Dalam
suatu
proses
pembelajaran
tidak
ada
suatu
pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk semua topik dan semua situasi, oleh
karena
itu
guru
dalam
menentukan
metode
dan
pendekatan
siswa/murid,
sarana
prasarana
yang
ada
maupun
materi
siswa/murid
yang
ditunjukkan
oleh
siswa/murid
dalam
kehidupannya sehari-hari.
Pengertian Pendekatan Integratif
Pendekatan Integratif atau terpadu adalah rancangan kebijaksanaan
pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan-bahan pelajaran secara
terpadu, yaitu dengan menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan
bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisahpisah. Pendekatan terpadu terdiri dari dua macam :
a. Integratif Internal
Yaitu keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran itu sendiri, misalnya
pada waktu pelajaran bahasa dengan fokus menulis kita bisa mengaitkan
dengan membaca dan mendengarkan juga.
b. Integratif Eksternal
Yaitu keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan bidang studi yang
lain, misalnya bidang studi bahasa dengan sains dengan tema lingkungan
maka kita bisa meminta siswa/murid membuat karangan atau puisi
tentang banjir untuk pelajaran bahasanya untuk pelajaran sainsnya kita
bisa menghubungkan dengan reboisasi atau bisa juga pencemaran
sungai.
Pendekatan pembelajaran terpadu adalah seperangkat asumsi yang
berisikan
wawasan
pembelajaran
dengan
dan
aktifitas
memadukan
berfikir
dalam
pengetahuan,
merencanakan
pengalaman
dan
pembelajaran
terpadu,
menurut
Aminuddin
(1994),
a. Humanisme
Manusia secara fitrah memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami
sesuatu. Implikasi wawasan tersebut dalam kegiatan pendidikan.
1. Guru bukan satu-satunya sumber informasi.
2. iswa/murid disikapi sebagai subjek belajar yang kreatif mampu
menemukan pemahaman sendiri.
3. Dalam proses belajar mengajar, guru lebih banyak bertindak
sebagai model, teman pendamping, pemotivasi, penyedia bahan
pembelajaran, aktor yang juga bertindak sebagai pembelajar.
b. Progresifisme
Prilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Implikasi wawasan
tersebut dalam kegiatan pendidikan :
1. Isi pembelajaran harus memiliki kegunaan bagi pebelajar secara
aktual.
2. Dalam kegiatan belajarnya siswa/murid harus menyadari manfaat
pengusaan isi pembelajaran itu bagi kehidupannya.
3. Isi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan,
pengalaman dan pengetahuan pembelajar.
c. Rekonstruksionisme
Manusia
selain
memiliki
kesamaan
juga
memiliki
kekhasan.
selain
bersifat
klasikal
juga
bersifat
penguasaan
tidak bersifat
mekanisme
tetapi
memerlukan
daya
kreativitas.
itu
berkembang
secara
berkesinambungan.
Pemahaman
hal
demikian
terjadi
proses
berfikir
yang
terkait
dengan
disikapi
sebagai
metakognisi.
Dalam
wawasan
kreativitas
dalam
konstruktivisme
menata
serta
proses
belajar
menghubungkan
pengalaman
dan
proses
pembelajaran
guru
hendaknya
jangan
menggurui
menampilkan
sejumlah
kemungkinan.
Bagi
Fulwier,
like
kreativitas
sejalan
dengan
kekhasan
siswa/murid.
terpadu
memiliki
beberapa
diantaranya:
1. Berpusat pada anak (studend centerd).
2. Memberi pengalaman langsung pada anak.
macam
karakteristik,
Terpadu
menumbuh
kembangkan
keterampilan
dengan