Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN

TERAPEUTIK
(Helping Relationship)

YULI PERMATA SARI


Hubungan Perawat dan
Klien (Helping Relationship)

Helping Relationship adalah


hubungan yang terjadi diantara
dua (atau lebih) individu maupun
kelompok yang saling
memberikan dan menerima
bantuan atau dukungan untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya
sepanjang kehidupan.
Karakteristik seorang helper (perawat)
yang dapat memfasilitasi tumbuhnya
hubungan yang terapeutik
Kejujuran

Tidak membingungkan dan cukup


ekspresif
Bersikap positif

Empati bukan simpati

Mampu melihat permasalahan dari


kacamata klien
Menerima klien apa adanya

Sensitif terhadap perasaan klien

Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu


klien ataupun diri perawat sendiri
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi merupakan suatu proses


sebagai media seseorang menyampaikan
dan mendapatkan respon.

Komunikasi Terapeutik adalah


kemampuan atau keterampilan perawat
untuk membantu klien beradaptasi
terhadap stress, mengatasi gangguan
patologis dan belajar bagaimana
berhubungan dengan orang lain.
( Northouse, 1998)
Tujuan Komunikasi Terapeutik

1. Realisasi diri, penerimaan diri dan


peningkatan penghormatan diri
2. Kemampuan membina hubungan
interpersonal yang tidak superfisial dan
saling bergantung  dengan orang lain
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan serta mencapai
tujuan  yang realistis
4. Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri
Tahapan Komunikasi Terapeutik

 Tahap Pra-Interaksi
 Tahap Orientasi
 Tahap Kerja
 Tahap Terminasi
Tahap Persiapan/Pra-interaksi

Tugas perawat dalam tahapan ini :


 Mengeksplorasi perasaan, harapan,
dan kecemasan diri sendiri
 Menganalisis kekuatan dan
kelemahan diri perawat sendiri
 Mengumpulkan data tentang klien

 Merencanakan pertemuan pertama


dengan klien.
Tahap Perkenalan/Orientasi

Tugas perawat dalam tahapan ini :


 Merupakan saat pertama perawat bertemu
dengan klien.
 Membina hubungan saling percaya
 Merumuskan kontrak bersama klien
 Menggali pikiran dan perasaan serta
mengidentifikasi masalah klien
 Merumuskan tujuan dengan klien
Tahap Kerja
Tugas perawat dalam tahapan ini :
 Perawat dituntut untuk membantu dan
mendukung klien untuk menyampaikan
perasaan dan pikirannya
 Menganalisa respons ataupun pesan
komunikasi verbal dan non verbal yang
disampaikan oleh klien
 Perawat mendengarkan secara aktif dan
dengan penuh perhatian sehingga mampu
membantu klien untuk mendefinisikan
masalah yang sedang dihadapi oleh klien,
mencari penyelesaian masalah dan
mengevaluasinya
 Mampu menyimpulkan percakapannya
dengan klien
Tahap Terminasi

Merupakan akhir dari pertemuan perawat


dengan klien.
Tahap ini dibagi dua, yaitu tahap terminasi
sementara dan terminasi akhir.
Pada tahap ini tugas perawat adalah :
 Mengevaluasi pencapaian tujuan dari
interaksi yang telah dilaksanakan
 Melakukan evaluasi subyektif

 Menyepakati tindak lanjut terhadap


interaksi yang telah dilakukan
 Membuat kontrak untuk pertemuan
berikutnya.
Sikap Dalam Melakukan
Komunikasi Terapeutik

Tindakan atau sikap yang dilakukan ketika


menunjukkan kehadiran secara fisik :
Berhadapan dengan lawan bicara

Sikap tubuh terbuka: kaki dan tangan


terbuka (tidak bersilangan)
Menunduk/memposisikan tubuh
kearah/lebih dekat dengan lawan bicara
Pertahankan kontak mata, sejajar, dan
natural
Bersikap tenang
Sikap Perawat dalam Memberikan
Umpan Balik
Jangan bersikap seperti hakim yang
mengadili
Mulai dengan hal-hal yang positif

Jangan mengungkapkan kebaikan dan


kelemahan secara bersamaan
Sampaikan fakta, tunjukkan dimana letak
kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan
Berikan pujian dengan tulus

Jangan memanipulasi fakta

Jangan memberikan komentar, tetapi


langsung berikan saran
Prinsip Dasar Komunikasi
Terapeutik
 Hubungan dengan klien adalah hubungan terapeutik
yang saling menguntungkan, didasarkan pada
prinsip “Humanity of Nursing and Clients”
 Perawat harus menghargai keunikan klien, dengan
melihat latar belakang keluarga, budaya dan
keunikan tiap individu.
 Komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga
harga diri baik pemberi maupun penerima pesan,
dalam hal ini perawat harus mampu menjga harga
dirinya dan harga diri klien.
 Komunikasi yang menumbuhkan hubungan saling
percaya harus dicapai terlebih dahulu sebelum
menggali permasalahan dan memberikan alternative
pemecahan masalahnya
Teknik Komunikasi Terapeutik
1. Mendengarkan (lestening)
Mendengarkan adalah proses aktif dan
penerimaan informasi serta penelaahan reaksi
seseorang terhadap pesan yang diterima
2. Bertanya
Bertanya (question) merupakan teknik yang
dapat mendorong klien untuk
mengungkapkan perasaan dan pikirannya
3. Penerimaan
Mendukung dan menerima informasi dengan
tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan
dan tidak menilai
4. Mengulangi (restating)
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan
klien maksudnya adalah mengulangi pokok
pikiran yang diungkapkan klien dengan
menggunakan kata-kata sendiri.

5. Klarifikasi (clarification)
penjelasan kembali ke ide atau pikiran klien
yang tidak jelas atau meminta klien untuk
menjelaskan arti dari ungkapannya

6. Refleksi ( reflection )
Mengarahkan kembali ide, perasaan,
pertanyaan, dan isi pembicaraan kepada klien
7. Memfokuskan (focusing)
Bertujuan memberikan kesempatan kepada
klien untuk membahas masalah inti dan
mengarahkan komunikasi klien pada
pencapaian tujuan
8. Diam ( silence )
Teknik diam digunakan untuk memberikan
kesempatan pada klien sebelum menjawab
pertanyaan perawat
9. Memberikan Informasi ( informing )
Memberikan informasi tambahan yaitu
tindakan penyuluhan kesehatan untuk klien.
Yang sangat membantu dalam mengajarkan
kesehatan atau pendidikan pada klien
10. Menyimpulkan (summerizing)
Teknik komunikasi yang membantu klien
mengeksporasi point penting dari interaksi
perawat-klien

11. Mengubah Cara Pandang (reframing)


Memberikan cara pandang lain sehingga
klien tidak melihat sesuatu atau masalah dari
aspek negatifnya saja sehingga
memungkinkan klien untuk membuat
perencanaan yang lebih baik dalam
mengatasi masalah yang dihadapinya
12. Membagi Persepsi (Sharing perception)
Meminta pendapat klien tentang hal yang
perawat rasakan atau pikirkan
13. Identifikasi tema
Teknik ini sangat bermanfaat pada tahap
awal kerja untuk memfokuskan pembicaraan
pada awal masalah yang benar-benar
dirasakan klien
14. Menganjurkan untuk Melanjutkan
Pembicaraan
Teknik ini menganjurkan klien untuk
mengarahkan hampir seluruh pembicaraan
yang mengidentifikasikan bahwa klien sedang
mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik
dengan apa yang dibicarakan selanjutnya
15. Eksplorasi
Teknik komunikasi yang membantu klien
mengeksporasi point penting dari interaksi
perawat-klien untuk mencari atau menggali
lebih dalam masalah yang dialami klien

17. Humor
Humor dapat merangsang produksi
catecholamine dan hormone yang
menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan
toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi
ansietas, memfasilitasi relaksasi pernafasan
dan menggunakan humor untuk menutupi
18. Menawarkan Diri
Perawat menyediakan diri tanpa renpons
bersyarat atau respons yang diharapkan.
19. Memberikan Penghargaan
Memberi salam pada klien dan keluarga dengan
menyebut namanya, menunjukan kesadaran
tentang perubahan yang terjadi, untuk
menghargai klien dan keluarga sebagai manusia
seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung
jawab atas dirinya sendiri sebagai individu
20. Asertif
Kemampuan dengan cara meyakinkan dan
nyaman untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaan diri dengan tetap menghargai orang
lain
TUGAS

Buatlah Teknik-teknik komunikasi


terapeutik dalam proses
keperawatan pada berbagai
tingkat usia individu :
 Bayi
 Anak
 Remaja
 Dewasa
 Lansia
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP METODE KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 
Proses Keperawatan
Kondisi Klien

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Tindakan

Tindakan Keperawatan

Strategi Pelaksanaan
Tahap Orientasi :
Salam terapeustik

Perkenalan

Evaluasi/ validasi

Kontrak : Topik, Waktu, Tempat

Tujuan interaksi

Tahap Kerja :
Melakukan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan SP dengan
menerapakan komunikasi yang terapeutik
Menunjukkan sikap terapeutik dalam pelaksanaan komunikasi

Tahap Terminasi :
Evaluasi subyektif dan obyektif

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Kontrak yang akan datang/ berikutnya : Topik, Waktu, Tempat


SATUAN ACARA PENYULUHAN
 
Latar Belakang

Diagnosa Keperawatan
Tujuan Tindakan

Tindakan Keperawatan

Strategi Pelaksanaan
Tahap Orientasi :
Salam terapeustik

Perkenalan

Evaluasi/ validasi : mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien sebelumnya

Kontrak : Topik, Waktu, Tempat

Tujuan interaksi

Tahap Kerja :
Melakukan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan SP dengan
menerapakan komunikasi yang terapeutik
Menunjukkan sikap terapeutik dalam pelaksanaan komunikasi

Tahap Terminasi :
Evaluasi subyektif dan obyektif

Rencana Tindak Lanjut (RTL) : memasukkan kegiatan yang telah dilatih ke


dalam jadwal kegiatan harian pasien
Kontrak yang akan datang/ berikutnya : Topik, Waktu, Tempat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai