Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN BETA Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Dengan demikian Beta merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Secara definisi Beta saham merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap laba pasar.

B. MENGESTIMASI BETA Beta suatu sekuritas menunjukan resiko sistematiknya yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis, dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi Beta masa depan (Elton dan Gruber). Data historis yang digunakan untuk mengestimasi Beta, dapat berupa data pasar (return saham dan return pasar), data akuntansi (laba perusahaan dan laba indeks pasar) atau data fundamental (menggunakan variabel fundamental). C. JENIS JENIS BETA Berdasarkan jenis-jenis data historis yang digunakan, maka ada 3 jenis Beta, yaitu Beta pasar, Beta akuntansi, dan Beta fundamental. 1. Beta Pasar Beta pasar merupakan Beta yang dihitung dengan data pasar dan dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu (Jogiyanto, 2000). Dengan asumsi bahwa hubungan antara return return sekuritas dan return return pasar adalah linier, Beta dapat diestimasi secara manual dengan memplot garis diantara titik-titik return atau dengan teknik regresi. Jika menggunakan teknik regresi, maka variabel dependennya adalah return-return sekuritas dan variabel independennya adalah return-return pasar. Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi Beta dapat didasarkan pada model indeks tunggal atau model CAPM. Jika digunakan model indeks tunggal atau model pasar, Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut : Ri = i + i . RM + ei

Notasi : Ri = Return sekuritas ke i i = Nilai ekspetasian dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar i = Beta sekuritas ke i ei = Kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspetasiannya sama dengan nol atau E(ei) = 0

Untuk tiap tiap observasi, nilai kesalahan residu (ei) menunjukan perbedaan antar return observasi sesungguhnya dengan return estimasi yang berada di garis linear. Jika digunakan model CAPM, dapat dirumuskan sebagai berikut : Ri = RBR + i . (RM - RBR) + ei

Notasi : RBR = Return aktiva bebas resiko RM = Return portofolio pasar

Pengaplikasian model CAPM ke dalam persamaan regresi sebagai berikut : Ri RBR = i . (RM - RBR) + ei Sehingga dependen variable persamaan regresinya (Ri RBR) adalah sebesar dengan independen variabelnya adalah (RM - RBR). Kelebihan dari Beta return pasar ini adalah Beta ini mengukur respon dari masingmasing sekuritas terhadap pergerakan pasar.

2. Beta Akuntansi Beta akuntansi merupakan Beta yang dapat diestimasi dengan menggunakan data akuntansi seperti misalnya laba akuntansi. Dengan demikian Beta Akuntansi dapat dihitung dengan rumus :

hi =

laba,iM laba,M

Notasi : hi laba,iM laba,M = Beta akuntansi sekuritas ke i = Kovarian antara laba perusahaan ke I dengan indeks laba pasar. = Varian dari indeks laba pasar.

(Indeks laba pasar dapat dhitung berdasarkan rata rata laba akuntansi untuk portofolio pasar) Beta akuntansi dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan regresi. Hal ini untuk pertama kalinya dilakukan oleh Brown dan Ball (1969). Persamaan regresi untuk mengestimasi Beta akuntansi sebagai berikut :

Ei,t = gi + hi EMt + Wi,t

Notasi : Ei,t EMt Wi,t gi hi = = = = = Perubahan laba akuntansi perusahaan ke I untuk periode ke t Perubahan indeks laba pasar untuk periode ke t Kesalahan residual Intercept Parameter regresi yang merupakan estimasi untuk Beta akuntansi perusahaan ke - i

Beta akuntansi diperoleh dari koefisien regresi dengan variabel dependen perubahan akuntansi dan variabel independen adalah perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi portofolio pasar.

3. Beta Fundamental Beta fundamental merupakan beta yang dihitung berdasarkan variabel-variabel fundamental perusahaan. Beta fundamental ini berhubungan secara langsung dengan perubahan karakteristik perusahaan, karena beta ini dihitung menggunakan data karakteristik tersebut. Jumlah dari variabel yang diteliti untuk membentuk Beta fundamental juga bervariasi. Beaver, Kettler, dan Scholes menggunakan tujuh buah variable, yaitu : a. Dividend Payout Dividend payout diukur sebagai deviden yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum. Ada dua alasan yang menyatakan adanya hubungan negative antara Beta dengan dividen payout, yaitu : (1) Perusahaan yang memiliki resiko tinggi cenderung untuk membayar dividen payout lebih kecil supaya nanti tidak memotong deviden jika laba yang diperoleh turun. (2) Perusahaan yang membayar rasio deviden yang tinggi akan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan yang menahannya dalam bentuk laba yang ditahan.

b. Asset Growth Variabel pertumbuhan aktiva didefinisikan sebagai perubahan (tingkat

pertumbuhan) tahunan dari aktiva total. Variabel ini diprediksikan mempunyai hubungan yang positif dengan Beta dan hubungan ini tidak didukung oleh teori. c. Leverage Leverage didefinisikan sebagai nilai buku hutang total jangka panjang dibagi dengan total aktiva. Variabel ini diprediksikan mempunyai hubungan yang positif dengan Beta.

d. Liquidity Liquidity diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Likuiditas diprediksi mempunyai hubungan yang negatif dengan Beta, hal ini didukung dengan adanya pernyataan bahwa semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin kecil resikonya. e. Asset Size Variabel ini diukur sebagai logaritma dari total aktiva. Anggapan bahwa perusahaan besar mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil dengan alasan karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal dan mempunyai Beta yang lebih kecil ini menunjukan bahwa asser size mempunyai hubungan yang negative dengan Beta. Namun pernyataan ini tidak didukung oleh teori manapun. f. Earnings Variability Variabilitas laba diukur dengan nilai deviasi standar dari PER (Price Earning Ratio) atau rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba perusahaan). Variable ini mempunyai hubungan yang positif dengan Beta. g. Accounting Beta Beta akuntansi diperoleh dari koefisien regresi dengan variabel dependen perubahan laba akuntansi dan variable independen adalah perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi portofolio pasar. Variabel ini mempunyai hubungan positif dengan Beta karena Beta akuntansi dan Beta pasar keduanya adalah pengukur resiko yang sama. Berdasarkan hasil penelitian Beaver, Kettler dan Scholes ditemukan bahwa dari tujuh variable, empat diantaranya mempunyai korelasi dengan tingkat signifikan 1 %. Keempat variable itu adalah dividen payout, leverage, earnings variability, dan accounting beta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiko perusahaan yang diukur dengan Beta pasar dengan keempat variable fundamental. Langkah selanjutnya untuk mendapatkan Beta fundamental adalah mendapatkan efek dari variabel variabel fundamental ini dengan Beta pasar secara serentak dengan menggunakan model multivariate.

Secara khusus jika menggunakan tujuh variable fundamental dapat dituliskan sebagai berikut :

bi = a0 + a1 DIVi +a2 GROWTHi + a3 LEVi + a4 LIKUIi + a5 SIZEi + a6 EVARi + a7 ABETAi + ei

Notasi :

bi DIVi GROWTH i LEVi LIKUIi = EVARi = ABETAi ei

= = = =

Beta oasar perusahaan ke i Dividend payout (pembayaran deviden) perusahaan ke i Asset growth (pertumbuhan aktiva) perusahaan ke i Leverage perusahaan ke i

Liquidity (likuiditas) perusahaan ke i Earnings variability (variabilitas laba) perusahaan ke i = = Accouting beta (beta akuntansi) perusahaan ke i Kesalahan residu perusahaan ke - i

Dari hasil koefisisn koefisien estimasi (0,1,2,7) maka Beta fundamental (i) dapat diprediksikan dengan rumus sebagai berikut : i = 0 + 1 DIVi +2 GROWTHi + 3 LEVi + 4 LIKUIi + 5 SIZEi + 6 EVARi + 7 ABETAi + ei

D. BETA PORTOFOLIO Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata - rata tertimbang (berdasarkan proporsi) dari masing masing individual sekuritas yang membentuk portofolio sebagai berikut :

Notasi : p i Wi = = = Beta portofolio Beta individual sekuritas ke i Proporsi sekuritas ke i

Beta portofolio umumnya lebih akurat dibandingkan dengan Beta tiap tiap individual sekuritas. Alasannya adalah sebagai berikut : 1. Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu. Kenyataannya Beta individual dapat berubah ubah dari waktu ke waktu. Beta portofolio akan meniadakan perubahan Beta individual sekuritas dengan perubahan Beta individual sekuritas lainnya. Dengan demikian jika Beta tidak konstan dari waktu ke waktu, maka Beta portofolio akan lebih tepat dibandingkan Beta individual sekuritas. 2. Perhitungan Beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan pengukuran atau kesalahan acak. Pembentukan portofolio akan mengurangi kesalahan acak ini, karena kesalahan acak satu sekuritas akan ditiadakan oleh sekuritas lainnya.

Anda mungkin juga menyukai