Model pembelajaran time token adalah model pembelajaran kooperatif yang model pembelajaran kooperatif yang menanamkan rasa tanggung jawab di menanamkan rasa tanggung jawab di setiap masing-masing siswa pada setiap masing-masing siswa pada kelompoknya kelompoknya Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Time Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Time Token Token
Setiap siswa harus
Setiap siswa harus Setiap siswa harus berani menanamkan dalam Setiap siswa harus berani menanamkan dalam untuk menyampaikan dirinya bahwa dia punya untuk menyampaikan dirinya bahwa dia punya pendapat dan berbicara di kesempatan untuk pendapat dan berbicara di kesempatan untuk depan kelas. berbicara depan kelas. berbicara Langkah-langkah Model Pembelajaran Time Token
1. a. (Mengamati) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Modifikasi: b. (Menanya) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 2. Guru mengkondisikan untuk diskusi 3. (Mencoba) Guru memberi tugas 4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan 30 detik/kupon tiap siswa 5. (Menalar) Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara 6. Guru memberi nilai sesuai dengan waktu berbicara Modifikasi: 7. (Mengkomunikasikan) Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. Kelebihan Model Time Token: • Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya. • Siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali • Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran • Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara) • Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. • Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, memberikan masukan dan keterbukaan terhadap kritik • Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain. • Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui. • Tidak memerlukan banyak media pembelajaran. Kelemahannya: • Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja. • Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak. • Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses pembelajaran, karena semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya. • Siswa yang aktif tidak bisa mendominasi dalam kegiatan pembelajaran