Tes menyimak dapat dilakukan dengan dua cara yakni cara tradisional
dan cara otentik. Cara tradisional yakni dengan memberikan soal pada
peserta atau siswa dengan menyediakan pilihan jawaban. Sedangkan
cara otentik adalah dengan meminta siswa mengontruksi jawaban sendiri
baik secara lisan maupun tulisan.
Materi tes berupa wacana narasi dan dapat berupa ceramah singkat
atau agak panjang, cerita, berita, dan lain-lain.Tingkat kesulitan wacana
dan butir-butir yang ditanyakan haruslah sesuai dengan tingkat
pengalaman kognitif peserta didik. Contoh soal sebagai berikut:
1. A. I’m fine.
B. I’m in the bathroom.
C. I’m from here, the United States. *)
D. I’m going to USA.
Ditinjiau dari sisi peserta didik yang diuji, tugas jenis ini lebih sulit
karena untuk dapat menjawab mereka harus memahami benar isi
wacana dan tidak bisa mengandalkan keberuntungan seperti pada soal
pilihan ganda. Namun tugas ini dapat menggali dan memaksimalkan
potensi peserta didik untuk berkreasi dan menyusun jawaban dengan
bahasa pilihannya sendiri dan itu dapat menyenangkan.
Untuk tes jenis ini, guru juga dituntut untuk menyiapkan rubrik guna
menilai (menyekor) pekerjaan peserta didik. Aspek yang dinilai terdiri dari
dua komponen, yaitu ketepatan pesan dan bahasa, dan keduanya
dapat dirinci lagi menjadi beberapa subkomponen. Untuk pembelajar
tingkat awal nilai haruslah lebih besar untuk komponen ketepatan
bahasa (accuracy), sedang untuk pembelajar tingkat lanjut diutamakan
ketepatan isi pesan. Namun kalau kita ingin aman sebaiknya keduanya
diberi bobot yang sama.
---------