Anda di halaman 1dari 3

I.

Strategi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. Strategi kompetensi disebut juga dengan strategi komunikasi
atau communication strategies (Thornburry, 2006: 29). Ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan
dalam strategi komunikasi yakni:

1.      Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the point)

2.      Mengubah kata-kata baru agar lebih dikenal (penyerapan kata asing), contoh: mesjid

3.      Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal.

4.      Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh:menggunakan bahasa yang sopan  pada orang yang
lebih tua.

5.      Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.

Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh
orang lain. (Depdikbud, 19843/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh para
pakar. Tarigan (1983:15), misalnya, mengemukakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan.

Dalam pembelajaran bericara ini, supaya dapat dikuasai dengan baik, maka beberapa cara untuk
mempraktikkannya yaitu dengan:

a) Bercerita, dapat diartikan menuturkan sesuatu hal misalnya terjadinya sesuatu, perbuatan, dan
kejadian baik yang sesungguhnya maupun yang rekaan.
b) Berdialog atau percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai suatu topik
antara dua atau lebih pembicara . Dalam setiap dialog atau percakapan ada dua kegiatan
berbahasa yang dilaksanakan secara simultan yakni berbicara dan menyimak. Pertukaran
pembicara menjadi penyimak atau dari penyimak menjadi pembicara berlangsung secara wajar,
sistematis, dan otomatis.
Dialog atau percakapan yang pesertanya dua orang dapat berwujud dalam berbagai
nama, misalnya, bertelepon, bercakap-cakap, tanya-jawab, dan wawancara. Sedang percakapan
yang pesertanya lebih dari dua orang dapat berwujud diskusi kelompok kecil. Diskusi panel,
kolokium, simposium, dan debat.
c) Pidato atau ceramah, adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di hadapan
massa.
d)  Berdiskusi atau bertukar pikiran merupakan salah satu bentuk berbicara dalam kelompok yang
banyak digunakan dalam masyarakat.
II. Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicar mensyaratkan adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk
sebuah kalimat. Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling bertemali
sehingga mampu menyajikan sebuah makna. Dalam konteks komunikasi, pembicara berlaku sebagai
pengirim (sender), sedangkan penerima (receiver) adalah penerima warta (message). Warta terbentuk
oleh informasi yang disampaikan sender, dan message merupakan objek dari komunikasi. Feedback
muncul setelah warta diterima, dan merupakan reaksi dari penerima pesan.

III. Metode Pembelajaran Berbicara

Beberapa istilah yang hamper sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam
pembelajaran. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode ini digunakan
untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjukkan pada sebuah perencanaan
untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan
strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode, yaitu:

1)      Metode Ceramah, penuturan bahan pelajaran secara lisan.

2)      Metode Demonstrasi, metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban
dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar, dan merupakan metode penyajian
pelajaran dengan memepragakan dan memeprtunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

3)      Metode diskusi, suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan
informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

4)      Metode Tanya jawab, suatu ara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan
yang dijawab oleh siswa.

5)      Metode penugasan, suatu cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas
berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan guru.

6)      Dan masih banyak lagi metode-metode yang lain seperti metode eksperimen, widyawisata,
bermain peran, pameran, permainan, latihan, cerita dan simulasi.

Anda mungkin juga menyukai