Ramadhan
Bulan Ramadhan 2016 sudah di ambang pintu. Sebentar lagi kita jelang bulan mulia yang lebih
baik daripada 1000 bulan ini. Ada baiknya kita mempersiapkan diri saat Ramadhan tiba.
Rasulullah juga memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu menyambut Ramadhan.
Sebagai uswatun hasanah (teladan yang baik), alangkah baiknya jika kita mencontoh kebiasaankebiasaan Beliau. Bagaimana cara Rasulullah menyambut Ramadhan?
1. Persiapan jasmani
Agar tidak kaget dan mengganggu kesehatan jasmani, Rasulullah banyak mencontohkan puasa
di luar bulan Ramadhan. Antara lain puasa Senin-Kamis. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA
bahwasanya, Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau,
Wahai Rasul, engkau senantiasa puasa Senin dan Kamis. Beliau menjawab, Sesungguhnya
pada setiap hari Senin dan Kamis Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali dua
orang yang bermusuhan. Allah berfirman, Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya
berdamai. (HR. Ibnu Majah).
Rasulullah juga rutin berpuasa di tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan sejak bulan Syawal hingga
Syaban. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari RA, Wahai Abu Dzar, jika
engkau ingin berpuasa setiap bulan, maka puasalah tanggal 13,14 dan 15. (HR. Tirmidzi).
Rasulullah juga memperbanyak ibadah di bulan Syaban. Dikisahkan oleh Aisyah RA
bahwasanya, Rasulullah banyak berpuasa (di bulan Syaban) sehingga kita mengatakan, beliau
tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali
puasa Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah banyak berpuasa (di luar
Ramadhan) melebihi Syaban. (HR. Bukhari-Muslim).
Dalam riwayat Usama bin Zayed RA dikatakan, Aku bertanya kepada Rasul, Wahai Rasulullah,
Aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulan Syaban? Beliau menjawab, Syaban
adalah bulan yang dilupakan manusia, letaknya antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut
amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah SWT dan aku menyukai pada saat amal diangkat
aku dalam keadaan berpuasa. (HR. An-Nasai).
Jika Rasulullah telah membiasakan diri berpuasa minimal 11 hari di luar bulan Syaban dan 20an hari di bulan Syaban, berarti untuk menyambut Ramadhan, Rasulullah SAW telah berpuasa
setidaknya 130 hari atau lebih dari sepertiga jumlah hari dalam setahun.
2. Persiapan rohani
Rasulullah SAW juga melakukan persiapan rohani menyambut Ramadhan. Misalnya salat
tahajud yang hukumnya sunnah, Beliau mewajibkannya setiap malam untuk dirinya sendiri.
Selain itu, Rasulullah juga menyempatkan berdzikir di manapun Beliau berada. Persiapan
Ramadhan yang paling baik adalah yang dilakukan secara rutin sejak jauh-jauh bulan, dan
semakin meningkat seiring bertambah dekatnya Ramadhan. Sebab Ramadhan idealnya menjadi
puncak aktivitas spiritual seorang Muslim.