Anda di halaman 1dari 5

Macam-macam puasa Sunnah yang telah dituntunkan dalam hadits-hadits Rosulullah SAW

adalah sebagai berikut :


1. Puasa Senin-kamis
2. Puasa Daud
3. Puasa Arafah
4. Puasa syawal (6 hari)
5. Puasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
6. Puasa di bulan Saban
7. Puasa Ayyamul Bidh
8. Puasa di bulan Muharram
9. Puasa asyura dan Tasua
10. Puasa bagi yang masih bujang (belum menikah)

Dari sekian banyak macam puasa Sunnah, masing masing mempunyai manfaat/hikmah dan
waktu pelaksanaannya yang telah ditentukan, yaitu
Puasa Senin kamis dilakukan pada setiap hari Senin dan Kamis, manfaatnya adalah menambah
Derajat kemuliaan kita.
Puasa Daud dilakukan selang seling sehari puasa sehari tidak dan seterusnya dg konsisten
kecuali hari tasyrik 11,12,13,14 dzulhijjah dan 2 hari raya (id fitri dan id adha)
Puasa Arafah dilakukan bagi muslim yang sedang tidak wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah
Puasa syawal dilakukan selama bulan syawal setelah ramadhan sejumlah 6 hari, boleh berurutan
ataupun tidak.
Puasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah (pas tanggal 10 tidak puasa karena pas id Adha)
Puasa di bulan Saban selama bulan saban (tidak dibatasi jumlahnya)
Puasa Ayyamul bidh dilakukan berurutan pada tiap tanggal 13,14,15 kecuali pas hari tasyrik.
Puasa di bulan Muharram dilakukan sepanjang bulan muharram (tidak dibatasi jumlahnya)
Puasa asyura dan Tasua, untuk puasa asyura dilakukan pada tanggal 10 muharram
sedangkan tasua dilakukan tanggal 9 dan 11 muharram.
Puasa bagi yang masih bujang (belum menikah) dilakukan bagi mereka yang mempunyai
syahwat yang tinggi namun belum menikah, bermanfaat untuk meredam gejolak syahwat asalkan
puasa dilakukan diluar hari
yang diharamkan untuk puasa.

Hadits nabi yang berkaitan
.
1. Hari Arafah ; yaitu tanggal 9 Dzul Hiiiah,
bagi orang yang tidak mengerjakan Haji.
Dari Abu Qatadah Al-Anshary ra : Bahwasanya Rasulullah saw pemah ditanya dari hal puasa
Arafah, beliau bersabda ; Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan
datang. Dan beliau ditanya dari hal puasa Asyura, beliau bersabda : Menghapus dosa tahun
yang lalu. Dan beliau ditanya lagi dari hal puasa Senin, beliau bersabda : Hari itu adalah hari
dimana aku dilahirkan, dan dimana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu.
(H.R. Muslim)

.
2. 9 (Sembilan) Hari Pertama Dzulhijah
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda, Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh
Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul
Hijjah). Para sahabat bertanya: Tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi saw menjawab: Tidak
pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun
tidak ada yang kembali satupun. (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Hafsah r.a. menceritakan; Empat amalan yang tidak ditinggalkan Rasulullah s.a.w. iaitu; puasa
Asyura, puasa al-asyr, puasa tiga hari pada setiap bulan dan solat dua rakaat sebelum subuh.
(Riwayat Imam Abu Daud dan an-Nasai)
Menurut ulama hadits, yang dimaksud puasa al-asyr dalam hadis di atas ialah hari pertama
Zulhijjah hingga hari ke sembilannya.
.
3. Hari Asyura, 10 Muharram
Aisyah ra pernah ditanya tentang puasa Asyura, ia menjawab, Aku tidak pernah melihat
Rasulullah saw puasa pada suatu hari yang beliau betul-betul mengharapkan fadilah pada hari itu
atas hari-hari lainnya, kecuali puasa pada hari ke sepuluh Muharam. (HR Muslim).
Dari Abu Qatadah Al-Anshary ra : Bahwasanya Rasulullah saw pemah ditanya dari hal puasa
Arafah, beliau bersabda ; Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan
datang. Dan beliau ditanya dari hal puasa Asyura, beliau bersabda : Menghapus dosa tahun
yang lalu. Dan beliau ditanya lagi dari hal puasa Senin, beliau bersabda : Hari itu adalah hari
dimana aku dilahirkan, dan dimana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu.
(H.R. Muslim)
Dari Ibnu Abbas RA, ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang
Yahudi berpuasa. Rasulullah SAW bertanya, Hari apa ini? Mengapa kalian berpuasa? Mereka
menjawab, Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta
menenggelamkan Firaun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur, maka kami pun
berpuasa.Rasulullah SAW bersabda, Kami orang Islam lebih berhak dan lebih utama untuk
menghormati Nabi Musa daripada kalian. (HR. Abu Daud).
.
4. Hari Tasua, 9 Muharram
Ibnu Abbas RA menyebutkan, Rasulullah SAW melakukan puasa Asyura dan beliau
memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, Ini adalah hari yang
dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw. bersabda, Tahun depan insya
Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam. Namun, pada tahun berikutnya
Rasulullah telah wafat. (HR Muslim, Abu Daud).
Berdasar pada hadis ini, disunahkan bagi umat Islam untuk juga berpuasa pada tanggal sembilan
Muharam. Sebagian ulama mengatakan, sebaiknya puasa selama tiga hari: 9, 10, 11 Muharam.
.
5. Tanggal 9, 10, 11 Muharam
Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Puasalah pada hari Asyura dan berbedalah
dengan orang Yahudi. Puasalah sehari sebelum Asyura dan sehari sesudahnya. (HR Ahmad).
.
6. Tiga hari pada tiap-tiap bulan
Dari Abu Dzar ra., ia berkata : Rasulullah saw menyuruh kami berpuasa tiga hari dalam sebulan ;
tanggal 13, 14, dan 15. (Diriwayatkan oleh Nasai, Tirmidzi dan disahkan oleh Ibnu Hibban)
.
7. Hari Senin dan Kamis
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda: Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin
dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya puasa. (Tirmidzy)
Rasulullah saw ditanya dari hal puasa hari senin, beliau bersabda : Hari itu adalah hari di mana
aku dilahirkan, dan di mana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu. (H.R.
Muslim)
.
8. Puasa Nabi Dawud,
puasa selang-seling ( sehari puasa diikuti sehari tidak puasa dst)
Rasulullah saw bersabda, Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat
yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan
bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan
berpuasa sehari. (HR. Bukhari Muslim)
.
9. Enam hari pada bulan Syawal Sesudah Hari Raya Idul fitri
Dari Abi Ayyub Al-Anshari ra. bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang
berpuasa Ramadlan, kemudian diikutinya puasa itu dengan puasa enam hari pada bulan Syawal,
maka pahalanya akan sama dengan puasa satu tahun. (HR. Muslim)
.
10. Bulan Muharam
Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan muharam, dan sebaik-baik
shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR. Muslim, Abu Daud, Tarmizi, dan Nasa
).
.
11. Bulan Syaban
Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata: Saya berkata: Ya Rasulullah, saya tidak pernah
melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan
Syaban. Maka beliau bersabda: Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan
Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul
alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.
(HR. Nasai).
Dari Aisyah ra berkata: Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakan beliau tidak
pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya
tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.
Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Syaban. (HR. Bukhari,
Muslim dan Abu Dawud).
.
12. Bulan-Bulan Haram
Bulan-bulan Haram itu adalah Dzul-Qaedah, Dzul-Hijjah, Muharram dan Rajab
Puasalah pada bulan-bulan haram. [Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad]
Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda: Setahun ada dua belas bulan, empat darinya
adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqadah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab.
(HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).
.
.
HARI-HARI MAKRUH BERPUASA
.
1. Khusus Hari Jumat,
kecuali kalau telah berpuasa sejak hari sebelumnya.
Dari Abi Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: Jangan kalian mengistimewakan malam
Jumat untuk sembahyang daripada malam-malam lainnya, dan jangan kalian mengistimewakan
hari Jumat untuk berpuasa dan pada hari-hari lainnya, kecuali bagi seseorang di antara kalian
yang kebetulan harus berpuasa di hari itu. (HR. Muslim)
Bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Jangan sekali-kali seseorang diantara kamu berpuasa di
hari Jumat, kecuali ia berpuasa pula satu hari sebelumnya atau sesudahnyan. (Muttafaq Alaih)
.
2. Puasa wishal
yaitu seorang yang melakukan puasa, tidak berbuka puasa hingga waktu sahur.
Dari Abi Hurairah ra., ia berkata Rasulullah saw telah melarang betpuasa tidak berbtlka (wishal),
maka berkata seorang laki-laki dari kaum muslimin: Tapi engkau berwishal ya Rasulullah.
Beliau menjawab :Siapa di antara kamu yang seperti aku, di waktu malam aku diberi makan dan
minum oleh Allah. Ketika mereka enggan berhenti dari wishal, beliau ajak mereka berwishal
satu hari, kemudian satu hari lagi, kemudian mereka melihat hilal, lalu beliau betsabda :
Kalaulah hilal itu lambat datangnya, aku akan tambah wishal buat kamu, sebagai memberi
pelajaran kepada mereka tatkala mereka enggan berhenti dari wishal. (Muttafaq alaih)
.
3. Puasa Dahriya
yaitu puasa yang terus-menerus.
Dari Abdullah bin Umar ra. ia berkata ; Rasulullah saw. bersabda: Tidak dianggap berpuasa
orang yang berpuasa selama-lamanya . (Muttafaq alaih)
.
4. Isteri Yang Puasa Sunnah tidak dengan izin suaminya
Dari Abi Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Tidak halal bagi wanita berpuasa
sedangkan suaminya ada di rumah, kecuali dengan seidzinnya. (Muttafaq alaih dan lafadz ini
dalam riwayat Bukhari; Abu Dawud menambah : Kecuali puasa Ramadlan.
.
.
HARI-HARI DIHARAMKAN UNTUK BERPUASA
.
1. Hari RayaIdul Fithri, 1 Syawal
Dari Abi Said Al-Khudlriyyi ra.: Bahwasanya Rasulullah saw. telah melarang puasa pada dua
hari : hari Idul Fithri dan hari Idul Adha (Muttafaqalaih)
.
2. Hari raya Idul Adha ; 10 Dzul Hiiiah
Lihat dalil di atas.
.
3. Hari Tasyriq ; 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah
Dari Nubaitsah Al-Hudzali ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Hari-hari tasyriq itu adalah
hari makan dan minum, dan hari dzikir kepada Allah Azza wa Jalla. (HR. Muslim)

Dari dalil hari-hari haram berpuasa ini , maka jelaslah bahwa kita diperbolehkan puasa kapan
saja (dengan memperhatikan hari/hal-hal yang dimakruhkan), kecuali pada hari-hari yang
diharamkan.
.
wallahu alam
Dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai