Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN DIRI

SECARA TERAPEUTIK
(THERAPEUTIC USE OF SELF)

By : YULI PERMATA SARI

Page 1
PENGGUNAAN DIRI SECARA TERAPEUTIK
(Therapeutic Use Of Self)

Penggunaan diri secara terapeutik (therapeutic use of


self) adalah penggunaan aspek kemanusiaan individu
kepribadian, pengalaman, nilai, perasaan, intelegensi,
kebutuhan, keterampilan kopping dan persepsi untuk
membantu klien tumbuh dan berubah (Northouse, 1998).

Peplau (1952) Penggunaan diri secara terapeutik dalam


hubungan perawat-klien, meyakini bahwa perawat harus
memiliki pemahaman yang jelas tentang diri mereka sendiri
untuk meningkatkan pertumbuhan klien dan menghindari
membatasi pilihan klien dengan pilihan yang diyakini oleh
perawat.
Page 2
Aspek-Aspek Penting Dalam
Penggunaan Diri Secara Terapeutik

1.Kesadaran diri
2.Klarifikasi nilai
3.Eksplorasi perasaan
4.Kemampuan menjadi model
5.Atruisme
6.Rasa tanggung jawab

Page 3
A. KESADARAN DIRI

Kesadaran diri adalah pemahaman tentang


kepribadian, emosi, sensitivitas, motivasi,
etika, filosofi hidup, citra fisik dan social serta
kapasitas diri (Campbell, 1980).

Semakin besar pemahaman perawat terhadap


perasaan dan respons dirinya, semakin baik
pula ia berkomunikasi dan memahami orang
lain
Page 4
Lanjutan

Suatu alat yang bermanfaat dalam


mempelajari lebih banyak tentang diri sendiri
ialah Jendela Johari (Luft, 1970), yang
menciptakan “potret kata” individu dalam 4
area dan mengidentifikasikan seberapa baik
individu mengenal dirinya sendiri dan
berkomunikasi dengan orang lain.

Page 5
4 area yang dievaluasi

• Kuadran 1 adalah kuadran yang terdiri dari perilaku, pikiran


dan perasaan yang diketahui oleh individu dan orang lain
disekitarnya.
• Kuadran 2 sering disebut kuadran buta karena hanya diketahui
oleh orang lain.
• Kuadran 3 disebut rahasia karena hanya diketahui oleh
individu
• Kuadran 4 disebut kuadran kosong yang menunjukkan
kualitas yang sampai saat ini tidak diketahui oleh diri sendiri
atau orang lain

Page 6
3 Prinsip Johari Window

1. Perubahan satu kuadran akan


mempengaruhi kuadran yang lain.
2. Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti
komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya
kurang.
3. Kuadran 1 paling besar pada individu yang
mempunyai kesadaran diri yang tinggi.

Page 7
Kesadaran diri dapat ditingkatkan
melalui tiga cara :
1. Mempelajari diri sendiri
Belajar tentang diri sendiri, menampilkan keikhlasan dalam
menampilkan emosinya, identifikasi kebutuhan dan kemampuan
personal, dan penampilan bentuk tubuh terhadap kebebasan,
kegembiraan, dan spontan
2. Belajar dari orang lain
Belajar dan mendengar orang lain, dengan berhubungan
dengan orang lain, maka individu mempelajari diri sendiri, juga
belajar untuk mendengar secara aktif dan terbuka menerima
umpan balik dari orang lain.
3. Membuka diri
Mencari teman intim yang dapat dipercaya tempat menceritakan
hal yang merupakan rahasia. Page 8
B. KLARIFIKASI NILAI
.
• Walaupun hubungan perawat – klien merupakan hubungan
timbal balik, tetapi kebutuhan klien selalu di utamakan.
Perawat sebaiknya mempunyai sumber kepuasan dan rasa
aman yang cukup, sehingga tidak menggunakan klien untuk
kepuasan dan keamanannya.
• Jika perawat mempunyai konflik, ketidakpuasan, sebaiknya
perawat menyadari dan mengklarifikasi agar tidak
mempengaruhi keberhasilan hubungan perawat – klien.
• Dengan menyadari sistem nilai yang dimiliki perawat,
misalnya kepercayaan, seksual, ikatan keluarga, perawat akan
siap mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan sistem
nilai yang dimiliki Page 9
C. EKSPLORASI PERASAAN

• Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap


perasaannya, dan mengontrolnya agar ia dapat
menggunakan dirinya secara terapeutik.

• Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia


mendapatkan dua informasi penting yaitu bagaimana
responnya pada klien dan bagaimana penampilannya
pada klien. Sewaktu berbicara dengan klien, perawat
harus menyadari responnya dan mengontrol
penampilannya.
Page 10
D. KEMAMPUAN MENJADI MODEL

• Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi


dan memuaskan kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh
konflik, distres atau pengingkaran dan memperlihatkan
perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan
bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan
dan kekurangannya.
Ciri perawat yang dapat menjadi role model
1.   Puas akan hidupnya
2.   Tidak didominasi oleh stres
3.   Mampu kembangkan kemampuan
4.   Adaptif.
Page 11
E. ALTRUISME

Altruisme adalah perhatian terhadap


kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan
diri sendiri

“Helper” yang efektif :


– Interes pada orang lain
– Membantu dengan tulus dan cinta kasih
– Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain
Page 12
Lanjutan….

Altruisme diasumsikan sebagai bentuk


perubahan sosial yang dibuat untuk manusia
dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan.

Tujuannya adalah semua profesional harus


dapat membantu orang lain dalam pemberian
pelayanan dan mengembangkan kemampuan
sosial.
Page 13
F. ETIK DAN TANGGUNG JAWAB

Kode etik untuk perawat umumnya menampilkan


penguatan nilai hubungan perawat-klien dan
tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang
merupakan rujukan untuk semua perawat dalam
memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien
dan tanggung jawab sosial.

Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan


pertanggung jawaban, risiko, komitmen dan keadilan.
Page 14
Lanjutan….

Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan


akan tanggung jawab untuk merubah perilaku.
Dimana harus diketahui batasan dan kekuatan dan
kemampuan yang dimiliki. Juga dilakukan oleh
anggota tim kesehatan.
Perawat setiap waktu siap untuk menggali
pengetahuan dan kemampuan dalam menolong
orang lain, sumber-sumber yang digunakan untuk
dapat dipertanggung jawabkan.
. Page 15
Terima Kasih

Page 16

Anda mungkin juga menyukai