Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

NAMA : NUR ISMIANTI


KELAS : 1B ADMINISTRASI NIAGA
NIM : 45221042
DOSEN : Dra. Imasita, M.Si.

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2021
1. Tipe-tipe Kepribadian
Tipe-tipe kepribadian yaitu:
- (Sanguinis) orang yang memiliki kepribadian sanguinis ini biasanya dikenal dengan
orang yang ceria dan memiliki jiwa yang besar. Mereka lebih banyak bergaul dan
senang berada di kerumunan. Sifat khas sanguinis: bersemangat, ramah, mudah
berubah pendirian.
- (Melankolis) mereka yang memiliki kepribadian melankolis biasanya akan memiliki
hawa yang lebih dark atau lebih gelap. Sifat khas melankolis: pemuram, daya juang
lemah,mudah kecewa, peismis.
- (Plegmatis) orang-orang yang memiliki kepribadian plegmatis ini biasanya dikenal
dengan sosok yang santai dan juga lembut. Akan tetapi mereka memiliki sisi gelap
dimana mereka sering menyimpan masalah nya sendiri. Sifat khas plegmatis:
berpenampilan tenang, berpendirian kuat, setia, tidak emosional
- (Koleris) mereka yang memiliki kepribadian koleris adalah orang yang memiliki
kemauan keras dan juga sangat tegas. Sifat khas koleris: penuh semangat, optimistis,
omesional, keras hati.

2. Pentingnya Pengembangan Kepribadian


Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, tempramen, cirikhas dan juga
perilaku seseorang. Sikap perasaaan ekspresi dan tempramen tersebut akan terwujud
dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu.
Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal diri
atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara anda menampilkan diri atau
tampak sisi luar diri dipersepsi orang lain.
Adapun contoh yang bias kita lakukan untuk pengembangan diri yaitu seperti: aktif
mengikuti organisasi, mengikuti kegiatan UKM, aktif mengikuti kegiatan akademik,
gabung kepanitiaan, ikut seminar, ikut pelatihan.

3. Teknik pengenalan diri


Pengenalan diri merupakan suatu daya upaya seseorang untuk melihat kekuatan dan
kelemahan yang ada pada diri sendiri untuk dapat merespon dengan tepat tuntutan yang
muncul dari dalam maupun luar diri.
Cara mengenali diri sendiri lebih dalam:
- Ketahui dan pahami kelebihan dan kelemahan
- Amati bidang yang dikuasai dan yang kurang dikuasai
- Bersikap jujur pada diri sendiri
- Dengarkan suara hati
- Meminta orang lain untuk memberikan feedback
Penerimaan diri merupakan sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri,
kualitas-kualitas dan bakat sendiri dan pengakuan akan keterbatasan sendiri.
4. Sikap dan konsep diri
Sikap adalah adalah respon seseorang untuk menanggapi, menilai, dan bertindak terhadap
objek social. Sikap merupakan suatu ekspresi perasaan seseorang yang merefleksikan
kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap suatu objek.
Konsep diri menggambarkan perspeksi individu tentang dirinya sendiri dan hubungannya
dengan obyek atau orang lain dalam lingkungannya.
Adapun sikap positif yang bermanfaat:
- Memotivasi diri
- Bersikap optimis
- Memiliki slera humor yang baik.
- Selalu bersyukur
Contoh sikap positif: jangan suka ikut campur urusan orang lain, dengarkan saat orang
berbicara padamu, tanggap dengan keadaan, bermurah senyumlah, biasakan menucapkan
tolong, maaf, dan terimah kasih.

