Disusun Oleh:
IWAN SYAPUTRA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Luar
Sekolah “Perkembangan pendidikan luar sekolah pada awal kemerdekaan” ini
dengan tepat waktu.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Drs.
M. Syukurman MM.Pd. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “Perkembangan pendidikan luar
sekolah pada awal kemerdekaan”.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan diterima demi kesempurnaan
makalah ini, sekian terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………..………………………………………ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................iv
B. Rumusan Masalah...................................................................................iv
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan Merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup
suatu bangsa karena tidak ada satu bangsa pun yang mampu mencapai kemajuan
tanpa meletakkan pendidikan sebagai dasar utama pembangunan. Setiap bangsa
yang ingin mencapai kemajuan perlu mempersiapkan sumber daya manusia
terlebih dahulu. Sejak awal Kemerdekaan, pendidikan di Indonesia terus
mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik karena pada setiap periode
pemerintahan, bidang pendidikan selalu mendapat perhatian dari pemerintah.
Bagaimanakah perkembangan pendidikan di Indonesia sejak awal kemerdekaan
hingga reformasi? Untuk mengetahui perkembangan pendidikan di Indonesia pada
masa-masa tersebut.
2. Rumusan Masalah
a) Pengertian konflik sosial.?
b) Tujuan mengetahui konflik sosial.?
c) Tahapan komunikasi sosial dalam konflik sosial.?
3. Tujuan Masalah
a) Untuk mengetahui konflik sosial
b) Sebagai salah satu tugas mata kuliah ilmu pendidikan.
c) Memberi informasi para pembaca
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pendidkan Luar
v
Kepanduan ini adalah salah satu saluran pendidikan pemuda dalam
lingkup di luar sekolah dan di luar rumah.
vi
persatuan serta kesatuan di seluruh rakyat Indonesia. Taman Pustaka
Rakyat,Didirikannya taman baca rakyat untuk memberikan pengetahuan
untuk masyarakat pada umumnya. Taman baca rakyat ini menempati
kedudukan khusus pada rakyat Indonesia yangmana semakin menyadari
akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk membangun kemajuan di masa depan.
Meningkatnya akan kesadaran pentingnya pendidikan pada tahun 1970 –an
serta keterbatasan ketersediaan akan pendidikan formal maka peran dan
fungsi terhadap pendidikan nonformal juga meningkat . banyak
program yang diselenggarakan dalam rangka menciptakan sumberdaya manusia
yang berkualitas. Di saat itu pula usaha –usaha meningkatkan pendidikan dan
keterampilan yang mana ini diarahkan pada kemampuan untuk meningkatkan
perluasan lapangan kerja serta meningkatkan partipasi produktif angkatan kerja.
Jika kita lihat sebenarnya pendidikan luar sekolah ini telah ada di Indonesia
sejak sebelum kemerdekaan, pendidikan luar sekolah telah menyatu di
dalam masyarakat indonesia jauh sebelum muncul persekolahan. Akan tetapi,
pengakuan secara yuridis baru di dapatkan pada tahun 1989 yaitu adanya Undang
–Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mana
dalam undang –undang ini terkandung mengenai memberikan pelayanan
pendidikan sepanjang hayat bagi seluruh warga masyarakat tanpa membedakan
bagi itu dari segi usia, kelamin, agama, suku, budaya serta lingkungan.
vii
jabatan Menteri PP dan K dijabat oleh Mohammad syafei. Kemudian, ia
digantikan oleh Mr. Soewandi.
viii
melanjutkan ke sekolah teknik atas (3 tahun). Setelah lulus sekolah teknik
menengah dan sekolah teknik atas, diharapkan siswa dapat mengerjakan suatu
bidang tertentu.
ix
Universitas Kristen Indonesia serta Universitas Katholik Atmajaya. Tercatat pada
tahun 1961 telah berdiri sebanyak 181 buah perguruan tinggi.
x
Pemerintah pada masa Reformasi menjalankan amanat UUD 1945 dengan
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
pendapatan belanja negara (APBN). Selain itu, pemerintah juga memberikan
ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang
bersifat reformatif dan revolusioner. Hal ini dapat dilihat dari ditetapkannya UU
No 22 Tahun 1999 yang mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi sektor
pembangunan yang didesentralisasikan, dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menggantikan UU no 2 tahun 1989 yang
mendefinisikan ulang pengertian pendidikan menjadi usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar sisiwa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara umum, KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK, namun perbedaan
yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu
pada desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru, dituntut
untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan
xi
c. Kurikulum 2013
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya pendidikan luar sekolah inilebih muda dari pendidikan
informal akan tetapi lebih tua dari pendidikan formal. Semulanya pendidikan
luar sekolah ini disebut dengan pendidikan nonformal atau juga pendidikan
masyarakat. Pada zaman penjajahan, pendidikan nonformal ini dilakukan
karena pada masa pemerintahan Belanda membutuhkan tenaga kerja untuk
membangun pembangunan gedung –gedung perkntoran, rumah-rumah
pejabat Belanda dan lain –lain. Jadi para pemuda yang memiliki
keterampilan mereka didaftarkan untuk mengikuti tertentu dan ditempat
yang telah ditentukan pula. Seperti pembangunan gedung pemerintahan maka
pemuda –pemuda ini di kursuskan dalam kurun waktu tertetu, setelah selesai
kursus atau dilatih maka kemudian mereka mengerjakan bangunan yang
telah ditentukan. Selain itu di pesantren –pesantren juga muncul ,pada saat
itu para santri belajar membaca dan menulis baik dari huruf arab maupun
latin. Sejak saat itulah muncul nya pendidikan luar sekolah. Pada tahun 1945
merupakan revolusi kemerdekaan Indonesia maka muncullah semangat dan
kesadaran akan pentingnya pendidikan, muncullah berbagai kegiatan
pendidikan nonformal dimasyarakat seperti, pemeberantasan buta huruf,
kursus kewarganegaraan, kursus broadcasting, kursus kewanitaan, kursus
kependudukan, kursus kemasyarakatan orang dewasa, kursus olah raga dan
xii
kursus taman pustaka rakyat. Yang mewarnai pendidikan nonformal pada masa
itu.
DAFTAR PUSTAKA
xiii