Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan………………………………………………………
II. Pembahasan………………………………………………………
a. Honey and Munfrod………………………………………….
i. Golongan Aktivis…………………………………….
ii. Golongan Reflektor…………………………………..
iii. Golongan Teoritis…………………………………….
iv. Golongan Pragmatis………………………………….
b. Pandangan Honey and Munfrod Terhadap Belajar…………..
c. Cara Mengidentifikasi Gaya belajar Siswa menurut honey  dan
Mumford……………………………………………………..
III. Penutup
a. Tabel Kesimpulan…………………………………………….

1
GAYA BELAJAR ( LEARNING STYLE )

MENURUT HONEY DAN MUMFORD


DALAM TEORI HUMANISTIK

I.  Pendahuluan

Ada beberapa Tujuan pendidikan humanistik dalam (Djiwandono, 2002)


yaitu : 1. Menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa serta menciptakan
pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan potensi siswa (2)
Memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu. ( 3) Memperkuat
Perolehan ketrampilan dasar. (4) memutuskan pendidikan secara pribadi dan
penerapannya (5) Mengenal  pentingnya perasaan manusia, nilai. Dan persepsi
dalam proses pendidikan. (6) Mengembangkan suasana belajar yang menantang
dan bisa dimengerti, mendukung, menyenangkan serta bebas dari ancaman dan
(7) Mengembangkan siswa mengenai ketulusan, respek dan menghargai orang
lain dan terampil dalam menyelesaikan konflik

Bila dilihat dari tujuan pendidikan humanistik dapat disimpulkan bahwa


teori humanistik yaitu Siswa sanggup mencapai  perwujudan dirinya sesuai
dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimiliki. (Djamarah & Zain,
2010).

Dengan mengenal pasti gaya pembelajaran individu, ia bukan sahaja


hanya dapat mengeksploitasi gaya pembelajaran yang diamalkan oleh individu
malahan dapat meningkatkan potensi seseorang dalam proses pembelajaran.
Setelah gaya pembelajaran pelajar dapat dikenal pasti maka mudahlah proses
pengajaran dan pembelajaran dilakukan. Para pendidik perlu menganjakkan
pendekatan pengajaran supaya lebih proaktif serta responsif terhadap kumpulan
sasaran yang menjadi sumber .

2
II. PEMBAHASAN

Honey and Mumford 

Pada akhir tahun  tujuh puluhan.Peter Honey dan Alan Mumford


memiliki proyek penelitan di  Chloride mengenai memantapkan pilihan gaya
belajar dari masing-masing manajer dan berencana mengembangkan pribadi
mereka dalam melengkapai cerita manajer. . Selama 4 tahun melakukan
penelitian dengan berbagai metode untuk meneliti pilihan gaya belajar. mereka
telah memulai dengan teori kolb yaitu learning style invention namun hasil
validitas rendah bagi senior manajer. Akhirnya mereka menemukan gaya belajar
sendiri pada tahun 1982 pada musim gugur. Yang dikenal dengan Learning style
questionaire.  Dari pertanyaan yang mereka buat diketahui bahwa mereka
memilkik Gaya Belajar yang berbeda. Mumford adalah Reflektor / Theorist dan
Honey pragmatis / Aktivis. (Honey & Mumford, 2006)

Menurut beberapa ahli  learning style is a student’s consistent way of


responding to and using stimuli in the context of learning. Keefe (1979)
defines learning styles as the “composite of characteristic cognitive,
affective, and physiological factors that serve as relatively stable indicators
of how a learner perceives, interacts with, and responds to the learning
environment.” Stewart and Felicetti (1992) define learning styles as those
“educational conditions under which a student is most likely to learn.”
Thus, learning styles are not really concerned with what learners learn, but
rather how they prefer to learn.

Dari hal diatas dapat di terjemahkan bahwa Sebuah gaya belajar adalah cara
yang konsisten yang digunakan siswa dalam  merespon dan menggunakan
rangsangan dalam konteks pembelajaran. Keefe (1979) mendefinisikan gaya
belajar sebagai “gabungan dari karakteristik kognitif, afektif, dan faktor-faktor
fisiologis yang berfungsi sebagai indikator yang relatif stabil bagaimana pelajar
merasakan, berinteraksi dan merespon lingkungan belajar.” Stewart dan Felicetti
(1992) mendefinisikan gaya belajar sebagai orang “kondisi pendidikan di mana
Siswa yang paling mungkin untuk belajar.” Jadi, gaya belajar tidak benar-benar
peduli dengan apa yang peserta didik pelajari, melainkan bagaimana mereka
memilih untuk belajar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya belajar adalah Tipe
atau cara Siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

3
Pandangan Honey Dan Mumford Terhadap Belajar

Menurut Honey dan Mumford (1992), pembelajaran telah berlaku


apabila manusia boleh mempamerkan sesuatu yang baru, sama ada dalam bentuk
pemahaman, kesedaran, kemahiran. Dalam proses pembelajaran ini terdapat
beberapa kecenderungan yang dimiliki dan diamalkan oleh individu.
Kecenderungan ini termasuklah kecenderungan untuk memiliki pengalaman
semasa mempelajari sesuatu, kecenderungan untuk mengimbas kembali,
kecenderungan untuk membuat kesimpulan dan kecenderungan memastikan
implementasi.

Honey dan Mumford memilki Pandangannya tentang gaya belajar


diilhami oleh pandangan kolb. Dimana kolb terkenal 4 tahap dalam  belajar
yaitu:  Tahap pengalaman kongkret,Tahap pengalaman aktif dan reflektif, Tahap
konseptualisasi dan Tahap eksperimentasi aktif

Menurut Honey dan Mumford terdapat 4 golongan manusia yang belajar yaitu


golongan aktivis, golongan  reflektor, golongan teoritis dan golongan pragmatis.

1. Golongan Aktivis

Golongan Aktivis adalah mereka yang senang melibatkan diri dan


berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman baru. Orang-orang tipe ini mudah diajak berdialog,
memiliki pikiran terbuka, menghargai pendapat orang lain, dan mudah percaya
pada orang lain. Namun dalam melakukan suatu tindakan sering kali kurang
pertimbangan secara matang, dan lebih banyak didorong oleh kesenangannya
untukmelibatkan diri.

Dalam kegiatan belajar, orang-orang demikian senang pada hal-hal yang


sfatnya penemuan-penemuanbaru, seperti pemikiran baru, pengalaman barru dan
sebagainya, sehingga metode yang cocok adalah problem solving, barin
storming. Namun mereka akan cepat bosan dengan kegiatan-kegiatan yang
implementasinya memakan waktu lama.

2. Golongan Reflektor

Golongan reflektor adalah mereka yang mempunyai kecenderungan yang


berlawanan dengan mereka yang termasuk kelompok aktivis. Dalam dalam
melakukan suatu tindakan, orang-orang tipe reflektor sangant berhati-hati dan
penuh pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan baik-buruk dan untung-rugi,
selalu memperhitungkan dengan cermat dalam memutuskan sesuatu. Orang

4
orang demikian tidak mudah dipengaruhi, sehingga mereka cenderung bersifat
konservatif.

3. Golongan Teoritis

Ketiga, Golongan Teoritis yaitu  golongan yang memiliki kecenderungan


yang sangat keritis, suka menganalisis, selalu berfikir rasional dengan
menggunakan penalarannya. Segala sesuatu sering dikembalikan kepada teori
dan konsep-konsep atau hukum-hukum. Mereka tidak menyukai pendapat atau
penilaian yang sifatnya subjektif. Dalam melakukan atau memutuskan sesuatu,
kelompok teoritis penuh dengan pertimbangan, sangat skeptis da tidak menyukai
hal-hal yang bersifat spekulatif. Mereka tampak lebih tegas dan mempunyai
pendirian yang kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang
lain.

4. Golongan Pragmatis 

Golongan pragmatis adalah golongan yang memiliki sifat-sifat praktis, tidak


suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil, dan
sebagainya. Bagi mereka yang penting adalah aspek-aspek praktis, sesuatu yang
nyata dan dapat dilaksanakan. Sesuatu hanya bermanfaat jika dapat
dipraktekkan. Teori, konsep, dalil, memang penting, tetapi jika itu semua tidak
dapat dipraktekkan maka teori, konsep, dalil, dan lain-lain itu tidak ada gunanya.
Bagi mereka, sesuatu lebih baik dan berguna jika di praktekkan.

Cara Mengidentifikasi Gaya belajar Siswa menurut honey  dan Mumford

Untuk mengetahui gaya belajar siswa kita bisa menggunakan pertanyaan


–pertanyaan yang telah dibuat oleh honey dan mumford. Pertanyaan-pertanyaan
itu dikenal dengan  learning style questionaire. Kedua versi dari kuesioner telah
dirancang untuk mengeksplorasi gaya belajar masyarakat preferensi. Satu
kuesioner ini dilakukan dengan mengundang orang untuk merespon 80-item dan
lain untuk persis setengah jumlah item.

Keuntungan dari kuesioner 40-item

1. Ideal sebagai pengenalan awal bagi orang-orang yang belum pernah


memberikan banyak pertimbangan untuk bagaimana mereka belajar

2. Berguna jika waktu adalah pada premi – kuesioner waktu yang panjang
untuk menyelesaikan dan skor

5
3. Membantu orang tetap fokus – ada saran sedikit tindakan untuk memilih
antara

4. Kata-kata yang ringkas dan lebih cocok untuk audiens yang lebih
beragam.

Keuntungan dari kuesioner 80-item

1. cocok digunakan jika seseorang ingin melakukan lebih mendalam


tentang   hasil     pertanyaan.

2. Sesuai digunakan untuk waktu yang panjang,

3. cocok untuk orang berbisnis dan

4. Menggunakan pertanyaan  asli dari honey dan mumford

Tujuan dari Kuesioner ini dirancang untuk mengetahui gaya belajar yang
Anda (s). Selama bertahun-tahun Anda mungkin dikembangkan belajar
“kebiasaan” yang membantu Anda mendapatkan keuntungan lebih dari beberapa
pengalaman dari orang lain. Karena Anda mungkin tidak menyadari hal ini,
kuesioner ini akan membantu Anda menentukan preferensi belajar Anda
sehingga Anda berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih pengalaman
yang sesuai dengan gaya Anda belajar dan memiliki pemahaman yang lebih
besar dari mereka yang sesuai dengan gaya lain.

Tidak ada batas waktu untuk kuesioner ini. Ini mungkin akan membawa Anda
10-15 menit. Keakuratan hasil tergantung pada seberapa jujur Anda dapat. Tidak
ada jawaban benar atau salah.  Jika Anda setuju beri tanda centang dan jika tidak
setuju  beri tanda silang.

 1 Saya suka hal-hal yang jelas kebenarannya.

 2 Saya cukup senang mengambil resiko.

 3 Saya lebih suka untuk memecahkan masalah dengan step by step dari langsung menebak

 4 Saya lmenyukai hal-hal yang sederhana ketimbang sesuatu yang rumit.

6
 5 Saya sering melakukan sesuatu dengan perasaaan daripada berpikir terlebih dahulu

Saya tidak suka berandai-andai tentang sesuatu. Saya menyukai apa yang addalam diri
 6 sendiri.

 7 Terserah apa yang kamu pelajari yang penting praktek

 8 Saya aktif mencari hal-hal yang baru baru untuk dilakukan

Ketika saya mendengar tentang ide baru saya segera mencari  bagaimana saya bisa
 9 mencobanya.

 10 Saya tertarik menempel rutinitas tetap,  sesuai jadwal, dll

 11 saya berhati-hati  dalam bekerja saya tidak suka langsung mengambil kesimpulan.

Saya ingin membuat keputusan yang sangat hati-hati dan sebaiknya setelah menimbang
 12 semua lainnya

Saya suka mengambil keputusan dengan hati-hati dan memikirkan kemungkinan-


 13 kemungkinan dari keputusan itu. 

 14 Dalam diskusi saya ingin langsung ke inti persoalan.

 15 Saya suka tantangan mencoba sesuatu yang baru dan berbeda.

7
 16 Saya lebih suka berpikir terlebih dahulu sebelum membuat kesimpulan

 17 Saya sulit menemukan ide-ide

18 Saya lebih suka untuk memiliki banyak  informasi tentang subjek sesuatu, sehingga bisa
 18 menyaring mana yang lebih baik. 

 19 Saya lebih suka langsung melakukan sesuatu-dari pada merencanakankan terlebih dahulu. 

Saya cenderung menilai gagasan orang lain tentang bagaimana mereka bekerja sesuai
 20 prakteknya

Saya tidak berpikir bahwa Anda dapat membuat keputusan hanya karena hal itu terasa benar.
 21 Anda harus berpikir tentang semua fakta. 

saya cenderung cerewet tentang bagaimana saya melakukan sesutu . Cenderung


 22 Perfeksionis.

 23 Dalam diskusi saya biasanya menyalurkan banyak ide. 

 24 .Dalam diskusi saya mengajukan ide-ide yang saya tahu untuk dikerjakan.

Saya lebih suka melihat masalah dari sudut yang berbeda sebanyak yang saya bisa sebelum
 25 memutuskan.

 26 Biasanya saya lebih banyak berbicara daripada mendengarkan

 27 Saya Bisa bekerja di luar dalam melakukan sesuatu yang praktek

8
 28 Saya percaya bahwa berpikir logis  adalah kunci untuk menyelesaikan sesuatu.

Jika saya harus menulis surat resmi saya mencoba di beberapa kertas    sebelum menulis
 29 dikertas seharusnya.

 30 Saya ingin mempertimbangkan semua alternatif sebelum memutuskan

 31 Saya tidak suka ide yang lebih luas.  Sangat tidak praktis

 32 Cara terbaik adalah untuk melihat sebelum Anda melopat.

 33 Saya biasanya lebih banyak mendengar daripada berbicara.

 34 Tidak peduli bagaimana Anda melakukan sesuatu, asalkan bekerja.

Saya tidak dapat diganggu dengan aturan dan rencana, yang mengambil semua kesenangan
 35 dari hal-hal yang harus dilakukan

 36 Aku biasanya menjadi pusat perhatian.

 37 Saya melakukan apa yang harus saya lakukan, untuk mendapatkan pekerjaan

 38 Saya ingin mencari tahu bagaimana segala sesuatu bekerja.

 39 Aku suka pertemuan atau diskusi untuk mengikuti pola yang tepat dan untuk menjaga

9
jadwal.

 40 Saya tidak keberatan jika harus melakukan sesuatu yang lebih.

PENILAIAN

Untuk Setiap pertanyaan yang di centang maka bernilai 1 dan 0 untuk tanda
silang.

A R T P

1                      4                      2                      11

3                      7                      5                      12

6                      9                     8                      16

10                    14                    15                    18

13                    20                    19                    21

22                    27                    26                    29

28                    31                    35                    30

38                    34                    36                    32

39 37 40 33

Tabel Kesimpulan Gaya Belajar


Honey and Munfrod

Gaya Belajar Penjelasan Kegiatan

Aktivis adalah orang-orang yang belajar dengan  Brainstorming


melakukan. Aktivis perlu untuk mendapatkan
tangan mereka kotor, untuk menyelam dengan  pemecahan masalah
Aktivis
kedua kaki terlebih dahulu. Memiliki pendekatan  diskusi kelompok
terbuka untuk belajar, melibatkan diri

10
 teka-teki

 kompetisi
sepenuhnya dan tanpa bias dalam pengalaman
baru.  bermain peran

 Model

 Statistik

peserta didik ingin memahami teori di balik  cerita


tindakan. Mereka membutuhkan model, konsep
dan fakta dalam rangka untuk terlibat dalam  kutipan
proses pembelajaran. Lebih memilih untuk  informasi latar belakang
menganalisis dan mensintesis, menarik informasi
Theorist baru menjadi sistematis dan logis ‘teori’.  applying theories

 waktu untuk berpikir


tentang bagaimana
Orang-orang harus mampu melihat bagaimana menerapkan
putthe belajar dalam praktek di dunia nyata. pembelajaran dalam
Konsep dan permainan abstrak adalah realitas
penggunaan terbatas kecuali mereka dapat
melihat cara untuk menempatkan ide-ide ke  studi kasus
dalam tindakan dalam kehidupan mereka.  pemecahan masalah
Eksperimen, mencoba ide-ide aru, teori dan
Pragmatist teknik untuk melihat pekerjaan  Diskusi

 diskusi dipasangkan

 kuesioner analisis  diri

 kuesioner kepribadian
orang belajar dengan mengamati dan berpikir
 waktu
tentang apa yang terjadi. Mereka mungkin
menghindari melompat masuk dan lebih memilih  kegiatan mengamati
untuk menonton dari pinggir lapangan. Lebih
memilih untuk berdiri kembali dan melihat  umpan balik dari orang
pengalaman dari sejumlah perspektif yang lain
berbeda, mengumpulkan data dan mengambil  pembinaan
waktu untuk bekerja menuju sebuah keputusan
Reflector yang tepat  wawancara

Gaya Belajar Penjelasan Kegiatan

11
 Brainstorming

 pemecahan masalah

 diskusi kelompok
Aktivis adalah orang-orang yang belajar dengan
melakukan. Aktivis perlu untuk mendapatkan tangan  teka-teki
mereka kotor, untuk menyelam dengan kedua kaki terlebih
dahulu. Memiliki pendekatan terbuka untuk belajar,  kompetisi
melibatkan diri sepenuhnya dan tanpa bias dalam
Aktivis pengalaman baru.  bermain peran

 Model

 Statistik

 cerita

peserta didik ingin memahami teori di balik tindakan.  kutipan


Mereka membutuhkan model, konsep dan fakta dalam
rangka untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Lebih  informasi latar belakang
memilih untuk menganalisis dan mensintesis, menarik
Theorist informasi baru menjadi sistematis dan logis ‘teori’.  applying theories

 waktu untuk berpikir tentang


bagaimana menerapkan
Orang-orang harus mampu melihat bagaimana putthe pembelajaran dalam realitas
belajar dalam praktek di dunia nyata. Konsep dan
permainan abstrak adalah penggunaan terbatas kecuali  studi kasus
mereka dapat melihat cara untuk menempatkan ide-ide ke
dalam tindakan dalam kehidupan mereka. Eksperimen,  pemecahan masalah
mencoba ide-ide aru, teori dan teknik untuk melihat
Pragmatist pekerjaan  Diskusi

Reflector orang belajar dengan mengamati dan berpikir tentang apa  diskusi dipasangkan
yang terjadi. Mereka mungkin menghindari melompat  kuesioner analisis  diri
masuk dan lebih memilih untuk menonton dari pinggir  kuesioner kepribadian
lapangan. Lebih memilih untuk berdiri kembali dan  waktu
melihat pengalaman dari sejumlah perspektif yang  kegiatan mengamati
berbeda, mengumpulkan data dan mengambil waktu untuk  umpa
bekerja menuju sebuah keputusan yang tepat n balik dari orang lain
 pembinaan

12
 wawancara

DAFTAR PUSTAKA

Prihatiningsih, Untari. Buku Ajar Teori Belajar Dalam PAK. ( Semarang :


Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia, 2019 )

https://riaarini17.wordpress.com/teknologi-pendidikan/teori-belajar-dan-pembelajaran/
Diakses pada hari Selasa, 10 April 2019. Pukul 14.00 WIB

Djamarah, s. B., & Zain, A. (2010). Stategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka


Cipta.

Djiwandono, S. E. (2002). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT.Grasiondo.

Honey, p., & Mumford, a. (2006). Learning Style Helper Guide. Peterhoney


Publication Limited.

http://www.peterhoney.con/document/learnign-style-helper-guide
quickpeek.pdf.

Honey and Mumford Model  akses di  tanggal , 6 April 


2013http://www.learningandteaching.info/learning/experience.htm 

Jurnal : http://repositoru.upi.edu/operator/upload/ t ipa 0808019 chapter 2 Akses


6 April 2013.

13
14

Anda mungkin juga menyukai