Anda di halaman 1dari 5

NAME : NURIL ISNAINI

NIM : 170810301269

RESUME BAB 4

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH

A. Prinsip Akuntansi yang Berlaku

Praktik akuntansi mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku


umum atau PABU. Jika tidak ada PABU, maka sebuah entitas akuntansi harus
membuat laporan keuangan dalam banyak format karena banyaknya pihak yang
berkepentingan. PABU merupakan standar yang harus diikuti dimanapun profesi
akuntan itu berada. Pengertian yang hampir sama GAAP), yaitu konvensi aturan,
dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku
umum di wilayah tertentu pada saat tertentu.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin
berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain. Prinsip akuntansi
berlaku umum mengacu pada berbagai sumber. Sumber acuan prinsip akuntansi
berlaku umum diindonesia ialah IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)

B. Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik


Banyak entitas yang termasuk dalam organisasi sektor publik yang telah
mengimplementasikan akuntansi dalam sistem keuangannya. Akan tetapi terdapat
praktik akuntansi yang dilakukan oleh entitas-entitas memiliki banyak perbedaan
khususnya dalam proses pelaporan keuangan sehingga International Federation of
Accountants (IFAC) membentuk suatu komite khusus yag bertugas menyusun
standar akuntansi sektor publik. Komite tersebut diber nama “Public Sector
Committee” dan bertugas menyususn sebuah standarakuntansi bagi organisasi
sektor publik yang berlaku secara internasional, yang kemudian disebut
International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) serta membuat
program aplikasi IPSAS oleh entitas-entitas publik di seluruh dunia.
Untuk mendukung tugasnya dalam penyusunan standar, komite juga
mengacu pada Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards – IAS). Penggunaan IAS dapat mendukung tugas dalam penyusunan
standar, selain IAS komite juga menggunakan sumber-sumber lain sebagai acuan
seperti peraturan perundangan, asosiasi profesi, yan bergerak kepentinga
akuntansi publik.
Dengan mengadopsi IPSAS diharapkan dapat meningkatkan yang
signifikan dalam kualitas laporan keuangan organisasi sektor publik. IPSAS
meliputi serangkaian standar yang dikembangkan untuk basis akrual, IPSAS
terdapat bagian yang terpisah untuk merinci basis kas.

C. Standar Akuntansi Pemerintah


Untuk memecahkan masalah dalam kebutuhan yang muncul dalam laporan
keuangan akuntansi maka diberlakukan sebuah SAP yang dibentuk oleh sebuah
komite SAP. Diawalinya dengan pembentukan Kompartemen Akuntan Sektor
Publik di IAI pada tanggal 8 Mei 2000 penyususunan standar akuntansi keuangan
untuk berbagai unit kerja pemerintahan.dihasilkan Exposure Draft Standar
Akuntan Sektor Publik yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Sektor
Publik-IAI terdapat 6 exposure draft yaitu:
1. Penyajian laporan keuangan
2. Laporan arus kas
3. Koreksi surplus defisit, kesalah fundamental, dan peubahan kebijakan
akuntansi.
4. Dampak perubahan nilai tukar mata uang luar negeri.
5. Kos pinjaman
6. Laporan keuangan konsolidasi dan entitas kendalian.

Selanjutnya pemerintah bergerak mengeluarkan SAP. Sebelum UU tentang


Keuangan Negara ditetapkan, menteri Keuangan RI telah menetapkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 308/KMK.012/2002 Tanggal 13 juni 2002 tentang
Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP). KSAP bertugas
mempersiapkan penyususunan konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang
SAP sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang wajib diterapkan dalam penyusunan
dan menyajikan laporan keuangan pemerintag pusat dan atau pemda.
KSAP bertujuan mengembangkan program-program pengembangan
akuntabilitas dan manajemen keuangan pemerintahan, termasuk pengembangan
SAP dan mempromosikan standar tersebut. SAP disusun dengan berorientasi pada
IPSAS.

D. Kerangka Konseptual
1. Tujuan kerangka konseptual
Kerangka konseptual SAP berfungsi sebagai pedoman jika terdapat
masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam SAP. Jika terjadinya
pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka
ketentuan SA diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual SAP.
2. Entitas pelaporan dan pengguna laporan keuangan
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut UU bertanggung jawab atas laporan
keuangan yang terdiri atas : pemerintah pusat, pemda, satuan organisasi
di lingkungan pemerintah atau daerah, dan organisasi lainnya
Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat
pengelolaan, pengendalian dan penguasaan suatu entitas pelaporan
terhadap aset, yurisdiksi, tugas dan misi tertentu, dengan bentuk
pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan
lainnya.
3. Peranan dan tujuan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh
suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Untuk melaporkan
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatannya secara sistematis pada suatu pelaporan untuk
kepentingan: akuntabilitas, manajemen, transparansi, dan keseimbangan
antara generasi.
4. Komponen laporan keuangan
Laporan keuangan terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca,
c. Laporan Arus Kas,
d. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Selain pokok komponen tersebut entitas pelaporan diperkenankan


menyajikan Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas.

5. Dasar hukum pelaporan keuangan


Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan perundang-
undanganyang mengatur keuangan pemerintah.
6. Asumsi dasar
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah
adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu
dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan yang terdiri atas:
a. Asumsi kemandirian entitas,
b. Asumsi kesinambungan entitas,
c. Asumsi keterukuran dalam satuan uang.
7. Karakteristik kualitatif informasi keuangan
Ukuran-ukuran normatif yang pelu di wujudkan dalam informasi
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuan. Terdapat 4 karakteristik
untuk memenuh kualitas yang dikehendaki antara lain: relevan, andal,
dapat dibandingkan, dapat dipahami.
8. Prinsip akuntansi
Delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah yaitu: basis akuntansi, prinsip nilai historis, prinsip
realisasi, prinsip substansi menggungguli bentuk formal, prinsip
perioderitas, prinsip konsistensi,prinsip pengungkapan lengkap, [rinsip
penyajian wajar.
9. Kendala informasi yang relevan dan andal
Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan ialah keadaan yang
tidak memungkinkan terwujudnya kondisi ideal yang relevan dan andal
akibat keterbatasan atau karena alasan-alasan kepraktisan.

E. Strategi Penyusunan Standar di Negara Berkembang


1. Pendekatan Evolusioner
Pembuatan standar di suatu negara di mana negara tersebut
mengembangkan standarnya sendiri tanpa pengaruh ataupun gangguan
dari luar.
2. Pendekatan transfer tegnologi
Pendekatan ini dicapai melalui aktivitas Kantor Akuntan Internasiona,
perusahaan multinasional, para akademisi yang berpraktik di negara
berkembang.
3. Penggunaan standar akuntansi internasional
Negara-negara berkembang dapat bergabung dengan
InternasionalAccounting Standards Boards (IASB) atau badan
internasional lainnya.
4. Strantegi situasional
Perkembangan standar akutansi didasarkan atas analisis dari prinsip-
prnsip dan praktik akuntansi di negara-negara maju terhadap latar
belakang lingkungan yang mendasarinya.

Anda mungkin juga menyukai