Npm: 2341040028
Kelas: Bimbingan dan konseling islam (B)
Matkul: FIQIH
PUASA
a. DEFINISI PUASA,PERINTAH PUASA SERTA DIWAJIBKANNYA PUASA BAGI
ORANG BERIMAN
Puasa secara bahasa adalah menahan. Sedangkan secara istilah adalah menahan diri dari terbenamnya
matahari.
Perintah puasa dikeluarkan Nabi Muhammad SAW., ditahun kedua sejak islam muncul, yakni pada
tahun 624 Masehi atau pada hari senin bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah. Pada saat itu puasa sudah
lazim dilakukan oleh masyarakat Arab pra-Islam. Setiap orang yang beriman diwajibkan puasa agar
mereka menjadi pribadi yang bertaqwa. Puasa wajib dilakukan bagi umat muslim yang sudah baligh
dan sehat akalnya. Seperti yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 183
َي ا َأ ُّي َه ا ا َّل ِذ يَن آ َم ُن وا ُك ِتَب َع َل ْي ُك ُم الِّص َي ا ُم َك َم ا ُك ِتَب َع َل ى ا َّل ِذ يَن ِم ْن َق ْب ِل ُك ْم َل َع َّل ُك ْم َت َّتُق وَن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis puasa dengan hukum
wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum Sunnah.
Puasa dengan Hukum Wajib
Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat
muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan
mendapatkan pahala. Sebaliknya apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis
ini maka ia akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk
dalam puasa wajib.
a. Puasa wajib Ramadhan
b. Puasa yang disebabkan karena bernazar
c. Puasa denda atau kafarat
d. Puasa ganti atau qadha
Puasa dengan hukum sunah
Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan umat muslim. Jika orang islam melakukannya,
maka ia akan mendapat pahala sedangkan jika dia tidak melakukannya maka dia tidak mendapat dosa.
A. SYARAT-SYARAT PUASA,KEUTAMAAN PUASA SERTA MANFAAT PUASA
Syarat wajib puasa itu ada 3 perkara
1. Islam
2. Baligh
3. Mempunyai akal
4. Orang yang kuasa(mampu)untuk berpuasa
Fardhu puasa itu ada 4 perkara
1. Niat
2. Menahan makan dan minum
3. Menahan jima’ disiang hari
4. Tidak muntah dengan sengaja
Keutamaan puasa
1. Puasa adalah jalan meraih ketaqwaan
2. Puasa adalah sebab-sebab dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, ikhlas
serta meneladani Rasulullah SAW,.
3. Pahala puasa berlimpah ruah,apabila dilakukan sesuai dengan adab-adabnya.
Manfaat puasa
1. Menurunkan berat badan
2. Menjaga kesehatan jantung
3. Meningkatkan metabolisme tubuh
4. Mengendalikan nafsu makan
5. Meningkatkan fungsi otak
6. Mengaktifkan detoksifikasi
7. Menjaga kesehatan kulit dan mencegah jerawat
8. Mengurangi resiko diabetes
9. Membantu menjaga kesehatan mental
Niat puasa Sunnah ini juga boleh dilakukan selepas Subuh hingga menjalang Dzuhur jika
memang malamnya belum membaca niat tersebut. Hal ini dengan syarat tidak atau belum
melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sejak fajar hingga niat tersebut.
1. Makan sahur
Melakaukan sahur merupakan amalan berpahala di bulan Ramadhan,meskipun hanya
seteguk air. Hal ini sebagaimana disabdakan Raasulullah SAW dalam hadits riwayat
Bukhari, “Bersantaplah sahur kalian, karena sdala sahur itu ada keberkahan.”
Adapun sahur yang dianjurkan adalah waktu akhir, selama tidak sampai masuk waktu
yang diraggukan, apakah masih malam atau sudah terbit fajar. Rasulullah SAW bersabda:
“Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan
menyegerakan berbuka.”
2. Menyegerakan berbuka
amalan selanjutnya adalah menyegerakan buka sebelum sholat maghrib. Saat pertama
berbuka, sunnahnya dilakukan dengan kurma. Jika tidak ada hendaknya dengan air,
berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka
dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab air itu menyucikan.”(HR
Abu Dawud).
3. Membaca doa berbuka puasa
Berikut bacaan berbuka puasa:
ا َاْر َح َم الَّر ِحِم ْيَن َك َي ْر ُت ِبَر ْح َم ِت َك َأْف َط َك آَم ْنُت َو َع َلى ِر ْز ِق ْم ُت َو ِب َك ُص َالّلُهَّم َل
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa
arhamar roohimin.”
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan
rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
(HR Bukhari dan Muslim).
4. Mandi besar
Mandi besar dari junub, haid, atau nifas dilakukan sebelum terbit fajar agar bisa
menunaikan ibada dalam keadaan suci, disamping khawatir masuk mulut, telinga, anus,
dan sebagainya jika mandi setelah fajar.
5. Menjaga lisan
Menjaga lisan dari perkataan-perkataan tidak berguna, apalagi perkara haram, seperti
bohong dan mengumpat. Sebaba, semuanya akan menggugurkan pahala puasa.
6. Menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa
Umat islam dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah
puasa, seperti berbuka puasa sampai perut menjadi kekenyangan atau melakukan sesuatu
yang bertujuan untuk memuaskan nafsu.
7. Memperbanyak sedekah
Orang yang berpuasa hendaknya memperbanyak sedekah kepada sesama, terutama
sedekah makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Sebab, orang yang memberi
makanan atau minuman untuk orang berpuasa mendapat pahala yang setimpal dengan
pahala puasa orang yang disedekahi.
8. Memperbanyak i’tikaf dimasjid
Sebaiknya i’tikaf dilakukan selama saatu bulan penuh, tapi jika tidak bisa maka
diutamakan sepulu hari dibulan Ramadhan.
9. Memperbanyak membaca al-qur’an
Paling tidak bisa mengkhatamkan satu kali dalam satu bulan Ramadhan. Semakin banyak
khatam semakin baik sebagaimana dianjurkan oleh banyak ulama.
10. Istiqomah dalam beribada
Konsisten dalam menjalankan ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Semua
amalan sunah yang dilakukan di bulan ini tidak putus setelah Ramadhan selesai.
J. KIFARAT
a. Definisi kifarat
Secara bahasa, Kaffarah(Arab) sebagian kita mengenalnya dengan istilah
kifarah/kifarat/kafarat berasal dari bahasa kafran yang berarti “menutupi”. Secara
harfiah, menutupi dalam kafarat yakni menutupi dosa.
Kifarat adalah denda yang harus dibayar karena telah melakukan atau melanggar
suatu ketentuan syara’(yang mengakibatkan dosa), dengan tujuan untuk menghapus,
membersihkan atau menutupi dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruhnya, baik
didunia maupun diakhirat.
b. Jenis-jenis kifarat dan cara membayarnya
Berikut jenis-jenis kifarat menurut Al-lubab fil fiqhis Syafi’i yang ditulis oleh Syekh
Ahmad bin Al-Mahamili.
1. Kifarat Zhihar
Merupakan jenis kifarat untuk suami yang menyamakan istrinya dengan ibunya.
Seorang suami dilarang menyamakan istrinya sama dengan ibunya. Hal ini
dimaksud untuk lebih menghargai istri dan tidak mebanding-bandingkannya
dengan ibunya. Hal ini derdasarkan pada surah Al-mujadillah ayat:2
ا َّل ِذ يَن ُي َظ ا ِه ُر وَن ِم ْنُك ْم ِم ْن ِنَس ا ِئ ِه ْم َم ا ُهَّن ُأ َّم َه ا ِت ِه ْم ۖ ِإ ْن ُأ َّم َه ا ُت ُه ْم ِإ اَّل ال اَّل ِئ ي َو َل ْد َنُه ْم ۚ َو ِإ َّن ُه ْم
َل َي ُق و ُل وَن ُم ْن َك ًر ا ِم َن ا ْل َق ْو ِل َو ُز وًر اۚ َو ِإ َّن ال َّل َه َل َع ُف ٌّو َغ ُف وٌر
Artinya: “Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin
(yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh
seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba
sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya
(si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si
terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan
kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada
keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman.
Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh)
berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
3. Kafarat Berjimak disiang hari dibulan Ramadhan
Apabila seorang muslim nekad melakukan senggama disiang hari pada bulan
ramadhan maka dikenakan denda atau kafarat berupa memerdekakan budak
perempuan muslim. Jika tidak mampu maka harus berpuasa selama 2 bulan
berturut-turut. Jika tidak mamou juga maka memberi makan ke-60 orang miskin
dengan 1 orang 1 mud.
Adapun dalam kitab Safinatun naja dijelaskan bahwa ketika seseorang
bersenggama dising hari maka telah menodai puasanya. Berikut arti dari
penggalan kitab Safinatun naja : “Selain qadha, juga wajib kifarah ‘uzhma
disertai ta’zir bagi orang yang merusak puasanya dibulan Ramadhan sehari
penuh dengan senggama yang sesungguhnya dan dengan senggama itu
pelakunya berdosa karena puasanya”.
4. Kafarat yamin
Kafarat Yamin atau kafarat sumpah dilakukan ketika seseorang melanggar
sumpah atau menyatakan sumpah palsu. Adapun cara membayar kafarat sumpah
dengan memberi makan sepuluh orang miskin dengan makanan yang sama
seperti yang dimakan keluarga atau memberi pakaian atau memerdekakan
seorang budak. Jika tidak mampu harus berpuasa tiga hari berturut-turut. Dasar
hukum kafarat yamin sesuai dengan surat Al-maidah ayat:89
ال َّل ُه ِب ال َّل ْغ ِو ِف ي َأ ْي َم ا ِن ُك ْم َو َٰل ِك ْن ُيَؤ ا ِخ ُذ ُك ْم ِبَم ا َع َّق ْد ُت ُم ا َأْل ْي َم اَن ۖ َفَك َّف ا َر ُت ُه ِإ ْط َع ا ُم َع َش َر ِة اَل ُيَؤ ا ِخ ُذ ُك ُم
َأ ْو َس ِط َم ا ُت ْط ِع ُم وَن َأ ْه ِل ي ُك ْم َأ ْو ِك ْس َو ُت ُه ْم َأ ْو َتْح ِر يُر َر َق َبٍة ۖ َف َم ْن َل ْم َي ِج ْد َف ِص َي ا ُم َثاَل َث ِة َم َس ا ِك يَن ِم ْن
َك َّف ا َر ُة َأ ْي َم ا ِن ُك ْم ِإ َذ ا َح َل ْف ُت ْم ۚ َو اْح َف ُظ وا َأ ْي َم اَن ُك ْم ۚ َك َٰذ ِل َك ُي َب ِّي ُن ال َّل ُه َلُك ْم آ َي ا ِت ِه َل َع َّل ُك ْم َأ َّي ا ٍم ۚ َٰذ ِل َك
َت ْش ُك ُر وَن