Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Sekarang ini dunia tengah dihebohkan oleh suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus,
yakni Coronavirus Disease 2019 atau lebih kita kenal dengan sebutan Covid-19. Satu demi satu
mulai ditemukan bahwa virus ini sudah masuk ke Indonesia. Pemerintah pun gencar melakukan
upaya sosialisasi agar selalu cuci tangan, jaga jarak, tetap berada di rumah, dan lain sebagainya.
Banyak bidang yang dirugikan dengan adanya pandemi Covid-19 ini, tidak hanya pada bidang
kesehatan ataupun pada bidang perekonomian, namum juga berdampak pada bidang pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar yang biasanya berada di dalam kelas pun mengalami, perubahan
seiring dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah dan Kemendikbud memberikan solusi
untuk melakukan pembelajaran secara Daring atau pembelajaran dalam jaringan.
Teori
Menurut Isman (2016) pembelajaran daring adalah pemanfaatan internet dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya berfokus tentang melakukan kegiatan transfer ilmu
maupun materi pembelajaran dari guru ke peserta didik baik itu bidang akademis maupun
keterampilan, akan tetapi juga berfokus tentang pembelajaran pendidikan karakter. Namun
sekarang ini pendidikan kita tengah tidak berjalan seperti biasa, dikarenakan dampak dari
pandemi Covid-19. Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegah Covid-19 pada Satuan Pendidikan,
Sistem pembelajaran secara daring/online dijadikan alternatif untuk tetap dapat melaksanakan
kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Secara tidak langsung hal ini pun menjadi
tantangan tersendiri bagi guru untuk mengadakan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan
dan inovatif dan masih dapat memberikan pendidikan karakter pada peserta didik.
Untuk kelangsungan pembelajaran secara daring dimasa pandemi tentu akan tergantung dari
berbagai faktor yang akan mempengaruhi, seperti tingkat persiapan guru sebagai faktor utama
dalam memberikan pembelajaran, keterlibatan orang tua, kebijakan pemerintah untuk menjamin
stabilitas kondisi pembelajaran agar bisa berjalan dengan baik dan juga kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran. Hal ini pun tentu menjadi salah satu hambatan yang dihadapi oleh guru dalam
upaya untuk mencapai hasil belajar terutama tentang pendidikan karakter peserta didik.
(Agboola & Tsai, 2012)
Pendidikan karakter tidak boleh dianggap enteng, karena karakter merupakan kunci utama yang
memberi efek mendasar dan akan ada pada diri anak, atau peserta didik di masa depan dalam
menampilkan karakternya[ CITATION Agb12 \l 1033 ]
Dengan adanya pendidikan karakter peserta didik dapat menjadi anak yang lebih mandiri dalam
menjalankan kehidupannya dan nantinya peserta didik akan mampu beradaptasi dengan situasi
sosial yang akan mereka temui suatu saat nanti [ CITATION Pur20 \l 1033 ]. Seperi yang dapat kita
lihat karakter dari anak zaman sekarang ini telah mengalami perubahan karakter, seperti
mengalami kemerosotan moral yang mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
Untuk mendorong terwujudnya harapan tentang pengembangan karakter, seperti yang tertuang
dalam Pancasila dan UUD 1945 untuk mengatasi masalah kebangsaan di negeri ini, Pemerintah
menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian program prioritas pembangunan nasional dimana
pendidikan karakter ditempatkan sebagai dasar untuk mewujudkan visi pembangunan nasional
yaitu orang menyadari akhlak, moral, etika, budaya, dan berbasis tentang falsafah Pancasila
[ CITATION Ist15 \l 1033 ]

Tetapi Dengan diberlakukannya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar


lingkugan sekolah yang dilakukan secara daring tentu hal ini juga menjadi hambatan yang
dihadapi oleh guru untuk mampu menciptakan lingkungan pembelajaran dalam upaya
mengembangkan pendidikan karakter seperti perkembangan etika, tanggung jawab, dan karakter
peserta didik. Hambatan lain yang dihadapi guru seperti penguasaan dalam teknologi, terkedala
oleh jaringan internet dan kesiapan guru terhadap penerapan pembelajaran daring di masa Covid-
19.

Salah satu lembaga yang berperan penting dalam pembentukan karakter baik adalah
sekolah. Menurut Bergmark sekolah tetap perlu menerapkan pendidikan karakter yang
membekali peserta didik dengan karakteristik yang tepat dapat membantu mereka menjadi warga
negara yang baik.

Untuk itu pengaruh sekolah sangatlah besar dalam pembentukan pola pikir dan karakter
anak. Namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang gampang untuk dilakukan dan dicapai,
ditambah lagi dengan keadaan sekarang ini yang mengharuskan semua orang untuk melakukan
semua kegiatan dari rumah.

Baca ppt pendahuluan

Berdasarkan persoalan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji penelitian tentang


pentingnya pendidikan karakter dan implementasi pendidikan karakter pada pembelajara daring di
masa Pandemi Covid-19
Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi literature. Pada penelitian ini peneliti mencari
dan mengumpulkan data-data berbagai hasil penelitian, yang bersumber dari riset, jurnal, dan
artikel ilmiah yang relevan dengan tema penelitian pendidikan karakter. Kemudian dikaji secara
mendalam
Hasil dan pembahasan
 Alasan mengapa pendidikan karakter penting untuk diterapkan
Dalam dunia pendidikan penanaman karakter menjadi salah satu bagian utama dalam rangka
mewujudkan generasi muda yang kompeten yang juga memiliki nilai nilai karakter yang baik.

karakter merupakan kunci utama yang memberi efek mendasar dan akan ada pada diri anak,
atau peserta didik di masa depan dalam menampilkan dirinya
Pendidikan karakter merupakan proses dimana terjadinya pembudayaan dan pemberdayaan
terhadap nilai-nilai luhur dalam lingkungan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Dengan pendidikan karakter diharapkan dapat menyempurnakan diri individu peserta didik,
secara berkelanjutan dan membentuk kemampuan peserta didik kearah yang lebih baik.
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya pada kurikulum 2013 memfokuskan pendidikan
karakter.
Alasan mengapa pendidikan karakter penting untuk diterapkan

Nilai-nilai karakter menurut kemendikbud adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggung jawab. Untuk itu pembelajaran secara daring maupun jarak jauh harus
tetap bisa melakukan pembelajaran yang berorientasi pada pendidikan karakter ////////
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru dalam implementasi pendidikan daring adalah
Adalah
1. Pertama guru dapat menjalin hubungan kerja sama dengan orang tua di rumah untuk
mengawasi dan memperhatikan perkembangan karakter peserta didik. Seperti seorang
ayah memiliki jiwa kepemimpinan dapat menjadi role model bagi anak, seorang ibu yang
baik hati dan senang berbagi dengan orang lain, dapat melibatkan anak untuk ikut serta.
Guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik tentang pengamalan sikap baik
tentang karakter mandiri, seperti membersihkan rumah, orang tua dapat
mendokumentasikan anak saat melakukan tugasnya kemudian dikirim ke guru.
2. edua, dapat melakukan kegiatan sederhana saat pembelajaran daring yang sekaligus bisa
memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik seperti menciptakakan kegiatan
yang sederhana namun bermakna dalam, seperti kebiasaan menyapa dan menanyakan
kabar pada saat awal pembelajaran melalui pembelajaran daring, sehingga secara tidak
langsung peserta didik sudah memahami budaya tegur sapa. Hal ini bisa memberikan
dampak positif begi peserta didik, dengan bertegur sapa akan mempererat hubungan hidup
rukun di lingkungan masyarakat
3. Ketiga, kegiatan yang bisa dilakukan guru adalah merancang pembelajaran yang dapat
memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk dapat memahami nilai-nilai kemanusiaan
pada pembelajaran yang peserta didik terima. Seperti pada muatan pembelajaran IPS
tentang sejarah kemerdekaan, guru bisa memberikan tugas kepada peserta didik dengan
mengarahkan peserta didik untuk mengusut nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada materi
sejarah tersebut. Hal lain yang dapat dilakukan seperti guru dapat menyisipkan beberapa
pesan pada saat menjelaskan materi pembelajaran baik itu secara langsung oleh guru atau
pun dengan menampilkan vidio yang mengandung nilai-nilai inspritaif.
4. Keempat, menerapkan pembelajaran dengan pendidikan sistem untuk mendukung
pendidikan karakter. Seperti halnya tentang penanaman kejujuran kepada peserta didik.
Ketika guru memberikan tugas kepada peserta didik, kebanyakan peserta didik mungkin
akan melakukan cara termudah untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus tanpa
memikirkan tentang unsur plagiat. Untuk mengatasi hal tesebut guru dapat memberikan
tugas kepada peserta didik dengan soal yang berpedoman pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS). Jadi peserta didik tidak hanya mencari jawabannya melalui internet saja,
tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas peserta didik.
5. Kelima, guru dapat merancang pembelajaran yang dapat mengajak peserta didik untuk
berisikap disiplin dan bertanggung jawab, dengan cara membuat sebuah perjanjian di awal
pertemuan untuk selalu disiplin waktu. Misalnya ketika pembelajaran menggunakan e-
learning atau pun aplikasi pembelajaran lainnya, yang tersedia menu mengatur waktu
untuk absen maupun pengumpulan tugas, sehingga menumbuhkan sikap disiplin dan
bertanggung jawab. Guru bisa menguraikan materi ajar dan memberikan tugas yang
memuat nilai demokratis, cinta damai, dan peduli terhadap lingkungan sosial. Untuk
penerapannya dalam nilai kepedulian sosial guru dapat membentuk kelompok diskusi
peserta didik secaa daring agar tumbuh rasa cinta damai dalam diri peserta didik. Untuk
menyisipkan nilai-nilai religius serta toleransi pada materi. Guru dapat melakukan
tindakan berupa menghargai dan memuji peseta didik dengan memberikan reward.

Anda mungkin juga menyukai