ASERTIF Ada beberapa teknik yang berkaitan dan berhubungan dalam perilaku positif asertif antara lain: 1. Menggunakan ekspresi yang nyaman untuk dipandang, selalu menjaga pandangan mata secara baik. 2. Menjaga intonasi dalam memberikan ketegasan tapi dapat menyenangkan orang lain. 3. Mendengarkan secara baik lawan bicara yang sedang mengatakan sesuatu. 4. Menanyakan pertanyaan apabila membutuhkan penjelasan. 5. Selau berpandang untuk menemukan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah.
KATEGORI PERILAKU ASERTIF
Pada prinsipnya asertif adalah kecakapan orang untuk berkata "tidak", untuk meminta bantuan atau minta tolong orang lain kecakapan untuk mengekspresikan perasaan- perasaan positif maupun negatif kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai pembicaraan. Ada beberapa perilaku asertif yaitu : - Asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf! - Asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai, menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur - Asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa tekanan atau paksaan.
ASERTIF DAN AGRESIF
Terkadang orang keliru menyamakan asertif dengan agresif. Kita sering melihat kedua hal ini sama saja. Kunci perbedaannya adalah sebagai berikut.
Orang yang bersikap asertif akan mengekspresikan dirinya dengan menghormati orang lain. Ia juga menginginkan yang terbaik bagi orang lain, menghormati dirinya sendiri, fokus untuk menciptakan situasi "menang-menang" antara kedua belah pihak, dan mencari cara untuk mendapatkan kesepakatan yang adil tanpa merugikan siapa pun.
Bagaimana dengan agresif? Agresif artinya tindakan yang cenderung ingin menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat. Sehingga, orang-orang agresif suka memaksakan suatu hal dari orang lain, tanpa memikirkan kebaikan bagi orang lain tersebut.
Orang yang agresif cenderung menggunakan strategi yang menekan dan manipulatif, mencari keuntungan diri sendiri dengan taktik yang mengecoh pihak lain, tak menghargai hak orang lain, kasar, kejam, menghina, yang mengakibatkan mereka kehilangan martabat. Mereka memiliki asumsi yang negatif terhadap motivasi orang lain, dan selalu berpikir untuk membalas. Mereka tidak berpikir dengan sudut pandang orang lain. Mereka menang dengan mengorbankan orang lain dan menciptakan konflik yang tidak perlu.
Orang yang pasif tidak tahu bagaimana mengomunikasikan perasaannya dengan tepat kepada orang lain. Mereka cenderung takut menghadapi konflik yang akan timbul bila mereka mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara terbuka. Mereka membiarkan kebutuhan mereka tak terpenuhi, hak nya dilanggar, dan menutupi perasaannya agar "kedamaian terpelihara". Mereka membiarkan orang lain menang dan membiarkan dirinya kalah. Padahal kenyataannya semua pihak yang terlibat sebenarnya kalah, setidaknya sampai pada taraf tertentu.
Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas.
Lalu, mengapa kita berkomunikasi? Tentu saja tujuannya adalah untuk mencapai hal- hal yang kita inginkan dan yang kita perlukan. Secara bersamaan, ini juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain yang bisa kita penuhi tanpa melanggar hak-hak diri sendiri. Intinya, komunikasi adalah proses untuk meraih situasi “menang-menang” pada semua pihak. Ini mungkin akan sulit untuk diraih, jika kita tidak menerapkan perilaku asertif. Jadi,Bagaimana dengan pola perilaku komunikasi kita dengan orang lain ? Sudah efektifkah kita berkomunikasi satu sama lain ?