Disusun oleh:
1. Nurohim (3121046)
2. Ahmad
Muhajirin(3121048)
“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin danmukminat, kaum pria
yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya)
dan kaum pria serta kaum wanita Yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang
khusyu’, dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita
yangberpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya),
dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka
ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab: 35).
Rasulullah SAW telah menjelaskan dalam hadist yang shahih bahwa puasa adalah benteng
dari syahwat, perisai dari neraka. Allah SWT telahmengkhususkan satu pintu surga untuk
orang yang puasa. Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari
kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga menjadi jiwa yang tenang. Inilah pahala yang
besar,keutamaan yang agung; dijelaskan secara rinci dalam hadist-hadist shahih dan dengan
penjelasan yang sempurna.
Pembahasan
A Definisi
Puasa merupakan arti dari kata „syiam‟ kata bentukan masdar dari
Kata shoma. Secara bahasa berarti menahan diri. Dalam arti lebih luas berarti meninggalkan
perbuatan seperti makan, bicara, bergerak secara berlebihan.
Secara syar‟i puasa adalah meninggalkan Makan, minum, dan berhubunganseksual sejak
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat.Di antara semua ibadah
yang disyariatkan kepada umat Islam, puasa merupakan ibadah yang paling privat. Ibadah
puasa merupakan rahasia berdua antara seseorang dengan Allah SWT. Hal ini berbeda
dengan ibadah lainnya, dimana keterlibatan dan pengetahuan orang lain terlihat begitu
jelas.Ibadah puasa memiliki hikmah yang luar biasa. Selain telah diwajibkan pada umat Nabi
Muhammad SAW, puasa juga telah diwajibkan bagi umat terdahulu. Inilah keistimewaan
puasa, hingga orang terdahulu pun memiliki tuntunan ibadah puasa. Puasa sudah dikenal
sejak zaman bangsa Mesir Kuno. Selanjutnya meluas sampai ke Yunani dan Romawi.Orang-
orang yang memeluk agama Hindu juga tetap melaksanakan ibadah puasa hingga saat ini.
Dalam kitab Taurat, puasa juga disebutkan danterpuji orang yang melakukannya, hanya tidak
disebutkan wajibnya puasa,tetapi nabi Musa sendiri melaksanakan puasa selama 40 hari. Di
dalam kitab Injil juga juga tidak ada nash yang menyebutkan wajibnya puasa. Tetapi
disebutkan bahwa puasa merupakan salah satu jenis ibadah dan ibadah ini sangat terpuji.
Bahkan disebutkan dalam tafsir Al-Maraghi bahwa puasan telah diwajibkan sejak zaman nabi
Adam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 183:
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Beragama Islam
Baligh
Berakal
Sanggup
Suci dari hadast dan nifas bagi perempuan
Pada waktu yang diperbolehkan
C.Rukun Puasa
Makan dan minum secara sengaja setelah terbit fajarhingga sebelum matahari
terbenamAllah SWT berfirman:
“Dan makan minumlah hinggaTerang bagimu benag putih dan benang hitam, yaitu
fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”
Di fahami bahwa puasa itu (mencegah) dari makan dan minum, jika makan dan minum
berarti telah berbuka,kemudian dikhususkan kalau sengaja, karena jika orangyang
puasa melakukannya karena lupa, salah atau dipaksa, maka tidak membatalkan
puasanya. Masalah ini berdasarkan dalil:Rasulullah bersabda:
“Jika lupa hingga makan dan Minum, hendaklah menyempurnakan puasanya, karena
Sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan Minum.” (HR Bukhari Muslim)
“Barangsiapa yang terpaksa Muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha puasanya,
dan barangsiapa muntah dengan sengaja, Maka wajib baginya mengqadha puasanya.”
Imam Syaukani berkata (Durarul Mudhiyah 2/22):“Jima’ dengan sengaja, tidak ada ikhtilaf
(perbedaan Pendapat) padanya bahwa hal tersebut membatalkan Puasa, adapun jika jima’
tersebut terjadi karena lupa, Maka sebagian ahli ilmu menganggapnya sama dengan orang
yang makan dan minum dengan tidak sengaja.”
Jika seorang wanita haidh atau nifas, pada satu bagiansiang, baik di awal ataupun di
akhirnya, maka mereka harus berbuka dan mengqadha‟ kalau puasa tidak mencukupinya.
Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah jika haidh dia tidak shalat dan puasa?” Kami
katakana:“Ya”, Beliau berkata: “Itulah (bukti) kurang agamanya.” (HR Abu Daud)
E. Adab Puasa
a.Puasa Wajib
1.Puasa Ramadhan
Allah SWT mewajibkan kaum muslimin (untuk melakukan ibadah) puasa Ramadhan, karena
puasa memutuskan jiwa dari syahwatnya dan menghalangi dariapa yang biasa dilakukan.
Puasa Ramadhan termasuk Perkara yang paling sulit, karena itu kewajibannya pundiundur
sampai tahun kedua Hijriyah, setelah hati kaummuslimin kokoh dalam bertauhid dan
dalammengagungkan syiar-syiar Allah, maka Allahmembimbing mereka untuk melakukan
puasa dengan bertahap. Pada awalnya mereka diberi pilihan untuk berbuka atau puasa serta
diberi semangat untuk puasa,karena puasa masih terasa berat bagi para sahabat.
Dikabulkannya doa dan pembebasan dari api neraka Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan darineraka setiap siang dan
malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdoa akan
dikabulkandoanya.” Termasuk ke dalam orang-orang Shidiqin danSyuhadaDari „Amr bin
Murrah Al Juhani, ia berkata:
,”Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq
kecuali Allah, engkauadalah Rasulullah, aku shalat lima waktu, akutunaikan zakat, aku
lakukan puasa Ramadhan danshalat tarawih di malam harinya, termasuk orang yang manakah
aku?” Beliau menjawab:
Jika telah jelas masuknya bulan Ramadhan (baik)dengan penglihatan mata atau persaksian
atau dengan menyempurnakan bilangan bulan sya’ban menjadi tiga puluh hari, maka wajib
atas setiapmuslim yang mukallaf untuk niat puasa di malamharinya, hal ini berdasarkan sabda
NabiMuhammad SAW:
“Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa
baginya.”
Niat itu tempatnya di dalam hati, dan melafadzkannya adalah sunah menurut pendapat
Imam Syafi’i dan pengikut Maszhab Ahmad bin Hambal , Walaupun manusia
menganggapnya sebagai satu perbuatan baik. Kewajiban niat sejak malam harinya ini hanya
khusus untuk puasa wajib saja,karena Rasulullah SAW pernah datang ke Aisyah pada selain
bulan Ramadhan, kemudian beliau bersabda:
“Apakah engkau punya santapan siang? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa.”
Barangsiapa mendapati bulan Ramadhan, tetapi dia tidak tahu sehingga diapun makan dan
minum,kemudian dia mengetahui (bahwa telah masukramadhan), maka dia harus menahan
diri (darimakan, minum dan ha-hal yang membatalkan puasa) serta menyempurnakan
puasanya (tidak perlu di qadha‟). Barangsiapa yang belum makan dan minum (tetapi tidak
tahu sudah masuk bulan ramadhan), maka tidak disyaratkan baginya niat pada malam hari,
karena hal itu tidak mampudilakukannya (karena dia tidak tahu telah masukRamadhan) dan
termasuk dari ushul syariat yang telah ditetapkan: kemampuan adalah dasar pembebanan
syariat.Dari Aisyah (dia berkata):
Puasa hari Asyura dulunya adalah wajib,kemudian dimansukh (dihapus kewajiban tersebut),
mereka telah diperintahkan untuk tidakmakan dari mulai siang dan itu cukup bag mereka.
Puasa Ramadhan adalah puasa wajib,maka hukumnya sama dengan puasa Asyura ketika
masih wajib, tidak berubah (berbeda)sedikitpun.
Waktu Puasa
Pada awalnya, para sahabat nabi jika berpuasadan hadir waktu berbuka mereka makan serta
Menjima‟i istrinya selama belum tidur. Namun jika seseorang dari mereka tidursebelum
menyantap makan malamnya(berbuka), dia tidak boleh melakukansedikitpun perkara-perkara
di atas. KemudianAllah dengan keluasan rahmat-Nya memberikan rukhshah (keringanan)
hinggaorang yang tertidur disamakan hukumnyadengan orang yang tidak tidur. Hal
iniditerangkan dengan rinci dalam hadist berikut:
Salahseorang di antara mereka berpuasa dan tibawaktu berbuka, tetapi tertidur sebelum
berbuka, tidak diperbolehkan makan malamdan siangnya hingga sore hari lagi. SungguhWais
bin Shirmah Al Anshari pernah berpuasa, ketika tiba waktu berbuka beliaumendatangi
istrinya kemudian berkata: “Apakah engkau punya makanan?” Istrinyamenjawab: “Tidak,
namun aku akan pergi mencarikannya untukmu.” Dia (Qais) bekerja Pada hari itu hingga
terkantuk-kantuk dantertidur, ketika istrinya kembali dan Melihatnya, istrinyapun berkata:
“Khaibah Untukmu
-
2.Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalah puasa yang wajib dilaksanakan olehsetiap muslim yang tidak berpuasa
pada bulan Ramadhan Karena khilaf bukan karena uzur yang dibenarkan syara‟, Yakni
karena bersetubuh dengan sengaja, karenamengerjakan sesuatu yang diharamkan dalam haji
sertatidak sanggup menyembelih binatang Had , karenamerusak sumpah dan berZihar
Dengan istri.Mengenai adanya puasa kafarat bagi orang yang tidak berpuasa di bulan
Ramadhan tanpa uzur yang dibenarkan Syara‟, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW
yang Diriwayatkan Malik dan Ibnu Juraij dari Abu Hurairahmenyatakan bahwa seorang laki-
laki berbuka di bulanRamadhan, lalu Rasulullah SAW menyuruhnya memberikafarat dengan
memerdekakan seorang budak, dan berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan60
orang miskin.-
3.Puasa nazar
Puasa nadzar adalah puasa yang diwajibkan sendiri olehseorang muslim atas dirinya
untuk mendekatkan dirikepada Allah SWT. Puasa nadzar wajib ditunaikanmenurut
nadzar yang telah dinadzarkannya. Barangsiapa bernadzar puasa sehari atau beberapa
hari berturut-turutatau tidak, wajiblah ditunaikan sebagaimana nadzarnya,selama
nadzar itu tidak bertepatan dengan hari-hari yangdiharamkan puasa. Kewajiban ini
berdasarkan firmanAllah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 29 yang artinya:“Dan
Hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka.”
b.Puasa Sunnah
Puasa Tathawwu‟
Puasa ini tidak wajib hukumnya. Puasa sunnah inimeliputi: puasa enam hari pada bulan
syawal, puasa Asyura‟ (10 Muharram) dan sehari sebelum dan Sesudahnya, puasa arafah
(bagi yang sedang tidak Haji), puasa di kebanyakan bulan Sya‟ban, puasa di Bulan- Bulan
haram, yaitu: Dzulqa‟dah, Dzulhijjah,Muharram, dan Rajab.
Bahwa Rasulullah melarang puasa pada dua hari ini. Sebab,hari raya Idul Fitri merupakan
hari dimanakalian harus berbuka setelah puasa, sedangkan hari raya Idul Adha agar
kaliandapat memakan hasil ibadah kurban(HR.Ahmad, Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi dan
Nasai)
Hari Tasyrik
Hari tasyrik yaitu tiga hari setelah hari rayaIdul Adha. Pada hari ini diharamkan
puasa.Hal ini sesuai dengan hadist yangdiriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A
bahwasanya Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling
Minauntuk menyeru, janganlah kalian berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari
inimerupakan hari makan, minum, dan berdzikirkepada Allah SWT. (HR Ahmad)
Puasa Wishal
Puasa Wishal adalah berpuasa terus-menerusdan berturut-turut tanpa berbuka atau sahur.
“Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah melarang dari berpuasa wishallalu ada
seorang laki-laki dari kaum muslimin Berkata,”Sesungguhnya engkau berpuasawishal, ya
Rasulullah.” Rasulullahbersabda,”Siapa diantara kalian yang seperti Aku? Seungguhnya aku
bermalam sedangTuhanku memberi makan dan minum Kepadaku.” Setelah para sahabat
enggan meninggalkan puasa wishal, lalu Rasulullahberpuasa wishal bersama para sahabat
selama satu hari, lalu satu hari lagi. Kemudian mereka melihat hilal. Maka Rasulullah
bersabda,”Seandainya hilal itu Belum muncul tentu aku akan menambah lagi kepada kalian.”
Seolah olah beliau inginmemberikan pelajaran (agar jera) kepada para sahabat ketika mereka
enggan Meninggalkan puasa Wishal.”
Para ulama fikih menyatakan larangan inimaruh. Tetapi Ahmad, Ishaq, dan IbmuMundzir
membolehkan wishal hingga tibawaktu sahur selama tidak memberatkan orang yang
melakukannya.
Menurut Mustafa Al-Maraghi dalam tafsirnya mengatakan bahwadari ayat kewajiban puasa
ini kita dapat mengetahui bahwa puasa bertujuan untuk kemasalahatan umat manusia. Tujuan
puasa bukanseperti apa yang dipercaya oleh kaum watsani (penyembah berhala).
Mereka menganggap bahwa puasa bertujuan untuk memadamkankemurkaan para dewa jika
manusia melakukan sesuatu yangmengundang kemurkaan dewa itu. Puasa pada dasarnya
untukmempersiapkan diri di dalam bertakwa kepada Allah. Di sampingitu, puasa memiliki
hikmah dan manfaat sebagai berikut:
Pembentukan kesalehan
Puasa adalah sebuah proses riyadhah (latihan) ruhaniah manusia,yang oleh Nabi
Muhammad SAW disebut sebagai jihad akbar.Sayyed Husein Nasr menulis, bahwa
aspek paling sulit dari puasa adalah ujung pedang pengendalian diri yang diarahkan
pada jiwa hewani. Dalam puasa kecenderungan jiwa hewanimemberontak , perlahan-
lahan dijinakkan melalui penaklukankecenderungan tersebut secara sistematis dengan
mentaati perintah Ilahi melalui menahan lapar, dahaga, nafsu seksual, dangejolak
amarah. Di sinilah dua sisi puasa akan menjadi tampakdengan sangat jelas, ibadah
puasa merupakan ritual dan motivasisimbolik yang mengantarkan seseorang untuk
menjadi seimbangantara kesalehan individual yang sifatnya simbolik-ritualistik
dankesalehan sosial yang bernuansa sosiologis.
Melatih rasa takut
Puasa ini dapat membiasakan seseorang untuk takut kepadaAllah, baik dalam keadaan
sendiri atau dengan banyak orang.Sebab, orang yang sedang melakukan puasa ini
tidak ada pengawas yang mengawasi kecuali Allah SWT. Jika merekameninggalkan
keinginannya yang ada di hadapannya, sepertimakanan enak, minuman segar, buah
yang matang, dan istri yangcantik, di dalam rangka menjalankan ibadah dan taat
kepadaAllah SWT selama satu bulan penuh, berarti ia telahmembiasakan diri untuk
bertakwa kepada Allah SWT. Semakin berulangnya melakukan puasa, berarti telah
membiasakan diriuntuk malu terhadap Allah SWT yang selalu mengawasi gerak-
Geriknya di dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhisegala larangan. Selain
itu, puasa dapat melatih manusia untukmengekang hawa nafsu.
Puasa dapat melatih kasih sayang. Sikap ini dapat mendorongorang untuk
menjalankan puasa untuk berinfak atau bersodaqoh.Karena ia merasa lapar maka akan
teringat dengan kaum miskinyang tidak mempunyai makanan.
Di dalam menjalankan ibadah puasa, terkandung makna antaraorang kaya dan miskin,
antara rakyat dan raja di dalammenjalankan ibadah puasa. Di antara mereka tidak ada
perbedaan. Semuanya sama diwajibkan menjalankan puasa.
Menurunkan kadar kolestrol Kita semua tahu bahwa penurunan berat badan adalah
salah satudampak positif dari berpuasa selama ramadhan. Sebuah tim ahli jantung di
Uni Emirat Arab menemukan bahwa orang berpuasamenikmati efek positif dari
adanya pengurangan kolestrol dalam Darah. Kolestrol rendah meningkatkan
kesehatan jantung,sehingga seseorang dapat mengurangi resiko menderita penyakit
jantung, serangan jantung atau stroke.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DPPAIUII.PilarSubstansialIslam.2013.Yogyakarta:DPPAIUII.
http://indonesian.irib.ir/cakrawala/-/asset_publisher/Alv0/content/dua-sisi- puasa-kesalehan-
ritual-dan-kesalehan-sosial
Syaikh Salim bin Ied Al Hilali, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Sifat Puasa Nabi. 2005.
Bogor: Al Maktabah Al Islamiyah.