Anda di halaman 1dari 3

Media Pembelajaran Al Islam Study Al-Quran

Lakukanlah pengkajian (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai


apa-apa yg ada di langit & di bumi. (surah Yunus:101) tidakkah kamu memperhatikan
bahawa Allah telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yg ada di langit & di bumi, &
telah melimpahkan kepada kami nikmat-nikmatNya yang zahir & yg batin. (surah
luqman:20). Islam sangat menggalakkan kajian atau penelitian untuk mencari penemuanpenemuan baru dalam bidang-bidang teknologi serta menggunakannya untuk bahan
pengajaran sehingga guru dapat memastikan suatu pengajarannya kekal dalam ingatan
pelajar. Islam tidak pernah menghalang atau menolak kemajuan ilmu pengetahuan dan
pekembangan teknologi dan tidak anti kepada peralatan teknologi.
Jenis Jenis Media Pendidikan Islam
Para ahli telah mengklasifikasikan alat atau media pendidikan kepada dua bagian :
yaitui alat pendidikan yang bersifat benda (materil) dan alat pendidlikan yang bukan benda
(non materil). Alat Pendidikan yang Bersifat Benda
Menurut Dzakiah Daradjat, alat pendidikan yang berupa benda adalah, Pertama : media
tulis, seperti al quran, hadist, tauhid, fiqh, sejarah, kedua : benda-benda alam seperti hewan,
manusia, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Ketiga: gambar-gambar yang dirancang seperti
grafik. Keempat: Gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan, in-focus. Kelima :
audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape radio. Senada dengan pendapat
Dzakih Dradjat, Oemar Hamalik, menyebutkan, secara umum alat pendidikan materil terdiri
dari: pertama, bahan-bahan cetakan atau bacaan, dimana bahan-bahan ini lebih
mengutamakan kegiatan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata dan visual. Kedua,
alat-alat audio visual. Ketiga, sumber-sumber masyarakat, seperti objek-objek peninggalan
sejarah. Keempat, kumpulan benda-benda (material collection), Seperti dedaunan, benih,
batu, dan sebagainya. Alat pendidkan harus mengandung nilai-nilai operasional yang mampu
mengantarkan kepada tujuan pendidikan islam yang sarat dengan nilai-nilai.
b. Alat Pendidikan Yang Bukan Benda
Selain alat atau media berupa benda, terdapat pula alat/media yang bukan berupa
benda. Diantara alat/media pengajaran yang bukan berupa benda itu adalah: (1) keteladanan,
(2)perintah/larangan, (3)ganjaran dan hukuman, yang akan dijelaskan berikut ini:
1) Keteladanan
Pada umumnya manusia memerlukan figur indetifikasi (uswah al-hasanah) yang dapat
membimbing manusia ke arah kebenaran, untuk memenuhi keinginan tersebut itu Allah
mengutus Muhammad menjadi tauladan bagi manusia. Kemmudian kita diperintahkan untuk
mengikuti rasul, diantaranya memberikan tauladan yang baik. Dalam hal ini Rasulullah juga
memberikan teladan yang baik kepada umatnya. Firman Allah: Artinya: Sesungguhnya telah
ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang
mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan hari kiamat dan banyak menyebut (mengingat)
Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)

Pendidikan dalam konteks Ilmu Pendidikan Islam, berfungsi sebagai warasalu al anbiya
yang pada hakikatnya mengemban misi sebagai rahmatan li alamin, yakni suatu misi yang
mengajak manusia untuk tunduk dan taat pada hukum-hukum Allah. Kemudian misi ini
dikembangkan kepada pembentukkan kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif, beramal
shaleh serta bermoral tinggi. Sebagai warasah alanbiya seorang pendidik harus memiliki
sifat-sifat yang terpuji (mahmudah). Menurut Al-Ghazali, seperti yang disitir oleh Fathiyah
Hasan Sulaiman, terdapat beberapa sifat penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai orang
yang diteladani, yaitu
1.
2.
3.
4.
5.
6.

amanah dan tekun bekerja


bersifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap murid
dapat memahami & berlapang dada dalam ilmu serta orang-orang yang mengerjakannya
tidak rakus pada materi
berpengetahuan luas, serta
istiqomah dan memegang teguh prinsip. [10]
2) Perintah dan Larangan

Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma


kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan kearah perbuatan susila. .
Contoh ayat Al-Quran yang berupa perintah/anjuran adalah:
Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati dan
hidup menurut peraturan-peraturan itu, atau jika apa yang harus dilakukan oleh anak-anak itu
sudah dimiliki dan menjadi pedormui pula bagi hidup si pendidik. Dalam memberikan
perintah terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu (1) jangan memberikan perintah
kecuali karena di perlukan, (2) hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati dan niat yang
baik, (3) jangan memerintahkan kedua kalinya jika perintah pertama belum dilaksanakan, (4)
perintah hendaknya benar-benar dipertimbangkan akan akibatnya, (5) perintah hendaknya
bersifat umum, bukan bersifat khusus.
Disamping memberi perintah, sering kali pula pendidik harus melarang perbuatan anakanak. Larangan itu biasanya dikeluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang
mungkin dapat membahayakan dirinya. Larangan sebenarnya sama saja sepeti perintah.
Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka
larangan merupakan keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan. Misalnya
larangan untuk bercakap-cakap dengan suara besar, larangan melakukan perbuatan yang tidak
baik, larangan untuk bergaul denagn orang-orang asusila, dan sebagainya.
3) Ganjaran dan Hukuman
Ganjaran adalah sesuatu yang menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak
yang berprestasi baik dalam belajar dan dalam sikap perilaku. Ganjaran itu dapat dilakukan
oleh pendidik dengan cara bermacam-macam, antara lain: (1)guru mengangguk-anggukan
kepala tanda senang dan membiarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak,
(2)guru memberikan kata-kata yang menggembirakan (pujian), (3)guru memberikan bendabenda yang menyenangkan dan berguna bagi anak-anak, dan sebagainya.

Dengan demikian dipahami bahwa hukuman diberikan karena ada pelanggaran


sedangkan tujuan pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang.
Asma Hasan Fahmi, menjelaskan tentang ciri-ciri hukuman dalam perspektif
pendidikan islam yakni, (1) hukuman diberikan untuk memperoleh perbaikan dan
pengarahan, (2) memberiakan kesempatan kepada anak memperbaiki kesalahannya sebelum
dipikul. Anak yang belum berusia sepuluh tahun tidak boleh dipikul, kalaupun tidak boleh
dari tiga kali, (3) pendidik harus tegas dalam melaksanakan hukuman, artinya apabila sikap
keras pendidik telah dianggap perlu maka harus dilaksanakan dari sikap lunak dan kasih
sayang.
Pengaruh Alat/Media Dalam Pendidikan Islam
Di dalam pendidikan islam, alat/media itu jelas diperlukan. Sebab alat/mediapengajaran
itu mempunyai peranan yang besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan
yang diinginkan. Terdapat pendapat beberapa ahli pendidikan mengenai manfaat atau
kegunaan dari alat/media ini dalam pendidikan atau dalam proses belajar mengajar Yusuf
Hadi Miarso dkk. Menyatakan alat/media itu mempunyai nilai-nilai praktis yang berupa
kemampuan antara lain : (1) membuat konkrit konsep yang abstrak, (2) membawa objek yang
sukar didapat ke dalam lingkungan belajar siswa, (3) menampilkan objek yang terlalu besar,
(4) menampilkan objek yang tak dapat diamati oleh mata telanjang, (5) mengamati gerakan
yang terlalu cepat, (6) memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi
pengalaman belajar siswa, (7) membangkitkan motivasi belajar, dan (8) menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan .
Selain alat/media yang bukan berupa benda pun perlu juga mendapatkan perhatian yang
serius, sebab pada umunya alat/media yang bukan berupa benda lebih banyak tujuannya
untuk pembentukan pribadi yang baik atau sempurna, dan pendidikan islam sangat berperan
sekali untuk tugas itu. Sehingga murid-murid akan memiliki akhlak, moral yang luhur. Itulah
yang membedakan pendidikan islam dengan pendidikan lainnya.
Dengan demikian, apabila pendidikan islam memanfaatkan dan mengembangkan
alat/media pengajaran tersebut didalam pelaksanaan pendidikannya, maka peserta didik akan
memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki
moral atau akhlak yang tinggi.[11]
Sumber pustaka
Ramayulis. 2002, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia
Hamalik Oemar. 1980, Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen26 halaman
    Bab Ii
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Konsep Pembelajaran Mutakhir Dan
    Konsep Pembelajaran Mutakhir Dan
    Dokumen2 halaman
    Konsep Pembelajaran Mutakhir Dan
    Adiba Anggun Munawwar
    100% (1)
  • Surat Permohonan
    Surat Permohonan
    Dokumen2 halaman
    Surat Permohonan
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Panduan Ekinerja User
    Panduan Ekinerja User
    Dokumen24 halaman
    Panduan Ekinerja User
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen23 halaman
    Kata Pengantar
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • AKARTA
    AKARTA
    Dokumen5 halaman
    AKARTA
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Sub Materi
    Sub Materi
    Dokumen2 halaman
    Sub Materi
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Hukum Bermaafan
    Hukum Bermaafan
    Dokumen3 halaman
    Hukum Bermaafan
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Siapa Nama Kamu
    Siapa Nama Kamu
    Dokumen4 halaman
    Siapa Nama Kamu
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Ips Uts
    Ips Uts
    Dokumen4 halaman
    Ips Uts
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Bacaan Niat Puasa Sunah Rajab Bahasa Arab
    Bacaan Niat Puasa Sunah Rajab Bahasa Arab
    Dokumen3 halaman
    Bacaan Niat Puasa Sunah Rajab Bahasa Arab
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • The Finland Phenomenon
    The Finland Phenomenon
    Dokumen4 halaman
    The Finland Phenomenon
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • 4 Hal Yang Perlu Direfleksi Guru Indonesia
    4 Hal Yang Perlu Direfleksi Guru Indonesia
    Dokumen12 halaman
    4 Hal Yang Perlu Direfleksi Guru Indonesia
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • K Liping
    K Liping
    Dokumen3 halaman
    K Liping
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Sumber Belajar
    Sumber Belajar
    Dokumen5 halaman
    Sumber Belajar
    Ymeri Chan
    Belum ada peringkat
  • PBL
    PBL
    Dokumen3 halaman
    PBL
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Sumber Belajar
    Sumber Belajar
    Dokumen13 halaman
    Sumber Belajar
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Social Studiesnya Australia
    Social Studiesnya Australia
    Dokumen3 halaman
    Social Studiesnya Australia
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Keterampilan Proses Sains
    Keterampilan Proses Sains
    Dokumen4 halaman
    Keterampilan Proses Sains
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Soal No1
    Jawaban Soal No1
    Dokumen2 halaman
    Jawaban Soal No1
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Diskusi Pembelajaran Ipa
    Diskusi Pembelajaran Ipa
    Dokumen4 halaman
    Diskusi Pembelajaran Ipa
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Geisha
    Geisha
    Dokumen1 halaman
    Geisha
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Pemb
    Evaluasi Pemb
    Dokumen7 halaman
    Evaluasi Pemb
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat
  • Model Discovery
    Model Discovery
    Dokumen2 halaman
    Model Discovery
    Adiba Anggun Munawwar
    Belum ada peringkat