Anda di halaman 1dari 8

GAYA

PERILAKU
AGUNG RACHMADAN
44216310027
GAYA PERILAKU

Manusia merupakan mahluk yang unik, dimana manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki
perbedaan. Perbedaan yang ada pada setiap orang merupakan hal yang penting sekali dalam
kehidupan manusia.
• Penelitian ini menggungkap bahwa tipe-tipe manusia dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
• 1. Pemikir (thinker): terorganisir, akurat, berorientasi pada riset
• 2. Sensor: orientasi pada tujuan (goal), aktif, sangat memperhatikan hasil
• 3. Intuitor: imajinatif, bertindak dengan cepat dan sering kali kurang hati-hati (impetous),
menstimulasi
• 4. Feeler (perasa): emosional, spontan, dan introspektif.
Ketika manusia berinteraksi dan bereaksi dalam situasi sosial, mereka mempertunjukan
perilaku yang dapat diamati yang dapat membantu menentukan gaya sosial dan perilaku.

Gaya perilaku tadi dapat diidentfikasikan menurut dua karakteristik utama yaitu sikap assertif
(assertiveness) dan responsif (responsiveness).
• Sikap assertif (assertiveness). Yaitu didefinisikan sebagai kontrol yang dilakukan oleh
seseorang untuk lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain dan situasi.
• Responsif (responsiveness). Yaitu mengacu pada kesiapan dimana seseorang
mengekspresikan semosi dan mengembangkan hubungan.
GAYA PERILAKU DAN MASALAH
INTERPERSONAL
Meskipun penting untuk menyadari karakteristik tiap perilaku, tetapi lebih berguna untuk
memahami orang dengan berbagai gaya tadi berhubungan dengan masing-masing. Setiap
gaya perilaku mempunyai cara pelampiasan stres dalam perilaku yang tidak produktif.
Berikut beberapa contoh karekter tidak produktif tersebut:
• Expressive--- Menyerang. Ekspresif yang suka menyerang orang secara verbal
menimbulkan stress.
• Driver---Mendikte. Karakter Driver ini selalu bersifat mendikte, cederung untuk mengontrol.
• Analytical--- menarik diri. Lebih senang lari dari hubungan yang tidak menyenangkan
daripada mengatasinya secara langsung.
Gaya perilaku dan masalah interpersonal
Meskipun penting untuk menyadari karakteristik tiap perilaku, tetapi lebih berguna
untuk memahami orang dengan berbagai gaya tadi berhubungan dengan masing-
masing. Setiap gaya perilaku mempunyai cara pelampiasan stres dalam perilaku yang
tidak produktif. Berikut beberapa contoh karekter tidak produktif tersebut:
• Expressive--- Menyerang. Ekspresif yang suka menyerang orang secara verbal
menimbulkan stress.
• Driver---Mendikte. Karakter Driver ini selalu bersifat mendikte, cederung untuk
mengontrol.
• Analytical--- menarik diri. Lebih senang lari dari hubungan yang tidak menyenangkan
daripada mengatasinya secara langsung.
• Amiable--- menyerah. Lebih suka menghindari konflik dan menyerah. Dipermukaan
tampaknya menunjukan perilaku yang positif, tetapi tidak sebenarnya.
MENGIDENTIFIKASI GAYA PERILAKU

• Berbicara dengan Drivers


1. Coba dukung tujuan dan sasarannya
2. Tanyakan pertanyaan yang memungkinkan dia menemukan sesuatu daripada dikatakan

• Berbicara dengan Analytical


1. Usahakan mendukung pendekatan Analytical yang terorganisasi, penuh pertimbangan
2. Setiap kontribusi yang kita lakukan harus didukung dengan demonstrasi/aksi (kirimkan literatur,
brosur, tabel, data dsb)
• Berbicara dengan Amiable
1. Usahakan mendukung perasaannya
2. Perlihatkan bahwa anda tertarik dengannya sebagai pribadi (personal)

• Berbicara dengan Expressive


1. Usahakan berkata tentang pendapat, ide, mimpi dan coba mendukungnya
2. Jangan tergesah-gesah saat berdiskusi
3. Tidak suka kalah dalam berargumentasi, sebaiknya jelajahi solusi dimana berdua dapat
membagi antusiasme
GAYA PERILAKU DAN MANAJEMEN INTERAKTIF

Dalam human relations dipelajari bagaimana sebaiknya menajemen berinteraksi dengan


para karyawannya, sehingga terciptanya hubungan yang harmonis, positif, dan konstruktif.
Yang terpenting dalam menciptakan komunikasi yang epektif disini adalah membangun
kepercayaan, hubungan yang simpatik, kredibilitas dan harmonis dengan orang lain. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengedepankan hubungan yang terbuka, jujur, dan bebas dari
berbagai tekanan dan ketegangan. Ketika kita memperlakukan orang lain dengan tidak
layak, ini akan membuat seseorang tidak nyaman dengan kita dan akan meningkatkan
ketidaknyamanan. Hal ini justru sangat kontraproduktif dalam membangun hubungan.

Anda mungkin juga menyukai