5. Umpan balik (Feedback) dalam pengembangan diri


Umpan balik adalah salah satu aspek komunikasi yang harus dilakukan,baik oleh atasan
kebawahan ataupun sebaliknya.
Manfaat umpan balik yaitu: untuk membantu kita untuk menilai penampilan yang tidak
dapat dilihat dan dirasakan oleh diri sendiri; mendorong peningkatan upaya, motivasi,
atau keterlibatan untuk mengurangi perbedaan antara capaian saat ini dan tujuan yang
ingin dicapai.
- Umpan balik eksternal: berasal dari luar diri anak, makin dewasa seseoang maka
ketergantungan pada feedback internal, makin muda maka tergantung feedback
eksternal.
- Umpan balik internal: berasal dari diri secara langsung apa yang di rasakan selama
melakukan gerakan,.
Jadi, umpan balik merupakan suatu proses dimana seseorang memberitahu berdasarkan
pengamatan dan perasaannya tentang tingkah laku seseorang untuk membantu
perkembangan pribadi seseorang demi kebaikannya, dan halini merupakan unsur
terpenting dalam medidik.
6. Sikap asertif, Submisif, dan agresif
- Asertif: ciri orang yang berani mengungkapkan pikiran, perasaan,kebutuhan, hak
pribadi, dengan memperhatikan pikiran,perasaan orang lain. Asertif perilaku yang
memperhatikan kebutuhan dan perasaan diri sendiri, namun juga menghargai hak
orang lain. Isi pikirannya percaya, menghormati diri dan orang lain menekankan
penyelesaian masalah secara efektif. Tanda non verbal, suara sedang, namun tegas,
menatap langsung, tidak mendominir ekspresi wajah dan postur relax
- Submisif: ciri orang yang menghindari konflik, mengalahkan kebutuhan diri,
terhambat dalam mengungkapkan diri, dikuasai rasa takut, bersalah, tertekan,
cenderung bereaksi dibelakang. Submisif mempunyai perilaku yang menyerah pada
permintaan orang lain, menomor duakan kebutuhan, perasaan diri pribadi
Menganggap diri lebih rendah dari orang lain. Tanda non verbalnya yaitu, ragu-ragu,
suara pelan, kontak mata sedikit, gerakan nervous, tangan mencari pegangan, bahu
turun,lengan melintang untukmelindungi diri.
- Agresif: ciri orang yang jujur, terbuka namun cara mengungkapkan perasaan tidak
tepat, cenerung memaksakan kehendak, diliputi rasa marah, menyalahkan, ingin
menjatuhkan orang lain, menimbulkan ketegangan, rasa sakit, cemas, salah. Agresif
peilaku yang mengutamakan kebutuhan, perasaan diri sendiri, mengabaikan hak dan
perasaan orang lain, menggunakan segala cara, verbal dan non verbal, missal:
sinisme, kekerasan. Tanda non verbalnya seperti, suara keras, nada kasar, mata
melotot, jari tegang.

7. Perbedaan sikap asertif, submisif, dan agresif


- Asertif: adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan,
dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain secara jujur dan terbuka dengan tetap
menghormati hak pribadi dan orang lain.
Langkah penerapan sikap asertif antara lain: jadilah pendengar yang baik, berani
menyampaikan perbedaan pendapat, selalu hargai orang lain, hindari merasa bersalah,
tetap tenang saat berbicara, hindari penggunaan kalimat agresif, posisikan lawan
bicara sebagai teman, belajar dari banyak orang, selalu bersabar.
- Submisif: perilaku yang meliputi rasa malu,menarik diri, tidak berani untuk
mengungkapkan pendapat dan kurangnya upaya untukmemenuhi keinginan diri
sendiri. Gaya komunikasi submisif: pasif dan menyerah pada permintaan orang lain,
menghindari konlik atau membuat marah orang lain, mengalahkan kebutuhan diri.
Terhambat dalam mengungkapkan diri, dikuasai rasa takut, bersalah & tertekan,
cenderung bereaksi dibelakang.
- Agresif: merupakan sebuah perilaku yang sebenarnya dengan sengaja bias menyakiti
dan juga melukai orang lain, bias dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk secara
verbal. Contoh perilaku agresif; rasa merendahan orang lain, mata yang terlihat tidak
ekspresif, serta ketika bicara selalu memalingkan wajahnya, selalu menyinggung
orang lain dengan perkataannya dan mengekspresikan sebuah perasaan yang tidak
peduli dengan apa yang dirasakan oleh orang lain, orang tersebut terkadang lebih
banyak bicara yang berhubungan dengan dirinya sendiri saja dan hal-hal yang
berkaitan dengan kemampuannya dan kehebatannya.

8. Percaya diri
Percaya diri adalah suatu sikapatau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehinngga
dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering merasa cemas, merasa bebas untuk
melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan, dan memiliki tanggung jawab atas
keputusan dan tindakan yang dilakukan.
Cara agar percaya diri: berpikir positif tentang diri anda, berhenti membandingkan diri
dengan orang lain, ingat prestasi anda di masa lalu, buat prestasi baru, menambah
wawasan, berteman dengan orang yang memberikan pengaruh positif, terbuka pada kritik
yang membangun, beranikan diri berbicara dengan orang lain, janga takut mengambil
tantangan, jangan takut pada perbedaan.
Contoh sikap percaya diri: yakin pada kemampuan diri, memiliki inisiatif yang tinggi,
mampu mencari solusi, aktif bertanya, tutur kata yang jelas, menunjukkan sikap sportif,
memberikan perhatian yang sama pada komunikan.

