Persepsi sangat ditentukan oleh banyak sekali faktor. Persepsi juga merupakan inti dari
komunikasi. Setiap symbol yang kita beritahu atau kirimkan kepada orang lain, tidak
begitu saja langsung dimengerti oleh orang tersebut. Seperti contoh, Ketika kita berada
di amerika, kita akan menemui banyak sekai masyarakat yang memanggil kakak atau
keluarga mereka yang lebih tua dengan menyebut nama. Sedangkan di Indonesia sendiri,
kita memiliki imbuhan ‘ mas, mbak, kakak, bapak, ibu ‘ Ketika kita memanggil orang
yang lebih tua. Padahal, bagi mereka, hanya dengan memanggil nama saja, sudah
dianggap sopan. Asal tidak berucap kasar. Hal ini, dapat menimbulkan kesalahan persepsi
antarbudaya dimana, timbul rasa tidak nyaman akibat perbedaan budaya.
Kemiripan budaya dalam persepsi memungkinkan sekali memiliki makna yang mirip
pula terhas]dap suatu objek peristiwa atau objek sosial. Perilaku atau tanggapan orang
lain terhadap persepsi budaya merupkan hasil dari cara mereka beranggapan atau
memandang budaya tersebut.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap budaya yang berbeda dengan kita sangat penting
sekali. Ini juga bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman yang terjadi ketika
berkomunikasi.
Persepsi juga dapat berperan dalam membentuk prasangka pada seseorang. Seseorang
akan dapat memberikan nilai atau pikiran mengenai suatu hal. Prasangka yang timbul,
dapat berupa negatif ataupun positif. Seperti contoh, Ketika kita berlaku sopan dan
baik terhadap budaya lain, makan prasangka yang akan dihasilkan akan baik pula.
Begitu pula sebaliknya.
2. Menciptakan Perasaan
Persepsi juga mampu membentuk pola sikap pada diri seseorang. Hasil dari persepsi,
dapat dapat terlihat dari sikap sehari-hari. Apabila hasil dari persepsi ini sebuah sikap
yang baik, maka orang tersebut sudah pasti mampu melakukan suatu hal yang
bermanfaat. Begitu pula sebaliknya. Contoh dari pola sikap buruk adalah, Ketika
seseorang melakukan diskriminasi terhadap ras atau budaya lain, ia menganggap apa
yang telah ia lakukan terhadap budaya lain, adalah hal yang biasa saja dan wajar.
4. Membuat Emosi
5. Menciptakan Komunikasi
Komunikasi mampu terjadi akibat persepsi yang ada, apabila seseorang ingin
mengungkapkan pa yang dipikirkannya, makai a bisa mengkomunikasikan kepada
orang-orang terdekat. Tapi, perlu juga adanya sikap berhati-hati dalam
mengkomunikasikan sesuatu. Masalahnya, apabila kita tidak berhati hati dalam
menyampaikan sesuatu, maka, akan sangat rentan sekali terjadinya hal negatif dan
terjadinya konflik terbuka. Erutama, bila kita sedang melakukan komunikasi antar
budaya. Bisa-bisa, kita dapat menciptakan sterotipe dan prasangka buruk orang lain
terhadap kita, hanya karena kita tidak mampu berkomunikasi budaya dengan baik.