Anda di halaman 1dari 2

Konsep Pembelajaran Mutakhir dan Inovatif

Tinggalkan Balasan

SPICES dapat dipandang sebagai sebuah konsep pembelajaran mutakhir dan inovatif. Konsep
pembelajaran yang digagas oleh Harden, dkk (1984) ini telah banyak dipraktikkan dan
dikembangkan dalam pendidikan medis.
SPICES merupakan akronim dari (1) Student-centered, (2) Problem-based; (3) Integrated;
(4)Community-based(Consummer-based); (5) Elective; dan (6) Systematic. Akronim ini sekaligus
menggambarkan komponen-komponen utama dari konsep pembelajaran ini. Berikut ini disajikan
penjelasan singkat dari keenam akronim tersebut.
1. Student-centered. Student centered berarti siswa secara aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari, aktif dalam pengelolaan pengetahuan,
belajar menentukan apa yang ingin mereka ketahui, mampu mencari pengetahuan
sendiri (mandiri) dan belajar berkesinambungan, memanfaatkan banyak media,
penekanan pada pencapaian kompetensi bukan pada tuntasnya materi. Guru berfungsi
sebagai fasilitator dan pembimbing dan pendamping dalam mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan. Guru mempersiapkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai,
sumber belajar yang akan digunakan, serta materi dan evaluasi yang akan dipakai
sebagai penuntun bagi siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara mandiri.
2. Problem-based. Problem based berarti siswa diberikan trigger masalah atau ilustrasi
kasus yang akan digunakan untuk mencari, menggali dan mengumpulkan informasi dan
ilmu. Dengan cara ini siswa dirangsang untuk mengembangkan nalar dan daya
analisanya, berpikir kritis dan mampu menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.
Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memenuhi prinsip
pembelajaran ini adalah metode Problem Based Learning.
3. Integrated. Integrated berarti perencanaan dan kurikulum lajaran didesain secara
terintegrasi, baik secara horisontal maupun vertikal. Dalam hal ini, sswa tidak diajak
berpikir secara terkotak-kotak dalam masing-masing disiplin ilmu, tetapi mereka dapat
menghubungkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya secara utuh (lintas disiplin).
4. Community-based (Consummer-based). Community based berarti pembelajaran harus
berorientasi pada kebutuhan masyarakat atau pada kepentingan konsumen. Proses
pembelajaran siswa tidak hanya dibatasi oleh ruang kelas dengan bahan tekstual tetapi
mereka mempelajari berbagai aspek kehidupan masyarakat yang ada di lingkungan
nyata mereka. Melalui berbasis komunitas ini, secara langsung siswa diajak untuk
berlatih dan belajar mengambil peran secara positif dalam lingkungan sosialnya.
5. Elective. Selain menyediakan mata pelajaran yang telah terstruktur dalam kurikulum,
sekolah seyogyanya menyediakan program-program pilihan yang dapat diambil siswa,
disesuaikan dengan minat, tujuan, bakat, dan keunikan karakteristik mereka masingmasing.

6. Systematic. Pembelajaran dikembangkan dengan tujuan, materi dan tahapan-tahapan


yang jelas, logis dan tertib, sehingga pada gilirannya para siswa dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik dan mencapai kompetensi secara utuh.
Dilhat dari komponen-komponen yang terkandung dalam SPICES, konsep pembelajaran ini
tampak menawarkan berbagai keunggulan kepada kita, diantaranya: (1) menjadikan siswa lebih
termotivasi dan aktif dalam proses belajarnya (2) pengembangan keterampilan memecahkan
masalah secara komprehensif; (3) pengembangan kemampuan berfikir analistis secara lebih
tajam dan luas, (4) melatih keterampilan sosial yang benar-benar aplikabel dalam lingkungan
sosialnya; (5) memberikan kesempatan belajar kepada siswa yang sesuai dengan bakat, minat
dan keunikan karakteristik lainnya; dan (6) menjadikan proses pembelajaran lebih tertib dan
efektif.

Anda mungkin juga menyukai