MODUL PERKULIAHAN
HUMAN
RELATIONS
Faktor Manusia : Gaya perilaku
dan masalah-masalah
Interpersonal
Abstract Kompetensi
1. Gaya perilaku dan masalah- Mahasiswa dapat memahami
masalah interpersonal mengetahui faktor-faktor manusia dalam
2. Perilaku tidak produktif, human relations
3. Mengidentifikasi gaya
perilaku,
4. Gaya perilaku dan
manajemen interaktif
04
Gaya Perilaku dan Masalah Interpersonal
Manusia merupakan mahluk yang unik, dimana manusia yang satu dengan yang lainnya
memiliki perbedaan. Perbedaan yang ada pada setiap orang merupakan hal yang penting
sekali dalam kehidupan manusia. Oleh karena kita harus peka dan dapat beradaptasi
dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Perbedaan jangan dipandang sebagai sesuatu
yang menyulitkan atau potensi masalah, tetapi dipandang sebagai potensi yang positif
dalam kehidupan ini. Hasil penelitian Carl Jung 1924 terhadap tipe-tipe psikologis manusia,
memberikan pandangan baru kepada kita. Penelitian ini menggungkap bahwa tipe-tipe
manusia dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
1. Pemikir (thinker): terorganisir, akurat, berorientasi pada riset
2. Sensor: orientasi pada tujuan (goal), aktif, sangat memperhatikan hasil
3. Intuitor: imajinatif, bertindak dengan cepat dan sering kali kurang hati-hati
(impetous), menstimulasi
4. Feeler (perasa): emosional, spontan, dan introspektif.
Penerimaan konsep dan gaya perilaku tergantung pada pengalaman bahwa manusia tidak
secara total tidak dapat diprediksikan. Kenyataannya, manusia mengembangkan kebiasaan
dalam berhubungan dengan lingkungan. Ketika kita masih kanak-kanak, kita memilih
perilaku yang acak untuk memuaskan kita. Perilaku tersebut yang bekerja menjadi penguat
kebiasaan. Jadi, manusia agak dapat diperkirakan karena mereka berperilaku secara
kebiasaan.
Ketika manusia berinteraksi dan bereaksi dalam situasi sosial, mereka mempertunjukan
perilaku yang dapat diamati yang dapat membantu menentukan gaya sosial dan perilaku.
Gaya perilaku tadi dapat diidentfikasikan menurut dua karakteristik utama yaitu sikap assertif
(assertiveness) dan responsif (responsiveness). Perilaku yang mengidentifikasikan
karakteristik-karakteristik ini mudah dikenali dalam konteks perilaku verbal, vokal, dan visual.
diperlukan (verbose)
Pemalu Aktif
Membentangi Terbuka
Terkontrol Dramatis
Disiplin Fleksibel
High Responsiveness
Low High
Assertivenes Assertivenes
s s
Low Responsiveness
Tiap gaya dari empat gaya diatas mempunyai perilaku yang unik ketika berhubungan
dengan orang lain dalam hubungan interpersonal. Tiap kuadran mewakili kombinasi
yang unik antara level asertif dan responsif yang menghasilkan cara-cara unik dalam
berprilaku. Karakter yang dominan pada setiap gaya perilaku sebagaimana matriks
di atas dapat dicermati pada tabel berikut ini:
Lambat dalam beraksi dan membuat Aksi dan keputusan yang spontan
keputusan
Lemah dalam menentukan sasaran dan Cenderung bermimpi dan membuat orang
mengarahkan diri sendiri terperangkap dalam mimpinya
Mempunyai kemampuan yang luar biasa Melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan
untuk mendapat dukungan dari orang lain lain
Bekerja dengan lambat dan sangat kohesi Bekerja dengan cepat dan gembira dengan
dengan yang orang lain orang lain
Aksi dan keputusan yang berhati-hati Aksi dan keputusan yang tegas
Banyak bertanya pertanyaan yang detail Lebih menyukai kebebasan maksimum untuk
mengatur diri sendiri dan orang lain
Suka lingkungan kerja yang objektif, Dingin dan independen; kompetitif dengan
orientasi pada tugas dan intelektual orang lain
Ingin bertindak benar dan karena itu terlalu Toleransi rendah untuk perasaan, sikap, dan
berpegang pada koleksi data nasihat orang lain
Bekerja dengan lambat dan teliti sendirian Bekerja dengan cepat dan impresif
Mencari keamanan dan aktualisasi diri Mencari “kehormatan” dan aktualisasi diri
AMIABLE
Suportif Penurut
EXPRESIVE
Ceria Manipulatif
ANALYTICAL
Pandai Pemilih
Sistematis Kaku
DRIVER
Komprehensif Dominasi
Produktif Menekan
Meskipun penting untuk menyadari karakteristik tiap perilaku, tetapi lebih berguna untuk
memahami orang dengan berbagai gaya tadi berhubungan dengan masing-masing. Jika
seseorang berhubungan dengan orang lain biasanya mereka berprilaku sesuai dengan
karakteristik gayanya. Karena perbedaan irama (pace) dan prioritas (priority), mungkin
timbul ketegangan sebagai akibat dari interaksi mereka. Ketegangan ini mengarah kepada
ketidakpercayaan, kredibilitas rendah dan bisa menimbulkan hubungan yang tidak produktif.
Apa yang akan terjadi jika seorang manajer tidak melakukan perubahan perilaku untuk
menemukan perbedaan kebutuhan tersebut? Hubungan tidak produktif hanya akan
membawa ketidakpercayaan dan ketegangan. Setiap gaya perilaku mempunyai cara
pelampiasan stres dalam perilaku yang tidak produktif. Berikut beberapa contoh karekter
tidak produktif tersebut:
1. Expressive --- Menyerang. Ekspresif yang suka menyerang orang secara verbal
menimbulkan stress. Banyak orang yang bereaksi ketika menghadapi orang yang
memiliki karakter ini dengan meningkatkan ketegangan yang pada gilirannya akan
menimbulkan stress. Hal ini akan berimplikasi merusak hubungan secara serius.
2. Driver --- Mendikte. Karakter Driver ini selalu bersifat mendikte, cederung untuk
mengontrol. Ketika driver ini berprilaku tidak produktif, dia akan berusaha mengontrol
setiap orang atau sesuatu yang menghalanginya, sehingga orang lain sering
bergeser ke arah perilaku yang tidak produktif.
3. Analytical --- menarik diri. Lebih senang lari dari hubungan yang tidak
menyenangkan daripada mengatasinya secara langsung. Analytical mencari
informasi dan menginginkan untuk memikirkan kembali cara-cara untuk menghindari
orang lain atau situasi yang tidak menyenangkan.
4. Amiable --- menyerah. Lebih suka menghindari konflik dan menyerah. Dipermukaan
tampaknya menunjukan perilaku yang positif, tetapi tidak sebenarnya. Kejengkelan
berkembang dan menumpuk. Interaksi selanjutnya penuh dengan ketidakpercayaan
dan ketegangan
Untuk mengatasi maslah-masalah ini kita harus fleksibel dalam menyesuaikan diri dan juga
mampu mengidentifikasi gaya perilaku tersebut.
Beberapa penjelasan terkait empat gaya perilaku tersebut, penting bagi kita untuk
melakukan bagaimana mengidentifikasi dengan cermat dan akurat gaya perilaku tadi. Hal ini
bisa dilakukan melalui observasi dan konfirmasi. Observasi dapat dilakukan melalui perilaku
verbal dan nonverbal, dibutuhkan pengetahuan dalam bertanya dan mendengarkan.
Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Banyak gerakan badan dan tangan Gerakan tangan dan badan terbatas
serta terkontrol
Mengatakan cerita dan lelucon Percakapan fokus pada isu dan tugas di
tangan
Sedikit menekankan pada fakta dan Menekankan pada fakta dan detail
detail
Umpan balik nonverbal yang segera Lambat dalam memberikan umpan balik
nonverbal
Konfirmasi ini dilakukan untuk melihat tipe gaya perilaku seseorang. Obsevasi yang
dilakukan menghasilkan “label” buat seseorang apakah expresive, driver, analytical, atau
amiable.
Fleksibilitas Perilaku
Hunsaker, Philip L. & Alessandra, Anthony J., The art of Managing People, Simon &
Schuster Inc., New York, 1980