Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

PERSEPSI INTERPERSONAL
DAN KONSEP DIRI
Ada empat perbedaan antara persepsi
objek dengan persepsi interpersonal.
1. Pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat indera
kita melalui benda-benda fisik; gelombang, cahaya,
gelombang suara, temperature, dan sebagainya; pada
persepsi interpersonal, stumuli mungkin sampai
kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau
grafis yang disampaikan fihak ketiga
2. bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi
sifat-sifat luar obyek itu; kita tidak meneliti sifat-sifat
batiniyah obyek itu. Pada persepsi interpersonal kita
mencoba memahami apa yang tampak pada alat
indera kita
3. ketika kita mempersepsi objek, objek tidak
bereaksi kepada kita; kita pun tidak memberikan
reaksi emosional padanya. Dalam persepsi
interpersonal, faktor-faktor personal anda, dan
karakteristik orang yang ditanggapi serta
hubungan anda dengan orang tersebut,
menyebabkan persepsi interpersonal sampai
cenderung untuk keliru
4. objek relatif tetap, sedangkan manusia berubah-
ubah. Persepsi interpersonal yang berobjekkan
manusia kemudian menjadi mudah salah.
Pengaruh Faktor-faktor Situasional
1. Deskripsi Verbal: Menurut eksperimen Solomon E.
Asch, bahwa kata yang disebutkan pertama akan
mengarahkan penilaian selanjutnya.
2. Petunjuk Proksemik : adalah studi tentang
penggunaan jarak dalam menyamaikan pesan; istilah
ini dilahirkan oleh antroplog intercultural Eward T.
Hall. Hall membagi jarak kedalam empat corak; jarak
public, jarak sosial, jarak personal, dan jarak akrab.
jarak intim (0-18 inchi), personal (1-4 kaki), sosial (4-
12 kaki) dan publik (di atas 12 kaki).
3. Petunjuk Kinesik : adalah persepsi yang didasarkan
kepada gerakan orang lain yang ditunjukkan kepada
kita.
4. Petunjuk Wajah: diantara berbagai petunjuk non
verbal, petunjuk fasial adalah yang paling penting
dalam mengenali perasaan persona stimuli.
5. Petunjuk Paralinguistik: cara orang mengucapkan
lambang-lambang verbal. Ini meliputi tinggi-
rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal
(dialek), dan interaksi (perilaku ketika melakukan
komunikasi atau obrolan).
6. Petunjuk Artifaktual: Petunjuk artifaktual
meliputi segala macam penampilan (appearance)
sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai,
baju, pangkat, badge, dan atribut-atribut lainnya.
Pengaruh Faktor-faktor Personal
1. Pengalaman: seorang ibu segera melihat hal yang
tidak beres pada wajah anaknya atau pada
petunjuk kinesik lainnya.
2. Motivasi: misalnya motif biologis, ganjaran dan
hukuman, karakteristik kepribadian, dan perasaan
terancam karena persona stimuli.
3. Kepribadian: misalnya orang yang tenang, mudah
bergaul dan ramah cenderung memberikan
penilaian posoitif pada orang lain. Ada
kepribadian otoriter dan keprobadian non-otoriter
Proses Pembentukan Pesan
1. Stereotyping: misalnya begitu anak-anak ini diberi
kategori cerdas, persepsi guru terhadapnya akan
konsisten.
2. Implicit Personality Theory: teori yang dipergunakan
orang ketika membuat kesan tentang orang lain.
Misalnya orang yang rajin sembahyang, berarti jujur
dan memiliki moral baik.
3. Atibusi: proses menyimpulkan motif, maksud, dan
karakteristik orang lain dengan melihat pada
perilakunya yang tampak. Menurut Heider, bila kita
mengamati perilaku sosial, pertama-tama kita
menentukan dahulu apa yang menyebabkannya; factor
situasional atau personal
• Proses Pengelolaan Kesan (Impression
Management) : Perilaku kita dalam komunikasi
interpersonal amat bergantung pada persepsi
interpersonal. Karena perspsi yang keliru,
seringkali terjadi kegagalan dalam komunikasi.
• KONSEP DIRI
• konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang
diri kita
1. Orang lain: orang lain mempunyai pengaruh
terhadap individu dalam menyimpulakan konsep
dirinya. George Herbert Mead menyebut mereka
Significant others – orang lain yang sangat
penting
2. Kelompok rujukan: Dalam bermasyarakat kita
pasti menjadi anggota berbagai kelompok
masyarakat. ketika kita menjadi anggota kelompok
persatuan bulu tangkis, ikatan mahasiswa
Universitas Mercu Buana, dan lain-lain
Ciri Orang yg memiliki konsep diri
negatif
1. Peka pada kritik
2. Sangat responsif terhadap pujian
3. Sikap hiperkritis, Sikap berlebihan dalam
melakukan penilaian terhadap orang lain. ia selalu
mencela, mengeluh, meremehkan, dan tak pandai
dan tak sanggup mengungkapkan penghargaan
atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain.
4. Merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak
diperhatikan, hingga ia bereaksi pada orang lain
sebagai musuh, sehingga tak dapat merasakan
kehangatan persahabatan.
5. Pesimis untuk bersaing dalam sebuah kompetisi.
konsep diri positif
1. Yakin pada kemampuannya mengatasi masalah
2. Merasa setara dengan orang lain
3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu
4. Ia sadar, bahwa setiap orang mempunyai berbagai
macam perasaan, keinginan dan perilaku yang
tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
5. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang
tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai