Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)

Perkembangan standar akuntansi Indonesia dapat dikatakan dimulai pada zaman penjajahan
belanda hingga merdeka pada tahun 1945 sampai dengan saat ini yang menuju konvergensi
dengan IFRS. Dalam perkembangan standar akuntansi tersebut, Indonesia banyak melalui
serangkaian perubahan dan beberapa pedoman penerapan mulai dari menggunakan standar dari
bangsa belanda hingga sekarang telah menggunakan standar akuntansi internasional. Berikut ini
perkembangan akuntansi diindonesia :

1. Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yang dipakai.
Indonesia memakai standar (Sound Business Practices) gaya Belanda. Dan Indonesia masih
menggunakan standar gaya belanda ini hingga merdeka di tahun 1945 hingga tahun 1955.

2. Sampai Tahun 1955, Indonesia sudah mulai meninggalkan gaya belanda dan mulai beralih ke
standar akuntansi amerika, tetapi Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi /
peraturan tentang standar keuangan.

3. Tahun 1974, tonggak sejarah awal Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang
dibuat oleh IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi di Indonesia (PAI). Tetapi Indonesia
dengan PAI nya belum memiliki undang-undang yang mengatur tentang standar tersebut.

4. Pada Tahun 1984 : Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi dan
di terbitkan UU PAI.

5. Akhir Tahun 1984 : Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari
IASC (International Accounting Standart Committee)

6. Sejak Tahun. 1994 : IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.

7. Tahun 2008 : diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat diselesaikan. Dan
Indonesia mulai mengacu pada standar IFRS atau dengan kata lain, Indonesia mulai mengadopsi
standar internasional IFRS.

8. Tahun 2012 Indonesia secara penuh mengadopsi/konvergensi standar internasional IFRS.


Melihat perkembangan akuntansi yang semakin komplek dan sangat beragam maka sangat
diperlukan sebuah standar. Sebuah standar sangat diperlukan karena untuk keseragaman laporan
keuangan, memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun, memudahkan auditor dalam melakukan pemeriksaan,
memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
laporan keuangan entitas yang berbeda karena pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna.

Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan
keuangan. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan. Standar
akuntansi akan terus berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
masyarakat. Standar akuntansi secara umum diterima sebagai 3 aturan baku, yang didukung oleh
sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui, 2006). Ssecara garis besar ada empat hal
pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu definisi elemen laporan keuangan atau
informasi lain yang berkaitan; pengukuran dan penilaian; pengakuan; dan penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan (Chariri (2009).

TUJUAN PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)

Tujuan penetapan standar akuntansi:

1. Pendekatan Ketepatan Penyajian

Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui
proses penetapan standar

2. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi

Pendekatan ini mengadopsi standar yang memberikan konsekuensi ekonomi yang baik dari pada
konsekuensi ekonomi yang buruk

MANFAAT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BAGI BEBERAPA PIHAK

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memiliki banyak manfaat untuk beberapa pihak :
a. Pemegang Saham

Bagi para pemegang saham, informasi SAK lebih memungkinkan mereka untuk memantau
pertumbuhan dan kondisi keuangan perusahaan sehingga bisa mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen kepada para investor.

b. Investor atau Penanam Modal

Bagi investor atau penanam modal, SAK berguna untuk mengetahui seberapa besar risiko
dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Para investor juga dapat memutuskan untuk
berinvestasi di suatu perusahaan atau tidak melalui SAK.

c. Kreditur

Bagi kreditur, SAK berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar
pinjaman atau pengembalian utang sesuai dengan jangka waktunya. SAK juga menjadi acuan
yang sangat penting untuk memutuskan suatu perusahaan layak untuk diberikan pinjaman
atau tidak.

d. Pemasok (Supplier)

Bagi pemasok (supplier), SAK berguna untuk menilai kemampuan bayar perusahaan pada
saat jatuh tempo sehingga kredibilitas perusahaan dalam membayar pinjamannya bisa terlihat
jelas.

e. Pemerintah

Bagi pemerintah, SAK dipakai untuk menentukan kebijakan jumlah pajak dan data statistik
pendapatan nasional. Selain itu, SAK juga bisa membangun perpektif pemahaman yang sama
bagi investor asing dalam membaca laporan keuangan perusahaan di Indonesia ataupun
investor Indonesia yang ingin ekspansi usaha ke luar negeri.

ENTITAS - ENTITAS YANG BERKEPENTINGAN DENGAN STANDAR AKUNTANSI

1. Individual dan kantor akuntan publik : Individual dan kantor akuntan publik bertanggung
jawab melalui auditor-auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan
perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.
2. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) : AICPA adalah organisasi
pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS.

3. American Accounting Association (AAA): AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi
dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi.

4. Financial Accounting Standards Boards (FASB) : FASB menggantikan APB di tahun 1973
sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi.

5. Securities and Exchange Commission (SEC): Dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934.

6. Organisasi Profesional Lainnya: Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar
akuntansi di negaranya masing-masing.

7. Para Pengguna Laporan Keuangan

A. Pengguna langsung:

a) pemilik perusahaan dan pemegang saham

b) kreditor

c) manajemen perusahaan

d) otoritas perpajakan

e) pekerja

f) para pelanggan

B. Pengguna tidak langsung meliputi: a) analis dan penasihat keuangan

b) bursa saham

c) pengacara

d) pihak yang berwenang

e) asosiasi perdagangan
f) serikat pekerja

C. Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:

1. Para inventoris:

a) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi b) aktif vs pasif

c) profesional dan non prevesional

2. Perantara informasi :

a) Analis Keuangan

b) Agen Pemeringkat Obligasi

c) Agen Pemeringkat Saham

d) Layan Penasihat Investasi

e) Perusahaan Pialang

3. Para Regulator:

a) FASB

b) SEC

c) kongres

4. Manajemen :

a) Perusahaan besar vs perusahaan kecil b) Perusahaan besar vs perusahaan kecil

5. Auditor:

a) Nasional vs Lokal

b) Praktik SEC vs Praktik non SEC


4 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU DI INDONESIA

a. SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik)

Standar ini digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan
laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP
merupakan hasil penyederhanaan IFRS yang meliputi tidak adanya laporan laba
rugi komprehensif, penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi
setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan.

b. PSAK-Syariah (Pernyataan Standar Akuntasi Syariah)

PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk lembaga-lembaga


kebijakan syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan lain
sebagainya. Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan
laporan, standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna.

c. SAP (Standar Akuntasi Pemerintah)

Standar ini telah ditetapkan sebagai peraturan pemerintah yang diterapkan untuk entitas
pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

d. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report


Standard)

Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu
badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti
perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun).
PSAK sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi yang
relevan bagi pengguna laporan keuangan.

Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota


IFAC (Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar
mereka.
Daftar Pustaka

Beelkaoui, Ahmed Riah. (2006). Accounting Theority. Jakarta: Salemba Empat

Haryati. (2011). Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Di Indonesia Ditinjau Dari Filsafat
Ilmu. AKRUAL, 2 (2), 151-171

Ayu, Retno. 2019. Pengenalan Tentang Standar Akuntansi Keuangan. Diakses pada tanggal 1
september 2021, dari https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengenalan-tentang-standar-akuntansi-
keuangan/

Anda mungkin juga menyukai