Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LATAR BELAKANG, KONSEP PENDIDIKAN, PROBLEMATIKA DAN


KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CINA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan
Dosen Pengampu : Khoirun Nisa’, M.Pd.I.

Disusun oleh :
Duwi Irfa’ul Mukaromah (2101012191)
Dewi Syafeera Khoirina (2101012312)
Nadia Putri Mashita (2101012367)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Latar Belakang Konsep Pendidikan, Problematika dan Kebijakan Pendidikan di
Cina” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pedidikan, atas terselesaikannya
makalah ini maka kami mengucapkan terima kasih kepada: Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penulisan makalah ini, Dosen mata
kuliah Perbandingan Pendidikan, Serta, semua pihak yang turut membantu dalam
proses pengerjaan makalah ini
Karena keterbatasan pengetahuan kami maka penulisan makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini. Besar harapan kami agar makalah
ini memperoleh nilai yang memuaskan, bahkan sempurna, Amiiin…

Jombang, 05 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Pendidikan Di Cina ............................................................. 3
B. Sistem Pendidikan Di China ........................................................................ 5
C. Sistem Kurikulum Pendidikan Di China .................................................... 12
D. Problematika Dan Kebijakan Pendidikan di China .................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun
suatu masyarakat bangsa. Melalui pendidikan suatu bangsa dapat
mengembangkan masyarakatnya menjadi masyarakat dan bangsa yang maju.
Karena melalui pendidikan akan dapat dikembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang ingin
dikembangkanya. Semua keberhasilan itu, tidak terlepas dari upaya yang
dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi dalam
berbagai aspek kehidupan di Cina, terutama dalam dunia pendidikan.
Cina, dalam beberapa tahun terakhir, berhasil membuat prestasi yang
sangat mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya,
yang tadinya hanya sebagai negara berkembang, yang hanya mampu
menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian berubah dan masuk
ke tahap awal menjadi masyarakat yang makmur. Perubahan yang dialami Cina
merupakan perubahan yang sangat berarti. Perkembangan ekonomi dan
kemajuan yang dialami Cina sangat dikagumi dunia dan dihormati oleh banyak
kalangan. Keyakinan mereka membangun bangsa melalui sektor pendidikan
terlihat dari upaya ekspansi yang berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun
1980 sampai awal tahun 1990. Selama periode ini, pendidikan terus mengalami
kemajuan secara cepat, dan banyak inovasi selama dekade tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang pendidikan di China?
2. Bagaimana sistem pendidikan di China?
3. Bagaimana sistem kurikulum pendidikan di China?
4. Apa saja problematika dan kebijakan pendidikan di China?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui latar belakang pendidikan di China
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan di China

1
3. Untuk mengetahui sistem kurikulum pendidikan di China
4. Untuk mengetahui problematika dan kebijakan pendidikan di China

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Pendidikan Di Cina
Ada sebuah hadist mengenai pendidikan, yang dalam bahasa Indonesia
berbunyi: “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Dalam hadist ini muncul
satu negara, yaitu negeri Cina. Dari hadist ini timbul pertanyaan, ada apa
dengan pendidikan cina sehingga dapat dijadikan panutan untuk negeri lain.
Dalam buku Muhammad Said dan Junimar Affan yang berjudul Mendidik Dari
Zaman ke Zaman dikatakan bahwa: “Di negeri Cina pendidikan mendapat
tempat yang penting sekali dalam penghidupan”. Dengan mendapatkan
peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat sistem
pendidikan di Cina meningkat. Sikap orang Cina yang mementingkan
pendidikan di dalam kehidupannya tela melahirkan sebuah filofis orang Cina
mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina
berapa lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah
wajah sistem pendidikan kuno di China. Tetapi, pada kesempatan ini tidak
menjelaskan sampai masuknya bangsa asing ke Cina. Permulaan pendidikan
Cina kuno mencampai puncak dimulai pada Dinasti Han.
Cina memiliki sejarah dinamika pendidikan yang rumit dan panjang.
Sejak dari era kekaisaran sampai penguasa komunis, sistem yang digunakan
adalah campuran dari berbagai falsafah klasik dan modern dan dipengaruhi
oleh keberagaman budaya, psikologi sosial, agama, ekonomi dan politik. Sejak
Dinasti Han tahun 206 SM sampai 220 M pendidikan telah diorganisir ketika
banyak literatur Konfusiunisme yang dikumpulkan serta disusun kembali dan
dijadikan filosofis oleh masyarakat Cina. Semboyan kementrian pendidikan
china sekarang adalah "Belajar terus sampai mati dan hanya kematianlah yang
menghentikannya", yang berasal dari ajaran seorang filsuf terkenal yaitu Hsun
Tzu. Sejak tahun 1980an China berlandaskan pada komunisme, sosialisme,
Leuinisme serta ideology MAO Tse Tung, marxisme, dan terbuka terhadap
dunia luar, landasan tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar pembangunan

3
ekonomi yang ditetapkan oleh Pemerintah China. “Pendidikan harus
menjalankan tujuan pembangunan sosialis, dan pembangunan sosialis harus
tergantung pada pendidikan” merupakan hasil putusan reformasi struktur
pendidikan yang diadakan oleh komite petani komunis cina pada tahun 1985.1
Berdasarkan putusan tersebut terlihat adanya hubungan antara
pendidikan dan pembanguanan ekonomi, serta menegaskan bahwa
pembangunan ekonomi ini bergantung pada peningkatan kualitas angkatan
kerja serta kemajuan IPTEK. Dengan demikian, pembangunan kerangka dasar
system pendidikan yang dapat dipakai dan disesuaikan dengan keperluan
gerakan modernisasi sosialis yang diarahkan pada tuntutan abad ke-21, dan
yang merefleksikan karakteristik dan nilai-nilai Cina merupakan tujuan dari
pembangunan pendidikan cina. Adapun Menteri Pendidikan nasional Cina
bertanggung‐jawab terhadap penyusunan kebijakan umum dan Perencanaan
tentang pendidikan sehingga bertujuan mempersiapkan para pelajarnya untuk
melakukan pengembangan diri dalam dimensi estetika, fisik, intelektual dan
moral, sesuai dengan bidang pekerjaannya agar kelak nanti dapat menjadi
pekerja sosialis yang beridealisme, terdidik dan berbudaya serta disiplin dan
memiliki karakter yang kuat dibawah pengawasan State Council, dimana
administrasi pendidikan dasar didesentralisasikan ke Pemerintah Provinsi dan
Kota/ Kabupaten/ Desa. Sedangkan administrasi dan pengawasan pendidikan
tinggi dilakukan di tingkat nasional dan provinsi.
Sekarang ini sistem pendidikan di negara china dimulai dari pusat,
provinsi, kotamadiya, kabupaten dan termasuk daerah-daerah otonomi
setingkat kota madiya, artinya bersifat transentralisasi. Adapaun dalam bidang
pembangunan pendidikan dibentuk organisasi pemerintah bernama komite
pendidikan Negara (state education commission) yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan. Untuk biaya pendidikan tersedia pada
pemerintah pusat dan daerah dengan distribusi, alokasi dari daerah khusus
untuk pendidikan yang dikelolah oleh daerah sedangkan dana pusat untuk

1
Miqdad Satia Pratama, dkk. Makalah. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia Dan China.
Hal. 7-9

4
lembaga pendidikan yang berada di kementrian-kementrian.2
B. Sistem Pendidikan Di China
Pendidikan di China merupakan salah satu pendidikan terbaik di dunia
saat ini. Salah satu contoh yang diungguli oleh negara ini adalah bidang
kedokteran. Untuk mengembangkan ini, mereka pastinya menerapkan sistem
pembelajaran yang membangun niat para pelajar. Selama masa ini, universitas
yang lebih besar dan lebih komprehensif dipecah menjadi institusi khusus yang
lebih kecil seperti universitas teknik, perguruan tinggi pertanian, perguruan
tinggi medis dan lembaga perkeretaapian. Pendidikan tinggi di China dimulai
dengan berdirinya universitas negeri pertama di tahun 1896. Sampai berdirinya
Republik Rakyat Cina pada tahun 1949, pendidikan tinggi China
dikembangkan sebagian besar sesuai dengan model universitas Barat. Selain
itu, studi komparatif dengan kurikulum di negara Inggris, Amerika, Kanada,
Australia, Korea Selatan, Thailand, Rusia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru,
Jepang, India, Brasil dan Mesir. Dengan menerapkan studi komparatif,
sehingga mereka memiliki wawasan yang luas dalam meningkatkan kualitas
kurikulum dalam pendidikan. Studi ini memiliki makna dalam menfasilitasi
pemahaman terhadap sistem pendidikan di dunia dengan sosial ekonomi
dunia.3
Sistem pendidikannya di Cina meliputi:
1. Basic Education (pendidikan dasar)
Pendidikan Pra sekolah berlangsung selam 3 tahun, artinya
pendidikan formal dimulai pada usia anak 3 tahun. Dilanjutkan pada usia
6 tahun masuk sekolah dasar. Dengan mata pelajaran utama diantaranya
sains, geografi, sejarah, matematika, bahasa cina, dan sebagainya
berlangsung selama 6 tahun. Selain itu ada juga pendidikan politik dasar
dan moral. Pendidikan jasmani juga diberikan dukungan besar. Selain itu
terdapat perbedaan untuk kurikulum pada sekolah dasar yang berada di

2
Ibid. Hal 6-8
3
Yudi dkk. Manajemen Pendidikan Di Negara China. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi. Vol. 17
Issue 02. Juli 2020. Hal. 55

5
Kota dan juga yang berada di desa. Siswa yang sekolah dasarnya berada
di Kota diwajibkan untuk mempelajari mata pelajaran olahraga.
Sedangkan untuk siswa sekolah dasar yang terdapat di desa terdapat
pelajaran tambahan yaitu pelajaran pertanian selain pelajaran yang inti
seperti bahasa cina, moral dan matematika.
2. Tecnical & vacational education (pendidikan teknik dan kejuruan)
Pendidikan teknik dan kejuruan bisa dikatakan pendidikan
menengah yang digolongkan menjadi dua golongan di antaranya
pendidikan menengah akademis dan pendidikan menengah
kejuruan/teknik.
a. Sekolah menengah akademis digolongkan menjadi dua tingkatan
yaitu junior (SMP) dan senior (SMA).
1) Junior (SMP): Pada tingkat junior berlangsung selama 3 tahun
dan dimulai pada usia 12 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior,
ditentukan berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan apakah
mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas
kejuruan. Untuk kurikulumnya sendiri SMP atau sekolah
menengah pertama terdapat 13 mata pelajaran yaitu seperti
matematika, politik, pendidikan, moral, bahasa cina dan bahasa
asing.
2) Senior (SMA), Pada tingkat senior berlangsung selama 2 atau 3
tahun dimulai pada usia 15 tahun. Kurikulum pada SMA atau
sekolah menengah atas sangat berbeda sekali dan tidak sama
dengan SD maupun SMP yang ada mata pelajaran wajib, di
SMA para siswa menyesuaikan sesuai dengan keinginannya.
Pada tingkat ini, terdapat kelas sains dan sosial kemudian murid-
murid akan memilih untuk mengikuti kelas tersebut. Lulusan
tingkat senior ditujukan untuk masuk dan lulus tes Masuk
Perguruan Tinggi Nasional. Dalam kurikulumnya terdapat juga
olahraga dan politik. Jadi berbeda dengan kurikulum Indonesia
yang mana diantaranya Indonesia pemilihan kurikulum pada

6
saat kuliah sedangkan di cina dimulai pada saat SMA.
b. Sekolah menengah kejuruan atau teknik memberikan pelatihan
keahlian di bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan, dan
teknik programnya berlangsung antara 2 sampai 4 tahun. Dalam
melatih siswanya sekolah teknik menawarkan program 4 tahun. Hal
itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.
c. Pendidikan khusus, pada setiap negara pastinya terdapat anak-anak
yang terbelakang ataupun berkemampuan khusus, maka dari itu cina
mempunyai pendidikan khusus. Anak-anak yang mempunyai
kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk naik kelas.
Sedangkan dalam mencapai kemampuan standar minimum
ditujukan bagi anak- anak dengan kemampuan terbatas.
3. Higher education (Pendidikan tinggi)
Pendidikan tinggi cina diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori
berbeda diantaranya jenjang pertama, jenjang kedua dan jenjang ketiga.
a) Jenjang pertama terbagi menjadi Dazhuan dan Benke. Dazhuan
adalah tingkatan D2 atau D3, pendidikan tinggi tipe vakasional yang
ditujukan untuk memasuki pasar kerja. Sedangkan Benke adalah
tngkatan S1 atau D4.
b) Jenjang kedua disebut Shuoshi yaitu tingkatan pendidikan master
(S2), dapat diakses setelah lulus dari jenjang Benke.
c) Jenjang ketiga disebut Boshi yaitu pendidikan tinggi tingkat doktor
(S3).
Sistem ujian masuk perguruan tinggi di Cina disebut Gaokao.
Pilihan universtas bagi mahasswa Cina ditentukan berdasar hasil tes
Gaokao. Apabila lulus, siswa bisa melanjutkan dan memulai studi yang
berlangsung selama 4 tahun atau lebih. Sedangkan jika tidak lulus, siswa
akan dialihkan ke pelatihan vakasional berlangsung selama 2 atau 3
tahun.
4. Adult education (Pendidikan orang dewasa)
Pendidikan orang dewasa menargetkan semua warga negara (atau

7
semua pelajar). Masyarakat, negara bagian dan pemerintah di semua
tingkatan harus mengadvokasi dan mempublikasikan gagasan
pembelajaran seumur hidup dan menyediakan fasilitas pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan pelajar dewasa, membantu mereka memanfaatkan
berbagai sumber belajar dan menciptakan lingkungan sosial yang ideal
untuk pembelajaran seumur hidup.4
Sistem pendidikan lain di Cina adalah :
1. Pendidikan literasi (Non Formal)
Cina mengembangkan pendidikan literasi dengan tujuan untuk
memberantas buta huruf dan tahun 1996 di Cina sudah tercatat 82%
tingkat literasi. Sampai saat ini pun telah terdata sampai empat puluh dua,
lima juta lebih masyarakat yang sudah tidak buta huruf di Cina. Pola
sistem manajemen pendidikan di China adalah tersentralisasi, mulai dari
level pusat, provinsi, kota madya, termasuk daerah-daerah otomoni
setingkat kota madya.
2. Pendidikan Prasekolah
Perkembangan pendidikan prasekolah di China selalu berpegang
pada prinsip bahwa pelaksanaanya tergantung terutama pada inisiatif
atau prakarsa masyarakat setempat. Di luar dari itu, prasekolah banyak
di kelola oleh depertemen-depertemen, unit-unit kerja serta organisasi
sosial. Namun tetap juga berada dalam aturan dan undang- undang
negara.
3. Pendidikan Khusus
China juga memiliki suatu sistem pendidikan khusus untuk anak-
anak dengan kemampuan khusus, anak-anak ini akan diarahkan untuk
mencapai kemampuan standar minimum. Pendidikan khusus ini, cukup
berkembang pesat semenjak berdirinya Republik Rakyat China.5

4
Ibid. Hal. 55-58
5
Ibid

8
Kekurangan Dan Kelebihan Sistem Pendidikan China dan Indonesia
 Kekurangan
a. Kekurangan Sistem Pendidikan China
1) Terlau banyak PR.
2) Anak-anak di China kekurangan jam tidur.
3) Terdapat ketidakserataan pendidikan di China, perbedaan antara
menjalani hidup seperti seorang rakyat jelata dan seorang bangsawan
ditentukan dari kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes ini.
4) Sejak usia dini, anak-anak di sana disortir menjadi beberapa level di
tahap TKA/B, SD,SMP, SMA, sarjana (S1), dan pascasarjana (S2),
Semua melalui tumpukan tes yang telah distandarisasi.
b. Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia
1) Sarana pendidikan yang tidak merata
2) Masih banyak area terpencil yang belum terjamah oleh sarana
pendidikan.
3) Para murid dan guru kekurangan peralatan sekolah dan tempat
yang memadai. Selain itu, perpustakaan juga masih belum menyebar
ke banyak daerah.
4) Tenaga pendidik yang belum merata, bukan jumlah guru yang
menjadi masalah, tetapi penyebarannya. Kebanyakan tenaga pengajar
bekerja di daerah perkotaan. Sementara itu, daerah-daerah yang masih
“tertinggal” kekurangan jumlah guru yang berkualitas.
5) Kurikulum masih bersifat teoretis. Sejak awal, kurikulum Indonesia
masih mengandal kanteori-teori saja. Ketika pelajar menyelesaikan
pendidikan, tidak ada banyak hal yang bisa mereka lakukan. Masih
banyak sekolah yang jarang mengadakan praktikum atau
membekali peserta didik dengan soft skill dan hard skill.
 Kelebihan
a. Kelebihan Sistem Pendidikan China
1) Sistem pendidikan di China menghasilkan peserta ujian terbaik
yang pernah ada diseluruh dunia. Sistem pendidikan di China mampu

9
menghasilkan lulusan yang cerdas, disiplin dan berdaya saing. Jika
dibandingkan dengan para pelajar dari negara lainnya, para siswa di
Beijing, China menduduki peringkat teratas karena kemampuan
membacanya yang lebih unggul.
2) Waktu Belajarnya 8 Jam Lebih, di Cina yang jam belajar mulai dari
pukul jam 8 pagi hingga pukul 4 sore. Bahkan para pelajar SMA
akan melanjutkan belajar maupun mengerjakan tugas sekolah
sampai jam 8 malam. Tingkat kompetensi yang tinggi membuat
banyak orang tua sadar kemudian memilih mendaftarkan putra-
putrinya kelembagaan privat. Bahkan China juga mempunyai
kebijakan performa akademik bisa mempengaruhi peluang kamu
masuk dalam perguruan tinggi terkemuka.
3) Belajar Mandiri, berbeda dengan para pelajar di Indonesia, kebiasaan
pelajar di China mempunyai sesi belajar mandiri. Misalnya saat pagi
hingga sore hari, murid bisa belajar berbagai materi pelajaran dengan
bantuan guru lalu akan berlanjut dengan belajar secara mandiri.
Pembelajaran mandiri biasanya diwajibkan di sekolah. Ada juga
yang mempunyai kebijakan lebih longgar yaitu memperbolehkan
pelajar melanjutkan proses belajarnya di rumah. Beberapa sekolah juga
melaksanakan sesi belajar saat pagi hari
4) Budaya Tidur Siang, dengan sistem pendidikan di China yang
menyediakan jam belajar panjang, para pelajar di China berikan waktu
agar bisa merasakan tidur siang setelah makan siang dan sebelum
pelajaran dimulai kembali. Bahkan tidak hanya di sekolah budaya ini
juga telah dijalankan oleh beberapa perusahaan sehingga bisa
meningkatkan produktivitas.
5) Ranking Setiap Hari, sistem pendidikan di Indonesia adalah kamu akan
memperoleh rangking per semester maupun per tahun ajaran akademik.
Tetapi hal tersebut justru tidak terjadi di China karena seluruh pelajar
akan melihat update ranking setiap hari. Tujuannya yaitu supaya
bisa memotivasi para pelajar sehingga lebih semangat belajar dan

10
meningkatkan daya saing. Pemberian ranking tersebut diambil dari
nilai dan keaktifan saat dikelas.6
b. Kelebihan Sistem Pendidikan Indonesia
1) Biaya pendidikan yang terjangkau Peserta didik di negeri ini tak
perlu menghabiskan banyak biaya untuk pembayaran fasilitas
pendidikan. Negara sudah menanggung biaya tersebut. Contohnya,
pada tahun 2018, Indonesia memiliki total anggaran sebanyak
Rp2.200 triliun. Pemerintah Indonesia tercatat melakukan alokasi
dana sekitar Rp444,131 triliun untuk edukasi rakyat pada APBN 2018.
AdapunBiaya Operasional Sekolah (BOS) yang tidak membolehkan
sekolah menagih iuran dari walipeserta didik. Sementara
pendidikan di China masih memerlukan biaya yang variatif
pertahunnya
2) Sistem pendidikan Indonesia sekarang dijalankan secara transparan.
Berkat hal ini, wali murid dapat mengawasi proses pembelajaran
dengan mudah dan jelas. Wali peserta didik pun bisa ikut serta
mengembangkan kecerdasan dan keterampilan para murid sendiri
berdasarkan proses pembelajaran di sekolah.
3) Kurikulum disusun oleh orang-orang ahli dan berpengalaman.
Dahulu, kurikulum hanya disusun oleh para ahli. Namun, sejak
adanya Kurikulum 2013, guru sebagai praktisi juga bisa terlibat dalam
penyusunan kurikulum.
4) Pertimbangan penerimaan siswa lebih mudah. Pemerintah di masa
ini sedang menggalakkan pengurangan kesenjangan antar daerah.
Tidak ada lagi istilah “daerah terpencil”. Pemerintah pusat maupun
daerah akan memfasilitasi tiap sekolah.7

6
Abdul wahab Syakhrani. Sistem Pendidikan Di Negara China. Journal Of Education. Vol. 2 No.
3 Juli 2022. Hal. 417-418
7
Ibid

11
C. Sistem Kurikulum Pendidikan Di China
Kurikulum yang menjadi standar di China untuk sekolah dasar adalah
terdapat sejumlah penambahan mata pelajaran seperti sejarah, biologi,
geografi, fisika dan kimia. Pelajaran bahasa asing untuk SMP di China
biasanya diajarkan bahasa Inggris, meskipun terkadang sekolah juga
memberikan pelajaran bahasa Rusia atau Jepang. Tidak ada ujian yang
diadakan untuk tingkat SMP. Adapun pembahasan mengenai sistem
kurikulum, mencakup beberapa hal yaitu :
1) Waktu dan Jam Skolah di China
Waktu dan jam sekolah di China dimulai pagi hari yaitu pada pukul
07:30 pagi hingga pada jam sore hari atau sekitar 18:00. Istirahat dan makan
siang biasanya diberikan waktu sekitar 2 jam. Kelas tambahan juga menjadi
hal yang umum di China. Sekolah malam di China dilakukan sepulang
sekolah atau sekitar pukul 19:00-21:00 yang dimana siswa diberi
kesempatan untuk melakukan pekerjaan rumah dan persiapan ujian akhir di
Sekolah. Kelas tambahan ini bersifat tidak wajib, namun jika ada siswa yang
tidak mengikuti kelas tambahan pada malam hari, siswa tetap harus
mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Rata-rata siswa sekolah dasar
menghabiskan waktu sekitar 8 jam di sekolah sedangan untuk siswa
menengah menghabiskan waktu 12 hingga 14 jam di sekolah
2) Jenjang Pendidikan di China
Di China, Pendidikan dibagi kedalam tiga kategori yang terdiri dari
Pendidikan dasar(SD), Pendidikan tinggi (SMP-SMA) dan juga perguruan
tinggi. Sama halnya dengan di Indonesia, sistem Pendidikan di China
umumnya setiap anak diharuskan mengambil Sembilan tahun wajib
belajar dimana enam tahun pertama untuk sekolah dasar dan tiga tahun
selanjutnya adalah Pendidikan menengah pertama.
Berikut merupakan tingkat Pendidikan di China yang perlu anda ketahui :
1) Pendidikan Pra-SD di China, untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas
dengan tujuan untuk pengasuhan anak.

12
2) Pendidikan SD di China, biasanya lebih muda yaitu sekitar usia 5 tahun
mereka sudah mulai bersekolah. Namun berbeda halnya dengan di
kota besar yang menjadi kota Pendidikan di China seperti Beijing atau
Shanghai, dimana anak masuk sekolah ketika sudah mencapai umur 6
hingga 7 tahun
3) Pendidikan SMP di China, juga wajib diikuti selama kurang lebih tiga
tahun..
4) Pendidikan SMA di China
Untuk masuk ke jenjang Pendidikan SMA, sebelumnya para siswa
diwajibkan lulus ujian masuk yang disebut dengan Zhongkao yang
diadakan setiap akhir kelulusan SMP. Ujian yang diberikan merupakan
ujian tertulis berupa pengetahuan umum yang dipelajari selama SMP
dengan mencakup mata pelajaran bahasa China, matematika, bahasa
asing, pendidikan politik, fisika dan kimia. Ujian Zhongkao merupakan
tolak ukur Pendidikan dalam sistem Pendidikan di China. Bagi mereka
yang memiliki nilai rendah biasanya akan dimasukan ke sekolah
kejuruan atau SMK. Setelah diterima biasanya siswa harus memilih jurusan
umum yang ada di SMA seperti sains, sosial atau seni ketika mereka
kelas 11. Sistem penilaian di China meggunakan skala penilaian dengan
skor nilai 0-100 dengan syarat wajib mata pelajaran bahasa China,
matematika dan bahasa Inggris harus lulus.
3) Ujian Kelulusan SMA Terberat di China
Selain memiliki jam sekolah yang panjang dan lama, di China
juga memiliki ujian kelulusan yang bisa dibilang sangat sulit untuk
dilewati. Ujian ini disebut ujian gaoko. Tujuan dari ujian gaokao ini antara
lain adalah untuk mempersiapkan para siswa yang berada di jenjang SMA
untuk selanjutnya masuk ke perguruan tinggi. Karena China memiliki
populasi yang banyak sehingga hal ini lah yang membuat persaingan untuk
masuk ke perguruan tinggi sangat ketat sebab perguruan tinggi di China
membatasi jumlah pelamar. Ujian gaokao diadakan selama 9 jam yang
ditempuh dalam kurun waktu 3 hari dimana hanya 40% siswa saja yang

13
dapat lulus. Ada banyak sekali sekolah hingga perguruan tinggi di China
yang memiliki akreditasi baik.8
D. Problematika Dan Kebijakan Pendidikan di China
a. Problematika Pendidikan Di China
Tak lama setelah Revolusi Cina tahun 1949, pemerintah Komunis
dihadapkan dengan kesenjangan pendidikan yang parah di seluruh negeri.
Juga dimulai pada 1950-an, sistem hukou menempatkan penduduk Cina ke
wilayah perkotaan dan pedesaan, memperburuk ketidaksetaraan yang terus-
menerus memburuk dalam kesehatan, pekerjaan, perumahan, dan
pendidikan. Kebijakan pendidikan yang semakin memperumit, orang-
orang dengan status hukou pedesaan dapat tinggal dan bekerja di daerah
perkotaan tanpa mengubah sebutan hukou mereka. Stratifikasi gender
sejak tahun 1980-an, kesenjangan masih tetap ada di berbagai wilayah di
Cina. Studi telah menunjukkan bahwa pendidikan di daerah pedesaan
Cina menunjukkan kesenjangan gender yang jauh lebih besar daripada
pendidikan di daerah perkotaan. Sejak 1981, tingkat buta huruf pedesaan
perempuan secara konsisten lebih dari dua kali lipat laki-laki, meskipun
penurunan buta huruf secara keseluruhan di daerah pedesaan.
Cina juga memiliki hambatan yaitu hambatannya dengan jumlah
penduduk yang banyak, kebanyakan penduduk lebih memilih pada
pendidikkan non formal, dikarenakan pendidikan nonformal dapat cepat
terjun ke dunia kerja sedangkan pendidikan formal prosesnya yang sangat
lama untuk masuk ke dunia kerja.
b. Kebijakan Pendidikan Di China
Pada tahun-tahun setelah Revolusi Tiongkok, pemerintah Tiongkok
berusaha mengatasi perbedaan ini dengan pendekatan bergantian,
menciptakan periode penekanan yang berbeda pada model pendidikan
yang berlawanan. Model pertama, berdasarkan egalitarianisme,
menekankan kesetaraan di seluruh wilayah dengan kekayaan ekonomi dan

8
Miqdad Satia Pratama, dkk. Loc.Cit. Hal. 10-11

14
pembangunan yang berbeda-beda. Sebaliknya, model kedua,
berdasarkan persaingan, menekankan persaingan individualistis,
merasionalisasi setiap kesenjangan pendidikan yang ada sebagai
pengorbanan yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi nasional.
Kebijakan Satu Anak di China memainkan peran penting dalam
ketimpangan pendidikan. Kebijakan satu anak diterapkan di Cina pada
tahun 1979 untuk memperlambat pertumbuhan penduduk yang eksplosif
di negara itu dan dihapuskan pada tahun 2016. Sebelum kebijakan satu
anak, orang tua diizinkan untuk memiliki lebih dari satu anak dan memiliki
kesempatan untuk menunjukkan preferensi terhadap anak laki-laki, apa
yang disebut "preferensi anak laki-laki" ini telah berlaku di antara
kebanyakan orang tua Cina selama berabad-abad. Namun, setelah kebijakan
satu anak diberlakukan, anak perempuan satu-satunya dapat menerima
lebih banyak kesempatan pendidikan karena tidak ada banyak persaingan
untuk sumber daya rumah tangga seperti dalam rumah tangga
denganbanyak anak. Ketidaksetaraan gender telah membaik dengan
kebijakan satu anak ini, dan oleh karena itu kesempatan pendidikan
perempuan meningkat. Isu besar tentang ketidaksetaraan gender telah
diperbaiki melalui kebijakan ini
Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, peningkatan
pendapatan orang tua memungkinkan lebih banyak anak untuk
memperoleh setidaknya pendidikan dasar, dan ini juga meningkatkan
peluang anak perempuan untuk bersekolah. Sebelumnya, sudah menjadi
hal yang biasa bagi orang tua untuk memprioritaskan pendidikan anak laki-
laki daripada anak perempuan, dengan peluang yang lebih besar, permintaan
akan pendidikan perempuan dapat lebih mudah dipenuhi, mendorong
peningkatan permintaan aktual akan pendidikan perempuan juga.9

9
Yudi dkk. Loc.Cit. Hal 57-59

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Latar belakang pendidikan di Cina
Cina memiliki sejarah dinamika pendidikan yang rumit dan panjang.
Sejak dari era kekaisaran sampai penguasa komunis, sistem yang digunakan
adalah campuran dari berbagai falsafah klasik dan modern dan dipengaruhi
oleh keberagaman budaya, psikologi sosial, agama, ekonomi dan politik.
Sejak Dinasti Han tahun 206 SM sampai 220 M pendidikan telah diorganisir
ketika banyak literatur Konfusiunisme yang dikumpulkan serta disusun
kembali dan dijadikan filosofis oleh masyarakat Cina. Semboyan
kementrian pendidikan china sekarang adalah "Belajar terus sampai mati
dan hanya kematianlah yang menghentikannya", yang berasal dari ajaran
seorang filsuf terkenal yaitu Hsun Tzu.
2. Sistem pendidikan di China
Sistem pendidikan China meliputi, basic education (pendidikan
dasar), tecnical & vacational education (pendidikan teknik dan kejuruan),
higher education (pendidikan tinggi), dan adult education (pendidikan orang
dewasa). Sistem pendidikan lain di Cina meliputi, pendidikan literasi (non
formal), pendidikan prasekolah, dan pendidikan khusus.
Kekurangan Sistem Pendidikan China adalah terlalu banyak PR,
anak-anak kekurangan jam tidur, ketidakserataan pendidikan, sejak usia
dini, anak-anak disortir dengan tes yang telah distandarisasi.
Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia adalah sarana
pendidikan yang tidak merata, banyak area terpencil yang belum terjamah
oleh sarana pendidikan, kekurangan peralatan sekolah dan tempat yang
memadai, tenaga pendidik yang belum merata, dan kurikulum masih
bersifat teoretis.
Kelebihan Sistem Pendidikan China adalah sistem pendidikan di
china mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, disiplin dan berdaya saing,
tingkat kompetensi yang tinggi dan mempunyai kebijakan performa

16
akademik yang bagus, belajar mandiri, budaya tidur siang, dan ranking
setiap hari.
Kelebihan Sistem Pendidikan Indonesia adalah biaya pendidikan
yang terjangkau, sistem pendidikan indonesia sekarang dijalankan secara
transparan, kurikulum disusun oleh orang-orang ahli dan berpengalaman,
dan pertimbangan penerimaan siswa lebih mudah.
3. Sistem kurikulum pendidikan China
Kurikulum yang menjadi standar di China untuk sekolah dasar
adalah terdapat sejumlah penambahan mata pelajaran seperti sejarah,
biologi, geografi, fisika dan kimia. Pelajaran bahasa asing untuk SMP di
China biasanya diajarkan bahasa Inggris, meskipun terkadang sekolah juga
memberikan pelajaran bahasa Rusia atau Jepang. Tidak ada ujian yang
diadakan untuk tingkat SMP.
4. Problematika dan kebijakan Pendidikan Di China
Kesenjangan pendidikan di daerah pedesaan Cina, kesenjangan
gender yang jauh lebih besar daripada pendidikan di daerah perkotaan, dan
tingkat buta huruf pedesaan perempuan secara konsisten lebih dari dua
kali lipat laki-laki, meskipun penurunan buta huruf secara keseluruhan di
daerah pedesaan. Hambatan pendidikan di China. Jumlah penduduk yang
banyak, kebanyakan penduduk lebih memilih pada pendidikkan non formal,
dikarenakan pendidikan nonformal dapat cepat terjun ke dunia kerja
sedangkan pendidikan formal prosesnya yang sangat lama untuk masuk ke
dunia kerja.
Kebijakan pendidikan di China adalah dengan menggunakan
pendekatan bergantian, menciptakan periode penekanan yang berbeda
pada model pendidikan yang berlawanan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, Miqdad Satia dkk. Makalah. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia


Dan China.
Syakhrani, Abdul wahab. Sistem Pendidikan Di Negara China. Journal Of
Education. Vol. 2 No. 3 Juli 2022.
Yudi dkk. Manajemen Pendidikan Di Negara China. Jurnal Pendidikan dan
Ekonomi. Vol. 17 Issue 02. Juli 2020.

18

Anda mungkin juga menyukai