Asertif adalah cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain tanpa bermaksud melukainya. Asertif merupakan ungkapan perasaan, pendapat, dan kebutuhan kita secara jujur, wajar dan tidak dibuat-buat. Asertif adalah sikap di mana seseorang mampu bertindak sesuai dengan keinginannya, membela haknya dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Asertif artinya menyadari bahwa andalah penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat memutuskan apa yang anda lakukan atau tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha mengendalikan mereka. Kesimpulan….
Sikap asertif adalah kemampuan
untuk menyampaikan pendapat, gagasan, perasaan, dan kepentingan secara langsung kepada siapapun. Namun sikap asertif ini jangan disamakan dengan sikap agresif. Sikap asertif bersifat jujur, obyektif, tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosionil. CIRI-CIRI PRILAKU ASERTIF Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self confidence) PERBEDAAN ASERTIF DAN AGRESIF Asertif :Bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam integritas pihak lain Agresif :Ekspresi yang dikemukakan justru terkesan melecehkan, menghina, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain sehingga tidak ada rasa saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut. PERBEDAAN ASERTIF DAN AGRESIF Asertif : jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangan/ keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif. Agresif : cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip. LATIHAN ASERTIF
Latihan asertif adalah suatu terapi
modaliltas keperawatan dalam bentuk terapi kelompok (terapi tingkah laku), klien belajar mengungkapkan rasa marah secara tepat atau asertif sehingga pasien mampu untuk berhubungan dengan orang lain,mampu menyatakan apa yang diinginkannya, apa yang disukainya, dan apa yang ingin dia kerjakan dan kemampuan untuk membuat seseorang merasa tidak risih berbicara tentang dirinya sendiri. CARA YANG DIGUNAKAN… Permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini. Petunjuk Bersikap Asertif Astrid French”Interpersonal Skills” Bedakan dengan jelas apa saja yang menjadi hak Anda dan apa yang bukan hak Anda tetapi Anda menginginkannya Berani mengungkapkan sesuatu yang mengganjal perasaan Anda Tunjukkan image yang positif, misalnya dengan bertutur kata dan bertingkah laku sopan Pandai membaca keadaan Dalam keadaan emosi jangan sekalipun mengungkapkan keinginan Anda, karena dikhawatirkan hasilnya tidak objektif karena dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat subyektif dan emosionil. Formula Membangun Assertivitas “3A”
Appreciation Acceptance
Accommodating Appreciation
Dengan cepat dan tanggap
memberikan penghargaan dan rasa hormat terhadap kehadiran orang lain sampai pada batas-batas tertentu atas apa yang terjadi pada diri mereka tanpa menunggu mereka untuk lebih dahulu memperhatikan, memahami, menghormati dan menghargai kita. Acceptance
Perasaan mau menerima,
memberikan arti sangat positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang, yaitu menjadi pribadi yang terbuka dan dapat menerima orang lain sebagaimana keberadaan diri mereka masing-masing Accomodating
Menunjukkan sikap ramah kepada
semua orang, tanpa terkecuali merupakan perilaku yang sangat positif. Respon Mencegah Perasaan Negatif Kita bisa menghambat ekspresi dari perasaan negatif dengan tidak mengatakan apa pun, atau menggerutu dalam hati yang sama sekali tidak dipahami orang lain (berarti kita pasif). Kita dapat menyerang lawan bicara kita dengan kata-kata keras, kasar atau bahkan melecehkan, merendahkan, menyalah- nyalahkan orang yang kita ajak bicara (berarti kita agresif). Kita akan langsung mengungkapkan perasaan negatif secara spontan dan sesuai dengan kondisi yang kita rasakan, tanpa menyalahkan orang yang kita ajak bicara (berarti kita asertif) Kerangka kerja interaktif masa kecil yg membentuk pola interaktif I am not OK-You are OK. Saya akan berhati-hati dalam mengungkapkan apa pun terhadap perilakumu, karena saya harus yakin bahwa apa yang saya katakan tidak akan mengganggu perasaanmu dan membuatmu jengkel dan marah. Saya merasa yakin tidak akan menyerang kamu, dan membuat kamu merasa tidak nyaman. Disini kita bersikap pasif. 2. I am OK-You are not OK. Cara ini membuat kita merasa lebih baik, dan orang lain kurang baik, sehingga orang lain tersebut patut mendapat luapan kemarahan dan cercaan dari kita. Dalam hal ini kita bersikap agresif dan menyerang, sehingga akan membuat orang lain merasa tidak nyaman oleh serangan kita. Disini kita bersikap agresif. 3. I am OK-You are OK. Kita dengan bebas meluapkan perasaan apa pun yang kita rasakan, dan kita sendirilah yang bertanggung jawab terhadap perasaan kita. Kita tidak akan membiarkan orang lain mengambil manfaat dari kondisi kita, tetapi orang lain pun memiliki kebebasan untuk mengungkap apa yang dirasakan. Kita tidak akan menyerang orang lain, bahkan akan menerima kehadiran orang lain dengan sikap terbuka. Ini adalah cara pengungkapan perasaan secara asertif. Dengan cara asertif maka kedua belah pihak yang berkomunikasi merasa nyaman, tidak ada yang merasa disakiti hatinya dan tidak ada pula yang merasa ingin menyakiti lawan bicaranya. Namun dapat tercipta saling pengertian yang memudahkan pengambilan keputusan dan dirasakan adil bagi semua pihak. TERIMA KASIH