Definisi
Desain pembelajaran untuk menganalisis suatu permasalahan melalui berbagai macam cara
pemecahan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan [ CITATION MHu14 \l 1033 ].
Means Ends Analysis (MEA) adalah suatu proses yang digunakan pada pemecahan masalah
yang mencoba untuk mereduksi perbedaan antara current state (pernyataan sekarang) dan
goal state (tujuan)[ CITATION ADF12 \l 1033 ].
Model pembelajaran MEA merupakan desain pembelajaran dimana siswa mampu
merancang dengan benar perencanaan, penyelesaian masalah matematika, yang diawali
dengan membuat perencanaan pemecahan masalah yang terdiri dari tiga komponen, yaitu
menentukan hal yang diketahui dan ditanyakan, serta menyelesaikan masalah tersebut
menggunakan rumus matematika. [ CITATION Jua14 \l 1033 ].
Model pembelajaran MEA merupakan suatu desain pembelajaran pemecahan masalah
melalui kegiatan pemahaman keadaan suatu masalah, menetapkan tujuan sehingga
memperoleh informasi baru. [ CITATION Iro19 \l 1033 ].
Sintak
Menurut [ CITATION MHu14 \l 1033 ]
a. Identifikasi Perbedaan antara Current State dan Goal State
b. Organisasi Sub Goals
c. Pemilihan Operator dan Solusi
Kelebihan
Menurut [ CITATION Pus16 \l 1033 ]
a. Siswa terbiasa memecahkan masalah
b. Siswa berperan aktif dan mengekspresikan ide
c. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan
keterampilan
d. Siswa dengan kemampuan rendah mampu merespons masalah yang dihadapi dengan cara
mereka sendiri
e. Siswa memiliki pengalaman belajar
f. Memudahkan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika
Kekurangan
Menurut [ CITATION Pus16 \l 1033 ]
a. Membuat soal pemecahan masalah bukan pekerjaan mudah
b. Sangat sulit untuk mengungkapkan masalah yang langsung dipahami oleh siswa
c. Lebih dominan pada soal yang terlalu sulit untuk dikerjakan sehingga membuat siswa
jenuh
d. Sebagian siswa merasa kurang menyenangkan dalam belajar
MEDIA KARTU KERJA
Kartu Kerja merupakan salah satu media pengajaran yang didasarkan atas kebutuhan
belajar (needs) siswa sesuai dengan tingkat kemampun intelektualnya. Kartu Kerja selain
berfungsi untuk menympaikan pesan, juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan. [ CITATION Iqb04 \l 1033 ]
Penggunaan Kartu Kerja Dalam Pengajaran Matematika
1. Sebelum Kartu Kerja pertama dibagikan kepada siswa, guru perlu memberikan:
a. Apersepsi, motivasi dan introduksi
b. Penjelasan singkat tentang materi yang mendasari uraian kegiatan atau contoh yang
terdapat dalam Kartu Kerja.
2. Bila Kartu Kerja sudah dibagikan, guru hendaknya memantau kemajuan belajar siswa
dengan tujuan:
a. Jika ada siswa yang dapat menyelesaikan Kartu Kerja dengan benar, guru segera
memberikan Kartu Kerja berikutnya, demikian seterusnya.
b. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan, guru hendaknya memberikan bimbingan
atau pengarahan seperlunya, dalam arti tidak langsung pada penyelesian masalah
yang dihadapinya. Dalam hal ini jelas dituntut kemampuan guru, terutama dalam
penggunaan keterarnpilan / teknik bertanya.
c. Bila ada siswa yang telah mencapai “Top Record” , yakni telah menyelesaikan
semua Kartu Kerja dengan sempurna atau memenuhi standar penguasaan (Standard
Mastery) secara rata-rata diatas 80% dapat dimantaatkan sebagai “Tutor Sebaya”
untuk membantu/membimbing rekan siswa yang memerlukan bantuan.
3. Sebelum jam pelajaran berakhir, guru harus mencatat keberhasilan siswa dalam
menyelesaikan Kartu Kerja, sudah berapa lembar Kertu Kera yang telah diselesaikan oleh
siswa tersebut pada hari itu. Pencatatan hasil pekerjaan siswa tersebut dituliskan pada
Kartu yang dikenal dengan “Matrix Record” Untuk itu kita juga harus mempersiapkan
Kunci Jawaban agar dapat dengan mudah memeriksa pekerjaan siswa.
Kelebihan penggunaan Kartu Kerja dalam pengajaran Matametika, antara lain:
1. Siswa termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah berdasarkan pengalarnan
sendiri.
2. Prinsip psikologis terpenuhi, karena pemahaman konsep melalui pendekatan
induktif/generalisasi.
3. Pemahaman konsep akan menjadi mantap, karena merupakan hasil kerja mandiri dan
memungkinkan siswa untuk mentransfer pengalaman belajarnya ke situasi lain.
4. Kemajuan belajar siswa tidak terikat, maju secara berkelanjutan (Independent).
5. Menumbuhkan rasa percaya diri.
6. Menumbuhkan rasa kerja sama dalam pertukaran ide-ide.
7. Mendorong siswa untuk kreatif.
8. Membantu ingatan siswa. Seseorang cenderung mudahmengingat hal-hal yang ada
kesannya. Dengan kehadirangambar-gambar pendukung, konsep-konsep matematika
yang sarat dengan simbol-simbol, aturan-aturan dan rumus-rumus akan mudah diingat
oleh siswa.
Kekurangan penggunaan Kartu Kerja:
1. Memerlukan keterampilan guru dalam merakit Kartu Kerja.
2. Memerlukan kemampuan ekstra atau teknik guru untuk membimbing siswa dalam kelas
besar, apalagi bila kemampuan siswa sangat berbeda.
3. Koordinasi yang kurang baik, dapat mengakibatkan siswa hanya bermain-main atau
meminta bantuan temannya untuk menyelesaikannya. Untuk itu selama Kegiatan Belajar
Mengajar berlangsung guru tetap berperan sebagai motivator dan fasilitator.
4. Tidak dapat melingkupi semua topik, ada topik yang sulit dituangkan dalam bentuk Kartu
Kerja.
REFERENSI
Works Cited
Fitriani, A. (2012). Model Pembelajaran Means-Ends Analysis sebagai Salah Satu Alternatif untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan .
Hosnan. (2016). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis).
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Iqbal, M. (2004). Pengajaran Matematika Terpadu dengan Menggunakan Media Kartu Kerja di Kelas
Mixed Ability. Jurnal Pendidikan , 133-157.
Irok'atun, & Rosmala, A. (2019). Model-Model Pembelajaran Matematika. Jakarta: Bumi Aksara.
Juanda, M., Johar, R., & Ikhsan, M. (2014). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Komunikasi Matematis SMP Melalui Model Pembelajaran Means-End Analysis (MEA(. Jurnal Kreano .
Mulyasa, E. (2014). Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Puspitasari, D. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Means End Analysis untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SD Islam Sunan Giri Wonorejo Sumbergempol Tulungagung.
Skripsi .
Usman, U. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.