Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN


MASYARAKAT

Tugas Pengantar Ilmu Pendidikan


Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Disusun oleh :
1.     Rifqi Mazida Ni’matus Salma (2303414033)
2.     Aisyah Intan Ramadhani (2303414040)
3.     Laily Nur Hidayati (2303414042)
4.     Ulfa Sa’adah (2303414048)
5.     Endah Nur Wahyuni (2303414052)
6.     Alfu Sa’iidah (2401414004)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN 2014

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah puji syukur ke Hadirat Alllah SWT atas Rahmat, Hidayah-Nya serta
petunjuk-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “PENDIDIKAN DAN
PERKEMBANGAN MASYARAKAT”. Makalah ini kami susun untuk melengkapi
tugas Pengantar Ilmu Pendidikan kami di Semester 1 sebagai Tugas Kelompok.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberi
materi-materi kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi
dukungan dan semangat kepada kami dalam membuat makalah ini.
Semoga makalah yang begitu singkat ini dapat menambah pengetahuan kami
sebagai mahasiswa dan dapat menjadi referensi baru dalam pembelajaran Pengantar
Ilmu Pendidikan. Akhirnya, sesuai kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dalam bentuk apapun yang bersifat membangun,
sehingga kami dapat memperbaiki hasil kerja kami khusunya dalam pembuatan Makalah
seperti ini.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 24 Oktober 2014


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang..................................................................................


1
B.  Rumusan Masalah.............................................................................
1
C.  Tujuan................................................................................................
1
BAB 2 ISI
A.  Dinamika Masyarakat Indonesia......................................................
2
B.  Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan...........................................
4
C.  Perkiraan Perkembangan Masyarakat Masa Depan.........................
7
D.  Alternatif Masyarakat Pendidikan dalam Kaitannya dengan
Perkembangan Masyarakat...............................................................
10
E.   Pendidikan Multikultural di Indonesia............................................. 12
F.   Pendidikan Multikultural, Tantangan dan Solusinya....................... 13
BAB 3 PENUTUP
A.  Kesimpulan......................................................................................
15
B.  Saran................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 16
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Peran pendidikan dalam masyarakat senantiasa telah mengalami pergeseran dalam
sistem sosial, politik dan ekonomi bangsa, yang menjadi penentu dalam penetapan dan
pengembangan peran pendidikan. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu
pendidikan tradisional dan pendidikan modern atau pendidikan formal yang
menggunakan metode pembelajaran yang lebih kompleks. Berdasarkan hal inilah, akan
dipelajari lebih lanjut tentang pendidikan dalam perkembangan masyarakat di Indonesia.

B.  Rumusan Masalah


1.      Bagaimana peran pendididkan bagi masyarakat Indonesia pada waktu dulu, sekarang
dan pada masa yang akan datang?
2.      Bagaimana alternatif masyarakat pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan
masyarakat?
3.      Bagaimanakah sistem pendidikan multikultural yang berlaku di Indonesia?
4.      Solusi seperti apa yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pendidikan
multikultural?

C.                Tujuan

1. Mengetahui dinamika masyarakat Indonesia


2. Dapat mengetahui perkembangan masyarakat masa depan.
3. Mengetahui alternatif pendidikan dalam perkembangan masyarakat.
4. Mengetahui pendidikan multikultural di Indonesia.

BAB II
ISI

A.  DINAMIKA MASYARAKAT INDONESIA


Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat terdapat empat sumber
masalah, yaitu:
1.    Rendahnya kesadaran multicultural
2.    Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah
3.    Kurangnya sikap kreatif dan produktif
4.    Rendahnya kesadaran moral dan hukum
Di pihak lain, konstruk masyarakat masa depan yang ditenggarai secara kuat oleh
1.    Semangat Bhineka Tunggal Ika yang benar,
2.    Sistem sosial yang mengakar pada masyarakat,
3.    Ekonomi berorientasi pasar dengan perspektif global,
4.    Serta perlunya moralitas hukum yang dijunjung tinggi.
Keempat hal tersebut mengindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan
kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan SDM, peningkatan
aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan
pengembangan hati nurani.
Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik
tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan
negara,tentu saja untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru.yang demikian sangat
diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek struktural (tatanan infra struktur
sosial) dan aspek kultural (nilai-nilai budaya yang cocok) dan dinamika proses
perkembangan masyarakat.
Dalam perkembangan global, pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan
Masyarakat Indonesia Baru. Visi pendidikan nasional menurut Tilaar (1998) adalah
pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia.
Visi tersebut membutuhkan waktu untuk mengimplementasikannya. Sesuai dengan
pembukaan UUD 1945. Misi abadi pendidikan nasional adalah “mencerdaskan
kehidupan bangsa” yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan bangsa dan
masyarakat indonesia agar setiap insan Indonesia berpendidikan, berbudaya, cerdas,
berakar kuat pada moral dan budaya serta berkeadilan sosial
Sedangkan menurut GBHN tahun 1999, misi pendidikan  nasional  lima tahun
mendatang adalah: Terwujudnya sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis
dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan
kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, memiliki keterampilan
serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu
manusia Indonesia.
Misi tersebut dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      Misi jangka pendek:
      Penuntasan program pendidikan yang terganggu oleh krisis yakni wajib belajar 9 tahun
yang bermutu.
      Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan.
      Pengembangan program yang mengarah pada penguatan Iptek.
2.      Misi jangka menengah:
      Memantapkan dan mengembangkan dan melembagakan secara berkelanjutan apa yang
telah dirintis dalam misi jangka pendek.
      Perbaikan aspek kelembagaan dan manajerial.
      Pemberdayaan masyarakat dan sistem pendidikan.
      Perbaikan substansi yang terkandung dalam sistem pendidikan nasional.
3.      Misi jangka panjang:
      Pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru dengan iklim serta proses pendidikan
yang demokratis.
      Memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global.

B.  DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


Dinamika social adalah menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan
kebudayaan termasuk lapangan penellitian ilmu Antropologi dan sosiologi.
Konsep-Konsep belajar kebudayaan oleh warga bersangkutan yaitu :
 Internalisasi yaitu prosses panjang sejak manusia dilahirkan sasmpai ia hampir 
meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadian segala perasaan (dosa,
bersalah, malu) hasrat (mempertahankan hidup, bergaul, meniru)
Contoh ; bayi menangis yaitu adanya perasaan puas tidak puas, disusui dan diselimuti
terpenuhi kepuasaan, lambat laun secara sadar si bayi telah belajar untuk tidak hanya
mengalami, tetapi juga mengetahui cara bagaimana mendatangkan rasa puas ialah
dengan menangis.
 Socialisasi yaitu pengenalan kehidupan pada mahluk baru; bayi/ lingkungan baru, proses
sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan social yang
bersangkutan. Contoh ; bayi yang lahir di lingkungan keluarga yang berpendidikan
tinggi cenderung pola fikir anak/bayi tersebut akan berbeda dengan anak yang dilahirkan
pada keluarga yang pendidikannya rendah.
 Enkulturasi (Pembudayaan) mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya
dengan adat-adat, serta norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaan.
Contoh; meniru berbagai macam tindakan, diinternalisasikan dengan kepribadian.
Adapun bentuk-bentuk pergeseran atau perubahan yang mempengaruhi
perkembangan sosial dan kebudayaan diantaranya :
      Proses Evolusi Sosial
a.    Proses berulang-ulang (recurrent process)  yaitu pentimpangan adat dan norma pada
individu atau masyarakat tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga
masyarakat tidak dapat mempertahankan adatnya lagi.
b.    Proses menentukan arah (directional process) yaitu mempelajari sejarah perkembangan
kebudayaan manusia dalam jangka waktu yang panjang dan merekonstruksi kembali
sejarah perkembangan seluruh umat manusia.

Di bawah ini merupakan faktor-faktor pendukung terjadinya perubahan kebudayaan


terdiri dari:
1)   Faktor Intern 
Faktor intern berarti terjadinya perubahan dari dalam kebudayaan masyarakat itu
sendiri karena adanya:
a)                       Pembaharuan / inovasi
Inovasi yaitu suatu proses pembaharuan dari pengunaan sumber-sumber alam, energi
dan modal, pengaturan baru dan tenaga kerja dan pengunaan teknologi baru yang semua
akan menyebabkan adanya sistem proses yang menghasilkan produk-produk baru.
b)   Discovery
Discovery yaitu suatu penemuan dari unsur kebudayaan yang baru.
c)    Invention
Invention yaitu proses discovery apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan 
menerapkan penemuan baru itu. Inovasi merupakan proses kebudayaan yang lebih cepat
artinya lebih cepat (artinya lebih cepat kelihatan daripada suatu proses evolusi
kebudayaan) dimana inovasi merupakan proses evolusi, bedanya inovasi adalah individu
–individu bersifat aktif, sedangkan evolusi adalah individu- individu bersifat pasif
bahkan sering bersifat negatif.
Faktor-faktor yang mendorong Inovasi, Discovery dan Invention yaitu :
1.    Kesadaran individu akan kekurangan kebudayaan
2.    Mutu dari keahlian dari suatu kebudayaan
3.    Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
2)   Faktor Ekstern         
Faktor ini terjadi akibat akibat adanya perubahan yang terjadi dari luar kebudayaan
masyarakat tesebut, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut, antara lain:
a)    Proses difusi (mengirimkan menyebarkan ke semua arah)
Penyebaran manusia yaitu perkembangan manusia purna dari berburu berubah sampai
sekarang. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan melalui:
      Secara simbolik dimana kebudayaan yang satu dengan lainnya hampir tidak berubah
      Pemasukan secara damai  “penetration pacifique” yaitu unsur-unsur kebudayaan asing
dibawa oleh para pedagang masuk ke dalam kebudayaan penerima dengan tidak
disengaja dan tanpa paksaan. Oleh para pedagang berbeda dengan penyiar agama,
pemasukan agama yang dilakukan oleh para penyiar agama itu berlangsung dengan
sengaja dan kadang dengan paksa perang dan penaklukan.
b)   Akulturasi dan Pembauran
Akulturasi yaitu masuknya kebudayaan baru tanpa menghilangkan kebudayaan
lama/sebelumnya
c)    Asimilasi yaitu proses yang timbul bila ada:
      golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
      saling bergaul langsung secara intensiv untuk waktu yang lama
      kebudayaan golongan tadi berubah sifatnya yang khas dan juga unsur- unsur masing-
masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayan campuran
      Golongan Minoritas yang mengubah sifat khas dari unsure-unsur kebudayaan dan
menyesuaikan dengan kebudayaan dari gologan mayoritas sehingga lambat laun
kehilangan kepribadiaan kebudayaan dan masuk dalam kebudayaan mayoritas.

C.  PERKIRAAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT MASA DEPAN


Masyarakat masa depan/Masyarakat Indonesia Baru/Masyarakat Madani/civil
society merupakan masyarakat yang dicita-citakan setelah era reformasi, menyangkut
kehidupan public, peran mass media, peran asosiasi-asosiasi professional, serikat buruh,
dan lain-lain sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan social
warga negara dan masyarakatnya.
Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh IPTEK.
Perubahan yang cepat itu mempunyai karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk
sebagai ciri masyarakat di masa depan.  Beberapa diantaranya akan dibahas sebagai
berikut :
1.    Kecenderungan globalisasi makin kuat.
Beberapa kecenderungan globalisasi sebagai berikut :
a)    Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat utamanya
penggunaan berbagai teknologi canggih.
b)   Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas negara.
c)    Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan
internasional.
d)   Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional
dan budaya-budaya nusantara.
2.    Perkembangan IPTEK yang makin cepat
Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan Iptek, yakni :
                                           Penelitian dasar (basic research)
                                           Penelitian terapan (applied research)
                                           Pengembangan teknologi (technological development)
                                          Penerapan  teknologi
3. Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan
informasi dan komunikasi. Kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari
masyarakat industri ke masyarakat informasi.

Menurut Sastraprateja,SJ. (1999) Masyarakat Indonesia Baru itu merupakan suatu


visi yang memuat secara implisit dan eksplisit: (1) suatu kritik atas situasi yang ada, (2)
suatu gambaran alternativ mengenai masyarakat tanpa aspek-aspek negatif. Oleh karena
itu, visi masyarakatbaru yang dicita-citakan biasanya muncul pada saat timbul situasi
ketidakpuasan akan situasi yang ada dan dirasakan perlunya perubahan, reformasi atau
revolusi.
Sastraprateja,SJ. (1999) menjelaskan bahwa salam masyarakat Indonesia baru yang
dicita-citakan paling tidak harus memiliki tiga komponen kebutuhan dasar yang lain,
antara lain : (1) kebutuhan untuk terus menguasai lingkungan, baik lingkungan fisik,
lingkungan social, termasuk di dalamnya kebutuhan untuk tetap survive, (2) kebutuhan
akan komunikasi baik dengan sesamanya maupun deengan tradisi dan masa lalunya, (3)
kebutuhan untuk lepas dari berbagai kungkungan yang menghambat aktualisasi dirinya
baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
Antisipasi Terhadap Masyarakat Masa Depan
1.    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Kualitas manusia yang dibutuhkan memiliki tiga ciri utama
a.                        Manusia yang sadar IPTEK         
b.                       Manusia kreatif
c.                        Manusia yang memiliki solidaritas – etis
2.    Pendidikan Masa Depan
Untuk mengantisipasi masa depan, Tilaar menyebutkan ada 10 kecenderungan
pengembangan sistem pendidikan Nasional meliputi :
a.                        Pemerataan pendidikan
b.                       Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional
c.                        Proses belajar mandiri
d.                       Tenaga pendidikan yang profesional
e.                        Pendidikan dan pelatihan yang terpadu
f.                        Pendidikan tinggi sebagai patner in progress
g.                       Pendidikan berkelanjutan
h.                       Pembiayaan yang memadai
i.                         Partisipasi masyarakat
j.                         Manajemen pendidikan yang efektif.
3.    Menguasai Teknologi
4.    Mengubah Kecenderungan

Untuk mengubah kecenderungan masa depan yang perlu dilakukan adalah :


a.    Pembatasan pertumbuhan industri negara maju, atau menciptakan pertumbuhan batas
dengan teknologi
b.    Meningkatkan ekoteknologi untuk mengendalikan pemanasan global dan pencemaran
ligkungan.
c.    Rehumanisasi IPTEK
d.   Desentralisasi teknologi dan dualisasi penghidupan
e.    Penggantian paradigma dengan mengembangkan nilai to be dan bukan to have
5.    Revitalisasi dan modernisasi pemahaman agama 
D.  ALTERNATIF MASYARAKAT PENDIDIKAN DALAM KAITANNYA DENGAN
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Pada dasarnya hubungan antara individu dan dengan masyarakatnya berkisar pada
suatu model atau hubungan antara penguasa, yang dikuasai, cara untuk mencapai tujuan
bersama, dan tujuan itu sendiri. Dalam konsep ini potensi individu harus dikembangkan,
tanpa mengembangkan potensi yang ada penguasa tidak akan dapat menciptakan
keadilan yang dicita-citakan.
Dalam mengamati masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat barat, Harold
Lasswell dalam Miriam Budiardjo (1978:33) memperinci delapan nilai dalam
berkelompok dan dalam hubungannya antar manusia, yaitu: (1)Kekuasaaan,
(2)Pendidikan/penerangan (enlightenment), (3)Kekayaan (wealth), (4)Kesehatan (well-
being), (5)Keterampilan (skill), (6)Kasih sayang (affection), (7)Kejujuran (rectitude) dan
Keadilan (rechtschapenheid) dan (8)Keseganan, respek.
Di dalam mengembangkan kehidupan yang demokratis kita ingin membangun
sistem hukum yang nasional yang terbuka bagi tatanan global, mengakomodasikan
hukum adat, hukum agama yang berlaku serta menormalisasikan hokum ketatanegaraan
yang berlaku dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Menurut Atho Mudzar, terdapat 6 elemen pokok yang menjadi ciri dari masyarakat
Indonesia yang dicita-citakan, yaitu:
1.    Prinsip mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat
Pada struktur politik hal ini harus ditandai dengan kuatnya kedudukan dan peranan
lembaga-lembaga perwakilan atau permusyawaratan rakyat baik pada tingkat pusat
maupun daerah. Sedangkan pada tingkat infrastruktur politik hal tersebut harus ditandai
oleh kuatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik,
kuatnya peranan media massa, kuatnya peranan partai-partai politik, terbukanya
kesempatan luas bagi kegiatan-kegiatan sosial, serta semakin menurunnya peranan
lembaga militer aktif di luar bidang pertahanan dan keamanan negara.
2.    Prinsip mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan
Pada tingkat supra struktur hal ini harus ditandai dengan mandirinya lembaga tinggi
negara judikatif, kuatnya moral penegak hukum serta kuatnya kontrol sosial masyarakat
dalam setiap upaya penegakan hukum.
3.    Prinsip pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Masyarakat Indonesia Baru yang bercita-citakan haruslah masyarakat yang maju
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, karena hanya dengan itu kita dapat berpartisipasi
bahkan mengambil peluang-peluang dari proses globalisasi yang ada,
4.    Prinsip pengembangan pluralisme
Masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban dan industri, masyarakat
Indonesia Baru akan ditandai dengan pluralisme masyarakat baik dari segi ras, suku,
agama, maupun golongan.
5.    Prinsip pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan
Pembangunan masyarakat Indonesia Baru harus bersifat berkelanjutan, karena itu
harus senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan alam dan keharmonisan
lingkungan sosial.
6.    Prinsip pengembangan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa
Masyarakat Indonesia Baru harus tetap percaya kepada Tuhan YME, karena hanya
dengan itu kehidupan manusia di dunia ini akan mempunyai arti dan hanya dengan itu
pula kita mempunyai sumber etika dan mooral yang luhur.
Pada awal pertumbuhannya, pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi, yang
berupa proses transfer nilai dan pengetahuan dan dalam perkembangannya pendidikan
dimaknai sebagai proses persekolahan, maka titik fokus studi pendidikan adalah
kegiatan proses belajar mengajar. Pendidikan haruslah bersinergi dengan bidang-bidang
kehidupan, politik, ekonomi, hukum, dan budaya dalam arti terbatas.

E.  PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA


a.    Keragaman etnis budaya dalam suattu komunitas merupakan modal pemberdayaan
terutama dalam proses pendidikan.
b.    Beberapa kecenderungan dari sistem pendidikan nasional yang selama ini belaku
menunjukkan beberapa fenomena yang tidak menguntungkan bagi pembentukan proses
cultural tersebut antara lain sebagai berikut :
c.    Pendidikan nasional bersifat monolitik kultural dan etnosentrisme.
d.   Sistem pendidikan barat dikembangkan di indonesia,dengan acuan sistem ekonomi
internasional sehingga melahirkan ukuran dan norma-norma yang seragam dalam
menilai keberhasilan masyarakat.
e.    Ke-Indonesiaan tidak cukup dibangun dengan identitas sub nasional dengan basis ras,
etnik, budaya, kelas sosial, agama dan pengelompokan- pengelompokan lainnya.
f.     Persekolahan di Indonesia cenderung bersifat elitis untuk mempertahankan “status quo
“ dalam struktur sosial yang mapan.
Dengan belajar dari negara-negara yang telah sukses melaksanakan model
pendidikan multi-kultural ,seperti malaysia,Singapura, dan sebagainya,temuan penelitian
yang dilakukan Sleeter dan Grand ,mereka menyebutkan ada lima jenis pendekatan :
a.    Pengajaran yang diberikan kepada mereka yang berbeda secara kultural dengan titik
berat agar dikalangan mereka terjadi perubahan kultural.
b.    Memperhatikan pentingnya hubungan manusia,dengan mengarahkan atau mendorong
siswa memiliki perasaan positif,mengembangkan konsep diri,mengembangkan toleransi.
c.    Menciptakan arena belajar dalam satu kelompok budaya.
d.   Pendidikan multikultural dilakukan sebagai upaya mendorong persamaan struktur sosial
dan pluralisme kultural dengan pemerataan kekuasaan antar kelompok.
e.    Pendidikan multikultural sekaligus sebagai upaya rekontruksi sosial agar terjadi
persamaan struktur sosial dan pluralisme kultural dengan tujuan menyiapkan agar setiap
warga negara aktif mengusahakan persamaan struktur sosial.

F.   PENDIDIKAN MULTIKULTURAL, TANTANGAN DAN SOLUSINYA


Sehubungan dengan ini, ada tiga tantangan besar dalam melaksanakan pendidikan di
Indonesia, yaitu :
1.    Agama, suku bangsa, dan tradisi
Agama adalah isu yang lebih banyak menyangkut pribadi dalam kehidpan seseorang,
sebagaimana hubungan seseorang engan penciptanya. Pengakuan ini sangat penting
dalam kehidupan beragama di Indonesia, yaitu bahwa orang Indonesia memiliki acuan
sebagaimana yang tertera dalam sila pertama. Kita dapat mengamati suat hubungan yang
sangat tertutup antara agama dan tradisi dari komunitas masyarakat Indonesia.
pertimbangan sebagaimana hubungan antara agama, etnis dan tradisi di Indonesia,
agama memiliki poensi menganggu pluralitas masyarakat Indonesia. Dapat kita lihat
bagaimana masyarakat barat memisahkan Negara dari agama dapat mencegah hubungan
mereka dengan konflik. Sedangkan dalam kehidupan masyarakat indonesia agama
sebagai pilar utama. Oleh karena itu kiranya sangat penting untuk mencegah agama
yang dijadikan sebagai kendaraan dalam mewujudkan mimpi pribadi. Dengan
pendidikan multicultural dapat mencapai tujuan dan prinsip seseorang dalam
menghargai agama. Pendidikan formal membedakan/memisahkan pendidikan dan
pendidikan agama.
2.    Kepercayaan (trust)
Dalam masyarakat plural selalu memikirkan terhadap berbagai perbedaan.
Munculnya resiko dari kecurigaan/ketakutan dapat timbul ketika tidak ada komunikasi
dalam masyarakat majemuk/plural. Oleh karena itu, perlu dibangun tentang keyakinan.
Perbedaan dalam masyarakat yang diperalat dengan komunikasi dan dialog akan
membawa keyakinan yang lebih kuat.
3.    Toleransi
Toleransi merupakan bentuk tertinggi, bahwa kita dapat mencapai keyakinan, kita
member pada anggota lain di masyarakat. Tolerandi dapat menjadi kenyataan ketika kita
mengasumsikan adanya perbedaan menghilangkan/menghapus persejuan belaka. Tentu
saja keyakinan bukanlah sesuatu yang statis dan dapat berubah.

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Setelah menganalisis dan mengevaluasi pendidikan dan perkembangan masyarakat,
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik
yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan negara.
2. Civil society menyangkut tatanan kehidupan publik, bukan kehidupan pribadi atau
keluarga, yang berada dalam kerangka peranan hukum, mengandung elemen tingkat
partisipasi publik, peran mass media, peran asosiasi-asosiasi profesional, serikat buruh
dan lain-lain sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan sosial
warga negara dan masyarakat.
3. Pendidikan yang tidak dapat mengembangkan potensi-potensi anak didik untuk
memilih bukanlah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan negara atau dengan kata
lain dalam ilmu politik pendidikan harus menjunjung demokrasi.

B.  SARAN
Pendidikan di Indonesia memanglah harus sesuai dengan perkembangan
masyarakat serta kebutuhan masyarakat yang dapat mengembangkan potensi-potensi
peserta didik supaya dapat menghasilkan output yang cerdas, kreatif , inovatif , dan
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitar sesuai kebutuhan
masyarakat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Achmad Munib, S.h., Mh.,M.Si dkk, 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan, Penerbit
UPT MKK UNNES, Semarang, Bab VI.
http://niatriyulian.blogspot.com/2014/05/makalah-pip-pendidikan-dan-
perkembangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_masyarakat
http://prezi.com/hnu80m-ujrph/pendidikan-dan-perkembangan-masyarakat/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Hiryanto,%20M.Si./Urgensi
%20Pendidikan,%20jp%201.pdf
http://muhammadsyamsuddin.blogspot.com/2012/10/makalah-sosiologi-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai