Penilaian Membaca
Kemarnpuan membaca siswa banyak ditentukan oleh pengalamannya membaca dan
kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek–aspek kebahasaan
misalnya, kosakata dan struktur.
Aspek terpenting dalam penilaian membaca adalah pemahaman. Karenanya, alat ukur yang
paling tepat digunakan berbentuk tes. Ada dua jenis tes yang dapat digunakan untuk menguji
kemampuan membaca siswa SD, yaitu tes pemahaman kalimat dan pemaharnan wacana.
Contoh :
a.Bentuk pertanyaan dengan gambar sesuai dengan alternatif jawabannya.
Didepan rumah siska ada dua batang pohon mangga
A.Penilaian Menulis
1. Tes Pratulis
Tes pratulis dinamakan juga tes respons terbatas. Tes ini digunakan untuk menguku kemampuan
siswa dalam menggunakan kosakata dan struktur dalam menulis. Tes in mudah disusun dan
hanya dapat diberikan dikelas rendah. Tes ini tidak mengukur kemampuan menulis yang
sebenarnya.
Wujudnya berupa penggabungan kalimat atau penyusunan kalimat ndengan menggunakan kata –
kata yang diberikan secara acak.
B.Penilaian Menyimak
Kemampuan menyimak adalah kemampuan memahami isi ujaran. Ada beberapa faktor yang
mempunyai pertalian yang sangat erat dengan kemampuan ini. Pertama, faktor fisik berupa alat
penyimak atau pendengaran dengan situasi lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan
menyimak. Kedua, faktor kebahasaan berupa kosa kata dan struktur. Ketiga, faktor isi berupa
pesan yang disampaikan berupa wacana lisan. Ketiga faktor itu selalu muncul secara bersamaan
daalm setiap peristiwa menyimak.
Situasi lingkungan tempat peristiwa menyimak berlangsung sangat berpengaruh pada kualitas
hasil simakan. Faktor kebahasaan juga mempunyai pengaruh yang sangat menentukan dalam
peristiwa menyimak. Faktor isi yang sangat berperan penting dalam menentukan hasil simakan.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran menyimak, yaitu ;
D. Penilaian Berbicara
Penilaian pembealajaran berbicara sulit dilaksanakan, karena selain hal – hal tersebut diatas juga
karena hakikat kemampuan kemampuan berbicara itu sendiri sulit didefinsikan. Akibatnya
terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan kriteria penilaiannya.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara para siswanya,
yaitu tes respons terbatas, tes terpadu dan tes wawancara.
2.Test terpadu
a.Tes parafrase
Dalam pelaksanaannya, tes ketrampilan berbicara ini dapat dipadukan dengan pembelajaran
menyimak dan membaca.
b.Tes penjelasan
Siswa diminya untuk menjelaskan topik tertentu dalam waktu yang telah ditentukan, misalnya
dalam watu 3 menit. Kegiatan ini dapat diawali dengan memberikan rangsangan gambar dan
benda-benda lain yang lebih akrab dengan siswa.
c.Tes bermain peran terpandu
Tes ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu berimajinasi atau pemalu, guru memberi
siswa naskah dialog. Sebelum dialog dilangsungkan, guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan dialog itu. Topik yang diangkat dalam dialog, sebaiknya berkaitan dengan hal-hal yang
dekat dengan siswa.]
3.Tes wawancara
Wawancara tidak hanya sebatas menanyakan nama, usia, pekerjaan, kepada orang yang kita
wawancarai. Dalam wawancara, antara siswa satu dengan yang lainnya, terjadi percakapan
seperti halnya bercakap dalam kehidupan sehari-hari.