9. Cara sukses meniti karir


Karir adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Dan karir juga
merupakan aktivitas yang berhubungan dengan kerja, akan tetapi kehidupan seseorang
diluar kerja mempunyai peran yang besar dalammenentukan karir seseorang.
Perencanaan karir merupakan suatu proses yang mencakup penjelajahan pilihan dan
persiapan diri untuk sebuah karir. Dengan adanya perencanaan karir, maka individu akn
memahami kemampuan dirinya, baik dari segi minat, potensi dan kemampuan yang
dimilikinya.
Sukses meniti karir:
- Sikap positif
- Percaya diri
- Kebiasaan positif
- Buat pilihan yang tepat
- Gunakan imajinasi yang kreatif
- Gigih
- Punya tujuan
10.Faktor-faktor pembentukan kepribadian
Pembentukan kepribadian secara perseorangan yang meliputi ciri khas seorang dalam
bentuk sikap dan tingkah laku serta intelektual sehingga ia berbeda dengan orang lain.
Sedangkan pada aspek rohaniah seperti sikap mental, bakat, kecerdasan maupun sikap
emosi.
Faktor pembentuk kepribadian:
- Bawaan
- Lingkungan
- Interaksi
Konsep diri individu dipengaruhi oleh: harapan dari orangtua, masalah keluarga, tuntutan
sekolah, kematangn biologi, agama dan kepercayaan, sikap teman sebaya, keadaan
ekonomi keluarga, sikap anggota keluarga, keadaan fisik seseorang, kesempatan
pendidikan, pengaruh media massa.
Faktor-faktor penghambat kepribadian:
- Internal (diri sendiri)
- Eksternal (lingkungan)

11.Etika dalam meniti karir


- Etika: adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan tidak baik, pantas dan
tidak pantas, yang diperbolehkan atau tidak dilakukan manusia.
- Etiket: adalah perilaku yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari
seseorang yang bersifat pribadi. Karena etiket seseorang menghubungkan dengan
pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup
bermasyarakat.
- Kode etik: dapat diartkan pola aturan, tata cara,tanda, pedoman etis, dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku.
Manfaat etika dalam meniti karir: pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab
social, seseorang dalam karirnya, mempertahankan jati diri dan menguasai perkembangan
informasi dan teknologi, dapat menciptakan persaingan yang sehat antar sesame
karyawan.
Prinsip etika dalam berkarir: tanggung jawab, menjaga integritas, obyektivitas,
kerahasiaan.
12.Persiapan kerja
Kesiapan kerja atau disebut juga kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap
individu yang mencakupaskep pengetahuan, keterampilan,dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
Persiapan yang bisa dilakukan sebelum memasuki dunia kerja
- Kenali diri anda sendiri
- Kontrol emosi anda dan jangan mudah terprovokasi
- Giat mengasah kemampuan dan pantang menyerah
- Jadilah pendengar yang baik
- Pilih tempat kerja sesuai passion dan skill
Karakter yang dibutuhkan dalam dunia kerja: mental yang tangguh, ingin belajar, jujur,
rendah hati, dan antusias bekerja.
Aspek kesiapan kerja:
- Tanggung jawab
- Fleksibilitas
- Keterampilan
- Komunikasi
- Pandangan diri
- Kesehatan dan keselamatan

13.Wawancara kerja
Wawancara kerja merupakan metode penting dalam proses rekruitmen dan seleksi calon
karyawan bagi perusahaan. Tujuan wawancara kerja adalah cara menemukan dan
menentukan kecockan antara karakterisik pelamar dengan persyaratan jabatan.untuk
mengetahui kepribadian pelamar.
Hal yang diperhatikan saat wawancara: dating tepat waktu, sesuaikan outfit, jaga sikap
yang baik.
Etika dalam wawancara kerja:
- Penampilan menarik
- On time
- Bawa berkas lamaran
- Ramah dan sopan
- Memperlihatkan kelebihan
- Jaga sikap
- Jaga nada bicara
- Percaya diri
- Etika saat masuk ke ruangan wawancara
- Cara duduk yang tepat

Anda mungkin juga menyukai