Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan menurut saudara apa yg di maksud dengan cipta, karsa, dan rasa

Cipta
Cipta bisa diartikan sebuah proses pengupayaan untuk mewujudkan sesuatu yang
belum ada menjadi nyata. Cipta pada dasarnya sebuah kekuatan pada diri
“Manusia” terhadap segala sesuatu yang bersifat untuk mewujudkan sesuatu
menjadi nyata. Cipta memiliki kekuatan tersendiri atau independent atau
merupakan inner power yang Tuhan YME berikan kepada manusia sebagai
pembeda dari mahluk-mahluk lainnya. Dengan demikian bisa merupakan sebuah
kekuatan yang dapat berjalan sendiri karena merupakan energi. Cipta pada
dasarnya secara lihiriyah (dapat diraba) bersemayam dalam otak manusia,
dalam kepala manusia dengan segala perangkatnya berupa sensor-sensor
motorik yaitu: mata, telinga, hidung dan mulut. Melalui keempat pintu inilah
dapat mempengaruhi proses penciptaan yang dilakukan manusia, menuju kepada
proses penciptaan yang baik maupun yang buruk. Sebenarnya selain ada dalam
otak manusia, cipta bisa juga berada ditempat lainnya, sudah barang tentu ada
pada bagian-bagian pada diri manusia bersifat kasat mata.

Rasa
Rasa secara arti kata merupakan hasil atau tanggapan dari sistem sensorik yang
dapat merasakan sebuah kondisi-kondisi tertentu baik secara fisik maupun non-
fisik. Hasil tanggapan merupakan sebuah nilai-nilai empirik yang kemudian
dinyatakan secara visual, ucapan, perbuatan dan lain sebagainya. Sebagai
contoh, pada saat manusia merasakan hawa dingin pegunungan disaat berkemah,
karena tidak biasanya sedingin ditempat tinggalnya, setelah merasakan akan
menghasilkan sebuah tata-nilai secara empirik baik secara visual, ucapan
ataupun perbuatan. Demikian pula bila merasakan sedapnya makanan, maka
akan timbul sebuah reaksi yang merupakan rasa dengan nilai empirik yang
berbeda antara manusia-manusia lainnya, walaupun merasakan resep makanan
yang sama. Muncullah keberagaman pendapat yang juga merupakan rasa
sebagai reaksi atau tanggapan dari masakan yang dirasakan, muncullah suka,
biasa, amat suka, favorit. Disinilah letak keberagaman manusia, sehingga
muncullah yang namanya rasa secara nisbi atau relatif dan rasa secara hakiki.

Karsa
Karsa secara arti kata dapat diartikan sebagai kehendak yang ada pada diri
“Manusia”, juga merupakan sebuah kekuatan tersendiri yang Tuhan YME
berikan kepada manusia sebagai pembeda dari mahluk-maluk ciptaNya yang lain.
Karsa sangat lekat sekali dengan kaitan proses untuk bergerak, beraktifitas atau
bereaksi untuk berupaya mewujudkannya. Salah satu contoh bila perut kita
“terasa” lapar, yang merupakan hasil dari merasakan dari sensor-sensor
motorik, maka akan bisa berlanjut menjadi “Karsa” secara langsung tanpa
didahului oleh “Cipta”. Bergerak langsung ingin mewujudkannya dengan segala
cara mulai dari yang baik, sampai dengan terjerumus menjadi hal-hal yang tidak
baik. Sekali lagi “baik” juga sebagai hasil dari perwujudan “Rasa” yang juga
sangat-sangat relatif penilaiannya.

2. Sebutkan minimal 7 perbedaan tingkah laku manusia dengan hewan.

1. Concentration: target increase self monitoring by maintain


concentration with control emotional and cognitive process, as
motorist coordination, motivation, attitude, focus attention,
maintain concentrate, technical reading, speed reading.
2. Memory : capability to maintain vocabulary in memory as
recognize and recalling
3. Comprehension : communication and interaction as interpretation,
explaining, exemplifying.
4. Control behaviour : increasing self awareness and self regulation
to control emotional and behavior by executing and
implementation.
5. Analyze: ability to increase capability basic cognitive by
differentiate, description detail and organizing.
6. Synthesis : ability to increase capability basic cognitive by
syllogism, hypothesis and summary.
7. Evaluate : ability to give value in problem solving by check and
critical.
8. Creativity thinking : flexibility thinking to overcome problem and
adaptation in real situation such as alternative, generating and
producing.
3. Menurut saudara sikap yg bagaimana yang menyebabkan seseorang belum
dikatakan bermoral.

Moral, Apa itu definisi moral?

Dari segi bahasa Moral berasal dari sebuah kata yaitu Mores berasal
dari bahasa Yunani yang memiliki arti kebiasaan, adat istiadat sedangkan
sinonim kata Moral tersebut adalah Ethos yang berarti kebiasaan, adat,
watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Kata moral dalam bahasa
Arab yaitu Akhlaq jamak dari kata Khulq yang berarti tingkah laku
atau budi pekerti, Sedangkan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
istilah Etika, Tatakrama, budi pekerti yang berkaitan dengan perilaku
manusia. Dalam bahasa LatinMoralitas adalah istilah manusia menyebut
ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga
moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Secara sederhana Moral adalah, suatu sikap kita terhadap pihak lain,
perbuatan terhadap pihak ketiga yang bisa bersifat baik atau buruk.
Namun secara mendalam lagi, definisi moral begitu beragam.

Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses


sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah
nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian
terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.

Jadi, Moral adalah perbuatan, tingkah laku, ucapan seseorang dalam ber
interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima
serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral juga dapat
diartikan sebagai sikap,perilaku,tindakan,kelakuan yang dilakukan
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan
pengalaman,tafsiran,suara hati,serta nasihat.
Moral dapat didefinisikan sebagai kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan
perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Suatu contoh kasus : kita akan cenderung untuk membela kelompok kita
yang dihina oleh kelompok lain yang berbeda ideologi atau budaya, maka
secara hati nurani kita akan membela sampai mati kelompok kita yang
dihina, secara nurani adalah perbuatan yang seharusnya.
inilah penjelasan mudahnya bahwa perbuatan kita bermoral baik atau
buruk.

Ciri – Ciri Manusia Bermoral Dan tidak bermoral

Ciri manusia bermoral atau manusia tidak bermoral, jika dilihat dari
pengertian dan beberapa istilah terkait pengertian moral ciri orang
bermoral dan tidak bermoral adalah jika seseorang melakukan tindakan
sesuai dengan nilai rasa dan budaya yang berlaku ditengah masyarakat
tersebut dan dapat diterima dalam lingkungan kehidupan sesuai aturan
yang berlaku maka orang tersebut dinilai memiliki moral. Kata moral atau
akhlak seringkali digunakan untuk menunjukkan pada suatu perilaku baik
atau buruk, sopan santun dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan
pada seseorang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan tentang pengertian


yang berhubungan dengan moral dalam tiga arti yang saling terkait satu
sama lain, yaitu:

1. Ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,


kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan susila.
2. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, bersedia berkorban, menderita, menghadapi
bahaya. Bisa dikatakan sebagai isi hati atau keadaan perasaaan
yang membuat kita melakukan sebuah perbuatan
3. Masih mempunyai pertimbangan hal yang dianggap baik dan buruk
dalam melakukan suatu perbuatan

Terlepas dari perbedaan kata yang digunakan baik moral, etika, akhlak,
budi pekerti mempunyai penekanan yang sama, yaitu adanya kualitas-
kualitas yang baik yang teraplikasi dalam perilaku seseorang dalam
kehidupan sehari-hari, baik sifat-sifat yang ada dalam dirinya maupun
dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat.
Nilai baik sekaligus ciri manusia bermoral sebagai makhluk individu dapat
dilihat dengan adanya perilaku seperti jujur, dapat dipercaya, adil,
bertanggung jawab dan lain-lain, maupun sebagai makhluk sosial dalam
hubungannya dengan masyarakat, seperti kejujuran, penghormatan
sesama manusia, tanggung jawab, kerukunan, kesetiakawanan,
solidaritas sosial dan sebagainya.

Lalu, bagaimanakah penjabaran moral kita dalam kehidupan sehari-


hari?

Moral haruslah terdefinisi agar masing-masing dari kita tidak liar dalam
mengartikan moral. Namun moral juga tidak boleh distandarisasi oleh
sebuah lembaga sehingga menjadi doktrin. Moral tidak boleh terjebak
dengan standarisasi versi sebuah lembaga atau versi oleh satu individu,
moral adalah sikap abstrak yang keluar dari penjabaran manusia,
pengembaraan spiritual, sesuai pengalaman masing-masing individu.
Maka bisa dikatakan , moral tidak bisa didefinisikan namun tidak liar.
Moral tidak bisa distandarisasikan namun tetap kita harus selalu mencari
tahu pencarian kita akan pengertian " apakah saya sudah bermoral ? "
Bermoralkah saya sebagai anak, atau sebagai orang tua, juga sebagai
teman, rekan kerja bahkan masyarakat , "Sudah bermoralkah saya ? "
Masih tanda tanya besar.
Tidak bisa dipungkiri, moral adalah hal yang abstrak, namun
keberadaannya jelas, esensinya diperlukan untuk menstabilkan jiwa kita.
Tanpa moral maka segala keahlian atau kemampuan kita akan selalu
terbiaskan. Dipenuhi pembenaran kata hati untuk membenarkan
perbuatan kita yang tampak baik, padahal sebenarnya hanya melakukan
pembenaran, membohongi hati kita sendiri.
Maka dengan pencarian moral, dengan mendefinisikan moral yang
mungkin berbeda - beda terhadap pandangan orang lain. Namun
esensinya adalah " apakah saya sudah bermoral ?"
Esensinya adalah tentang, kestabilan jiwa yang dihasilkan.
Moral bisa kita jabarkan sendiri, tanpa harus ada yang mendoktrin "
bagaimana cara menjadi orang yang bermoral ? "
Kita memiliki pemahaan akan arti moral, saat kita ingin mengetahui definisi
moral diri kita, maka hanya diri kita yang tahu jawaban tersebut. Kita
memiliki cara sendiri untuk menjabarkan moral kita, Namun kita juga harus
sadar bahwa orang lain berhak untuk menilai penjabaran moral yang
sudah kita aplikasikan selama ini dan kita pun juga memiliki hak
sebaliknya. Jadi sebelum kita menilai moral seseorang nilailah dulu moral
kita apakah saya sudah bermoral? Sehingga saya pantas untuk menilai
orang bermoral atau tidak.

4. Jelaskan secara sederhana tentang hakikat cinta.

Secara etimologis, istilah filsafat berakar dari bahasa Yunani “philo sophia”, tersusun
dari kata - kata ‘philein’ atau ‘philia’ yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti
kearifan (Suhartono, 2005). Jadi, istilah filsafat berarti cinta kearifan. Pada dasarnya
dalam ungkapan cinta dan kearifan terkandung suatu pengetahuan mendalam (hakikat).
Kata cinta, menunjukkan adanya hubungan menyatukan antara subyek dan obyek, di
dalam mana subyek melakukan suatu kebaikan terhadap obyek. Untuk itu, maka tanpa
pengetahuan mendalam mengenai sifat hakikat obyek, tidak mungkin subyek bisa
melakukan kebaikan terhadap obyek. Begitu pula halnya, di balik istilah kearifan juga
terdapat suatu pengetahuan mendalam berupa nilai -nilai. Suatu perilaku disebut arif
apabila dilakukan atas dorongan karsa, sesuai dengan rasa dan menurut keputusan
cipta (akal). Di balik karsa terkandung nilai kebaikan, di balik rasa ada nilai keindahan
dan di balik cipta ada nilai kebenaran. (Suhartono, 2004). Jadi, cinta kearifan adalah
suatu bentuk perilaku yang bersubstansi nilai -nilai aksiologis keindahan, kebenaran dan
kebaikan. Oleh sebab itu, secara etimologis, dalam istilah filsafat sendiri memang
terkandung persoalan tentang sistem perilaku ( morality) atau etika

5. Hal2 apa saja yg dibutuhkan agar suatu perbuatan mengandung pengertian


kasih sayang..

Anda mungkin juga menyukai