Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Berbasis HOTS

NAMA NIM
1. Annissa : 2173111006
2. Fitri Ariani : 2173111016

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Penilaian Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia”, Fakultas Bahasa dan Seni , Semester IV, Universitas Negeri
Medan yang berjudul “Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berbasis HOTS”.
Dalam penyelesaian tugas ini, penulis banyak mengalami kesulitan namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dosen Drs. Syamsul Arif, M.Pd yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada saya
2. Orang tua, keluarga, serta teman-teman saya tercinta yang telah memberikan
motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
Penulis sadar, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Medan, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ......................................................................................................................... 2

BAB II TEORI MENGENAI HOTS


2.1 Pengertian HOTS .......................................................................................................... 3
2.2 Cara penyusunan soal HOTS ........................................................................................ 4
2.3 Taksonomi Bloom ......................................................................................................... 10

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMP ............... 16
3.2 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMA .............. 19
3.3 Hasil Dari Tabel Soal SMP ........................................................................................... 30
3.4 Hasil Dari Tabel Soal SMA .......................................................................................... 34

BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan ....................................................................................................................... 38
4.2 Saran ............................................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 39

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya strategi berpikir tingkat tinggi (Hinger order thinking) bergantung
pada kemampuan gutu dalam menyusun pertanyaan yang akan menuntun peserta didik
berpikir pada tingkat yang lebih tinggi sehingga siswa dapat memecahkan masalah.
Keahlian Higher order thinking meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif dan
kemampuan memecahkan masalah. Jadi dengan Hinger order thinking dapat mendorong
siswa lebis kritis, kreatif dan memiliki kemampuan pemecahan masalah. Proses
pembelajaran dikelas sudah seharusnya dimulai dengan merangsang siswa untuk berpikir
lebih aktif dari maslaah nyata yang pernah dialami atau dapat dipikirkan para siswa. Dengan
cara seperti itu, para siswa tidak hanya disuguhi dengan teori-teori dan rumus-rumua yang
sudah jadi, akan tetapi para siswa dilatih dan dibiasakan untuk memecahkan masalah selama
proses pembelajaran dikelas sedang berlangsung.
Fokus kemampuan berpikir berpikir tingkat tinggi juga dalam tujuan pembelajaran
kimia disekolah. Tujuannya untuk memberikan peluang berkembangnya kemampuan
bernalar yang logis, sistematis, kritis, cermat, dan kreatif. Sisi perilaku dan sikap yang
tumbuh melalui tujuan pembelajaran kimia adalah menumbuhkan rasa percaya diri, dan
sifat yang obyektif.
Kemampuan berpikir yng berkembang pada individu seperti yang diharapkan dalam
kurikulum 2013, tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba. Institusi pendidikan sebagai
lembaga yang bertanggungjawab dalam mengelola dan menyelenggarakan pendidikan,
berperan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan-kemampuan yang berguna
untuk menghadapi kehidupan kelak.
Pembelajaran yang dapat mengembangkan kebiasaan berpikir memerlukan peranan
guru. Peran uru tidak hanya memberikan informasi. Guru harus menempatkan diri sesuai
dengan kondisi siswa, memahami apa yang ada dalam benak siswa, dan memfasilitasi
siswauntuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikirnya. Tugas guru adalah
membantu siswa dalam membangun pengetahuannya, dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpikir sendiri.
Peran guru sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa selama proses
pembelajaran, sehingga siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya. Tugas guru adalah

1
membantu siswa untuk membangun konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri melalui
transformasi informasi, dan membentuk pengetahuan baru.

1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia
2. Untuk mengetahui pengertian dari HOTS
3. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan soal HOTS
4. Untuk mengetahui kriteria soal yang berbasis HOTS

1.3 Manfaat
1. Mengetahui pengertian dari HOTS
2. Mengetahui penyusunan soal HOTS
3. Mengetahui kriteria soal yang berbasis HOTS
4. Dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh dosen

2
BAB II
TEORI MENGENAI HOTS

2.1 Pengertian HOTS


1. Menurut Jurnal Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order thinking Skill
(HOTS) Di Sekolah Dasar (Nurdinah Hanifah)
HOTS merupakan suatu proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang yang
ditandai oleh beberapa karakteristik sebagai berikut: (1) Melibatkan lebih dari satu
jawaban benar; (2)Berbicara tentang tingkat pemahaman; (3) Ditandai dengan tugas yang
kompleks; dan (4) Bebas konten.

2. Menurut Jurnal Pengembangan Penilaian Untuk Mengukur Higher Order Thinking


Skills Siswa ( Kusuma Wardany, Sajidan, Murni Ramli)
Higher Order Thinking Skill merupakan suatu keterampilan berpikir yang tidak
hanya membutuhkan keterampilan mengingat, tetapi membutuhkan keterampilan lain yang
lebih tinggi. Indikator untuk mengukur Higher Order Thinking Skill meliputi keterampilan
menganalisa (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6).
Higher Order Thinking Skill sebagai keterampilan berpikir yang terjadi ketika
seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam ingatannya,
selanjutnya menghubungkan informasi tersebut dan menyampaikannya untuk mencapai
tujuan atau jawaban yang dibutuhkan.

3. Menurut Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills (Direktorat


Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
HOTS adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).

4. Menurut Jurnal Analisis Hots (High Order Thinking Skills) Pada Soal Objektif Tes
Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V Sd Negeri 7 Ciamis
(Maharani Yuniar, Cece Rakhmat , Asep Saepulrohman)
HOTS (High Order Thinking Skills) merupakan kemampuan berpikir yang
mengujikan pada tingkat yang lebih tinggi, dalam artian tidak hanya mengujikan pada aspek
ingatan atau hapalan saja, namun menguji sampai pada aspek analisis, sintesis, dan evaluasi.
Hal ini sejalan dengan pendapat Alice Thomas dan Glenda yang menyebutkan bahwa HOTS
3
(High Order Thinking Skills) atau berpikir tingkat tinggi adalah suatu pencapaian
kemampuan berpikir menuju kepada pemikiran yang lebih tinggi tingkatannya. Maksud dari
pemikiran yang lebih tinggi tingkatannya tersebut adalah pemikiran yang lebih dari sekedar
pengulangan fakta-fakta.

5. Menurut Jurnal Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Dalam Kurikulum 2013 (M. Zainal Fanani)
HOTS adalah proses berpikir yang mengharuskan siswa untuk memanipulasi
informasi yang ada dan ide-ide dengan cara tertentu yang memberikan mereka pengertian dan
implikasi baru. Misalnya, ketika siswa menggabungkan fakta dan ide dalam proses
mensintesis, melakukan generalisasi, menjelaskan, melakukan hipotesis dan analisis, hingga
siswa sampai pada suatu kesimpulan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari HOTS (Higher Order Thinking Skills)
adalah kemampuan berpikir yang mengujikan pada tingkat yang lebih tinggi, yang tidak
hanya membutuhkan keterampilan mengingat, tetapi membutuhkan keterampilan lain yang
lebih tinggi. Indikator untuk mengukur Higher Order Thinking Skill meliputi keterampilan
menganalisa (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6).
Higher Order Thinking Skill sebagai keterampilan berpikir yang terjadi ketika
seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam ingatannya,
selanjutnya menghubungkan informasi tersebut dan menyampaikannya untuk mencapai
tujuan atau jawaban yang dibutuhkan.

2.2 Cara penyusunan soal HOTS


1. Menurut Jurnal Pengembangan Soal Hots Berbasis Permainan Ular Tangga
Pada Mata Kuliah Telaah Ekonomi SMA (Heri Supranoto)
Langkah langkah menyusun soal yang HOTS yaitu:
a. Merujuk pada silabus. Silabus dibutuhkan pada saat membuat kisi kisi soal agar semua
soal yang dibuat mewakili semua pokok bahasan yang ada sehingga dapat terlihat
tercapainya tujuan pembelajaran
b. Menyusun kisi kisi soal. Kisi kisi soal adalah suatu format yang memuat kriteria butir
soal yang diperlukan dalam menyusun butir soal. Kisi kisi yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria, yaitu:
1) menggambarkan keterwakilan isi kurikulum;

4
2) komponen yang membentuk kisi-kisi haruslah jelas, rinci, serta mudah dipahami;
dan
3) setiap indikator dapat dituliskan butir soalnya.
c. Menyusun soal. Soal dapat disusun dengan menggunakan soal objektif maupun uraian.
d. Melaksanakan uji coba tes. Agar memperoleh soal yang baik, maka soal tersebut harus
diuji coba.
e. Membuat skor. Setelah soal diujicobakan, maka selanjutnya soal diberi pedoman
penskoran. Siswa yang menjawab benar diberi skor 1 dan siswa yang tidak menjawab
atau menjawab salah diberi skor 0.

2. Menurut Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills (Direktorat


Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak
semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-guru secara mandiri atau melalui
forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal
HOTS.

2. Menyusun kisi-kisi soal


Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk para guru dalam menulis butir soal
HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam:
a. memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
b. merumuskan IPK
c. memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji
d. merumuskan indikator soal
e. menentukan level kognitif
f. menentukan bentuk soal dan nomor soal

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual


Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik
untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belumpernah di baca oleh
peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca. Dalam

5
konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah
setempat.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal


Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS. Kaidah
penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa
relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban


Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran
atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci
jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah,
ya/tidak), dan isian singkat.

3. Menurut Jurnal Problematika Pengembangan HOTS (Higher Order Thingking


Skills) Di Sekolah Dasar (Ferina Agustini, Khusnul Fajriyah)
Tahapan yang dapat dilakukan dalam penyusunan soal HOTS yaitu:
1). Penyusunan kisi-kisi
2). Penyusunan rubrik penilaian
3). Penyusunan soal berbasis HOTS

4. Menurut Jurnal Pengembangan Penilaian Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir


Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) (Wahidmurni)
Langkah-langkah penyusunan soal HOTS sebagai berikut:
a. Menganalis KD dan IPK
Soal dalam bentuk apapun dibuat untuk mengukur ketercapaian rumusan
kompetensi yang dirumuskan dalam naskah kurikulum suatu matapelajaran. Oleh karena KD
merupakan rumusan kompetensi yang terakhir dalam naskah kurikulum, maka pendidik harus
melakukan analisis KD yang akan dibuatkan soal HOTS, dan memastikan bahwa IPK yang
dikembangkan benar-benar mencerminkan bukti ketercapaian dari KD tersebut.

6
b. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi soal diperlukan sebagai panduan oleh pendidik dalam menyusun soal, agar
soal yang akan disusun benar-benar mencerminkan kompetensi yang diukur. Oleh karena
itu dalam kisi-kisi soal berisi keterkaitan antara KD, IPK (indikator soal), materi, level
kognitif dan bentuk soalnya.
c. Menentukan stimulus yang kontekstual dan menarik
Stimulus yang kontekstual artinya rumusan materi yang diangkat sebagai stimulus
terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan kehidupannya, adapun stimulus
yang menarik jika rumusan materi yang diangkat dalam stimulus itu baru atau aktual
sesuai dengan perkembangan usia perkembangan peserta didik. Stimulus ini dapat
berupa kasus/tabel/diagram/ilustrasi/peristiwa/gambar atau sejenisnya yang dibuat oleh
pendidik sendiri atau mengambil dari sumber lainnya.
d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Kaidah penulisan soal HOTS dan bukan HOTS intinya sama saja baik dari aspek
konstruksi dan bahasanya, perbedaannya hanya pada aspek materi dari level kognitif
yang diujikan.
e. Menentukan kunci jawaban atau pedoman penskoran (rubrik)
Menentukan kunci jawaban untuk soal yang berbentuk objektif (B-S, pilihan ganda,
isian singkat) dan menentukan pedoman penskoran untuk soal subyektif atau berbentuk
uraian.

5. Menurut Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) (Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2017)
langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.Tidak
semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS.Guru-guru secara mandiri atau melalui
forum MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.

2. Menyusun kisi-kisi soal


Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru dalam
menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru
dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang
7
terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level
kognitif.

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual


Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk
membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh
peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca.Dalam
konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah
setempat.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal


Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.Kaidah
penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif
sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban


Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran
atau kunci jawaban.Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian.Sedangkan kunci
jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah,
ya/tidak), dan isian singkat.

Jadi dapat di simpulkan bahwa langkah-langkah penyusunan soal HOTS (Higher


Order Thinking Skills) adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak
semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-guru secara mandiri atau melalui
forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal
HOTS. Soal dalam bentuk apapun dibuat untuk mengukur ketercapaian rumusan kompetensi
yang dirumuskan dalam naskah kurikulum suatu matapelajaran. Oleh karena KD merupakan
rumusan kompetensi yang terakhir dalam naskah kurikulum, maka pendidik harus melakukan
analisis KD yang akan dibuatkan soal HOTS, dan memastikan bahwa IPK yang
dikembangkan benar-benar mencerminkan bukti ketercapaian dari KD tersebut.

8
b. Menyusun Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru dalam
menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru
dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang
terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan
level kognitif. Kisi-kisi soal diperlukan sebagai panduan oleh pendidik dalam menyusun
soal, agar soal yang akan disusun benar-benar mencerminkan kompetensi yang diukur.
Oleh karena itu dalam kisi-kisi soal berisi keterkaitan antara KD, IPK (indikator soal),
materi, level kognitif dan bentuk soalnya.

c. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual


Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik
untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belumpernah di baca
oleh peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan
kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk
membaca. Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan
sekolah atau daerah setempat. Stimulus ini dapat berupa
kasus/tabel/diagram/ilustrasi/peristiwa/gambar atau sejenisnya yang dibuat oleh pendidik
sendiri atau mengambil dari sumber lainnya.

d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal


Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal
HOTS.Kaidah penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal
pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek
konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format
terlampir. Kaidah penulisan soal HOTS dan bukan HOTS intinya sama saja baik dari aspek
konstruksi dan bahasanya, perbedaannya hanya pada aspek materi dari level kognitif
yang diujikan.

e. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban


Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman
penskoran atau kunci jawaban.Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal
uraian.Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat. Menentukan kunci jawaban untuk soal

9
yang berbentuk objektif (B-S, pilihan ganda, isian singkat) dan menentukan pedoman
penskoran untuk soal subyektif atau berbentuk uraian.

2.3 Taksonomi Bloom


Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan para ahli
psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan
zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom.
Revisi Taksonomi Bloom diajukan secara umum untuk lebih melihat ke depan (ahead
of time) dan merespon tuntutan berkembangnya komunitas pendidikan, termasuk pada
bagaimana anak-anak berkembang dan belajar serta bagaimana guru menyiapkan bahan ajar,
seluruhnya mengalami perkembangan yang signifikan bila dibandingkan dengan empat puluh
tahun yang lalu. (Anderson et al., 2001). Fokus utama revisi taksonomi Bloom dimaksudkan
pada daya aplikasinya terhadap penyusunan kurikulum, desain instruksional, penilaian dan
gabungan ketiganya. Dalam buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A
Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives (Anderson et.al., 2001), penyusun
melengkapi fokus utama ini dengan bab-bab terkait tiga kepentingan tersebut.
Dua buah perubahan mendasar dalam Revisi Taksonomi Bloom menurut Anderson
adalah:
(1) Revisi Taksonomi Bloom Memfokuskan Pada Aplikasi
Dalam buku ini, menyajikan 11 bab dari 17 bab yang ada untuk membantu aplikasi
revisi taksonomi Bloom dalam tiga bidang utama yaitu penyusunan kurikulum, instruksi
pengajaran, dan assessment. Komitmen pada aplikasi tiga bidang tersebut selanjutnya
mendukung tujuan Revisi Taksonomi Bloom.Revisi Taksonomi Bloom ditujukan bagi
khalayak yang lebih luas terutama untuk membantu guru pada tingkat sekolah menengah
dan akademi. Hal ini berbeda dengan ide dasar penyusunan Taksonomi Bloom yang lampau
di mana Bloom dan timnya menujukan penyusunan Taksonomi itu dalam rangka
mempermudah penyusunan assessment bagi tingkat perguruan tinggi secara nasional.

(2) Perubahan Terminologi


Dalam Taksonomi Bloom yang lama, penekanan lebih diberikan pada keenam
kategori kognisi. Revisi Taksonomi Bloom lebih menekankan sub-kategori sehingga lebih
spesifik dan mempermudah penyusunan kurikulum, assessment dan instruksi pengajaran.
Pembahasan mengenai sub-kategori ini diungkapkan dalam bagian ketiga dari buku ini.

10
Perubahan ini dipengaruhi oleh riset progresif di bidang pendidikan, neuroscience dan
psikologi. Dalam Taksonomi Bloom yang lama, kategori ‘knowledge’ menjadi kategori
utama tingkat pertama. Revisi taksonomi Bloom “mengeluarkan” kategori ‘knowledge’ ini
dari Taksonomi dan menjadikannya ukuran yang harus dicapai. Artinya, ‘knowledge’ adalah
pencapaian kognisi itu sendiri.
Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata
kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang
lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan
menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah
jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.

Dimensi Proses Kognitif Dalam Revisi Taksonomi Bloom


Jumlah dan jenis proses kognitif tetap sama seperti dalam taksonomi yang lama,
hanya kategori analisis dan evaluasi ditukar urutannya dan kategori sintesis kini dinamai
membuat (create).Seperti halnya taksonomi yang lama, taksonomi yang baru secara umum
juga menunjukkan penjenjangan, dari proses kognitif yang sederhana ke proses kognitif yang
lebih kompleks. Namun demikian penjenjangan pada taksonomi yang baru lebih fleksibel
sifatnya. Artinya, untuk dapat melakukan proses kognitif yang lebih tinggi tidak mutlak
disyaratkan penguasaan proses kognitif yang lebih rendah. Berikut ini merupakan perbedaan
piramida taksonomi bloom sebelum revisi dan sesudah revisi.

A. Menghafal (Remember)
Menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat
merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar
“mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu

11
dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan
terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: mengenali (recognizing) dan
mengingat (recalling).
1. Mengenali (Recognizing): mencakup proses kognitif untuk menarik kembali informasi
yang tersimpan dalam memori jangka panjang yang identik atau sama dengan informasi
yang baru. Bentuk tes yang meminta siswa menentukan betul atau salah, menjodohkan,
dan pilihan berganda merupakan tes yang sesuai untuk mengukur kemampuan
mengenali. Istilah lain untuk mengenali adalah mengidentifikasi (identifying).
2. Mengingat (Recalling): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang apabila ada petunjuk (tanda) untuk melakukan hal tersebut. Tanda di
sini seringkali berupa pertanyaan. Istilah lain untuk mengingat adalah menarik
(retrieving).
B. Memahami (Understand):
Mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki,
mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran
siswa. Karena penyususn skema adalah konsep, maka pengetahuan konseptual merupakan
dasar pemahaman. Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif: menafsirkan
(interpreting), memberikan contoh (exemplifying), mengkelasifikasikan (classifying),
meringkas (summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan
menjelaskan (explaining).
1. Menafsirkan (interpreting): mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk informasi
yang lainnya, misalnya dari dari kata-kata ke grafik atau gambar, atau sebaliknya, dari
kata-kata ke angka, atau sebaliknya, maupun dari kata-kata ke kata-kata, misalnya
meringkas atau membuat parafrase. Informasi yang disajikan dalam tes haruslah “baru”
sehingga dengan mengingat saja siswa tidak akan bisa menjawab soal yang diberikan.
Istilah lain untuk menafsirkan adalah mengklarifikasi (clarifying), memparafrase
(paraphrasing), menerjemahkan (translating), dan menyajikan kembali (representing).
2. Memberikan contoh (exemplifying): memberikan contoh dari suatu konsep atau prinsip
yang bersifat umum. Memberikan contoh menuntut kemampuan mengidentifikasi ciri
khas suatu konsep dan selanjutnya menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh.
Istilah lain untuk memberikan contoh adalah memberikan ilustrasi (illustrating) dan
mencontohkan (instantiating).

12
3. Mengkelasifikasikan (classifying): Mengenali bahwa sesuatu (benda atau fenomena)
masuk dalam kategori tertentu. Termasuk dalam kemampuan mengkelasifikasikan
adalah mengenali ciri-ciri yang dimiliki suatu benda atau fenomena. Istilah lain untuk
mengkelasifikasikan adalah mengkategorisasikan (categorising).
4. Meringkas (summarising): membuat suatu pernyataan yang mewakili seluruh informasi
atau membuat suatu abstrak dari sebuat tulisan. Meringkas menuntut siswa untuk
memilih inti dari suatu informasi dan meringkasnya. Istilah lain untuk meringkas
adalah membuat generalisasi (generalising) dan mengabstraksi (abstracting).
5. Menarik inferensi (inferring): menemukan suatu pola dari sederetan contoh atau fakta.
Untuk dapat melakukan inferensi siswa harus terlebih dapat menarik abstraksi suatu
konsep/prinsip berdasarkan sejumlah contoh yang ada. Istilah lain untuk menarik
inferensi adalah mengekstrapolasi (extrapolating), menginterpolasi (interpolating),
memprediksi (predicting), dan menarik kesimpulan (concluding).
6. Membandingkan (comparing): mendeteksi persamaan dan perbedaan yang dimiliki dua
objek, ide, ataupun situasi. Membandingkan mencakup juga menemukan kaitan antara
unsur-unsur satu objek atau keadaan dengan unsur yang dimiliki objek atau keadaan
lain. Istilah lain untuk membandingkan adalah mengkontraskan (contrasting),
mencocokkan (matching), dan memetakan (mapping).
7. Menjelaskan (explaining): mengkonstruk dan menggunakan model sebab-akibat dalam
suatu system. Termasuk dalam menjelaskan adalah menggunakan model tersebut untuk
mengetahui apa yang terjadi apabila salah satu bagian sistem tersebut diubah. Istilah
lain untuk menjelaskan adalah mengkonstruksi model (constructing a model).

C. Mengaplikasikan (Applying)
Mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan
tugas. Oleh karena itu mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.
Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: menjalankan (executing) dan
mengimplementasikan (implementing).
1. Menjalankan (executing): menjalankan suatu prosedur rutin yang telah dipelajari
sebelumnya. Langkah-langkah yang diperlukan sudah tertentu dan juga dalam urutan
tertentu. Apabila langkah-langkah tersebut benar, maka hasilnya sudah tertentu pula.
Istilah lain untuk menjalankan adalah melakukan (carrying out).

13
2. Mengimplementasikan (implementing): memilih dan menggunakan prosedur yang
sesuai untuk menyelesaikan tugas yang baru. Karena diperlukan kemampuan memilih,
siswa dituntut untuk memiliki pemahaman tentang permasalahan yang akan
dipecahkannya dan juga prosedur-prosedur yang mungkin digunakannya. Apabila
prosedur yang tersedia ternyata tidak tepat benar, siswa dituntut untuk bisa
memodifikasinya sesuai keadaan yang dihadapi. Istilah lain untuk
mengimplementasikan adalah menggunakan (using).

D. Menganalisis (Analyzing):
Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsurunsurnya dan menentukan
bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya. Ada tiga
macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis: membedakan (differentiating),
mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat (attributting).
1. Membedakan (differentiating): membedakan bagian-bagian yang menyusun suatu
struktur berdasarkan relevansi, fungsi dan penting tidaknya. Oleh karena itu
membedakan (differentiating) berbeda dari membandingkan (comparing). Membedakan
menuntut adanya kemampuan untuk menentukan mana yang relevan/esensial dari suatu
perbedaan terkait dengan struktur yang lebih besar. Misalnya, apabila seseorang
diminta membedakan antara apel dan jeruk, faktor warna, bentuk dan ukuran bukanlah
ciri yang esensial. Namun apabila yang diminta adalah membandingkan hal-hal tersebut
bisa dijadikan pembeda. Istilah lain untuk membedakan adalah memilih (selecting),
membedakan (distinguishing) dan memfokuskan (focusing).
2. Mengorganisir (organizing): mengidentifikasi unsur-unsur suatu keadaan dan
mengenali bagaimana unsur-unsur tersebut terkait satu sama lain untuk membentuk
suatu struktur yang padu.
3. Menemukan pesan tersirat (attributting): menemukan sudut pandang, bias, dan tujuan
dari suatu bentuk komunikasi.

E. Mengevaluasi
Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua
macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa (checking) dan
mengritik (critiquing).
1. Memeriksa (Checking): Menguji konsistensi atau kekurangan suatu karya berdasarkan
kriteria internal (kriteria yang melekat dengan sifat produk tersebut).

14
2. Mengritik (Critiquing): menilai suatu karya baik kelebihan maupun kekurangannya,
berdasarkan kriteria eksternal.

F. Mencipta (create)
Menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam
proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini, yaitu: membuat (generating),
merencanakan (planning), dan memproduksi (producing).
1. Membuat (generating): menguraikan suatu masalah sehingga dapat dirumuskan
berbagai kemungkinan hipotesis yang mengarah pada pemecahan masalah tersebut.
2. Merencanakan (planning): merancang suatu metode atau strategi untuk memecahkan
masalah..
3. Memproduksi (producing): membuat suatu rancangan atau menjalankan suatu rencana
untuk memecahkan masalah.

15
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMP

Kriteria
Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia digunakan
sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara,
yaitu dipakai dalam kegiatan resmi, peraturan
perundang-undangan, pertemuan resmi, dan lain-
lain. Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut 
adalah...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan
tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasional yaitu kata menunjukkan. Karena
pertanyaan soal tersebut ingin menunjukkan slogan yang
sesuai dengan pernyataan soal.
2. Kalimat yang paling efektif untuk iklan di atas
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu kata menentukan. Karena kita di tuntut
untuk menentukan kalimat yang efektif untuk iklan dari
pernyataan soal.
3. Pola pengembangan teks eksplanasi di atas
menggunakan pola pengembangan... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis.Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu kata menganalisis. Karena kita di tuntut
untuk menganalisis soal tersebut.
4. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengetahuan,
penghayalan, dan penerangan yang tidak termasuk
dalam hal-hal yang terdapat dalam teks eksplanasi 
adalah:
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan
tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasional yaitu kata menggolongkan. Karena
kita di tuntut untuk menggolongkan teks eksplanasi dari
pernyataan soal tersebut.
5. Berdasarkan struktur teks eksplanasi, paragraf
tersebut termasuk: 

16
Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan
tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasional yaitu menunjukkan. Karena
pertanyaan soal tersebut ingin menunjukkan struktur teks
eksplanasi yang sesuai dengan pernyataan soal.
6. Kata-kata yang tepat untuk melengkapi teks
eksplanasi di atas adalah: 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu kata menentukan. Karena kita di tuntut
untuk menentukan dengan cara melengkapi teks eksplanasi
dari pernyataan soal.
7. Di antara kalimat berikut, yang paling sesuai untuk
kelanjutan teks di atas adalah: 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu kata menentukan. Karena kita di tuntut
untuk menentukan kalimat mana yang sesuai untuk
kelanjutan teks dari pernyataan soal tersebut.
8. Respon yang akan muncul dari khalayak dengan
pemasangan iklan di atas? 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.
Karena dalam soal tersebut khalayak akan memberikan
respon dalam iklan tersebut. Kata kerja operasional yaitu
kata mengkritik. Karena dalam menilai sesuatu khalayak
dapat memberikan kritik terhadap iklan tersebut.
9. Apakah iklan di atas sudah berstruktur lengkap?
Jelaskan! 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan seal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu mengidentifikasi. Karena kita harus
mengidentifikasi iklan tersebut apakah strukturnya sudah
lengkap atau belum.
10. Adakah hal yang perlu diperbaiki dari iklan di atas?
Buatlah desain yang lebih menarik! 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menciptakan. Karena dalam pernyataan tersebut kita
dituntut untuk memperbaiki iklan tersebut. Kata kerja
operasional yaitu mendesain. Karena dalam memperbaiki
iklan tersebut kita dituntut untuk mendesain iklan tersebut
supaya lebih menarik.
1. Berikan respon anda baik berupa kritikan atau pujian
terhadap hasilkarya seni atau produk tersebut! 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.
Karena dalam soal tersebut kita harus memberi respon
yang baik terhadap karya seni atau produk tersebut. Kata

17
kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam
menilai sesuatu khalayak dapat memberikan kritik
terhadap karya seni atau produk tersebut.
2. Sikap sosial apa yang muncul dari khalayak setelah
melihat hasil karya seni atau produk tersebut! 
Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan seal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu kata membandingkan. Karena
khalayak harus membandingkan karya seni atau produknya
dengan orang lain.
3. Bagaimana pendapat mu setelah melihat hasil karya
seni atau produk jika dijadikan industri rumahan! 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.
Karena dalam soal tersebut kita harus memberi pendapat
yang baik terhadap karya seni atau produk tersebut. Kata
kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam
menilai sesuatu kita harus mengemukakkan pendapat
terhadap karya seni atau produk tersebut.
1. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan novel
tersebut adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan
tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasional yaitu kata mengaitkan. Karena
dalam memahami pernyataan soal tersubut kita harus
mengaitkan nilai moral dalam kehidupan sehari-hari
2. Saran yang tepat sesuai simpulan tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.
Karena dalam soal tersebut kita harus memberi saran yang
baik terhadap simpulan dari pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam
menilai sesuatu kita dapat memberikan kritik terhadap
suatu simpulan dari pernyataan soal tersebut.
3. Pantun yang tepat untuk melukiskan Pak Gatot
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan
tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasional yaitu kata menentukan. Karena
dalam soal tersebut kita harus menentukan pantun apa
yang tepat untuk melukiskan Pak Gatot tersebut.
4. Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan
tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasional yaitu menunjukkan. Karena
pertanyaan soal tersebut ingin menunjukkan slogan yang

18
sesuai dengan pernyataan soal.
5. Sebuah nilai kehidupan dalam cuplikan cerpen
tersebut adalah... 
Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu kata menunjukan. Karena dalam
soal tersebut menunjukan tentang sebuah nilai kehidupan.
6. Kalimat pujian terhadap hasil karya atau produk di
atas adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.
Karena dalam soal tersebut kita harus memberikan
penilaian atau memberikan kalimat pujian terhadap hasil
karya atau produk. Kata kerja operasional yaitu kata
menghargai. Karena kita harus menghargai karya atau
produk dari soal tersebut.
7. Penulisan iklan baris sesuai dengan konteks di atas
adalah... 
Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahaminya terlebih dahulu. Kata kerja
operasional yaitu kata memberi contoh. Karena dalam
memahami soal harus adanya contoh supaya penulisan
iklan baris sesuai dengan konteksnya.

3.2 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMA

Kriteria
Nomor Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Kutipan di atas menginformasikan tentang...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu menentukan. Karena di dalam soal
kita di tuntut untuk menetukan judul yang tepat untuk
pernyataan tersebut.
2. Ringkasan yang tepat atas kutipan tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu menyimpulkan. Karena kita di
tuntut di dalam soal untuk menyimpulkan dari pernyataan
soal tersebut.

19
3. Urutan langkah-langkah yang benar membuat nata
de coco dari air kelapa adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteia soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasionalnya yaitu membuat. Karena kita di
tuntut di dalam soal untuk dapat membuat nata de coco.
4. Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasionalnya adalah menentukan. Karena kita
di tuntut untuk menentukan kata penghubung yang tidak
tepat dari pernyataan soal tersebut.
5. Urutan langkah yang tepat adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasionalnya adalah menunjukkan. Karena
kita di tuntut untuk menunjukkan langkah-langkah dalam
pembuatan kripik pisang.
6. Bagian inti dari langkah pembibitan tanaman
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami maksud dari isi pernyataan soal
tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menunjukkan.
Karena kita di tuntut untuk menunjukkan langkah-langkah
dalam pembibitan tanaman.
7. Ubalah kalimat diatas menjadi kalimat deklaratif...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum menjawab soal tersebut kita
harus memahami maksud dari isi pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasionalnya yaitu memperluas. Karena kita
dituntut untuk memperluas kalimat pada pernyataan soal
menjadi kalimat deklaratif.
8. Identifikasilah teks prosedur dengan memperhatikan
isi, pernyataan umum dan langkah-langkah/ tahapan 
yang disampaikan dalam teks prosedur tersebut!
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum menjawab soal kita harus
menganalisisnya terlebih dahulu. Kata kerja
operasionalnya yaitu mengidentifikasi. Karena setelah kita
menganalisis soal kita bisa mengidentifikasi teks prosedur
dengan memperhatikan isi, pernyataan umum dan langkah-
langkah yang disampaikan dalam teks prosedur.
9. Buatlah rancangan teks prosedur dengan organisasi

20
yang tepat berdasarkan struktur
Ket: Ini menujukkan kriteria soal dalam kategori
menciptakan. Karena dalam membuat teks prosedur kita
harus menciptakan suatu rancangan. Kata kerja
operasionalnya yaitu merancang. Karena sebelum kita
membuat rancangan teks prosedur kita harus bisa
menciptaknnya.
10. Kutipan di atas termasuk dalam kegiatan apa dalam
Teks Prosedur dan berikan alasan. 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum menjawab soal kita harus
menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasionalnya yaitu mengidentifikasi. Karena setelah kita
menganalisis soal kita bisa mengidentifikasi kutipan
pernyataan teks prosedur tersebut.
11. Berikut ini termasuk kaidah-kaidah yang harus
diperhatikan dalam pembuatan teks laporan hasil 
observasi, kecuali...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum menjawab soal kita harus
memahami isi dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasionalnya yaitu menggolongkan. Karena setelah kita
memahami isi dari pernyataan soal, kita di tuntut untuk
mencari yang tidak termasuk kaidah-kaidah dalam
pembuatan teks laporan hasil observasi.
12. Teks laporan hasil observasi memuat informasi yang
disajikan harus sesuai dengan....yang di dapatkan
dari hasil penelitian. Kata yang tepat untuk mengisi 
titik-titik di atas adalah...
Ket: Ini menunjukkkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum menjawab soal kita harus
menganalisi dari isi soal tersebut. Kata kerja
operasionalnya adalah memilih. Karena kita di tuntut
untuk memilih jawaban yang paling tepat.
13. Jenis teks laporan hasil observasi mendeskripsikan
atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum, 
seperti hal-hal berikut, kecuali...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut.
Kata kerja operasionalnya yaitu mengaitkan. Karena kita
harus mengaitkan pertanyaan soa dan jawaban soal, supaya
mendapatkan jawaban yang benar.
14. Dalam teks laporan hasil observasi, informasi harus
disampaikan secara... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai teks
laporan. Kata kerja operasionalnya adalah menyatakan.
Karena kita di tuntut untuk menyatakan informasi yang
harus di sampaikan dalam teks laporan hasil observasi.

21
15. Teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan
menggunakan bahasa yang jelas, mudah dipahami,
dan, tidak berbelit-belit. Hal ini dilakukan untuk 
menghindari...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum menjawab pertanyaan soal
tersebut kita harus memahami soal tersebut dahulu. Kata
kerja operasionalnya yaitu menentukan. Karena kita harus
menetukan jawaban yang paling tepat dalam pertanyaan
soal tersebut.
16. Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil
observasi adalah untuk... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
mengingat. Karena kita harus mengingat tujuan dari
pembuatan teks laporan. Kata kerja operasionalnya yaitu
menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan
tujuan dari teks laporan.
17. Sebuah teks lapora hasil observasi dapat dikatakan
ideal, jika memenuhi kriteria-kriteria berikut, 
kecuali...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus benar-benar memahami soal
tersebut supaya dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Kata kerja operasionalnya adalah mangaitkan. Karena kita
di tuntut untuk mengaitkan soal dengan jawaban soal.
18. Setelah mengamati dan mencatat data yang
diperlukan, yang dicatat haruslah data yang akurat 
sesuai pengamatan dan data yang disajikan dari...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena kita harus menganalisis isi
pertanyaan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menyimpulkan. Karena setelah kita menganalisis isi
pertanyaan soal tersebut kita di tuntut untuk
menyimpulkan jawaban atas pertanyaan soal tersebut.
19. Analisis teks laporan hasil observasi secara lisan
akan menimbulkan saran, tanggapan, atau pendapat 
yang menyampaikannya harus memenuhi kaidah...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai kaidah
teks laporan. Kata kerja operasionalnya yaitu menyatakan.
Karena kita di tuntut untuk menyatakan kaidah dalam teks
laporan hasil observasi.
20. Dalam teks laporan hasil observasi tahap pernyataan
umum atau klasifikasi merupakan... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai tahap
pernyataan umum atau klasifikasi pada teks laporan hasil
observasi. Kata kerja operasionalnya yaitu mendefinisikan.
Karena kita di tuntut untuk mendefinisikan teks laporan
hasil observasi pada tahap pernyataan umum atau

22
klasifikasi.
21. Menyampaikan informasi tentang sesuatu, apa
adanya sebagai hasil pengamatan sistematis atau 
analisis. Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami dahulu isi dari
pernyataaan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menerangkan. Karena kita harus menerangkan apa tujuan
dari pernyataan soal tersebut.
22. Berkaitan dengan aspek kebahasaan, dalam
pembuatan teks laporan hasil observasi ini harus
memperhatikan penggunaan bahasa. Salah satunya 
memperhatikan penggunaan...
Ket: ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami dahulu isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menerangkan. Karena kita harus menerangkan penggunaan
bahasa dalam teks laporan hasil observasi.
23. Salah satu sifat yang harus dimiliki teks laporan hasil
observasi adalah bersifat informatif, kecuali... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
mengaitkan. Karena kita di tuntut untuk mengaitkan
pernyataan soal dengan jawaban soal.
24. Dikarenakan teks laporan hasil observasi merupakan
laporan, maka harus menggunakan istilah ilmiah. 
Hal ini dilakukan untuk...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami maksud dari isi
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan,
mengapa teks laporan hasil observasi harus menggunakan
istilah.
25. Dari teks tersebut yang termasuk dalam definisi
umum laporan adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena kita harus menganalisis isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
mengidentifikasi. Karena kita di tuntut untuk
mengidentifikasi definisi umum laporan berdasarkan isi
pernyataan soal tersebut.
26. Dari teks tersebut yang termasuk dalam definisi
umum hasil analisis laporan adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena kita harus menganalisis isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
mengidentifikasi. Karena kita di tuntut untuk
mengidentifikasi definisi umum hasil analisis laporan
berdasarkan isi pernyataan soal tersebut.

23
27. Langkah-langkah yang tepat dalam membuat teks
laporan hasil observasi, yaitu... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan
langkah-langkah yang tepat dalam membuat teks laporan
hasil observasi.
28. Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan
cara... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai
observasi. Kata kerja operasionalnya yaitu menetukan.
Karena kita di tuntut untuk menentukan cara melakukan
observasi secara langsung dilakukan dengan cara seperti
apa.
29. Aspek yang dilaporkan pada paragraf di atas
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menerangkan. Karena kita di tuntut untuk menerangkan
maksud dari pernyataan soal tersebut.
30. Kalimat simpleks yang terdapat pada paragraf diatas
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami dahulu isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menggolongkan. Karena kita di tuntut untu
menggolongkan kalimat simpleks yang terdapat pada
pernyataan soal tersebut.
31. Aspek yang dilaporkan pada paragraf di atas
adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menerangkan. Karena kita di tuntut untuk menerangkan
mengenai aspek yang dilaporkan pada isi pernyataan soal
tersebut.
32. Langkah-langkah menyunting Laporan Hasil
Observasi berikut ini yang benar adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan
langkah-langkah menyunting laporan hassil observasi yang
benar.
33. Kutipan di atas menginformasikan tentang...

24
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan isi
dari pernyataan soal tersebut.
34. Inti teks di atas berisi tentang...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan
inti teks pada isi pernyataan soal tersebut.
35. Pernyataan yang seharusnya ditulis adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menentukan. Karena kita di tuntut untuk menetukan
pernyataan umum yang seharusnya di tulis berdasarkan isi
pernyataan soal tersebut.
36. Berikut ini termasuk golongan nomina..

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menggolongkan. Karena kita di tuntut untuk
menggolongkan kata nomina berdasarkan isi dari
pernyataan soal tersebut.
37. Berikut ini termasuk golongan verba...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami maksud dari soal
tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menggolongkan.
Karena kita di tuntut untuk menggolongkan kelompok
verba.
38. Teks laporan di atas berbentuk...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena kita harus memahami isi dari
pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu
menerangkan. Karena kita di tuntut untuk menerangkan
bentuk teks laporan yang berdasarkan isi dari pernyataan
soal tersebut.
39. Kutipan paragraf diatas merupakan salah satu bagian
struktur teks laporan hasil observasi, yaitu... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut
di dalam soal untuk menentukan struktur teks laporan hasil
observasi dari pernyataan soal tersebut.

25
40. Kalimat yang membuat tidak koheren paragraf di
atas terdapat pada nomor... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami.. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di
dalam soal untuk menentukan kalimat yang tidak koheren
dari pernyataan soal tersebut.
41. Kalimat sumbang dalam paragraf deskripsi tersebut
terdapat pada nomor... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di
dalam soal untuk menentukan kalimat sumbang dalam
paragraf deskriptif dari pernyataan soal tersebut.
42. Paragraf definisi tersebut mengandung nomina...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu menganalisis. Karena kita di tuntut
untuk menganalisis paragraf yang mengandung nomina
dari pernyataan soal tersebut.
43. Teks di atas merupakan teks laporan hasil observasi
karena struktur dalam teks tersebut tersusun dengan 
memaparkan...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata
kerja operasional yaitu menyimpulkan. Karena kita di
untuk menyimpulkan struktur dalam teks observasi dari
pernyataan soal tersebut.
44. Objek dalam penelitian tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di
untuk menentukan objek dalam penelitian dari pernyataan
soal tersebut.
45. Pada paragraf ke-13 kalimat ke-3 terdapat kata
“bergerak”. Berikut ini merupakan antonim dari kata 
tersebut,...
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan antonim dari pernyataan soal tersebut.
1. Tentukan bagian definisi teks laporan hasil observasi

26
di atas dengan pejelasan (alasan) yang singkat!
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan bagian definisi teks laporan hasil observasi
dari pernyataan soal tersebut.
2. Tentukan bagian deskripsi teks laporan hasil
observasi di atas dengan penjelasan (alasan yang 
singkat)!
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan bagian deskripsi teks laporan hasil observasi
dari pernyataan soal tersebut.
3. Tentukan gagasan utama tiap paragraf teks laporan
hasil observasi di atas 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan gagasan utama tiap paragraf teks laporan hasil
observasi dari pernyataan soal tersebut.
4. Tetukan verba dan nomina pada paragraf terakhir
teks laporan hasil observasi di atas! 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan verba dan nomina pada paragraf terakhir teks
laporan hasil observasi dari pernyataan soal tersebut.
5. Bagaimana keberadaan kupu-kupu di daerahmu?

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu mengemukakan. Karena kita di tuntut
untuk mengemukakan bagaimana keberadaan kupu-kupu
di daerahmu.
1. Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan sesuai
iklan tersebut adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan dari
pernyataan soal tersebut.
2. Penulisan identitas yang paling tepat untuk
melengkapi bagian rumpang surat di atas adalah... 

27
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan bagaimana penulisan identitas yang paling
tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari pernyataan
soal tersebut.
3. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat
tersebut adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan kalimat yang tepat untuk memperbaiki
kalimat dari pernyataan soal tersebut.
4. Pembuka surat lamaran kerja yang paling tepat
berkaitan dengan iklan di atas adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan bagaimana pembukaan surat lamaran kerja
yang paling tepat dari pernyataan soal tersebut.
5. Berdasarkan pengumuman di atas, kalimat pembuka
surat lamaran pekerjaan yang tepat adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan dari
pernyataan soal tersebut.
6. Kalimat di atas bagian dari...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan bagian dari kalimat dari pernyataan soal
tersebut.
7. Kalimat penolakan lamaran pekerjaan yang sesuai
dengan ilustrasi di atas adalah... 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja
operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk
menentukan kalimat penolakan lamaran pekerjaan dari
pernyataan soal tersebut.
8. Dari teks iklan di atas, tuliskanlah kalimat pembuka
surat lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan 
tersebut!

28
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menciptakan. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita dituntut untuk menciptakan suatu tulisan. Kata kerja
operasional yaitu mengarang. Karena dalam mengarang
kita dituntut untuk bisa menuliskan kalimat pembuka surat
lamaran pekerjaan.
9. Dari teks iklan di atas, tuliskanlah isi dari surat
lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan tersebut! 
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menciptakan. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita dituntut untuk menciptakan suatu tulisan. Kata kerja
operasional yaitu mengarang. Karena dalam mengarang
kita dituntut untuk bisa menuliskan isi dari surat lamaran
pekerjaan.
10. Dari teks iklan di atas, tuliskanlah kalimat penutup
surat lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan 
tersebut!
Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori
menciptakan. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut
kita dituntut untuk menciptakan suatu tulisan. Kata kerja
operasional yaitu mengarang. Karena dalam mengarang
kita dituntut untuk bisa menuliskan kalimat penutup surat
lamaran pekerjaan.

29
3.3 Hasil Dari Tabel Soal SMP

C1 : Mengingat
Jumlah soal kategori mengingat : 0 soal
Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

0 x 100 = 0 %
20

C2 : Memahami
Jumlah soal kategori memahami : 7 soal
Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

7 x 100 = 35 %
20

Contoh Soal dalam Kategori Memahami Tingkat SMP


Soal No 1 Halaman 41
1. Sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat untuk menjalankan
administrasi negara, yaitu dipakai dalam kegeatan resmi, peraturan perundang-
undangan, pertemuan resmi, dan lain-lain. Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut
adalah...
A. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar harus digalakkan di sekolah.
B. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar dibiasakan sejak dini.
C. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar cermin cinta bahasa.
D. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar wajib disosialisasikan.

Soal No 4 Halaman 42
4. Perhatikan hal-hal berikut!
(1) Di dalam tulisan terdapat ajakan
(2) Terdapat data, alasan atau fakta yang mendukung
(3) Memerlukan data dan pembuktian gambar atau grafik
(4) Pembenaran berdasarkan pemikiran penulisan tanpa bukti

30
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengetahuan, penghayalan, dan penerangan
yang tidak temasuk dalam hal-hal yang terdapat dalam teks eksplansi adalah:
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (4) dan (5)
C. (2), (3) dan (5)
D. (2), (3) dan (4)

C3 : Menerapkan
Jumlah soal kategori menerapkan : 0 soal
Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

0 x 100 = 0 %
20

C4 : Menganalisis
Jumlah soal kategori menganalisis : 7 soal
Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

7 x 100 = 35 %
20

Contoh Soal dalam Kategori Menganalisis Tingkat SMP


Soal No 2 Halaman 41
2. Dibutuhkan segera karyawan dan karyawati untuk menempati posisi tenaga
administrasi kantor pemasaran di wilayah Percut Sei Tuan. Yang dibutuhkan minimal
lulusan SMA. Pengalaman tidak begitu dipentingkan, asal mau bekerja keras dan ulet.
Bagi yang berminat silahkan kirim lamaran ke PT Cemara Indah jalan Irian Barat
nomor 59 Percut. Tidak dipungut biaya pendaftaran.
Kalimat yang paling efektif untuk iklan di atas adalah...
A. Dibutuhkan tng. adm. utk. kntr. pmsrn. Percut. Min. llsn, SMA. pnglmn. tdk.
Diutamakan, siap krj. keras. Krm lmrn ke PT Cemara Indah Jl. Irian Barat no. 59
Percut

31
B. Dibutuhkan tenaga administrasi, unk kantor pemasaran, Percut Sei Tuan. Min. Lisn
SMA. Pengalaman tidak diutamakan, siap krja. Keras. Kirimkan lamaran anda
segera karena ditunggu, ke PT Cemara Indah Jl.Irian Barat nomor 59 Percut.
C. Dibuhkan tng. adm. unt. kntr. pmsrn. Prct. SMA, pnglmn. tdk. diutamakan, siap krj.
keras dan ulet. PT Cemara Indah, jln. Irian Barat, No. 59 Prct.
D. Dibutuhkan tng. adm. unt. kntr. pmsrn. Prct. Diutamakan siap krj. Keras. Krm. Ke
PT Cemara Indah, jln, Irian Barat, No. 56 Prct.

Soal Nomor 6 Halaman 43


6. Kebanyakan sinar yang dibelokkan...memiliki spekrum cahaya merah...sebabnya pada
saat gerhana bulan, bulan...tanpak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga,
jingga,...coklat.
Kata-kata yang tepat untuk melengkapi teks eksplanasi di atas adalah:
A. Ini, itulah, akan, maupun
B. Ini, maka, akan, maupun
C. Ini, itulah, akan, dan
D. Ini, sehingga, akan,maupun

C5 : Menilai
Jumlah soal kategori menilai : 5 soal
Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

5 x 100 = 25 %
20

Contoh Soal dalam Kategori Menilai Tingkat SMP


Soal Uraian No 3 Halaman 45
3. Bagaimana pendapat mu setelah melihat hasil karya seni atau produk jika dijadikan
industri rumahan!

Soal Nomor 2 Halaman 46


2. Bacalah simpulan karya ilmiah berikut:

32
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan
keterampilan membaca siswa diperlukan fasilitas berupa perpustakaan yang memiliki
koleksi berpariasi dan menarik.
Saran yang tepat sesuai simpulan tersebut adalah...
A. Pengolahan perpustakaan sekolah harus memberi pelayanan terhadap pengunjung
dengan baik.
B. Peningkatan keterampilan membaca dapat dilakukan para guru melalui tugas mata
pelajaran.
C. Sekolah harus terus menambah koleksi perpustakaan agar siswa tertarik dan gemar
membaca.
D. Para siswa harus diberi tugas wajib kunjung perpustakaan setiap hari oleh guru
mata pelajaran.

C6 : Menciptakan
Jumlah soal kategori menciptakan : 1 soal
Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

1 x 100 = 5 %
20

Contoh Soal dalam Kategori Menciptakan Tingkat SMP


Soal Uraian nomor 10 Halaman 45
10. Adakah hal yang perlu diperbaiki dari iklan diatas? Buatlah desain yang lebih menarik!

33
3.4 Hasil Dari Tabel Soal SMA

C1 : Mengingat
Jumlah soal kategori mengingat : 5 soal
Jumlah keseluruhan soal : 60 soal

5 x 100 = 8 %
60

Contoh Soal dalam Kategori Mengingat Tingkat SMA


Soal nomor 14 Halaman 55
14. Dalam teks laporan hasil observasi, informasi harus disampaikan secara..............
a. nyata
b. berdasarkan kenyataan
c. global atau menyeluruh
d. opini public
e. baik dan terarah

Soal nomor 16 Halaman 55


16. Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk......
a. melaporkan hail observasi
b. melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif
c. menafsirkan hasil observasi
d. menginterpretasi hasil observasi
e. menganalisis teks laporan hasil observasi

C2 : Memahami
Jumlah soal kategori memahami : 40 soal
Jumlah keseluruhan soal : 60 soal

40 x 100 = 67 %
60

34
Contoh Soal dalam Kategri Memahami Tingkat SMA
Soal nomor 15 Halaman 55
15. Teks laporan hasil observasi harus di sajikan dengan menggunakan bahasa yang jelas,
mudah dipahami, dan tidak terbelit-belit. Hal ini dilakukan untuk menghindari........
a. kesalahpahaman pembaca
b. keterlibatan tokoh masyarakat
c. kesalahan penulisan
d. salah tafsir
e. salah menguraikan pendapat/opini

Soal nomor 17 Halaman 55


17. Sebuah teks laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal, jika memenuhi kriteria-kriteria
berikut, kecuali......
a. memiliki struktur teks yang lengkap
b. memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat
c. memiliki tata bahasa yang lengkap
d. pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
e. memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan

C3 : Menerapkan
Jumlah soal kategori menerapkan : 0 soal
Jumlah keseluruhan soal : 60 soal

0 x 100 = 0 %
60

C4 : Menganalisis
Jumlah soal kategori menganalisis : 11 soal
Jumlah keseluruhan soal : 60 soal

11 x 100 = 18 %
60

35
Contoh Soal dalam Kategori Menganalisis Tingkat SMA
Soal nomor 18 Halaman 56
18. Setelah mengamati dan mencatat data yang diperlukan, yang dicatat haruslah data yang
akurat sesuai pengamatan dan data yang disajikan dari.....
a. hasil penelitian terkini
b. hasil pengembangan ilmu pengetahuan
c. objek yang diteliti
d. permasalahan yang diangkat
e. keterangan pendudukan sekitar

Soal nomor 39 Halaman 62


39. Benda di dunia dapat dikelompokkan atas persamaan dan perbedaannya. Dengan
pengelompokan, benda-benda itu lebih mudah dipelajari
Kutipan paragraf diatas merupakan salah satu bagian struktur teks laporan hasil
observasi, yaitu........
a. Pernyataan umum atau klasifikasi
b. Anggota atau aspek yang dilaporkan
c. Orientasi
d. Reaksi
e. Krisis

C5 : Menilai
Jumlah soal kategori menilai : 0 soal
Jumlah keseluruhan soal : 60 soal

0 x 100 = 0 %
60

C6 : Menciptakan
Jumlah soal kategori menciptakan : 4 soal
Jumlah keseluruhan soal : 60 soal

4 x 100 = 7 %
60

36
Contoh Soal dalam Kategori Menciptakan Tingkat SMA
Soal Uraian
Jawablah soal berikut dengan singkat dan jelas!
Bacalah iklan berikut dengan seksama!
Perusahaan Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang karier bagi
Sdr./Sdri. Yang berdedikasi tinggi, ber-penampilan menarik, mau bekerja keras. Dengan
persyaratan sebagai berikut!
1. Pendidikan S1, D3, SMF SMA IPA dengan nilai Matematika minimal 6
2. Usia maksimal 27 tahun
3. Memiliki sepeda motor, SIM C
4. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia
Segera kirimkan surat lamaran lengkap (CV. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 (2 lbr),
fotokopi STNK, SIM C, KTP, dan Ijazah) ke PO. BOX 4080/JKT 10040
Kompas, 01 September 2016

Soal nomor 8 Halaman 70


8. Dari teks iklan diatas, tuliskanlah kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat
sesuai iklan tersebut!

Soal nomor 9 Halaman 70


9. Dari teks iklan diatas, tuliskanlah isi dari surat lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan
tersebut!

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Dimensi pertama dari revisi taksonomi Bloom adalah Dimensi proses kognitif yang
terdiri dari 6 (enam) dimensi proses yaitu mengingat (remember), memahami (understand),
mengaplikasikan (applicating), menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating) dan
mencipta (create). Kategori yang pertama menekankan retensi sedangka kategori kelima yang
lain lebih menekankan transfer.
Pada soal mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP dapat di kategorikan sebagai
soal yang berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills). Karena pada soal tingkat SMP
lebih banyak mengacu pada tingkat kognitif C4 (menganalisis), C5 (menilai), C6
(menciptakan), dibandingkan dengan soal pada tingkat kognitif C1 (megingat), C2
(memahami) dan C3 (menerapkan). Jadi bisa dikatakan bahwa soal mata pelajaran Bahasa
Indonesia berbasis HOTS atau bisa dikatakan berpikir tingkat tinggi.
Pada soal mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA dapat di kategorikan sebagai
soal yang berbasis LOTS (Lower Order Thinking Skills). Karena pada soal tingkat SMA
lebih banyak mengacu pada tingkat kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3
(menerapkan), dibandingkan dengan soal pada tingkat kognitif C4 (menganalisis), C5
(menilai) dan C6 (menciptakan). Jadi bisa dikatakan bahwa soal mata pelajaran Bahasa
Indonesia berbasis LOTS atau bisa dikatakan masih berpikir tingkat rendah.

4.2 Saran
Makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan
bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya
makalah yang lebih baik. Untuk itu semoga makalah yang penulis buat ini dapat menjadi
dasar dan acuan agar kita menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat suatu laporan atau
makalah.

38
DAFTAR PUSTAKA

Supranoto, Heri. (2018). Pengembangan Soal HOTS Berbasis Permainan Ular Tangga Pada
Mata Kuliah Telaah Ekonomi SMA. Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas
Muhammadiyah Metro. e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.1 (2018) 103-110. p-ISSN 2337-
4721: Jurnal Promosi. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro.

Widana, Mayan. (2017). Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Pratiwi, Umi dan Eka Farida Fasha. (2015). Pengembangan Instrumen Penilaian HOTS
Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap Disiplin. Purworejo: Universitas
Muhammadiyah Purworejo. JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 123-142. Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA. e-ISSN 2477-2038.

Hanifah, Nurdianah. (2019). Pengembangan instrumen penilaian Higher Order Thinking


Skill (HOTS) di Sekolah Dasar. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia. Vol. 1
No. 1 Tahun 2019. Paper 005. Current Research in Education: Conference Series
Journal.

Wardany, Kusuma , Sajidan dkk. (2017). Pengembangan penilaian Untuk Mengukur Higher
Order Thinking Skill Siswa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Jurnal Inkuiri.
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 1-16).

Fanani, Moh. Zainal, (2018). Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS) Dalam Kurikulum 2013. Kediri: IAIN Kediri. Vol.II, No.1 Januari 2018, 57-
76.

Awaliyah, Siti. (2018). Penyusunan Soal HOTS Bagi Guru PPKN dan IPS Sekolah
Menengah Pertama. Malang: Universitas Negeri Malang. Jurnal Praksis dan Dedikasi
Sosial. Vol.1 No.1 April 2018.

Agustini, Ferin dan Khusnul Fajriyah. (2017). Problematika Pengembangan Hots (Higher
Order Thingking Skills) Di Sekolah Dasar. Semarang: Universitas PGRI Semarang.
Jurnal Inovasi Pendidikan Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, Dan
Kompetensi Pendidik Dalam Menghadapi Abad 21.

Wahidmurni. (2018). Pengembangan Penilaian Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir


Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Malang: Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

39
Setiawati, Wiwik. Oktavia Asmira dll. (2018). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order
Thinking Skills. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

40

Anda mungkin juga menyukai