Anda di halaman 1dari 3

PBL

Salah satu model pembelajaran yang merupakan model pembelajaran student centered
adalah Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. PBL
merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal, Siswa diberikan
permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama
pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan
pengetahuan kedalam bentuk laporan.

Tahap-tahap metode ilmiah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Merumuskan masalah
Mengumpulkan data
Hipotesis (dugaan sementara dari observasi)
Eksperimen
Menarik kesimpulan
Menguji kesimpulan

Menurut Arends (2008:57), sintaks untuk model Problem Based Learning yakni:

Fase 1: Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada peserta didik


Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti
Fase 3: Membantu investigasi mandiri dan kelompok
Fase 4: Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya dan memamerkannya
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah

PJBL
Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek. Dimulai dengan proses inquiry, memunculkan pertanyaan penuntun
dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai materi dalam kurikulum.
Sedangkan menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbasis proyek memiliki
karakteristik berikut :
1. Siswa membuat kepuutusan dan membuat kerangka kerja
2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan
5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu

6. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan


7. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya Kelas memiliki atmosfir yang
memberi toleransi kesalahan dan perubahan
Menurut Moursund (1997) beberapa KELEBIHAN dari pembelajaran berbasis proyek
antara lain:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.
3. Keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat.
4. Siswa mampu kerja kelompok dalam proyek dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
5. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dalam mengorganisasi proyek, dan
membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
Kelemahan, Diantaranya :
1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur
memegang peran utama di kelas.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan
INKUIRI
Pengertian Inkuiri Model inkuiri didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge,
1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan
eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu,
ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri,
menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa
yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.
Pendekatan inkuiri dapat dibedakan menjadi inkuiri terpimpin (guided inquiry) dan
inkuiri bebas atau inkuiri terbuka (open-ended inquiry). Perbedaan antara keduanya terletak
pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya. Pada inkuiri
terpimpin, guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal
dan mengarahkan pada suatu diskusi tertentu.
Pada inkuiri terbuka, guru bertindak sebagai fasilitator, pertanyaan diajukan oleh siswa
dan pemecahannya pun dirancang oleh siswa.
Sintaks inquiri menurut Joyce dan Weil
1. Fase identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah
2. Fase hipotesisi

3.
4.
5.
6.

Fase pengumpulan data


Fase interpretasi data
Fase pengembangan kesimpulan
Fase pengulangan

Menurut Wina sanjaya (2007:206) adapun penggunaan inkuiri memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan sebagai berikut :
a. Model pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
efektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran dengan
menggunakan inkuiri dianggap lebih bermakna
b. Dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka
c. Model pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perekembangan psikolog modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah lakuu berkat adanya pengalaman
d. Dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan diatas ratarata.
KEKURANGAN yaitu :
a. Jika model pembelajaran inkuiri digunakan, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan peserta didik
b. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena itu terbentur dengan kebiasaan
peserta didik dalam belajar
c. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu panjang.
d. Selama kriteria keberhasilan ditentukan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik
menguasai materi pelajaran, maka inkuiri sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik.
Penerapan Inquiri : Pencemaran lingkungan yang dibahas dalam materi ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai