fase Prainteraksi :
Pra interaksi merupakan masa persiapan
sebelum berhubungan dan berkomunikasi
dengan pasien.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
 Evaluasi diri;
 Penetapan tahapan hubungan / interaksi;
 Rencana interaksi
2. Fase Perkenalan :

FASE-FASE Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan


saat

DALAM pertama kali bertemu/ kontak dengan pasien.


Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :

KOMUNIKA  Memberi salam


 Memperkenalkan diri perawat

SI  Menanyakan nama pasien


 Menyepakati pertemuan (kontrak)

TERAPEUTI  Melengkapi kontrak


 Memulai percakapan awal

K  Menyepakati masalah pasien


 Mengakhiri perkenalan.
FASE-FASE 3. Fase Orientasi :

DALAM Fase Orientasi dilaksanakan pada awal setiap


pertemuan kedua dan seterusnya.

KOMUNIKA Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi


keakuratan data, rencana yang telah dibuat
dengan keadaan pasien saat ini dan

SI mengevaluasi hasil tindakan yang lalu, umumnya


dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan
bersama pasien :
TERAPEUTI  Memberi salam;

K
 Memvalidasi keadaan pasien;
 Mengingatkan kontrak.
4. Fase Kerja :

FASE-FASE Fase kerja merupakan inti hubungan perawat-


pasien yang terkait erat dengan pelaksanaan

DALAM
rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai .

KOMUNIKA Tujuan tindakan keperawatan adalah :


 Meningkatkan pengertian pengenalan pasien

SI
akan dirinya
 Meningkatkan kemampuan pasien dalam
menyelesaikan masalah

TERAPEUTI  Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan


 Melaksanakan pendidikan kesehatan

K  Melaksanakan kolaborasi
 Melaksanakan observasi dan monitoring.
5. Fase Terminasi :
FASE-FASE Fase terminasi merupakan akhir dari setiap
pertemuan perawat-pasien.
DALAM Terminasi dibagi dua yaitu :

KOMUNIKA
A. Terminasi Sementara :
Akhir dari tiap pertemuan perawat-pasien. Pada

SI
terminasi ini, perawat akan bertemu lagi dengan
pasien pada waktu yang telah ditentukan.

TERAPEUTI Isi percakapan mencakup :


 Evaluasi hasil

K  Tindak lanjut
 Kontrak yang akan datang.
FASE-FASE DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

B. Terminasi Akhir :
Terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit.

Isi percakapan :
 Evaluasi hasil
 Tindak lanjut
 Eksplorasi perasaan
 Hal yang sama dilakukan pada keluarga
Penugasan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai