Anda di halaman 1dari 25

Disampaikan dalam mata kuliah

Psikologi Sosial dan Kepribadian II


PENGERTIAN PERSEPSI SOSIAL
Persepsi secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran,
pemilihan, dan pengaturan informasi melalui indrawi.
Pengertian Persepsi Sosial
Mulyana (2007 :75)
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti
objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang
kita alami dalam lingkungan kita. Setiap orang
memiliki gambaran yang berbeda mengenai
realitas di sekelilingnya.
Sarwono (2002)
Menjelaskan bahwa individu dapat memiliki
persepsi sosial yang sama dan juga ada Maka, persepsi sosial dapat
kemungkinan mempunyai persepsi sosial yang
berbeda tentang stimulus yang ada di diartikan sebagai proses
lingkungannya. Hal ini disebabkan antara lain perolehan dan pengaturan
oleh pengaruh sosial budaya dari lingkungan informasi inderawi mengenai
individu, objek yang dipersepsi, motif individu orang lain
dan kepribadian individu.
Bagaimana Kita Mengerti Orang Lain?
 Tidak mudah mengenali orang lain, karena karakteristik yang dimiliki setiap
orang berbeda, orang juga tidak selalu menampilkan diri apa adanya dan bisa jadi
menyembunyikan apa yang dipikirkan dan dirasakannya.

 Kita tidak bisa mengetahui sepenuhnya, siapa mereka dan apa maksud mereka

 Sekali kita membentuk kesan tentang orang lain, kita cenderung tidak suka
mengubahnya, bahkan jika kita menemukan fakta yang bertentangan dengan
kesan itu
Mengapa Persepsi Sosial Penting?

Meski Persepsi sosial merupakan proses yang kompleks, namun


persepsi sosial ini membantu kita untuk memahami dan memprediksi
dunia sosial kita dan merupakan hal yang perlu bahkan harus dilakukan
karena peran orang lain sangat penting dalam hidup kita.

Maka studi mengenai Persepsi Sosial mempelajari bagaimana


pembentukan kesan dan kesimpulan mengenai orang lain.
Persepsi Sosial Berhubungan Erat dengan
Kesehatan Mental
Kesehatan Mental salah satunya ditandai dengan fungsi sosial dari individu.
Fungsi sosial mensyaratkan kemampuan untuk mengenali keadaan
emosional diri sendiri dan orang lain. Sehingga diperlukan juga
kemampuan menganalisis ekspresi wajah dan komunikasi non verbal.

Sangat rendahnya kemampuan mengenali keadaan emosi melalui ekspresi


wajah merupakan karakteristik utama pada penderita Skizofrenia (Baudouin
& Nicholas Franck, 2008)
Kenapa Kita Perlu Mempelajari Persepsi Sosial?
Dengan persepsi sosial kita akan berusaha :
1. Mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan,
diniatkan, dikehendaki dan didambakan orang lain
2. Membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan
ekspresi wajah, tekanan suara, gerak gerik tubuh, kata-kata dan
tingkah laku mereka
3. Menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain
berdasarkan pengetahuan dan pembacaan terhadap orang
tersebut
Persepsi Sosial Sebagai Proses
• Persepsi sosial merupakan sebuah konstruksi, sebagai hasil
konstruksi, pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari
persepsi sosial tidak selalu sesuai dengan kenyataannya.
• Kesan yang kita bentuk didasarkan pada informasi yang tersedia
di lingkungan, sikap kita terdahulu tentang rangsang-rangsang
yang relevan dan mood kita saat ini.
• Manusia cenderung beroperasi di bawah bias-bias tertentu ketika
membentuk kesan tentang orang lain.
Persepsi Sosial Sebagai Proses
• Halo Effect : Kecenderungan menilai baik orang lain dari
penampilan terdahulu yang dianggap baik
Contoh :
1. orang yang berpakaian rapi
2. orang yang berantakan penampilannya
Apa yang ditampilkan orang secara fisik akan mempengaruhi kita
menilai aspek psikologisnya. Meski tidak selalu benar, tapi orang
cenderung mempertahankannya karena membutuhkan pegangan
dan petunjuk tentang siapa yang sedang dihadapinya
Persepsi Sosial sebagai Proses

Penyimpulan
• Tanda/
• Tingkah laku • Informasi • Kegiatan
Non verbal non verbal Atribusi

Pengenalan Kesan

Sekali kita membentuk kesan tentang orang lain, kita cenderung


tidak suka mengubahnya bahkan jika kita menemukan fakta yang
bertentangan dengan kesan itu.
Tingkah Laku dan Komunikasi Non Verbal
• Individu cenderung menutupi apa yang dipikirkan dan dirasakan
pada saat :
 Bertemu orang asing
 Melakukan kejahatan
 Melakukan negosiasi
 Berjudi
Sehingga kita mengandalkan informasi yang ditampilkan oleh
penampilan fisik mereka
KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi Non Verbal adalah cara


orang berkomunikasi, baik disengaja
maupun tidak disengaja, tanpa Kira-kira, pesan
menggunakan kata-kata apa yang ingin
disampaikan
melalui ekspresi
wajah ini?
Petunjuk Komunikasi Non
Verbal :
 Ekspresi wajah
 Intonasi suara
 Gerak-gerik (gesture)
 Kontak mata
 Postur tubuh, dll
 Sentuhan
TINGKAH LAKU DAN KOMUNIKASI NON VERBAL

• Neuron cermin (Mirror Neuron) yang ada pada otak manusia


memungkinkan manusia untuk memiliki kemampuan membaca
ekspresi non verbal. Neuron cermin ini juga yang memungkinkan kita
untuk mampu berempati.
• Hasil penelitian Ekman dkk (1974) : tanda-tanda non verbal yang
ditampilkan oleh orang lain dapat mempengaruhi perasaan kita, bahkan
ketika kita tidak memberi perhatian kepada hal itu secara sadar.
• Tanda-tanda non verbal memiliki efek penularan emosional.
• Penularan emosional adalah sebuah mekanisme transfer perasaan yang
seakan-akan berlangsung secara otomatis dari satu orang ke orang lain.
Saluran Komunikasi Non Verbal
1. Ekspresi Wajah
 Manusia memiliki 6 emosi utama :
Marah jijik takut
bahagia sedih terkejut

 Ekspresi wajah tidak bersifat universal  dipengaruhi oleh


faktor budaya
Budaya dan Saluran Komunikasi Non Verbal

Aturan Penampilan (Display Rule)


Selama puluhan tahun Paul Ekman dkk meneliti pengaruh budaya
terhadap tampilan emosi pada wajah. Mereka menyimpulkan bahwa
terdapat aturan penampilan (display rule) khusus untuk tiap-tiap budaya
yang mendiktekan ekspresi emosional yang harus diperlihatkan oleh
orang-orang.

Contoh perbedaan aturan penampilan antar budaya :


Wanita Jepang sering menyembunyikan senyum lebarnya dengan tangan,
sedangkan wanita barat memang diperbolehkan, bahkan dianjurkan untuk
tersenyum dengan lebar dan sering
Saluran Komunikasi Non Verbal
2. Kontak Mata
 Kontak mata menyediakan informasi sosial dan
emosional (Zimbardo, 1977; Kleinke, 1986)
 Dalam beberapa konteks pertemuan dua mata
membangkitkan emosi yang kuat, di sisi lain dapat
menimbulkan kesalahpahaman, tindakan yang tidak sopan
bahkan pencerminan persahabatan dan rasa suka.
Pengaruh Budaya terhadap perbedaan arti kontak mata :
Orang-orang dari budaya Amerika merasa curiga ketika
seseorang tidak menatap matanya ketika berbicara. Sementara
di belahan dunia lainnya tatapan mata secara langsung dirasa
menyerang dan tidak sopan.
Saluran Komunikasi Non Verbal
3. Gerak-gerik, Gerakan Badan (Gesture)
 Umumnya orang mengubah gerakan badannya ketika
perasaannya berubah (posisi tubuh, gerakan, bentuk maupun
kecepatannya)
 Perpaduan posisi tubuh, gerakan badan dan postur biasa
disebut bahasa tubuh (body language).
 Contoh, posisi badan menghadap ke depan dengan tangan
terbuka lebar, bertopang dagu, gerakan kecil yang berulang,
gerakan dalam jumlah besar dan berulang-ulang dan
sebagainya
Budaya dan Saluran Komunikasi Non Verbal
Gerak-Gerik (Gesture)
 Orang Amerika memahami gesture tersebut
sebagai gerakan untuk mengekspresikan
“OK”
 Orang Perancis mengartikan gerakan tangan
seperti itu berarti “excellence”
 Orang Jepang mengartikannya sebagai
“boyfriend”
Saluran Komunikasi Non Verbal
4. Sentuhan
 Membantu memahami apa yang dirasakan orang lain
terhadap kita
 Petunjuk dari afeksi, kepedulian, minat seksual, dominansi
atau agresi.
 Pemahaman terhadap apa yang hendak diungkapkan melalui
sentuhan bergantung pada : siapa yang menampilkan
sentuhan, jenis kontak fisik dan konteks yang ada pada saat
sentuhan ditampilkan.
Saluran Komunikasi Non Verbal

5. Komunikasi non verbal melalui multi-saluran


 penerimaan informasi dari beragam saluran dalam
waktu bersamaan
 dengan mencermati beragam tanda dari beragam saluran
komunikasi nonverbal, dapat diperoleh pengenalan dan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang apa yang
dirasakan orang lain.
Atribusi
• Proses mengenali penyebab dari tingkah laku orang lain serta
sekaligus memperoleh pengetahuan tentang sifat-sifat dan disposisi-
disposisi yang menetap pada orang lain.
• Atribusi adalah tindakan penafsiran
• Sumber atribusi : Atribusi internal dan eksternal
• Atribusi internal : tingkah laku seseorang disebabkan oleh sifat-
sifat atau disposisi (unsur psikologis yang mendahului perilaku)
• Atribusi eksternal : tingkah laku seseorang disebabkan oleh situasi
tempat orang itu berada.
Bias Dalam Persepsi Sosial
Persepsi sosial sering mengandung bias :
• Efek halo
• Negativitas
• Bias korespondensi
• Kesalahan atribusi fundamental
• In-group bias
• Efek kambing hitam
Bias Dalam Persepsi Sosial
1. Efek Halo
orang yang menampilkan kesan baik pada saat pertama kali
bertemu cenderung kita anggap baik untuk seterusnya
2. Negativitas
orang yang menampilkan kesan buruk pada saat kita pertama
kali bertemu dengannya, sebagai orang yang buruk seterusnya.
3. Bias Korespondensi
kecenderungan kurang mempertimbangkan faktor penyebab
eksternal
Bias Dalam Persepsi Sosial
4. Kesalahan Atribusi Fundamental
kecenderungan untuk mempersepsi orang lain sebagaimana yang
ditampilkannya karena sifat-sifat yang dimiliki orang lain tersebut
5. In-group Bias/ in-group favoritism
kecenderungan menyukai anggota-anggota kelompok kita sendiri
dibandingkan anggota-anggota kelompok lain
6. Efek Kambing Hitam
penilaian orang lain berdasarkan tingkah laku anggota-anggota
kelompok sehingga individu akan mengevaluasi hal-hal buruk yang
dilakukan anggota kelompok secara lebih negatif daripada hal-hal buruk
serupa yang ditampilkan orang dari kelompok lain.

Anda mungkin juga menyukai