Anda di halaman 1dari 17

ASERTIF TRAINING

YULI PERMATA SARI


 Asertif adalah cara kita mengekspresikan
pikiran atau perasaan kita kepada orang lain
tanpa bermaksud melukainya.
 Asertif merupakan ungkapan perasaan,
pendapat, dan kebutuhan kita secara jujur,
wajar dan tidak dibuat-buat.
 Asertif adalah sikap di mana seseorang
mampu bertindak sesuai dengan keinginannya,
membela haknya dan tidak dimanfaatkan oleh
orang lain.
 Asertif artinya menyadari bahwa andalah
penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat
memutuskan apa yang anda lakukan atau
tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama
yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha
mengendalikan mereka.
Kesimpulan….

Sikap asertif adalah kemampuan


untuk menyampaikan pendapat,
gagasan, perasaan, dan
kepentingan secara langsung
kepada siapapun.
Namun sikap asertif ini jangan
disamakan dengan sikap agresif.
Sikap asertif bersifat jujur,
obyektif, tidak dipengaruhi oleh
hal-hal yang bersifat emosionil.
CIRI-CIRI PRILAKU ASERTIF
 Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui
kata-kata maupun tindakan.
 Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
 Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu
pembicaraan dengan baik.
 Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya
terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang
tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif.
 Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang
lain ketika membutuhkan.
 Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang
tepat.
 Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap
kehidupan.
 Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan
tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya
sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal ia
akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan
kepercayaan diri (self confidence)
PERBEDAAN
ASERTIF DAN AGRESIF
 Asertif :Bersikap tulus dan jujur dalam
mengekspresikan perasaan, pikiran dan
pandangannya pada pihak lain sehingga
tidak merugikan atau mengancam
integritas pihak lain
 Agresif :Ekspresi yang dikemukakan
justru terkesan melecehkan, menghina,
menyakiti, merendahkan dan bahkan
menguasai pihak lain sehingga tidak ada
rasa saling menghargai dalam interaksi
atau komunikasi tersebut.
PERBEDAAN
ASERTIF DAN AGRESIF
 Asertif : jika ia gagal mengekspresikan
perasaan, pikiran dan pandangan/
keyakinannya; atau jika orang tersebut
mengekspresikannya sedemikian rupa hingga
orang lain malah memberikan respon yang
tidak dikehendaki atau negatif.
 Agresif : cenderung akan merugikan pihak lain
karena seringkali bentuknya seperti
mempersalahkan, mempermalukan, menyerang
(secara verbal ataupun fisik), marah-marah,
menuntut, mengancam (misalnya kritikan dan
komentar yang tidak enak didengar), sindiran
ataupun sengaja menyebarkan gosip.
LATIHAN ASERTIF

Latihan asertif adalah suatu terapi


modaliltas keperawatan dalam bentuk
terapi kelompok (terapi tingkah laku),
klien belajar mengungkapkan rasa
marah secara tepat atau asertif sehingga
pasien mampu untuk berhubungan
dengan orang lain,mampu menyatakan
apa yang diinginkannya, apa yang
disukainya, dan apa yang ingin dia
kerjakan dan kemampuan untuk
membuat seseorang merasa tidak risih
berbicara tentang dirinya sendiri.
CARA YANG DIGUNAKAN…
 Permainan peran dengan bimbingan
konselor.
 Diskusi-diskusi kelompok juga dapat
diterapkan dalam latihan asertif ini.
Petunjuk Bersikap Asertif
Astrid French”Interpersonal Skills”
 Bedakan dengan jelas apa saja yang menjadi
hak Anda dan apa yang bukan hak Anda tetapi
Anda menginginkannya
 Berani mengungkapkan sesuatu yang
mengganjal perasaan Anda
 Tunjukkan image yang positif, misalnya dengan
bertutur kata dan bertingkah laku sopan
 Pandai membaca keadaan
 Dalam keadaan emosi jangan sekalipun
mengungkapkan keinginan Anda, karena
dikhawatirkan hasilnya tidak objektif karena
dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat subyektif
dan emosionil.
Formula Membangun
Assertivitas “3A”

 Appreciation
 Acceptance

 Accommodating
Appreciation

Dengan cepat dan tanggap


memberikan penghargaan dan rasa
hormat terhadap kehadiran orang lain
sampai pada batas-batas tertentu
atas apa yang terjadi pada diri
mereka tanpa menunggu mereka
untuk lebih dahulu memperhatikan,
memahami, menghormati dan
menghargai kita.
Acceptance

Perasaan mau menerima,


memberikan arti sangat positif
terhadap perkembangan
kepribadian seseorang, yaitu
menjadi pribadi yang terbuka dan
dapat menerima orang lain
sebagaimana keberadaan diri
mereka masing-masing
Accomodating

Menunjukkan sikap ramah kepada


semua orang, tanpa terkecuali
merupakan perilaku yang sangat
positif.
Respon Mencegah Perasaan
Negatif
 Kita bisa menghambat ekspresi dari perasaan
negatif dengan tidak mengatakan apa pun, atau
menggerutu dalam hati yang sama sekali tidak
dipahami orang lain (berarti kita pasif).
 Kita dapat menyerang lawan bicara kita dengan
kata-kata keras, kasar atau bahkan
melecehkan, merendahkan, menyalah-
nyalahkan orang yang kita ajak bicara (berarti
kita agresif).
 Kita akan langsung mengungkapkan perasaan
negatif secara spontan dan sesuai dengan
kondisi yang kita rasakan, tanpa menyalahkan
orang yang kita ajak bicara (berarti kita asertif)
Kerangka kerja interaktif masa kecil
yg membentuk pola interaktif
 I am not OK-You are OK. Saya akan berhati-hati dalam
mengungkapkan apa pun terhadap perilakumu, karena saya
harus yakin bahwa apa yang saya katakan tidak akan
mengganggu perasaanmu dan membuatmu jengkel dan
marah. Saya merasa yakin tidak akan menyerang kamu, dan
membuat kamu merasa tidak nyaman. Disini kita bersikap pasif.
 2. I am OK-You are not OK. Cara ini membuat kita merasa lebih
baik, dan orang lain kurang baik, sehingga orang lain tersebut
patut mendapat luapan kemarahan dan cercaan dari kita.
Dalam hal ini kita bersikap agresif dan menyerang, sehingga
akan membuat orang lain merasa tidak nyaman oleh serangan
kita. Disini kita bersikap agresif.
 3. I am OK-You are OK. Kita dengan bebas meluapkan
perasaan apa pun yang kita rasakan, dan kita sendirilah yang
bertanggung jawab terhadap perasaan kita. Kita tidak akan
membiarkan orang lain mengambil manfaat dari kondisi kita,
tetapi orang lain pun memiliki kebebasan untuk mengungkap
apa yang dirasakan. Kita tidak akan menyerang orang lain,
bahkan akan menerima kehadiran orang lain dengan sikap
terbuka. Ini adalah cara pengungkapan perasaan secara asertif.
Dengan cara asertif maka kedua
belah pihak yang berkomunikasi
merasa nyaman, tidak ada yang
merasa disakiti hatinya dan tidak
ada pula yang merasa ingin
menyakiti lawan bicaranya. Namun
dapat tercipta saling pengertian
yang memudahkan pengambilan
keputusan dan dirasakan adil bagi
semua pihak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai