Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

Abd. Hallaf Hanafie Prasad

Bagian Pertama

Model pembelajaran dirancang untuk pencapaian tujuan pembelajaran


yaitu kemampuan (kompetensi) yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta
belajar.

ASPEK AFEKTIF
 Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Memiliki nilai etika, estetika
 Memiliki nilai demokratis, toleransi dan humaniora

ASPEK KOGNITIF
 Menguasai ilmu, teknologi, dan kemampuan akademik

ASPEK PSIKOMOTOR
 Memiliki keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup dan mampu
beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial, budaya, dan
lingkungan alam, baik lokal, regional dan global.
 Memiliki kesehatan jasmani, rohani yang bermanfaat untuk
melaksanakan tugas/kegiatan seharai-hari

 Siswa lebih aktif


 Iklim belajar yang menyenangkan
 Fungsi guru bergeser dari pemberi informasi menjadi fasilitator
 Materi yang dipelajari terkait dengan lingkungan kehidupan siswa
(materi kontekstual)
 Siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber
 Menggeser “teaching” menjadi “learning”

3. PERBEDAAN KONSEP:
STRATEGI, PENDEKATAN, METODE, TEKNIK DAN
MODEL PEMBELAJARAN

STRATEGI
Metode dalam arti luas yang mencakup perencanaan sekaligus pelaksanaan,
yaitu:
 Pendekatan dalam penyampaian bahan pengajaran
____________________________________________________________ 1
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
 Tujuan belajar/kompetensi dasar (KD, Tujuan Khusus Pembelajaran)
 Sumber bahan pelajaran
 Metode, media dan teknik pengajaran
 Peranan siswa dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

PENDEKATAN
Cara pandang atau suatu model penyampaian bahan pengajaran yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan belajar.

METODE
Cara yang dipilih untuk menyampaikan bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan belajar.

TEKNIK
Cara melaksanakan metode dengan sarana penunjang pembelajaran yang
telah ditetapkan dan memperhatikan kecepatan belajar siswa untuk
mencapai tujuan belajar.

MODEL PEMBELAJARAN
 Mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode,
atau prosedur
 Mencakup suatu pendekatan pengajaran yang luas dan menyeluruh
 Model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting,
mengenai materi yang dibicarakan.

PEMBELAJARAN AKTIF
Menunjuk pada prakarsa siswa dalam berperan untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang diciptakan oleh guru mulai dari awal hingga
berakhirnya pembelajaran di kelas.

PEMBELAJARAN KREATIF
Kreatifitas dan inovasi berfikir diupayakan oleh siswa dalam mengaitkan
perolehan belajarnya menjadi pengetahuan yang berarti/bermakna bagi
kehidupan siswa (meaningful learning)

PEMBELAJARAN EFEKTIF
 Kualitas hasil diupayakan oleh guru bersama siswa di dalam proses
pembelajaran di kelas
 Guru mendesain bentuk dan kualitas pembelajaran menggunakan
metode yang sesuai dengan karakter siswa

PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN


Adalah kondisi pembelajaran yang diciptakan guru selama menyajikan
bahan pelajaran.

____________________________________________________________ 2
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
 Rasional, teoritik, logis, yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya
 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai)
 Tingkahlaku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil
 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu
dapat tercapai

6. CIRI-CIRI PENGAJARAN LANGSUNG


(Pengajaran Aktif)

 Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar


 Sintak atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
 Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang diperlukan agar
PEMBELARAN berhasil

SEBELUM PEMBELAJARAN
 Menentukan pokok bahasan/konsep dan atau topik
 Membuat contoh dan parameter konsep
 Membuat definisi konsep

SELAMA PEMBELAJARAN
 Memperkenalkan proses pembelajaran
 Menghadirkan DD/CT (diskusi secara detil/mendalam) dengan jalan
mendata parameter “ya” dan “tidak” untuk membangun konsep secara
mendalam
 Mengembangkan definisi
 Memberikan contoh tambahan untuk mengukur pemahaman siswa
 Mendiskusikan proses secara keseluruhan untuk umpan balik

PENILAIAN/EVALUASI/TINDAK LANJUT
 Hasil/produk siswa
 Proses selama pembelajaran berlangsung
 Meminta siswa melakukan kegiatan tertentu yang dapat dijadikan
jembatan menuju pembelajaran berikutnya

 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dibalik topik yang dipelajari dan


jalannya penyelidikan mereka.
 Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan 2 – 6 orang.
 Heterogen.

____________________________________________________________ 3
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Pemilihan topik. Siswa memilih subtopik dari permasalahan umum
yang ditetapkan guru
2. Perencanaan kooperatif: Siswa dan guru merencanakan prosedur
pembelajaran, tugas dan tujuan khusus
3. Implementasi: Siswa menerapkan rencana yang telah mereka
kembangkan di dalam tahap kedua, guru secara ketat mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan
4. Analisis dan sintesis: Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi
dari tahap ketiga serta merencanakan bagaimana informasi diringkas
5. Presentasi hasil final: Kelompok presentasi atau peragaan atas
temuannya kepada seluruh kelas
6. Evaluasi: Penilaian individual dan kelompok

 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan


materi belajar
 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan heterogen
 Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu
 Mengarah kepada pembentukan kelompok kerja yang cerdas
(kecakapan hidup sosial):

 Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka


“sehidup sepenanggungan bersama”
 Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,
seperti milik mereka sendiri
 Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama
 Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di
antara kelompok anggotanya
 Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan
yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok
 Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya
 Siswa akan diminta mempertanggung-jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

____________________________________________________________ 4
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
ASPEK DARI KE
Peran guru Dominasi kelas Guru menjadi manager/ fasilitator
(berpusat pada guru) pembelajaran
 Inisiatif  Inisiatif bisa dari guru/siswa
 Informasi  Sumber informasi bervariasi
 Pertanyaan  Siswa mengajukan pertanyaan
 Penugasan  Siswa kadang memilih tugas
 Umpan balik  Umpan balik dari teman sebaya
 Penilaian  Siswa terlibat dalam menilai diri
Perlakuan Siswa dianggap sama Melayani perbedaan perseorangan
terhadap  Melakukan kegiatan  Bisa melakukan kegiatan yang berbeda
siswa yang sama  Maju sesuai dengan kecepatan belajar
 Maju bersama masing-masing
 Tingkat kesukaran  Tingkat kesukaran disesuaikan dengan
sama kemampuan siswa
 PR sama  PR tidak harus sama
Pertanyaan 95% dari guru Pertanyaan dari guru/siswa
 Jenis pertanyaan  Jenis pertanyaan bervariasi
ingatan/fakta  Pertanyaan terbuka
 Pertanyaan tertutup  Pertanyaan menggiring
 Satu jawaban benar  Pertanyaan produktif
 Dijawab dengan koor  Pertanyaan penelitian
 Jawaban ringkas  Problem solving
 Yang tersurat  Jawaban terurai
(lower order)  Jawaban berbeda-beda
Latihan  Latihan kurang  Latihan lebih intensif
 Jumlah soal terlalu  Jumlah soal memadai
sedikit  Draft 1, perbaikan 1, perbaikan 2
 Tugas sekali jadi  Setiap anak mendapatkan kesempatan
 Siswa menunggu  Lebih menantang
giliran  Tuntutan tinggi
 Kurang menantang  Siswa lebih produktif
 Hasil karya anak dipajangkan
Interaksi  Satu arah (G  S)  GS
 Pelatih volley ball  SG
 SG
 SS
 S   Orang dewasa
 S   Sumber belajar
Sumber  Guru  Guru
belajar  Buku  Siswa
 Buku
 Perpustakaan
 Media massa
 Alam sekitar
 Nara sumber
 Lingkungan
Alat bantu  “talk and chalk”  Alat sederhana
 Alat kurang banyak  Bisa barang bekas

____________________________________________________________ 5
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Hasil belajar akademik (kecakapan akademik)
Dengan meningkatnya kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas
akademik, berarti membantu siswa memahami konsep-konsep
yang sulit sehingga akan meningkatkan kemampuan
akademiknya.
2. Penerimaan terhadap pembedaan individu (kecakapan Personal)
Dengan adanya perbedaan individu baik ras, budaya,
kemampuan, maka dengan pembelajaran kooperatif siswa tahu
kedudukannya dan belajar untuk saling menghargai satu sama
lain.
3. Pengembangan keterampilan sosial (Kecakapan Sosial)
Dengan pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan
kecakapan sosial.

 Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas


 Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
 Memperbaiki sikap terhadap mata pelajaran dan sekolah
 Memperbaiki kehadiran
 Angka putus sekolah menjadi lebih rendah
 Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
 Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
 Konflik antar pribadi berkurang
 Sikap apatis berkurang
 Pemahaman yang lebih mendalam
 Motivasi lebih besar
 Hasil belajar lebih tinggi
 Retensi lebih lama
 Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

10%
DARI
APA YANG
KITA BACA
20 % DARI APA
YANG KITA DENGAR

30% DARI APA YANG


KITA LIHAT

50% DARI APA YANG KITA


LIHAT DAN DENGAR

70% DARI APA YANG KITA KATAKAN

Bahan untuk didiskusikan:


90% DARI APA YANG KITA KATAKAN DAN LAKUKAN

____________________________________________________________
Apa yang saya dengar saya lupa Pengajar yang biasa memberitahu 6
Abd.saya
Apa Hallaf lihat
Hanafie Prasad,
saya 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
ingat Pengajar yang baik menjelaskan
Pemgajar yang lebih baik mendemonstrasikan
Apa yang saya kerjakan saya paham
Confusius, 2400 tahun yang lalu. Pengajar yang terbaik memberi inspirasi
William A. Ward
Fase Tingkah Laku Guru
Fase – 1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
dan memotivasi siswa memotivasi siswa belajar
Fase – 2 Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
Menyajikan informasi jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase – 3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dan
kedalam kelompok- membantu setiap kelompok agar melakukan
kelompok belajar transisi secara efisien
Fase – 4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
Membimbing kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
bekerja dan belajar
Fase – 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase – 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
Memberikan upaya maupun hasil belajar individu dan
penghargaan kelompok.

Bagian Kedua

____________________________________________________________ 7
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Berikut ditampilkan sejumlah 35 macam contoh model pembelajaran
yang dapat dipilih oleh guru/pelatih berdasarkan tujuan pembelajaran,
karakateristik materi pelajaran (bahan ajar), kondisi lingkungan belajar dan
berbagai pertimbagan lainnya. Dengan contoh-contoh ini, bagi guru, selain
dapat memilih dan mengikuti menurut contoh yang ada juga diharapkan
dapat berimprovisasi, berinovasi dan atau mengembangkan kretivitasnya.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang
berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang /
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Rangkuman/Kesimpulan

CONTOH GAMBAR BISA DARI KASUS/GAMBAR


YANG RELEVAN DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP/LCD.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan/menganalisis gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2 – 3 orang; hasil diskusi dari analisis
gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.

(Spencer Kagan, 1992)


____________________________________________________________ 8
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH:
1. Siswa dibagi dalam kelompok; setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Guru meminta tanggapan dari teman siswa yang lain, kemudian guru
menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan

(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Siswa dibagi dalam kelompok; setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya
terhadap tugas yang berangkai.
Misalnya: siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor
dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan
hasil pekerjaan, dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa
disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa
siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini
siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokkan hasil kerjasama mereka.
4. Laporan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain.
5. Kesimpulan.

(Dansereau CS, 1985)


Skrip kooperatif: metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya; sementara
pendengar:
 Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang
lengkap

____________________________________________________________ 9
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
 Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
 Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya; serta lakukan seperti di atas
5. Kesimpulan guru
6. Penutup

(Slavin, 1995)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 - 5 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.)
2. Guru menyajikan materi pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Penutup

(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim membaca bagian materi yang ditugaskan
kepadanya
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke
kelompok asal, dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yag mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup

PBI memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi


siswa. Peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan
dan menfasilitasi penyelidikan dan dialog
____________________________________________________________ 10
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang
dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dll.).
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan
masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok
berpasangan dua orang
4. Suruhlah seorang dari pasangan itu menceriterakan materi yang
baru diterima dari guru, dan pasangannya mendengarkan sambil
membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu
juga kelompok lainnya
5. Suruh siswa secara bergiliran / diacak menyampaikan hasil
wawancara dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa
sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6. Guru mengulang/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum
dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau


untuk menemukan alternatif jawaban

____________________________________________________________ 11
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh siswa; sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif
jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2 – 3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi
5. Tiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan guru
6. Dari data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru
memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

(Lorna Curran, 1994)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satu lembar kartu
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya (soal jawaban)
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup

(Frank Lyman, 1985)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (dalam
kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan
hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada
pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan
para siswa
6. Guru memberikan kesimpulan
____________________________________________________________ 12
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
7. Penutup

(Arends, 1998)
Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan
social, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan
atau siswa diam sama sekali.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning /
CL)
2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa
diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3. Bila seorang siswa telah selesai bicara, kupon yang dipegangnya
diserahkan. Setiap berbicara satu kupon.
4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih
pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5. Dan seterusnya.

DEBATE cocok untuk melatih siswa berani berbicara,


mengemukakan pendapat atau sikap. Topik pembicaraan sukar
untuk dilupakan
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru membagi dua kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang
lainnya kontra
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
diperdebatkan oleh kedua kelompok di atas
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota
kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh
kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar
(seluruh) siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti ide-
ide dari setiap pembicaraan di papan tulis; sampai sejumlah ide yang
diharapkan guru terpenuhi.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data di papantulis tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan

LANGKAH-LANGKAH:

____________________________________________________________ 13
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disajikan.
3. Menyiapkan alat atau bahan yang diperlukan.
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh siswa lainnya memperhatikan demonstrasi dan
menganalisisnya.
6. Siswa pelaku demonstrasi menjelaskan pengalaman demonstrasinya,
demikian juga tiap siswa mengemukakan hasil analisisnya.
7. Guru membuat kesimpulan.

(BERMAIN PERAN)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari
sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar)
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam
pembelajaran
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah disiapkan
6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya masing-masing sambil
memperhatikan/meng-amati skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas
sebagai lembar kerja untuk membahas
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup

(Sharan, 1992)
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan kompetensi pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk menerima satu materi
tugas; sehingga tiap kelompok mempunyai satu materi/tugas yang
berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan
5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua kelompok
menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup

LANGKAH-LANGKAH:

____________________________________________________________ 14
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan
mempelajari materi pada buku pegangannya/paket
3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, mempersilahkan
siswa untuk menutup bukunya
4. Guru megambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan siswa yag memegang tongkat
tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat giliran untuk menjawab setiap pertanyaan.
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Evaluasi
7. Penutup

LANGKAH-LANGKAH:
1. Setiap siswa mendapat pasangan (guru bisa menunjukkan pasangan
atau siswa sendiri menunjuk pasangannya)
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan
pasangannya
3. Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan
yang lain
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing,
pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan
jawaban mereka
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian
dibagikan kepada pasangan semula

(SPENCER KAGAN, 1993)


APA YANG DILAKUKAN?
1. BEKERJA BERPASANGAN
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap
pasangan mengerjaan soal yang pas sebab semua itu akan membantu
melatih
2. PELATIH MENGECEK
Apabila parner benar pelatih memberi kupon
3. BERTUKAR PERAN
Seluruh patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1 - 3
4. PASANGAN MENGECEK
Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
5. PENEGASAN GURU
Guru mengarahkan jawaban / ide sesuai konsep

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
____________________________________________________________ 15
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang diberikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
siswa ke siswa yang lain selama  5 menit
6. Secara bergiliran siswa diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam bola kertas tersebut
7. Guru memberikan kesimpulan
8. Evaluasi
9. Penutup

Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat kepada rekan


peserta lainnya

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan kepada siswa/peserta untuk menjelaskan
kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun cara
lainnya
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
6. Penutup

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi sesuai TPK
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25
sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan
selera masing-masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam
kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan;
kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (X).
6. Siswa yang sudah mendapat tanda  vertikal atau horizontal atau
diagonal harus segera berteriak “hore !” …… atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah hore yang
diperoleh
8. Penutup

____________________________________________________________ 16
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
(Rosenshina & Stevens, 1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk belajar siswa tentang
pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat
diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjut

(Steven & Slavin, 1995)


LANGKAH-LANGKAH:
1. Membentuk kelompok beranggotakan 4 orang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok
dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada
lembaran kertas
4. Siswa mempresentasikan/membacakan hasil kerja kelompok
5. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
6. Penutup

(Spencer Kagan)
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,
dengan pasangan yang berbeda secara singkat dan teratur”

LANGKAH-LANGKAH:
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dengan menghadap
ke luar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran
pertama, menghadap ke dalam
3. Dua siswa yang berhadapan (berpasangan) dari lingkaran kecil dan
besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh
semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4. Kemudian siswa yang berada di lingkran kecil diam di tempat,
sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau
dua langkah searah jarum jam; sehingga masing-masing siswa
mendapat pasangan baru
5. Sekarang giliran siswa di lingkaran besar yang membagi informasi.
Demikian seterusnya

____________________________________________________________ 17
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MEDIA:
 Buat kartu ukuran 10 x 10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata
lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin
ditebak
 Buat kartu ukuran 5 x 2 cm untuk menulis kata/istilah yang mau
ditebak (jawaban). Kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada
dahi/diselipkan di belakang telinga

LANGKAH-LANGKAH:
1. Jelaskan materi  45 menit
2. Suruh siswa berdiri di depan kelas dan berpasangan
3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti
dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa lainnya diberi kartu
berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian
ditempelkan di dahi atau disisipkan di dibelakang telinga
4. Sementara siswa yang membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-
kata yang tertulis di dalamnya, pasangannya menebak apa yang
dimaksud pada kartu 5 x 2 cm. Jawaban yang tepat bila sesuai
dengan isi kartu yang ditempel di dahi.
5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis pada kartu), maka
pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah
ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan
langsung memberi jawabannya
6. Dan seterusnya

Contoh kartu:
a. Kartu 10 x 10 cm: berisi soal (ciri-ciri)

mula-mula hanya beberapa orang yang mela-


kukan pencarian
lalu mengangkat dan memindahkan orang-orang dengan
memakai tandu atau semacamnya
orang-orang semakin banyak berdatangan membantu
tampak 2 buah mobil ambulans
“nah, sipakah aku?”

b. Kartu 5 x 2 cm: berisi jawaban (istilah)


EVAKUASI

MEDIA:
 Buat kartu (10 x 10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan
kartu/kertas ukuran 5 x 5 cm untuk menulis soal
 Gelas atau wadah apa saja

____________________________________________________________ 18
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH:
1. Bentuk kelompok @  4 orang secara heterogen
2. Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar/kartu
soal digulung dan dimasukkan dalam gelas
3. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu
yang jatuh, dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu
jawaban
4. Apabila jawabannya benar maka siswa dipersilahkan tepuk tangan
atau yel-yel yang lain
5. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok
sehingga total nilai kelompok merupakan penjumlahan poin dari para
anggotanya
6. Dan seterusnya

MEDIA:
 Buat kotak sesuai keperluan
 Buat soal sesuai dengan TPK (materi)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Sampaikan materi sesuai kompetensi
2. Bagikan lembar kegiatan sesuai contoh
3. Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak
sesuai jawaban
4. Buatkan poin setiap jawaban dalam kotak

CONTOH: Lembaran Kegiatan


T Y E N I O K N
R A U A N K U O
A B A R T E R M
N A N I R R S I
S D G I I T G N
A O N L S A I A
K L A A I S R L
S A C E K B O S
I R I N G G I T
CONTOH: Soal
1. Sebelum mengenal uang, orang melakukan pertukaran dengan
cara .........
2. ............ di gunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Uang .......... saat ini banyak dipalsukan.
4. Nilai bahan pembuatan uang disebut ...........
5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa
disebut ...........
6. Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang asing
disebut ............
7. Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai ...........

____________________________________________________________ 19
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
8. Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli
disebut motif ..................
9. Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening ke bank
untuk membayar sejumlah uang disebut ................

(Modefikasi dari Word Square)


MEDIA:
 Susun daftar konsep/istilah sesuai TPK dan bahan ajar
 Buat kotak sesuai jumlah istilah (konsep) yang akan ditampilkan
 Buat kalimat pengarah atau soal yang jawabannya adalah
istilah/konsep tersebut.
 Beri angka kode pada kotak-kotak tertentu sesuai keperluan
LANGKAH-LANGKAH:
1. Sampaikan materi sesuai kompetensi
2. Bagikan lembar kegiatan sesuai contoh
3. Siswa disuruh menjawab soal kemudian menulis huruf dalam kotak
sesuai jawaban
4. Buatkan poin setiap jawaban dalam kotak

MEDIA:
 Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan materi
 Buatlah jawaban yang diacak hurufnya
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyajikan materi sesuai indikator
2. Membagikan lembar kerja seperti contoh
CONTOH:
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata kunci (jawaban)
dari pertanyaan pada kolom A.
No. A B
1. Potongan-potongan papan yang diikatkan KALASP/…………..
pada bagian anggota tubuh yang patah  SPALAK
2. Orang sehat yang darahnya disalurkan ke ODORN/……………
dalam kantong darah
3. …………….. adalah kegiatan memindahkan KUASIVAE/……………
korban ke tempat yang aman

MEDIA: dua macam kartu untuk setiap siswa


 Kartu sub materi: Siapkan kartu ukuran  10 X 15 cm sejumlah
peserta; tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu
lainnya). Materi sesuai dengan kompetensi yang diinginkan
 Kartu kontrol sejumlah siswa, contoh nama siswa dan sub materi

(kartu control siswa) Catatan control guru:


NAMA SISWA: …………………
SUB MATERI: ………………….
NAMA SISWA YANG DIBERI KARTU:
NAMA SISWA YANG DIBERI: 1. ……………sub materi: ……………………
1. ……………………………
____________________________________________________________
2. …………………………… 20
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
3. ……………………………
4. ……………… dst. …….
2. ……………sub materi: ……………………
3. dst.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2. Jelaskan materi sesuai kompetensi  45 menit
3. Untuk memantapkan daya serap peserta, setiap peserta diberi satu
kartu untuk dipelajari (dihafal)  5 menit
4. Semua peserta disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling
menginformasikan materi sesuai isi kartu masing-masing. Tiap peserta
harus mencatat nama pasangannya pada kartu kontrol.
5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan
menerima materi masing-masing.
6. Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan peserta pertanyaan yang tidak
sesuai dengan kartunya (kartu orang lain)
7. Strategi ini dapat dimodifikasikan sesuai keadaan
8. Kesimpulan

MODEL PEMBELAJARAN PERTUKARAN KELOMPOK MENGAJAR


LANGKAH-LANGKAH:
1. Pemilihan sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian,
posisi, konsep, untuk ditugaskan.
2. Bagilah kelas ke dalam beberapa kelompok, jumlah kelompok sesuai
jumlah tugas. Diusahakan tugas masing-masing kelompok berbeda.
3. Berikan cukup waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan
presentasenya. Dapat menyajikan topik yang telah mereka kerjakan.
4. Bila diskusi kelompok telah selesai, mintalah masing-masing
kelompok memilih seorang juru bicara. Undang setiap juru bicara
untuk mempresentasikan kepada kelompok lain.
5. Mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan dijawab oleh
anggota kelompok presentasi secara bergantian.
6. Lanjutkan dengan kelompok lain sampai semua kelompok mendapat
kesempatan.
7. Rangkuman/kesimpulan.
8. Evaluasi

MEDIA: Siapkan blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum


lengkap.
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyampaiakn materi secukupnya atau siswa disuruh
membacakan buku atau modul dengan waktu yang secukupnya
3. Guru membentuk kelompok beranggotakan 2 – 3 orang secara
heterogen

____________________________________________________________ 21
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya
belum lengkap (lihat cotoh).
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban
yang tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok.
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap
peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
8. Kesimpulan.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi secukupnya
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya  4 orang secara
heterogen
4. Menyajikan beberapa kata “kunci” sesuai materi/kompetensi yang
disajikan
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan
menggunakan minimal 4 kata kunci.
6. Hasil diskusi kelompok, didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu
oleh guru
7. Kesimpulan

CONTOH
Pokok Bahasan : LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI DI INDONESIA

DAFTAR KATA KUNCI atau KONSEP

Penjajahan UU Kop/stb No. 91 Tahun 1992


Penderitaan Asas Demokrasi
Kemiskinan Ekonomi Rakyat
Solidaritas Alat Distribusi
Organisasi Koperasi Asas Pancasila
Aria Wirya Atmaja UUD 1945 Pasal 23
Bank Penolong & tabungan UU No. 12 Tahun 1997
Koperasi Simpan Pinjam UU No. 25 Tahun 1992
Budi Utomo Koperasi Konsumsi
Serikat Dagang Islam

 TUGAS
A. Buatlah sekurang-kurangnya lima kalimat menurut pendapatmu
sendiri. Secara ringkas harus mencakup paling sedikit 4 (empat)
kata dari daftar di atas. Setiap kata dapat dipakai berulang-ulang.
B. Kerja kelompok:
Diskusikanlah kalimat-kalimat anda apabila kalimat anda sudah
benar.
C. Hasil diskusi kelompok. Diskusikan kembali untuk mendapatkan
kesimpulan.

____________________________________________________________ 22
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Bagaimanapun guru adalah orang yang lebih tahu tentang apa dan
bagaimana kondisi lingkungan belajar yang berkaitan dengan proses belajar
mengajarnya. Bagaimana KD (Kompetensi Dasar) atau TPK (Tujuan
Pembelajaran Khusus) serta indikatornya, dan materi belajar, kondisi siswa
serta sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia di kelas dan atau di
sekolah.

____________________________________________________________ 23
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
____________________________________________________________ 24
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran merupakan salah satu variabel utama yang
berpengaruh terhadap taraf keberhasilan PEMBELAJARAN. Namun yang
menyetel semua variabel-variabel yang berpengaruh terhadap
PEMBELAJARAN itu adalah guru; setidaknya melalui variabel antara yaitu
guru. Karena itu, maka guru harus mampu dan atau diberi kemampuan
agar dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai fasilitator
pembelajaran. Salah satu kemampuan itu adalah kemampuan memilih dan
mengoperasionalkan model belajar yang ada. Dalam mengoperasionalkan
model-model pembelajaran, unsur kreativitas dari guru akan menjadi hal
yang penting dan relevan.

DAFTAR PUSTAKA
Degeng, I Nyoman Sudana, 2000. Paradigma Baru Pendidikan Memasuki Era
Demokratisasi Belajar, Makalah disampaikan dalam Seminar dan Diskusi
Panel Nasional Teknologi Pembelajaran V di UM tanggal 7 Oktober 2000.
Dimyati dan Mudjiono, 1999. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Cetakan
Pertama.
Ibrahim, Muslimin, dan Mohammad Nur, 2000. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya,
UNESA University Press.
Kardi, S., 2001. Seri Model Pembelajaran: Pembelajaran Langsung. Surabaya,
Universitas Negeri Surabaya.

____________________________________________________________ 25
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Lundgren, Linda, 1994. Kooperative Learning In The Science Classroom. NewYork,
Glencoe Mc Millan/Mc Graw Hill.
Slameto, 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet-2. Jakarta,
Bina Aksara.
Slavin, R.E., 2000. Educational Psychology, Sixth Edition, Boston, Allyn and Bacon.
Smith, Berry J. & Delahaye, Brian L., 1983, How to be an Effective Trainer, second
edition, New York.
Suparno, P., 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Kanisius.
Winkel, W.S., 1991. Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta.
DAFTAR ISI
Bagian Pertama : PENGANTAR
1. PROFIL KOMPETENSI LULUSAN (1)
2. STRATEGI PELAKSANAAN PEMBEKALAN LIFE SKILL DI SEKOLAH (1)
3. PERBEDAAN KONSEP: STRATEGI, PENDEKATAN, METODE, TEKNIK, DAN MODEL
PEMBELAJARAN (1)
4. UNTUK APA MODEL PEMBELAJARAN (4)
5. CIRI MODEL PEMBELAJARAN (3)
6. CIRI-CIRI PENGAJARAN LANGSUNG (3)
7. PENGGUNAAN KONSEP ATTAIMENT (3)
8. INVESTIGASI KELOMPOK (IK) (3)
9. CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (4)
10. UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN KOOPERATIF (4)
11. POTRET KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR: Ke arah Perubahan yang Diharapkan (5)
12. TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (6)
13. MANFAAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF (6)
14. MODUS PENGALAMAN BELAJAR (7)
15. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (7)
Bagian Kedua : PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 35 Contoh Model Pembelajaran:
1. PICTURE AND PICTURE (8)
2. EXAMPLES AND EXAMPLES (8)
3. NUMBERED HEAD TOGETHER (9)
4. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (9)
5. COOPERATIVE SCRIPT (9)
6. STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISION (10)
7. JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (10)
8. PROBLEM BASED INTRODUCTION (PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH) (11)
9. ARTIKULASI (11)
10. MIND MAPPING (12)
11. MAKE – A MACH (MENCARI PASANGAN / MENCOCOKKAN) (12)
12. THINK PAIR AND SHARE (12)
13. TIME TOKEN (13)
14. DEBATE (13)
15. DEMONSTRATION (14)
16. ROLE PLAYING (14)
17. GROUP INVESTIGATION (14)
18. TALKING STIK (15)
19. BERTUKAR PASANGAN (15)
20. PAIR CHEKS (15)
21. SNOWBALL THROWING (16)
22. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (16)
23. COURSE REVIEW HORAY (16)
24. EXPLICIT INSTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG) (17)
25. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (17)
26. INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (17)
27. TEBAK KATA (18)
28. KARTU ARISAN (19)
29. WORD SQUARE (19)
30. TEKA-TEKI SILANG (20)

____________________________________________________________ 26
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
31. SCRAMBLE (20)
32. TAKE AND GIVE (21)
33. MODEL GROUP TO GROUP EXCHANGE (21)
34. COMPLETE SENTENNCE (22)
35. CONCEPT SENTENCE (22)
PENUTUP (23)
DAFTAR PUSTAKA (23)

____________________________________________________________ 27
Abd. Hallaf Hanafie Prasad, 2007: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai