Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRAKTIKUM PASAR MODAL SYARI’AH

“BETA DISESUAIKAN DAN BETA UNTUK PASAR MODAL


BERKEMBANG”

Dosen Pembimbing: Wahyudil Khotib, S.Ak.,M.M

Kelompok XI

Disusun oleh:

Komala Sari NIM: E.MKS.I.2020.011

Abdul Hapid NIM: E.MKS.I.2020.0

PRODI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH


INSTITUT AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Praktikum Pasar Modal
Syari’ah “Beta Disesuaikan Dan Beta Untuk Pasar Modal Berkembang” ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bpk Wahyudil Khotib,
S.Ak.,M.M

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang “Beta Disesuaikan Dan Beta Untuk Pasar Modal Berkembang”.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan diterima demi kesempurnaan makalah ini,
sekian terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bangko, 5 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..................................................................................................1

Rumusan Masalah.............................................................................................1

Tujuan Penulisan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Beta.................................................................................................1

Ketepatan BETA HISTORIS............................................................................5

BETA Untuk Pasar Modal Berkembang..........................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beta merupakan ukuran risiko yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan

suatu saham dengan pasar. Beta menggambarkan volatilitas return suatu sekuritas atau
portofolio terhadap return pasar. Volatilitas sendiri dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari
Return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Beta suatu
saham dapat digunakan dalam mempertimbangkan alternatif pemilihan investasi

saham. Beta dapat dihitung dengan teknik estimasi menggunakan data historis (masa

lalu). Beta yang dihitung berdasarkan data historis selanjutnya dapat digunakan untuk

mengestimasi beta masa datang. Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data
historis berupa data pasar (return sekuritas dan return pasar), data akuntansi (laba perusahan,
penjualan dan total aset), atau data fundamental (menggunakan variabel-variabel
fundamental). Beta merepresentasikan sensitivitas suatu sekuritas terhadap pergerakan
pasar. Karenanya dengan mengetahui beta dapat berguna untuk manajemen risiko
portofolio. Faktor-faktor yang

diidentifikasikan mempengaruhi nilai beta adalah cyclicality, operating leverage dan financial
leverage (Husnan dan Pudjiastuti, 1993).

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian Beta?


2. Bagaimana Beta disesuaikan?
3. Sebutkan Jenis-jenis Beta ?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian Beta!


2. Untuk mengetahui bagaimana Beta disesuaikan!

1
3. Untuk mengetahui bagaimana Jenis-jenis Beta!

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Beta

Beta adalah ukuran risiko suatu instrumen investasi. Dalam reksa dana, nilai beta
mencerminkan risiko pasar dari naik turunnya (fluktuasi) nilai reksa dana tersebut. Risiko
pasar itu sendiri merupakan suatu risiko yang tidak bisa dihindari atau dihilangkan karena
berasal dari pergerakan pasar.

Semakin besar beta, semakin berfluktuasi harga instrumen investasi, berarti juga semakin
besar risikonya. Beta di atas 1 mencerminkan pergerakan harga instrumen investasi lebih
berfluktuasi dibanding pergerakan pasar (di dalam pasar saham, pergerakan pasar misalnya
diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG).

Beta lebih kecil dari 1 berarti pergerakan harga instrumen investasi lebih kecil fluktuasinya
dibanding pergerakan pasar. Beta sama dengan 1 berarti pergerakan harga instrumen investasi
sama fluktuasinya dengan pergerakan pasar.

Mengestimasi BETA

Beta sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis. Beta
yang dihitung berdasarkan data historis ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi
Beta masa datang,
Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar (return
sekuritas dan return pasar), data akuntansi (laba perusahaan dan laba indeks pasar) atau data
fundamental.
Dengan demikian, Beta yang dihitung dengan data pasar disebut Beta Pasar. Beta yang
dihitung dengan data akuntansi disebut Beta Akuntansi. Beta yang dihitung dengan data
fundamental disebut Beta Fundamental.

2
BETA Pasar

Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-niai historis return dari sekuritas dan
return dari pasar selama periode tertentu. Beta sekuritas dapat dihitung dengan cara manual
yaitu menggunakan diagram tersebar (scatter diagram). Beta juga dapat dihitung
menggunakan teknik regresi untuk mengestimasi Beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan
menggunakan return return sekuritas sebagai variable dependen dan return pasar sebagai
variable indepeneden. BETA Pasar dan BETA  Fundamental
Beta return pasar mempunyai kelebihan yaitu beta ini mengukur respon dari masing-masing
sekuritas terhadap pergerakan pasar. Kelemahannya adalah tidak langsung mencerminkan
perubahan dari ciri-ciri perusahaan karena beta  return pasar dihitung berdasar hubungan data
pasar.
Beta fundamental memiliki kebaikan bahwa beta ini secara langsung berhubungan dengan
perubahan karakteristik perusahaan karena dihitung menggunakan data karakteristik tersebut.
Kelemahannya yaitu variable karakteristik perusahaan memiliki efek terhadap beta
fundamental yang sama untuk semua perusahaan.

