Anda di halaman 1dari 5

A.

Penilaian Membaca
Kemarnpuan membaca siswa banyak ditentukan oleh pengalamannya membaca dan
kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek–aspek kebahasaan
misalnya, kosakata dan struktur.
Aspek terpenting dalam penilaian membaca adalah pemahaman. Karenanya, alat ukur yang
paling tepat digunakan berbentuk tes. Ada dua jenis tes yang dapat digunakan untuk menguji
kemampuan membaca siswa SD, yaitu tes pemahaman kalimat dan pemaharnan wacana.

1.Tes pemahaman kalimat


Jenis tes ini biasanya diberikan di kelas rendah. Bagi siswa SD kelas rendah, tes seperti ini terasa
cukup sukar karena kemampuan membaca mereka masih terbatas. Dalam menyusun tes
pemahaman kalimat, guru harus memilih cara yang tepat agar tidak membuat siswa frustrasi
karena tidak mampu mengerjakan tes.
Ada dua cara yang dapat ditempuh guru dalam menyusun tes pemahaman kalimat, yaitu
menyajikan gambar dan menyajikan kata atau frase untuk pilihan jawabannya.
Tes pemahaman kalimat biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa memahami
fungsi kosakata dan struktur dalam kalimat.

Contoh :
a.Bentuk pertanyaan dengan gambar sesuai dengan alternatif jawabannya.
Didepan rumah siska ada dua batang pohon mangga

b. Bentuk pernyataan dengan alternative jawaban betul - salah


B - S Bulan terbit di sebelah barat.

c. Bentuk pilihan ganda


Bulan terbit di sebelah ....
A. barat
B. timur
C. selatan

2. Tes Pemahaman Wacana


Tes pemahaman wacana bersifat integratif. Artinya, banyak aspek yang dapat diukur dengan
menggunakan tes ini, misalnya, penguasaan kosakata, penguasaan struktur, dan pemahaman isi
wacana. Tes ini dapat diberikan di kelas tinggi dan kelas rendah. Dengan sendirinya, bahan dan
tingkat keterbacaan serta teknik penyajiannya harus disesuaikan tingkat kelas siswa yang akan
dijadikan sasaran penilaian.
Tes pemahaman wacana terdiri dari tes pilihan ganda dan tes isian rumpang ( cloze prochedure ).

a.Tes pilihan ganda


Penggunaan tes pilihan ganda harus memperhatikan panjang pendeknya wacana yang dibaca.
Panjang pendeknya wacana harus disesuaikan dengan kemampuan membaca siswa yang akan
mengikuti tes. Dalam menyusun tes pilihan ganda guru dapat menggunakan beberapa macam
wacana pendek atau hanya satu wacana panjang, semuanya disertai dengan beberapa pertanyaan.

b. Tes isian rumpang


Tes_isian rumpang adalah tes_pemahaman wacana yang disaiikan dengan cara siswa diminta
mengisi rumpang–rumpang dalam teks bacaan yang kata - katanya ditanggalkan.
Kalimat awal dan akhir dalam wacana tes isian rumpang dibiarkan utuh. Penanggalan kata, baru
dapat dilakukan mulai kalimat kedua dan seterusnya. Penanggalan kata dilakukan dengan dua
cara. Jika pemahaman isi wacana yang dijadikan sasaran pengukuran, penanggalan kata dapat
dilakukan secara teratur, misalnya pada setiap kata ke - 6.

A.Penilaian Menulis

1. Tes Pratulis
Tes pratulis dinamakan juga tes respons terbatas. Tes ini digunakan untuk menguku kemampuan
siswa dalam menggunakan kosakata dan struktur dalam menulis. Tes in mudah disusun dan
hanya dapat diberikan dikelas rendah. Tes ini tidak mengukur kemampuan menulis yang
sebenarnya.
Wujudnya berupa penggabungan kalimat atau penyusunan kalimat ndengan menggunakan kata –
kata yang diberikan secara acak.

2. Tes Menulis Terpadu


Pelaksanaan tes ini bempa tugas bagi siswa untuk menuliskan kembali dengan kata katanya
sendiri paragraf atau cerita yang telah dibacanya atau dibacakan guru. Tes ini dapat disusun
dengan mudah dan cepat serta dapat digunakan untuk mengukur kemampuan menulis dengan
bahasanya sendiri. Kelemahannya, tes ini tidak mengukur kemampuan siswa dalam menyusun
organisasi tulisan dan penilaiannya pun memakan banyak waktu.

3.Tes Menulis bebas


Dengan menggunakan teknik tes seperti, siswa diminta menulis secara bebas dengan rambu-
rambu tes ini memungkinkan siswa untuk mengungkapkan gagasannya secara bebas dalam
kedalam bentuk tulisan, kelemahannya guru memerlukan banyak waktu dalam menilai hasil
tulisan siswa dan sifat penilaiaanya menjadi subyektif.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran menyimak yaitu respons
terbatas, tes respons pilihan ganda, dan tes komunikasi luas.

1.Tes respons terbatas


Bentuk tes respons terbatas mencakup tes benar-salah, tes ya tidak, dan tes pilihan pilihan
gambar, bentuk – bentuk tes ini hanya memerlukan jawaban benar atau salah, ya atau tidak, dari
siswa dan memilih salah satu dari dua pilihan gambar yang tersedia.

2.Tes respons pilihan ganda


Bentuk tes respons pilihan ganda menuntut siswa untuk memahami pernyataan atau pertanyaan
atau pertanyaaan yang diperdengarkan secara langsung atau melalui media rekaman.

3.Tes komunikasi luas


Bahasa merupakan sarana komunikasi verbal dan menyimak merupakan salah satu bentuk
kegiatan berbahasa.
Penilaian dengan menggunakan tes ini menuntut siswa untuk memahami penggalan dialog atau
pembicaran seperti yang biasa dilakukan yang dilakukan siswa dalam kesehariannya.

B.Penilaian Menyimak

Kemampuan menyimak adalah kemampuan memahami isi ujaran. Ada beberapa faktor yang
mempunyai pertalian yang sangat erat dengan kemampuan ini. Pertama, faktor fisik berupa alat
penyimak atau pendengaran dengan situasi lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan
menyimak. Kedua, faktor kebahasaan berupa kosa kata dan struktur. Ketiga, faktor isi berupa
pesan yang disampaikan berupa wacana lisan. Ketiga faktor itu selalu muncul secara bersamaan
daalm setiap peristiwa menyimak.
Situasi lingkungan tempat peristiwa menyimak berlangsung sangat berpengaruh pada kualitas
hasil simakan. Faktor kebahasaan juga mempunyai pengaruh yang sangat menentukan dalam
peristiwa menyimak. Faktor isi yang sangat berperan penting dalam menentukan hasil simakan.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran menyimak, yaitu ;

1.Tes Respons Terbatas


Bentuk tes respons terbatas mencakup tes benar – salah, tes ya – tidak, and tes pilihan gambar,
bentuk tes ini hanya memerlukan jawaban benar atau salah, ya atau tidak dari siswa, dan memilih
salah astu dari dua pilihan gambar yang tersedia.

2.Tes Respons Pilihan Ganda


Bentuk tes respons pilihan ganda menuntutn siswa untuk memahami pernyataan atau pertanyaan
yang diperdengarkan secara langsung atau melalui media rekaman.

3.Tes Komunikasi Luas


Bahasa merupakan sarana komunikasi verbal dan merupakan salah satu kegiatan berbahasa.
Penilaian dengan menggunakan tes ini menuntut siswa memahami penggalan dialog aatu
ceramah ( pembicaraan ) seperti biasayang dilakukan siswa kesehariannya.

D. Penilaian Berbicara
Penilaian pembealajaran berbicara sulit dilaksanakan, karena selain hal – hal tersebut diatas juga
karena hakikat kemampuan kemampuan berbicara itu sendiri sulit didefinsikan. Akibatnya
terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan kriteria penilaiannya.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara para siswanya,
yaitu tes respons terbatas, tes terpadu dan tes wawancara.

1.Tes respons terbatas


a.Tes respon terarah
Dalam respon terarah siswa diminta menirukan isyarat yang disampaikan guru. Pada respon
terarah siswa juga dapat diminta untuk tidak hanya sekedar menirukan isyarat atau ujaran yang
diucapkan guru, tetapi juga memodifikasi sesuai dengan konteksnya.
b.Test isyarat atau penanda gambar
Gambar dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan berbicara siswa kelas
rendah. Kemampuan berbicara yang baik dapat dimunculkan dari siswa dengan cara
menampilkan gambar yang lebih kompleks.
c.Test berbicara nyaring
Guru meminta siswa membaca dengan bersuara kalimat atau paragraf yang disediakan.
Berdasarkan bahannya, ada dua cara yang dapat ditempuh guru
1)bahan bacaan berupa kalimat-kalimat lepas, terdiri dari berbagai jenis
kalimat, misalnya kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya.
2)Bahan bacaan berupa sebuah paragraf utuh
Respon yang diberikan dari tes berbicara nyaring sama, sehingga dapat dibanding-bandingkan
dengan mudah. Respon dari siswa mudah diperoleh karena mereka tidak merasa takut mengikuti
tes seperti ini.

2.Test terpadu
a.Tes parafrase
Dalam pelaksanaannya, tes ketrampilan berbicara ini dapat dipadukan dengan pembelajaran
menyimak dan membaca.

b.Tes penjelasan
Siswa diminya untuk menjelaskan topik tertentu dalam waktu yang telah ditentukan, misalnya
dalam watu 3 menit. Kegiatan ini dapat diawali dengan memberikan rangsangan gambar dan
benda-benda lain yang lebih akrab dengan siswa.
c.Tes bermain peran terpandu
Tes ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu berimajinasi atau pemalu, guru memberi
siswa naskah dialog. Sebelum dialog dilangsungkan, guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan dialog itu. Topik yang diangkat dalam dialog, sebaiknya berkaitan dengan hal-hal yang
dekat dengan siswa.]

3.Tes wawancara
Wawancara tidak hanya sebatas menanyakan nama, usia, pekerjaan, kepada orang yang kita
wawancarai. Dalam wawancara, antara siswa satu dengan yang lainnya, terjadi percakapan
seperti halnya bercakap dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai