Anda di halaman 1dari 5

Langkah-langkah penanggulangan dalam masalah belajar membaca, menulis, dan

berhitung

Pemecahan kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara melakukan diagnoisi. Diagnosis
adalah upaya mengenali gejala-gejala dengan cermat terhadap fenomena yang menunjukkan
kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda peserta didik. Dalam melakukan
diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri dari langkah-langkah tertentu yang
diorientasikan pada ditemukannya kesulitan beljar jenis tertentu yang dialami peserta didik.
Prosedur jenis ini dikenal sebagai “diagnostik” kesulitan belajar.

Dalam melakukan diagnostik kesulitan belajar peserta didik, banyak langkah-langkah


diagnostik yang dapat ditempuh guru, atara lain yang cukup terkenal adalah proses Weener dan
Senf sebagaimana yang dikutip Syah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika pelajaran.
2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga mengalami
masalah belajar
3. Mewawancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal hal keluarga yang
mungkin menimbulkan masalah belajar.
4. Memberika tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat masalah
belajar yang dialami siswa.

Banyak alternatifyang dapat diambil guru dalam mengatasi masalah belajar siswanya.
Akan tetapi, sebelum pilihan terebut diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu
melakukan beberapa langkah penting sebagaimana yang dikemukakan Syah (2000: 175)
sebagai berikut:

1. Menganalisa diagnois, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antarbagian


terebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai masalah belajar yang dihadapi
siswa.
2. Mengidentifikasi dan menentukan bdang kecakapan tertentu yang memerlukan perbaikan
3. Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching (pengajaran
perbaikan)
4. Melaksanakan program perbaikan

Selain itu untuk mengatsi kesulitan belajar siswa mengidap sindrom disleksia, disgrafia,
disklakulia, guru dan orang tua sangat dianjurkan untuk memanfaatkan support teacher (guru
pendukung). Guru khusus ini biasanya bertugas mengangani para sswa yang mengalami
sindrom-sidrom tersebut disamping melakukan remedial teaching (pengajaran perbaikan).
Aktifitas remedial untuk menangani kesulitan belaajar berhitung hendaknya mencakup tiga
kategori yaitu pengajaran konsep matematika, keterampilan dan pemecahan masalah.

Kesulita membaca, menulis, dan berhitung dapat diatasi atau ditangulangi dengan strategi
yang dilakukan oleh guru sesuai kesulitan masing-masing yaitu:

1. Mengatasi kesulitan membaca


Lerner dan Zipprick Mary Ann, sert Stephane mengelompokkan strategi
penanggulangan kesulitan belajar membaca ke dalam tiga kelomok, yaitu strategi yang
bertujuan untuk meningkatan kemampuan pengenaalan dan membaca lancer, kelas
remedial seerta strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman.
a. Strategi Peningkatan Pengenalan kata dan Memabaca Lancar
Strategi peningkatan pengenalan kata dan membaca lancer dapat dilakukan dengan
berbagai metode, seperti phonic method (metode menyebutkan suara huruf/ mengeja)
basal reader (membaca awal dan dasar), distar program, dan repeated reading
(mengulang bacaan).
b. Program Membaca Khusus Kelas Remedial
Program membaca khusus kelas remedial ditunjukkan bagi siswa yang
mengalami kesulitan membaca cukup berat sehingga ia memerlukan program khusus
agar kesulitan membaca dapat diatas secara efetif.
c. Peningkatan kemampuan pemahaman isi bacaan
Dalam peningkatan kemampuan pemahaman isi bacaan guru dapat
melaksanakan berbagai strategi yang dapat digunakan, antara lain adalah membaca
buku dongeng atau buku cerita, strategi kognitif (aktivitas bertanya yang
dioperasikan pada waktu membaca), strategi pengalaman berbahasa dan penerapan
strategi/ strategi KWL, (know, What, Learn) yaitu teknik peningkatan kemampuan
membaca buku-buku pelajaran.
2. Mengatasi Kesulitan Menulis
Hasil analisis berbagai teori yang dilakukan, di antaranya Mercer & Mencer, raid,
Morrow menghasilkan dan menjelaskansecara rinci cara penanggulangan kesulitan
menulis berdasarkan faktor penyebab kseulitan menulis:

Tabel 2.1 Penanggulangan Kesulitan Menulis

Faktor Masalah Penyebab masalah Penanggulangan


Bentuk Kemiringan huruf Kemiringan kertas, kesan Letakkan kertas di bagian
standar yang mental terhadap huruf tengah dada minta anak
bervariasi bervariasi menuliskan huruf di papan
tulis
Ukuran Terlalu besar Ingatan terhadap besar Ajarkan kembali
huruf yang kurang baik, perbandingan besar huruf,
meletakkan lengan terlalu minta anak untuk
lebar pada waktu menulis, mengecilkan jarak
ingatan terhadap garis lengannya pada waktu
yang ada di kertas tulis menulis, ajarkan kembali
kurang baik cara menulis yang tidak
keluar garis
Terlalu kecil Ingatan terhadap besar Ajarkan kembali
huruf yang kurang baik, perbandingan besar huruf,
memberikan tekanan pada tekanan diberikan pada
ujung jari terlalu kuat lengan, cek posisi jari
tangan pada waktu
memegang pensil dan cek
posisi meja tulis dengan
posisi tangan pada waktu
menulis
Spasi Semrawut terlalu Kurang memahami fungsi Ajarkan kembali spasi antar
banyak spasi antara spasi huruf yang ditulis, dengan
huruf mengatur posisi tangan dan
posisi pensil
Ketepatan dalam Ketepatan dalam Huruf tidak ditulis pada Jelaskan kembali fungsi
meletakkan meletakkan tulisan posisi yang tepat, tinggi garis pada kertas tulis dan
tulisan huruf huruf dan besarc huruf tidak cara menulis huruf pada
konsisten posisi yang sesuai dengan
bentuk huruf
Kualitas garis Kualitas garis yang Terlalu tebal, terlalu tipis Jelaskan cara meletakkan
yang membentuk membentuk huruf alat tulis di atas kertas dan
huruf tunjukkan cara menulis
dengan tekanan tangan
yang tepat
3. Mengatasi Kesulitan Berhitung (Matematika)
Dalam usaha penanggulangan kesulitan belajar berhitung yang dialami siswa di
sekolah dasar maka hal yang penting adalah memberikan pengalaman belajar secara
konkret. Selain itu guru juga harus menciptakan pembelajaran yang efektif yaitu dengan
cara melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran, mendorong siswa untuk
mengemukakan pemahamannya tentang konsep-konsep matematika, menerapkan
berbagai kegiatan praktis yang dapat memberikan umpan balik dengan segera,
menggunakan strategi dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
dalam mempelajari matematika, dan mendorong sisiwa untuk menggunakan berbagai alat
bantu dan media yang digunakan dalam pembelajaran matematika.

Daftar pustaka
Idris, R. (2017). Mengatasi Kesulitan Belajar dengan Pendekatan Psikologi Kognitif. Journal
UIN Alauddin , 161-162.

Jamaris, M. (2014). Kesulitan Belajar Perspektif, Asemen dan Penanggulangannya. Bogor:


Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai