Analisis ini dikembangkan olehWilliam Sharpe pada tahun 1963, dengan melakukan
penyederhanaan perhitungan model Markowitz dan menyediakan parameter input untuk
perhitungan Markowitz.
Model Markowitz menghitung risiko dengan kovarians melalui penggunaan matriks
hubungan varians-kovarians, yang memerlukan perhitungan yang kompleks, pada Model Indeks
Tunggal risiko disederhanakan ke dalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan
perusahaan, sehinggaberdasarkan penyederhanaan tersebut perhitungan risiko portofolio
Markowitz yang kompleks menjadi perhitungan sederhana (Tandelilin, 2001).Pembentukan
portofolio dengan menggunakan Single Index Model dapat dilakukan dengan menyeleksi saham-
saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal, yaitu dengan membandingkan excess
return to beta(ERB) dengan cut off pointsebagai batasannya. ERB merupakan rasio antara excess
return (selisih antara expected returns dengan return aktiva bebas risiko) dengan beta.
Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi
searah dengan indeks harga pasar. Jika indeks harga saham naik, maka harga saham individual
kebanyakan cenderung naik pula, dan sebaliknya. Hal ini mengindikasikan bahwa return-return
sekuritas individual cenderung berkorelasi dengan return pasar. Dengan dasar ini, return suatu
sekuritas dan return pasar mengikuti pola hubungan seperti ini:
Ri = αi + βi . RM
dimana:
αi : variabel acak yang menunjukkan komponen dari return sekuritas ke-iyang independen
terhadap kinerja pasar:
βi : Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Riakibat dari perubahan
RM : return pasar
Penerapan Single Index Model untuk menghitung expected return dinyatakan dalam rumus
berikut:
E (Ri) = αi + βi . E (RM)
E (Ri) : Expected return sekuritas ke-i
αi : variabel acak yang menunjukkan komponen dari return sekuritas ke-iyang independen
terhadap return pasar
βi : Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Riakibat dari perubahan
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu
sebagai berikut ini :
1. Komponen return yang unik diwakili oleh αiyang independen terhadap return pasar.
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh βi . RM
Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro event)
yang mempengaruhi perusahaan begitu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan
secara umum. Contoh dari peristiwa mikro misalnya adalah pemogokan karyawan, kebakaran,
penemuan-penemuan penelitian, dsb. Bagian return yang berhubungan dengan return pasar
ditunjukkan oleh Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return
dari pasar. Secara konsensus, return pasar mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritasyang
mempunyai Beta 1,5 misalnya mempunyai artibahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan
mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar 1,5%.
𝑅i 𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 + 𝐷𝑡
=
𝑃𝑡−1
Expected returnumumnya dihitung berdasarkan data historis, yaitu dengan menggunakan metode
rata-rata (arithmetic mean). Biasanya peneliti menghitung expected return masing-masing saham
per bulan dengan menjumlahkan Ri selama periode analisa, kemudian dibagi dengan jumlah
periode analisis
E (Ri) = ΣRi
n
Dalam membentuk portofolio yang optimal, saham yang memiliki E(Ri) > 0akan dimasukkan
dalam analisis selanjutnya, sedangkan saham yang memiliki E(Ri)< 0akan diabaikan, karena
berdasarkan asumsi bahwa investor akan bersikap rasional. Artinya, investor tidak akan memilih
saham yang tidak memberikan keuntungan
c.Hitung market returndan expected market return
Market returnatau RMdihitung dengan menggunakan data IHSG, karena indikator ini
menunjukkan kinerja bursa saham
RM : return pasar
IHSGt : indeks harga pada periode t
IHSGt-1 : indeks harga pada periode sebelumnya
Perhitungan expected market returnumumnya menggunakan metode arithmetic mean, yaitu total
return pasar selama t tahun analisis dibagi dengan jumlah n unit analisis (bulanan)
E (RM) = ΣRM
n
d.Hitung alpha dan beta masing-masing saham
Perhitungan koefisien alpha dan beta masing-masing saham digunakan untuk menghitung total
risiko. Koefisien beta merupakan pengukuran volatilitas antara return-return suatu sekuritas atau
portofolio dengan return pasar. Jika volatilitas diukur dengan kovarian, maka kovarian return
antara sekuritas ke-i dengan return pasar adalah sebesar σim. Dengan membagi kovarion σim
2
dengan varian return pasar σm maka beta akan mengukur risiko sekuritas ke-i relative terhadap
risiko pasar, atau disebut beta. Perhitungan beta sekuritas βi adalah sebagai berikut.
βi = σim
σm2
βi : Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Riakibat dari perubahan
σim : kovarian antara return saham I dan return saham pasar
σm2 : variance return pasar
σei2
Bi = βi2
σei2
RUMUS
Besarnya cut-offpoint (C*) adalah nilai Cidimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari
Ci. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang
mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Sekuritas yang
memiliki ERB lebih kecil dibanding nilai ERB di titik C* tidak diikutsertakan dalam
pembentukan portofolio optimal.
DAPUS
Margana, I Gede Reza Rizky Margana, Luh Gede Sri Artini. 2017. Pembentukan Portofolio
Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(1), 748-771