Anda di halaman 1dari 3

Bentu partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

Dalam berpartisipasi masyarakat harus melakukannya sesuai dengan tanggung jawab dan
kepentingannya. Hal ini diketahui sejauh mana anggota masyarakat atau kelompok masyarakat
tersebut ikut berperan dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Peran serta yang
sesungguhnya dalam pengambilan keputusan pada bebagai jenjang, misalnya komite sekolah
ikut serta dalam membicarakan dan mengambil keputusan tentang rencana pembagian beasiswa.
Subakir dan Sapari menyatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam suatu program
berupa: 1) Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan atau pengambilan keputusan. 2)
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program. 3) Partisipasi masyarakat dalam
pemanfaatan hasil. 4) Partisipasi masyarakat dalam melakukan evaluasi[CITATION Yus11 \l 1033 ].

Dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 39 tentang peran serta masyarakat menyebutkan
bentuk dan sifat peran serta masyarakat sebagai berikut: 1) Pendirian dan penyelenggaraan
satuan pendidikan pada jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah, pada semua
jenis pendidikan kecuali pendidikan kedinasan dan pada semua jenjang pendidikan. 2)
Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga kependidikan untuk melaksanakan atau membantu
pelaksanaan pengajaran atau pembimbingan. 3) Pengadaan atau pemberian tenaga ahli untuk
membantu pelaksanaan kegaiatan belajar mengajar. 4) Pengadaan program pendidikan yang
belum diadakan oleh pemerintah untuk menunjang pendidikan nasional. 5) Pengadaan dana atau
pemberian bantuan dapat berupa wakaf hibbah, sumbangan, beasiswa. 6) Pengadaan bantuan
ruangan, gedung, dan tanah untuk melaksanakan KBM, 7) Pengadaan dan pemberian buku
pelajaran dan peralatan pendidikan untuk melaksanakan KBM. 8) Pemberian kesempatan untuk
magang. 9) Pemberian bantuan manajemen bagi penyelenggara satuan pendidikan untuk
melaksanakan KBM. 10) Pemberian pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penentuan
kebijakan atau penyelenggaraan pengembangan pendidikan. 11) Pemberian bantuan dan
kerjasama dalam kegaiatan penelitian dan pengembangan. 12) Keikutsertaan dalam program
pendidikan dan/atau penelitian yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Dengan demikian bentuk partisipasi masyarakat dapat berupa apa saja yang relevan
dalam penyelenggarakan pendidikan, baik berupa fisik maupun nonfisik. Menurut Normina
(2016:73) partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk, diantaranya yaitu :
1. Partisipasi finansial
Berupa dukungan dana sesuai dengan kekuatan dan kekampuan masyarakat. Termasuk
juga orang tua secara kolektif dapat mendukung dana yang diperlukan sekolah, yang benar-
benar dapat dipertanggungjawabkan untuk keberhasilan pendidikan. Selain itu, lembaga bisnis
dan industry diharapkan dapat menyisihkan anggaran untuk pemberian beasiswa pendidikan
2. Partisipasi material
Diwujudkan dengan bentuk sumbangan bahan-bahan yang berkenaan dengan material
bangunan, untuk penyempurnaan bangunan ruang dan tempat untuk giatan belajar agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Demikian juga masyarakat mendukung
terciptanya lingkungan fisik yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Partisipasi akademik
Kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan akademik yang lebih
berkualitas. Dukungan dapat diwujudkan dengan dukungan orangtua dan masyarakat untuk
mengawasi dan membimbing belajar anak di rumah. Selain itu banyak lembagalembaga
pemerintahan maupun non pemerintahan yang dapat memberikan kesempatan untuk praktik
atau magang. Hal ini dilakukan untuk memberikan wawasan secara nyata kepada peserta
didik.
4. Partisipasi kultural
Perhatian masyarakat terhadap terpeliharanya nilai kultural dan moral yang terdapat di
lingkungan sekitar sekolah sehingga sekolah mampu menyesuaikan diri dengan budaya
setempat.
5. Partisipasi evaluative
Keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengendalian dan kontrol terhadap
penyelenggaraan pendidikan, sehingga masyarakat dapat memberikan umpan balik dan
penilaian terhadap kinerja lembaga pendidikan. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan
dalam penyusunan atau pemberi masukan dalam penyusunan kurikulum bagi sekolah. Agar
kurikulum itu sesuai dengan kebutuhan siswa.

[ CITATION Nor16 \l 1033 ]


[CITATION Per \l 1033 ]
Normina. (2016). Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI
Kalimantan, 73-74.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39. (1992). Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan.

Yusniati. (2011). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-


KANAK DI DESA SINDUHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN. Lambung Pustaka
Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai