Anda di halaman 1dari 20

ORIENTASI PENGEMBANGAN PAI DISEKOLAH

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Materi PAI
SMA/SMK”

Dosen Pengampu : Semiana Hasibuan, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Aisah (2101010019)

Asriani Lubis (2101010051)

Atika Suri Mutiara Efendi (2101010052)

Nur Kumala Sari (2101010110)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL- WASHLIYAH

MEDAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
nikmat-Nya kepada kita, sehingga kita tetap dapat melaksanakan aktivitas sebagaimana
mestinya. Sholawat beriring salam tak lupa kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang.

Adapun pembuatan tugas ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliah “Materi PAI SMA/SMK”, dengan judul “Orientasi Pengembangan PAI
Disekolah”. Tugas ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga membantu kami dalam memperlancar pembuatan
tugas ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun pembahasannya. Oleh karena itu
kami memohon maaf bila terdapat kekurangan di dalam penulisan tugas ini.

Medan, 04 Oktober 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... I

DAFTAR ISI ......................................................................................................... II

BAB I .................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

BAB II ................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam .......................................................... 3


B. Orientasi Pendidikan Agama Islam ............................................................. 4
C. Landasan Pendidikan Agama Islam ............................................................ 5
D. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................................ 8
E. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ................................................... 10
F. Karakteristik Pendidikan Agama Islam ....................................................... 12

BAB III.................................................................................................................. 14

PENUTUP ............................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam menghadapi banyak masalah, di antaranya orientasi nilai


keagamaan dan pendekatan aplikasi. Orientasi nilai religius didasarkan pada materi Islam
yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan islami. Tujuannya adalah menjadi
"insan kamil", yang tercerminkan pada pengintegrasian nilai individu dan sosial. Oleh
karena itu, orientasi nilai agama di sekolah harus berkisar antara dua belah pihak,
"dimensi makhluk" (kesalehan individual) dan "dimensi khalifah" (kesalehan sosial).
Untuk menanamkan nilai pendidikan Islam ke anak-anak, dapat ditangani melalui
pendekatan-pendekatan berikut ini; strategi tradisional, liberal, pemberian model yang
baik (uswah), dan klarifikasi nilai. Penerapan strategi harus disesuaikan dengan
perkembangan anak. Terkait dengan strategi, guru pendidikan Islam harus
mempertimbangkan urgensi ketepatan dalam menggunakan nilai klarifikasi. Melalui
strategi ini, anak-anak akan dapat memilih, berdialog, membuat pertimbangan, dan
menentukan jenis nilai apa yang dipilih. Dengan nilai ini, anak-anak akan memiliki
komitmen yang kuat untuk menghadapi setiap perubahan kehidupan terutama dalam
perubahan sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelajaran dalam pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah?
2. Bagaimana orientasinya Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah?
3. Apa saja yang menjadi landasan Pendidikan Agama Islam (PAI)?
4. Apa tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)?
5. Bagaimana ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)?
6. Bagaimana karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ?
2. Untuk mengetahui bagaimana orientasi Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah?

1
2

3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi landasan Pendidikan Agama Islam (PAI)
4. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari Pendidikan Agama Islam (PAI)
5. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dari Pendidikan Agama Islam (PAI)
6. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam
mempersiapkan pesertadidik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 1

Pendidikan Islam adalah bagian dari Pendidikan Nasional yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yaitu Mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, ilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
bertanggung jawab dan demokratis. 2

Menurut Zakiyah Darajdat Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk
membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam
secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan islam sebagai pandangan hidup".

Sedangkan Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar
generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan
kepada generasi muda agar menjadi manusia bertakwa kepada Allah. 3

1
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 13.
2
Made Pidana, Manajeman Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Rineka cipta, 2002), 14.
3
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 130

3
4

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam
adalah suatu system pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dilandasi
oleh Al-Qur’an dan Hadis sehingga dapat menciptakan ummat Islam yang berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Orientasi Pendidikan Agama Islam (PAI )

1. Orientasi

Orientasi adalah suatu penetapan atau perasan tentang posisi seseorang dalam
kaitannya dengan lingkungan atau dengan orang tertentu atau sesuatu yang khusus atau
lapangan pengetahuan. Adapun orientasi pendidikan islam itu sendiri bahwa islam lebih
mementingkan hidup masa depan yang bernilai duniawi-ukhrawi. Sebagaimana dalam
firman Allah SWT berikut ini:

Artinya: "hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri manusia memperhatikan hal-hal yang diperbuatnya untuk hari esok akhirat)
bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18).

Ayat di atas memberikan indikasi kepada kita bahwa pendidikan islam itu adalah
adanya keseimbangan antara ilmu dunia dan akhirat. Sehingga ketika seseorang
melakukan perbuatan yang dilarang maka ia mempertimbangkannya kembali. Sebab jika
melakukan perbuatan itu, berarti la telah merusak kehidupan masa depannya. Ada tiga
sumber pokok orientasi pendidikan islam, antara lain:

a. Orientasi pengembangan kepada Allah Yang Maha Mengetahui, yang menjadi


sumbernya segala sumber ilmu pengetahuan.
b. Orientasi pengembangan ke arah kehidupan sosial manusia, di mana hubungan
antar manusia semakin kompleks dan luas ruang lingkupnya akibat pengaruh
kemajuan ilmu dan teknologi modern yang maju pesat.
c. Orientasi pengembangan ke arah alam sekitar yang diciptakan Allah untuk
kepentingan hidup umat manusia, mengandung macam kekayaan alam yang harus
5

digali, dikelola dan dimanfaatkan oleh manusia bagi kesejahteraan hidupnya di


dunia untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat.

2. Orientasi pendidikan Islam

Orientasi pendidikan islam adalah Suatu cara penyebaran islam yang dilakukan
secara intensif atau secara bersungguh-sungguh. Para pendahulu dalam rangka
perpaduan antara konteks keindonesiaan dengan keislaman. Tak heran jika pada awalnya
pendidikan islam tampak sangat tradisional. Namun, dijaman modernisasi, pendidikan
islam mulai tampak dengan diambilnya bentuk madrasah sebagai salah satu pendidikan
islam selain pesantren.

Orientasi pendidikan islam yang filosofis qurani adalah menggunakan prinsip dasar-
dasar alquran sebagai bahan sandaran atau yang penulis maksud adalah kebenaran yang
hakiki (absolut). Adapun Indikatomya dikembangkan ke dalam metode-metode yang
diterapkan dalam dunia pendidikan saat ini, dan tentunya tanpa mengurangi dari esensi
Al-Qur’an itu sendiri.

C. Landasan Pendidikan Agama Islam

Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang di sengaja untuk mencapai suatu tujuan
harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu
pendidikan agama Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai
landasan bagi semua kegiatan didalamya.

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama
Islam, dibarengi dengan tuntunannya untuk menghormatipenganut agama lain dalam
hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan
6

persatuan bangsa. 4

Zuhairimi mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai asuhan-asuhan secara


sistematis dalam membentuk anak didik supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran
Islam. 5

Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam adalah suatu usaha dan asuhan
terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa
yang terkandung didalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta
tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat
mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat kelak. 6

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah mempunyai dasar landasan


yang kuat. Dasar tersebut dapat ditinjau dari beberapa segi:
1. Landasan Religius

Al-Qur'an, al-Hadits, Ijtihad adalah sumber dan dasar ajaran Islam yang original.
Banyak ayat-ayat al-Qur'an dan al-Hadits secara langsung maupun tidak langsung yang
berbicara tentang kewajiban umat Islam melaksanakan pendidikan, khususnya
pendidikan agama, sebagaimana Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 104:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka
itulah orang-orang yang beruntung". (QS. Ali Imran: 104).

Al-Hadist merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim.
Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya,

4
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,(Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 130

5
Zuhairimi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Offest Printing, 1981),h. 25

6
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2000), h. 38
7

mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk sunnah yang


berkaitan dengan pendidikan

Ijtihad dibidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran islam yang terdapat
dlam Al-qur’an dan sunnah adalah bersifat pokok-pokok dan prinsinya saja. Bila
ternyata ada yang agak terperinci, maka perincian itu adalah sekedar contoh dalam
menerapkan yang prinsip itu. Sejak diturunkan sampai Muhammad SAW wafat, ajaran
islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh perubahan situasi
dan kondisi sosial yang tumbuh dan berkembang pula. Sebaliknya ajaran islam sendiri
telah berperan mengubah kehidupan manusia menjadi kehidupan muslim.

2. Landasan Historis

Ketika Pemerintah Sjahrir menyetujui pendirian Kementrian Agama (sekarang


Departemen Agama) pada 3 Januari 1946, elit Muslim menempatkan agenda pendidikan
menjadi salah satu agenda utama Kementrian Agama selain urusan haji, peradilan, dan
penerangan. Sebagai reaksi terhadap kenyataan lembaga pendidikan yang tidak
memuaskan harapan mereka, elit Muslim tersebut dalam alam proklamasi memusatkan
perhatian kepada dua upaya utama yang satu sama lain saling berkaitan. Pertama ialah
mengembangkan pendidikan agama (Islam) pada sekolah-sekolah umum yang sejak
Proklamasi berada di bawah pembinaan Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan (Kementrian PPK).

3. Landasan Perundang – undangan


Landasan perundang-undangan sebagai landasan hukum positif keberadaan PAI
pada kurikulum sekolah sangat kuat karena tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas Bab V Pasal 12 ayat 1 point bahwasannya setiap peserta didik dalam
setiap satuan pendidikan berhak: mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. Peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional,
Bab X Pasal 36 ayat 3 bahwasannya kurikulumdisusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a)
peningkatan iman dan taqwa.
8

UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 berbunyi : “Negara berdasaarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa.” Ayat 2 berbunyi : “Negara menjaminin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadaah menurut agamanya dan
kepercayan itu….”

4. Landasan Filosofis
Dalam aspek filosofis pendidikan agama Islam telah memberikan landasan filosofis
antara lain secara epistimologis dan aksilogis. Pendidikan Agama Islam pada taran
filosofis adalah kajian filosofis terhadap hakekat pendidikan agama Islam yang dibahas
dalam bidang ilmu filsafat pendidikan Islam, yang dibahas secara mendalam, mendasar,
sistematis, terpadu, logis, menyeluruh serta universal yang tertuang atau tersusun ke
dalam suatu bentuk pemikiran atau konsepsi sebagaisuatu sistem.

D. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan, tujuan
pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta didik akan dibawa. Tujuan
pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni
menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh
dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah.
Tujuan pendidikan Islam adalah suatu istilah untuk mencari Fadilah kurikulum
Pendidikan Islam berintikan akhlak yang mulia dan mendidik jiwa manusia berkelakuan
sesuai dengan sifat-sifat kemanusiaan yakni kedudukan yang mulia yang diberikan Allah
melebihi makhluk-makhluk lain dan diangkat sebagai khalifah.
Pendidikan Islam harus diselenggarakan dan dilaksanakan dengan tujuan untuk
membentuk dan membina karakter manusia supaya menjadi insan kamil yang beriman,
bertakwa dan berakhlak kepada Allah Swt. berdasarkan fitrah yang dibawanya sejak
lahir. Fitrah yang dibawa manusia sejak dalam kandungan merupakan perwujudkan
komitmen antara manusia sebagai makhluk dan Allah sebagai Khaliknya. Komitmen
yang sudah terbentuk itu harus diperkuat agar manusia tetap lurus mengikuti perintah
Allah sebagai tujuan dalam penciptaan-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam al-
9

Qur'an, S. 30, al-Rum: 30.


Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu tidak ada
perubahan pada fitrah Allah (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.
Fitrah keislaman manusia yang sudah terbentuk sejak dalam kandungan ibunya
merupakan suatu kontrak akidah. Allah telah mempersaksikan-Nya sendiri secara
langsung dihadapan makhluk- Nya yang direspon secara positif, sebagaimana firman
Allah dalam al-Qur'an, S. 7, al-'Araf: 172:
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak- anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)
Firman Allah tersebut mengisyaratkan, bahwa penciptaan manusia yang
memerankan sebagai khalifatullah supaya tetap komitmen dalam fitrahnya.7
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara. 8
Tujuan Pendidikan Agama Islam menurut Ramayulis secara umum adalah untuk
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik
tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.9

7
H. A, Rahmat Rosyadi, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kebijakan Pendidikan Nasional,
(Bogor,IPB Press, 2014), h. 42-44

8
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi…, h.135

9
Ramayulis, Metoode Pendidikan Agama Islam, (Jakarta; Kalam Mulia, 2008), h.22
10

E. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan


keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan
manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.Ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam juga identik dengan aspek-aspek Pendidikan Agama Islam karena materi yang
terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang
lainnya.
Cakupan tersebut setidaknya menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan
Agama Islam diharapkan dapat mewujudkan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia,
makhluk lainnya maupun lingkungannnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah Ilmu Tauhid / Aqidah, Ilmu Fiqih, Al-
Qur‟an, Al-Hadist, Akhlak dan Tarikh Islam. 10Masing masing matapelajaran tersebut
saling terkait dan saling melengkapi, Al Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam
dalam arti ia merupakan sumber akhlaq, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah). sehingga
kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan merupakan
akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlakbertitik tolak dari
akidah, yakni sebagai manifestasidan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan
hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlak
merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana
sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas)
dan hubunganmanusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup
dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik,
ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan,

10
Zuhairani dan Abdul Ghafir, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Malang : UM Press, 2004),
h. 48
11

dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam
merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam
usaha beribadah, bermuamalah, dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem
kehidupannya yang dilandasi oleh akidahdan apabila dijabarkan adalah sebagai berikut

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah :

a. Pengajaran Aqidah (Ilmu Tauhid)

Pengajaran aqidah berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam
hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, intidari pengajaran ini adalah tentang
rukun Iman11

b. Pengajaran Akhlak

Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan


jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar
mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.

c. Pengajaran Ibadah

Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan
pelaksanaan ibadah.

d. Pengajaran fiqih

Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al- Quran, sunnah, dan dalil-dalil
syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti
tentang hokum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pengajaran Al-Quran

11
Erwati Aziz, Prinsip-Prinsi Pendidikan Islam. (Solo; Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003),
h.99
12

Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca
Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan
tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi
Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.

f. Pengajaran sejarah

Islam Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui
tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman
sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama

F. Karakteristik Pendidikan Agama Islam

Sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah baik yang umum maupun
yang khusus, Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik yang membedakannya
dengan pelajaran lainnya. Apabila diringkas adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan Islam merujuk pada aturan-aturan yang sudah pasti.
Pendidikan Agama Islam mengikuti aturan atau garis-garis yang sudah
jelas dan pasti serta tidak dapat ditolak dan ditawar. Aturan itu adalahal-Quran
dan al-Hadits. Pendidikan pada umumnya bersifat netral, artinya pengetahuan itu
diajarkan sebagai mana adanya dan terserh kepada manusia yang hendak
mengarahkan pengetahuan itu. Ia hanya mengajarkan, tetapi tidak memberikan
petunjuk kearah mana dan bagaimana memberlakukan pendidikan itu.
Pengajaran umum mengajarkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap yang bersifat relative, sehingga tidak bisa diramalkan ke arah mana
pengetahuan keterampilan dan nilai itu digunakan, disertai dengan sikap yang
tidak konsisten karena terperangkap oleh. perhitungan untung rugi, sedangkan
Pendidikan Agama Islam memiliki arah dan tujuan yang jelas, tidak seperti
pendidikan umum.
b. Pendidikan Agama Islam selalu mempertimbangkan dua sisi kehidupan duniawi
dan ukhrawi dalam setiap langkah dan geraknya.
Pendidikan Agama Islam seperti diibaratkan mata uang yang mempunyai
dua sisi, pertama; sisi keagamaan yang menjadi pokok dalam substansi ajaran
13

yang akan dipelajari, kedua; sisi pengetahuan berisikan hal- hal yang mungkin
umum dapat di indera dan diakali, berbentuk pengalaman factual maupun
pengalaman pikir.
Sisi pertama lebih menekankan pada kehidupan dunia sedangkan sisi
kedua lebih cenderung menekankan pada kehidupan akhirat namun, kedua sisi
ini tidak dapat dipisahkan karena terdapat hubungan sebab akibat,oleh karena itu,
kedua sisi ini selalu diperhatikan dalam setiap gerak dan usahanya, karena
memang Pendidikan Agama Islam mengacu kepada kehidupan dunia dan
akhirat.
c. Pendidikan Agama Islam bermisikan pembentukan akhlakul karimah
Pendidikan Agama Islam selalu menekankan pada pembentukan
akhlakul karimah, hati nurani untuk selalu berbuat baik dan bersikap dalam
kehidupan sesuai dengan norma-norma yang berlaku, tidak menyalahi aturan dan
berpegang teguh pada dasar Agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
d. Pendidikan Agama Islam diyakini sebagai dakwah atau misi suci
Pada umumnya, manusia khususnya kaum muslimin berkeyakinan
bahwa penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari
dakwah, oleh karena itu mereka menganggapnya sebagai misi suci. Karena itu
dengan menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam berarti pula menegakkan
agama, yang tentunya bernilai suatu kebaikan di sisi Allah.
e. Pendidikan Agama Islam bermotifkan ibadah.
Sejalan dengan hal yang dijelaskan pada sebelumnya maka kiprah
Pendidikan Agama Islam merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahaladari
Allah, dari segi mengajar, pekerjaan itu terpuji karena merupakan tugas yang
mulia, disamping tugas itu sebagai amal jariah, yaitu amal yang terus
berlangsung hingga yang bersangkutan meninggal dunia, dengan ketentuan ilmu
yang diajarkan itu diamalkan oleh peserta didik ataupun ilmu itu diajarkan secara
berantai kepada orang lain
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang di sengaja untuk mencapai suatu tujuan
harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu
pendidikan agama Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai
landasan bagi semua kegiatan didalamya. Adapun landasan PAI yaitu;
1. Landasan Religius
2. Landasan Historis
3. Landasan Perundang-undangan
4. Landasan Filosofis
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan


keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan
manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan


pelajaran lainnya. Apabila diringkas adalah sebagai berikut;

a. Pendidikan Islam merujuk pada aturan-aturan yang sudah pasti.

b. Pendidikan Agama Islam selalu mempertimbangkan dua sisi kehidupan


duniawi dan ukhrawi dalam setiap langkah dan geraknya.

c. Pendidikan Agama Islam bermisikan pembentukan akhlakul karimah

d. Pendidikan Agama Islam diyakini sebagai dakwah atau misi suci

e. Pendidikan Agama Islam bermotifkan ibadah.

14
15

B. Saran
Pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi
dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak
merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, kritik beserta saran juga kami harapkan
agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.
DAFTAR PUSTKA

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012)
Made Pidana, Manajeman Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Rineka cipta, 2002)
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004)
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006),
Zuhairimi, Metodi Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Offest Printing, 1981),
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2000),

H. A, Rahmat Rosyadi, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kebijakan Pendidikan


Nasional, (Bogor,IPB Press, 2014),
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi…,
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008),
Zuhairini dan Abdul Ghafir,. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Malang: UM
Press,2004)
Erwati Aziz, Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. (Solo : Tiga serangkai pustaka mandiri,
2003)

16

Anda mungkin juga menyukai