Kesalahan pengukuran beta portofolio akan, semakin kecil dengan semakin banyak sekuritas
di dalamnya, karena kesalahan perhitungan beta untuk masing-masing sekuritas akan
saling meniadakan.

BETA Fundamental

Variable dalam menghitung beta fundamental diperoleh dari variable yang dipilih merupakan
variabel yang dianggap berhubungan dengan resiko, karena Beta merupakan pengukur dari
resiko.Dengan argument bahwa resiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi
karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai  fundamental perusahaan.
Ketujuh variable yang digunakan adalah sebagai berikut :

Dividen payout

Diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang
saham umum.Adanya hubungan negatip antara risiko dan dividen payout yaitu resiko tinggi,

3
deviden payout rendah. Alasan lain disebut negatip antara Beta dengan dividen payout adalah
bahwa pembayaran dividen dianggap lebih kecil risikonya dibandingkan dengan capital
gains. Sehingga perusahaan yang  membayar yang membayar risiko deviden yang tinggi akan
mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan yang menahannya dalam bentuk
laba yang ditahan.

Asset Growth

Didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari aktiva total. Variable Ini diprediksi mempunyai
hubungan positip dengan beta, dan hubungan ini tidak didukung oleh teori.
Leverage

Didefinisikan sebagai nilai buku total hutang  jangka panjang dibagi dengan total aktiva  dan
diprediksi memiliki hubungan positip.

Liquidity

Diukur sebagai current ratio yaitu aktiva  lancer dibagi dengan hutang lancar. Likuiditas
diprediksi memiliki hubungan negatip dengan Beta karena semakin likuid perusahaan
semakin kecil risikonya.

Asset Size

Variable ini diprediksi memiliki hubungan negatip dengan risiko. Ukuran aktiva dipakai
sebagai wakil pengukur (proxy) suatu perusahaan.

Earning Variability

Diukur dengan nilai deviasi standar dari PER (price earning ratio) atau rasion  PER (harga
saham dibagi dengan laba perusahaan).Hubungan  antara variable ini dengan beta adalah
positip.

Accounting Beta

4
Diperoleh dari koefisien regresi dengan variable dependen perubahan laba akuntansi dan
variable independen yang merupakan perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi
portofolio pasar dan diprediksi memiliki hubungan yang positif.

B. KETEPATAN BETA HISTORIS

Levy (1971) dan Blume (1975) melakukan pengujian terhadap hubungan Beta dari waktu ke
waktu. Blume menggunakan teknik regresi dengan data bulanan untuk menghitung Beta
pasar. Data yang digunakan adalah data historis selama periode Juli 1954 sampai
dengan Juni 1961 dan periode Juli 1961 sampai dengan Juni 1968. Dia menghitung Beta
untuk 8 macam portofolio untuk masing-masing periode. Portofolio yang dibentuk
terdiri dari sebuah sekuritas, 2, 4, 7, 10, 20, 35 dan 50 buah sekuritas. Blume
kemudian menghitung korelasi dari Beta masing-masing portofolio antara periode pertama
dengan periode kedua. Hasilnya tampak di Tabel berikut:

Portofolio ke Jumlah

Sekuritas Koefisien Korelasi

1 1 0,66

2 2 0,73

3 4 0,84

4 7 0,88

5 10 0,92

6 20 0,971

7 35 0,97

8 50 0,98

Korelasi terendah hasil dari penelitian Blume adalah 0,60 dan korelasi tertingginya adalah
0,98. Ini menunjukkan bahwa Beta historis mempunyai hubungan dengan Beta masa
datang. Hubungan ini akan semakin kuat untuk Beta portofolio yang mempunyai banyak
sekuritas didalamnya.

5
Kesalahan pengukuran Beta Protofolio akan semakin kecil dengan semakin banyaknya
sekuritas di dalamnya, karena kesalahan perhitungan Beta untuk masing-masing
sekuritas akan saling meniadakan. Kesalahan pengukuran Beta Portofolio yang
semakin kecil akan mengakibatkan Beta Portofolio semakin stabil dari satu periode ke
periode selanjutnya yang akibatnya korelasi keduanya akan semakin besar. Ini juga berarti
bahwa Beta Portofolio dengan banyak aktiva merupakan prediktor yang lebih baik
untuk Beta masa depan dibandingkan dengan Beta Sekuritas atau Portofolio
dengan lebih sedikit sekuritas di dalamnya.

MENYESUAIKAN DAN MEMPREDIKSI BETA

Blume (1971) juga menyajikan bukti bahwa estimasi Beta cenderung mengarah ke nilai
satu dari suatu periode ke periode yang lain. Ini berarti bahwa nilai Beta yang kurang dari
satu, akan naik mengarah ke nilai satu untuk periode berikutnya. Sebaliknya, estimasi Beta
yang lebih besar dari satu, untuk periode selanjutnya akan cenderung turun mengarah ke nilai
satu.Memprediksi nilai Beta dapat juga dilakukan dengan cara lain. nilai dari Beta yang
diprediksi sesungguhnya juga mempunyai kecenderungan mendekati ke nilai rata-ratanya.
Berdasarkan kecenderungan ini, maka Beta dapat disesuaikan dengan mengambil
separuh nilai Beta historis dan separuhnya lagi dari nilai rata-ratanya. Penyesuaian ini
mempunyai arti bahwa nilai Beta historis disesuaikan mengarah ke nilai Vasicek
(1973) menyarankan bahwa penyesuaian Beta menuju ke nilai rata-ratanya tidak
menggunakan bobot yang sama tetapi tergantung dari besarnya ketidakpastian (kesalahan
pengambilan sampel) dari Beta. Ketidakpastian ini dapat diukur dari varian nilai-nilai Beta di
dalam sampel. Semakin besar variannya, berarti semakin besar kemungkinan berbeda dari
nilai rata-ratanya. Teknik prosedur penyesuaian yang ditunjukkan oleh Vasicek merupakan
teknik estimasi motode Bayesian. Prosedur ini mengakibatkan penyesuaian yang lebih
besar mengarah ke rata-rata untuk observasi-observasi yang mempunyai kesalahan
standar yang besar dibandingkan dengan yang mempunyai kesalahan standar yang lebih
kecil. Beta yang disesuaikan, baik yang menggunakan teknik Blume atau teknik Bayesian
memberikan prediksi yang lebih akurat dibandingkan dengan Beta yang tidak disesuaikan.
Hasil empiris ini disajikan oleh Klenkosky dan Martin (1975). Mereka juga menunjukkan
bahwa teknik Bayesian memberikan prediksi yang sedikit lebih akurat daripada teknik oleh
Blam.

BETA Pasar dan BETA  Fundamental

6
Beta return pasar mempunyai kelebihan yaitu beta ini mengukur respon dari masing-masing
sekuritas terhadap pergerakan pasar. Kelemahannya adalah tidak langsung mencerminkan
perubahan dari ciri-ciri perusahaan karena beta  return pasar dihitung berdasar hubungan data
pasar.
Beta fundamental memiliki kebaikan bahwa beta ini secara langsung berhubungan dengan
perubahan karakteristik perusahaan karena dihitung menggunakan data karakteristik tersebut.
Kelemahannya yaitu variable karakteristik perusahaan memiliki efek terhadap beta
fundamental yang sama untuk semua perusahaan.

C. Beta untuk Pasar Modal Berkembang

Beta untuk pasar modal yang berkembang perlu disesuaikan. Alasannya adalah Beta yang
belum disesuaikan masih merupakan Beta yang bias disebabkan oleh perdagangan yang tidak
sinkron (non-synchronous trading). Perdagangan tidak sinkron ini terjadi di pasar yang
transaksi perdagangannya jarang terjadi atau disebut dengan pasar yang tipis (thin market).
Pasar yang tipis merupaka ciri dari pasar modal yang sedang berkembang.

Perdagangan Tidak Sinkron

Beta sebagai pengukur volatilitas mengukur kovarian return suatu sekuritas dengan return
pasar relatif terhadap resiko pasar. Kovarian dalam perhitungan Beta ini menunjukkan
hubungan return suatu sekuritas dengan return pasar pada periode yang sama, yaitu periode
ke-t.
Ketidaksamaan waktu antara return sekuritas dengan return pasar dalam perhitungan Beta
disebabkan karena perdagangan sekuritas-sekuritas yang tidak sinkron (non-synchronous
trading). Perdagangan tidak sinkron terjadi karena beberapa sekuritas tidak mengalami
perdagangan untuk beberapa waktu.

Pengujian Terhadap Bias

Beta pasar merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing sekuritas di pasar. Jika
tidak terjadi bias, maka Beta pasar hasil dari rata-rata tertimbang ini akan sama dengan 1.

7
Akan tetapi, Jika terjadi perdagangan tidak sinkron, sehingga Beta untuk individual sekuritas
akan menjadi bias, maka Beta pasar hasil rata-rata tertimbang tersebut akan tidak sama dengan
1. Dengan demikian, pengujian untuk mengetahui kebiasan Beta dapat dilakukan dengan
membandingkan rata-rata tertimbang Beta semua sekuritas di pasar dengan nilai 1.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Beta adalah ukuran risiko suatu instrumen investasi. Dalam reksa dana, nilai beta
mencerminkan risiko pasar dari naik turunnya (fluktuasi) nilai reksa dana tersebut. Risiko
pasar itu sendiri merupakan suatu risiko yang tidak bisa dihindari atau dihilangkan karena
berasal dari pergerakan pasar.

Semakin besar beta, semakin berfluktuasi harga instrumen investasi, berarti juga semakin
besar risikonya. Beta di atas 1 mencerminkan pergerakan harga instrumen investasi lebih
berfluktuasi dibanding pergerakan pasar (di dalam pasar saham, pergerakan pasar misalnya
diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG).

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bareksa.com/kamus/c

Jogiyanto Hartono, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta.

https://deliot7.blogspot.com/2016/04/beta-dan-beta-yang-disesuaikan.html

https://pdfcoffee.com/beta-disesuaikan-dan-beta-untuk-pasar-modal-berkembang-10-pdf-
free.html

Anda mungkin juga menyukai