3. PARAMETER – PARAMETER
INPUT UNTUK MODEL MARKOWITZ
ASUMSI MODEL INDEKS TUNGGAL
Kesalahan residu dari sekuritas ke-I tidak berkorelasi dengan kesalahan residu sekuritas
ke-j atau ei tidak berkorelasi dengan ej untuk semua nilai i dan j. asumsi ini secara
matematis dapat dituliskan:
Karena secara konstruktif bahwa E(ei) dan E(ej) adalah sama dengan nol, maka :
● Asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas bergerak
bersamaan bukan karena efek diluar pasar (misalnya efek dari industri / perusahaan itu
sendiri) melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar.
● Asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah
Varian return sekuritas model indeks tunggal
𝝈𝒊𝒋 = 𝜷𝒊 . 𝜷𝒋 . 𝝈𝑴 𝟐
Contoh :
Dua buah sekuritas A dan B masing-masing mempunyai Beta yaitu βA=1,7 dan βB=1,3. Varian
return dari indeks pasar diketahui sebesar 0,00026. Kovarian antara sekuritas A dan B adalah :
Jawab :
σij= βA . βB . σM²
= 1,7 . 1,3 . 0,00026
= 0,00057
PARAMETER – PARAMETER INPUT UNTUK
MODEL MARKOWITZ
Model indeks tunggal dapat digunakan untuk
menghitung return ekspektasi (E(Ri)), varians
dari sekuritas (σi2), dan kovarians antar sekuritas
(σij) yang merupakan parameter-parameter
input untuk analisis portofolio menggunakan
model Markowitz.
● CONTOH SOAL B:
𝒏 𝒏
2. Resiko Portofolio
𝒏 𝒏
𝝈𝒑 𝟐 = (6 𝒘𝒊 . 𝜷𝒊 )𝟐 . 𝝈𝑴𝟐 + (6 𝒘𝒊 . 𝝈𝒆𝒊 )𝟐
𝒊=𝟏 𝒊=𝟏
= (𝟎, 𝟓 . 𝟏, 𝟕 + 𝟎, 𝟓 . 𝟏, 𝟑) . 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟐𝟔 + (𝟎, 𝟓 . 𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟐𝟖 + 𝟎, 𝟓 . 𝟎, 𝟎𝟏𝟗𝟓𝟒)𝟐
𝟐
= 0,000585 + 0,0001084
= 0,0006934
o Semakin banyak sekuritas dalam portofolio maka nilai resiko yang tidak sistematik akan semakin
kecil nilainya dan akan bernilai nol jika jumlah sekuritas semakin besar. Resiko portofolio yang
terdiversifikasi dengan baik hanya terdiri dari unsur sistematik saja.
o Asumsi dari model indeks tunggal adalah bahwa sekuritas tidak berkorelasi satu dengan yang
lainnya membuat risiko sistematik akan cepat hilang dengan bertambahnya aktiva. Namun jika
kenyataannya sekuritas berkorelasi dengan yang lainnya, kecepatan menurunnya risiko dengan
bertambahnya aktiva akan semakin lambat
PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL
INDEKS TUNGGAL
E (Ri ) - RBR
ERBi =
Bi
Dimana :
ERBi = excess return to beta securities
E(Ri) = Ekspektasi return berdasarkan model indeks tunggal
untuk sekuritas i
RBR = Return bebas resiko
Bi = Beta Sekuritas i
Langkah-langkah untuk menentukan besarnya titik pembatas adalah
sebagai berikut :
1. Urutkan sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke kecil, yang
terbesar merupa-kan kandidat untuk dimasukkan ke dalam
Portofolio Optimal
2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke i, sebagai
berikut
A=
{E (Ri ) - RBR }.Bi Bi =
Bi
i
s 2
ei
s ei
2
2.a 2.b
3. Menghitung nilai Ci
3.a σ m2 å Ai
Ci =
1 + σ m2 å Bi
σm2 = varian dari return Indeks Pasar.
Dengan mensubstitusikan nilai Ai dan Bi maka rumus
Ci menjadi C*
4. Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar
bi
wi =
Zi 5.a zi = 2 (ERBi - C *) 5.b
å Zi s ei
wi = Proporsi Sekuritas
k = jumlah sekuritas di portofolio
βi = beta sekuritas ke-i
σ2ei = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I
ERBi=excess retrun to Beta sekuritas ke-i
C* =nilai Ci terbesar
Contoh D:
Nilai Saham E(Ri) βi σ2ei ERBi
Diketahui:
A 20 2,00 5,0 5 1. Retrun aktiva bebas resiko
B 19 1,50 4,0 6
C 27 2,00 7,5 8,5
(RBR)=10%
D 23 1,50 5,0 8,677 2. Varian indeks pasar = 10%
E 25 1,80 2,0 8,333
Untuk masing –masing sekuritas dapat dihitung yg hasilnya disajikan ditabel berikut:
Ai =
{E (Ri ) - RBR }.Bi
s ei2 Bi 2 1,50 2
Bi = = = 0,45
Ai =
(23 - 10 ).1,50 = 3,9 s ei2 5,0
5,0
å Aj = Ai +å Ai sebelumnya
j =1
Ci =
2
σm å Ai
i 1 + σm
2
å Bi
å Bj = Bi +å Bi
j =1
sebelumnya