Anda di halaman 1dari 15

Aspek-aspek

penilaian
Muhammad hasan alawy
PENGERTIAN PENILAIAN
• Menurut Arikunto (2009), penilaian adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian
bersifat kualitatif. Untuk dapat melakukan penilaian perlu
melakukan pengukuran terlebih dahulu, sedangkan pengukuran
tidak akan mempunyai makna yang berarti tanpa dilakukan
penilaian.
• Menurut Ralph Tyler (1950). Penilaian merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa,
dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum,
bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih
luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan
Stufflebeam, yang menambahkan bahwa proses penilaian bukan
sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.
Aspek sikap
• Penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial siswa. Merujuk
pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Permendikbud
Nomor 53 Tahun 2015, penilaian sikap dilakukan untuk
mengetahui tingkat perkembangan sikap spiritual dan sikap
sosial siswa. sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan
dan ketakwaan. Sementara itu, sikap sosial mencakup
kejujuran, kedisiplinan, kesantunan, kepercayaan diri,
kepedulian (toleransi, kerjasama, dan gotong­royong), dan rasa
tanggung­jawab.
1.Observasi guru kepada murid
• Penilaian sikap menggunakan teknik observasi merupakan
teknik yang menggunakan lembar observasi. Dengan teknik ini
pendidik dapat mengamati dan menyusun laporan perilaku
peserta didik berupa sikap spiritual dan sikap sosial. Lembar
observasi sendiri terdiri dari lembar observasi tertutup dan
lembar observasi terbuka. Lembar observasi tertutup
merupakan instrumen yang digunakan pendidik dalam
menentukan butir-butir perilaku dan indikator-indikator yang
akan diobservasi. Sementara lembar observasi terbuka adalah
instrumen yang digunakan pendidik untuk mencatat perilaku
peserta didik secara alami. Penilaian perilaku peserta didik
tidak hanya didasarkan pada hasil pengamatan langsung oleh
pendidik, wali kelas, dan guru BK melainkan mencatat
informasi lain yang dianggap relevan dan valid dari berbagai
sumber.
2. Penilaian diri
• penilain diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
• Ada beberapa jenis penilaian diri(self assessment),
diantaranya: 1. Penilaian Langsung dan Spesifik, yaitu
penilaian secara langsung, pada saat atausetelah selesai
melakukan tugas, untuk menilai aspek-aspek kompetensi
tertentudari suatu mata pelajaran. 2. Penilaian Tidak Langsung
dan Holistik, yaitu penilaian yang dilakukan dalam kurun
waktu yang panjang untuk memberikan penilaian secara
keseluruhan. 3. Penilaian Sosio-Afektif, yaitu penilaian
terhadap unsur-unsur afektif atau emosional (Depdiknas, 2010:
41)
3. Penilaian antar teman
• penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
sikap, baik sikap spiritual maupun sosial dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Selain itu,
peserta didik diminta untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur.
Penilaian antarteman menuntut objektifitas dan rasa tanggung
jawab dari peserta didik, sehingga menghasilkan data yang
akurat. Penilaian antarteman dapat dilakukan pada saat peserta
didik melakukan kegiatan di dalam dan/atau di luar kelas.
Instrumen yang digunakan bisa berupa lembar penilaian
antarteman dalam bentuk angket atau kuesioner.
ASPEK PENGETAHUAN
• Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif dalah
penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat
pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek
pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman,
penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
1. Tes tulis
• Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang
diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merepon dalam
bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang
lain. Ada 2 bentuk soal tes tertulis, yaitu:
• 1. Memilih jawaban, yang dibedakan menjadi: (a) pilihan
ganda (b) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) (c) menjodohkan,
(d) sebab-akibat
• 2. Menyerupai jawaban, dibedakan menjadi: (a) isi atau
melengkapi, (b) jawaban singkat, (c) uraian.
2. Tes lisan
• Tes bentuk lisan adalah tes yang digunakan untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi, terutama pengetahuan. Tes
lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara
ucap (oral) sehingga peserta didik merespons pertanyaan
tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian.
3. penguasaan
• Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang
dapat berupa pekerjaan rumah dan atau proyek baik secara
individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik
tugasnya. Dan dalam pemberian tugas kepada peserta didik,
hendaknya ditentukan lama waktu pengerjaannya
ASPEK KETERAMPILAN
• keterampilan adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan
hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan (skill)
sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini
berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari
tercapainya kompetensi pengetahuan peserta didik.
Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian
seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu.
Jadi penilaian keterampilan (psikomotorik) adalah penilaian
yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi keterampilan dari peserta didik yang meliputi
aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
1. kinerja
• Kinerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara
efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan
berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku atau
keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian kinerja
merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke
dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Misalnya penilaian dalam praktik sholat, presentasi, diskusi,
bermain peran, dan lain-lain.
2. proyek
• Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang meliputi: pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian, dan penyajian data yang harus diselesaikan
peserta didik dalam waktu tertentu. Penilaian proyek berfokus
pada perencanaa, pengerjaan, dan produk proyek.
3. produk
• Penilaian produk sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai
kualitas dan bentuk hasil akhir secara holisik dan analitik.
Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan
peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian,
hasil karya senin (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain),
barang-barang terbuat dari kayu, kertas. Kulit, keramik, karet,
plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk
pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan
produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada
apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang
dihasilkan.
4. portofolio
• Penilaian portofolio adalah penilaian melalui sekumpuan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir
yang dilakukan secara kurun waktu tertentu. Portofoio
digunakan oeh guru dan peserta didik untuk memantau secara
terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan
peserta didik daam bidang tertentu. Dengan demikian peniaian
portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang
proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik

Anda mungkin juga menyukai