Anda di halaman 1dari 12

BAB I

Total Aturan Standar Akuntansi yang ada Di Indonesia

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan


PSAK 2 Laporan Arus Kas
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim
PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 5 Segmen Operasi
PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 13 Properti Investasi
PSAK 14 Persediaan
PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 16 Aset Tetap
PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK 19 Aset Takberwujud
PSAK 22 Kombinasi Bisnis
PSAK 24 Imbalan Kerja
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
PSAK 26 Biaya Pinjaman
PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
PSAK 46 Pajak Penghasilan
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 Laba Per Saham
PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah
PSAK 62 Kontrak Asuransi
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber
Daya Mineral
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66 Pengaturan Bersama
PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 69 Agrikultur
PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
PSAK 71 Instrumen Keuangan
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
PSAK 73 Sewa

Pembuat Standar Akuntansi di Indonesia dan Proses Pembuatannya

Ikatan Akuntan Indonesia juga terus melakukan pembentukan maupun


perubahan komite untuk menetapkan standar akuntansi yang dipakai di
Indonesia. Dewan ini sendiri berkomitmen agar semua standar Internasional
dapat diterapkan di Indonesia agar dapat menciptakan profesi akuntan yang
berkualitas tinggi.

Untuk mewujudkannya Ikatan Akuntan Indonesia membentuk sebuah Komite


Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Komite ini sendiri bertugas untuk melakukan
kodifikasi prinsip akuntansi yang berlaku dalam pencatatan akuntansi di
Indonesia. Kodifikasi ini sendiri akhirnya dibukukan menjadi Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI).

Proses penyusuna Standar Akuntansi Keuangan

1. Due Process Procedure penyusunan dan pencabutan standar akuntansi


keuangan /standar akuntansi keuangan syariah adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi isu;

b. Konsultasi isu dengan DKS dalam hal ini diperlukan;

c. Melakukan riset terbatas

d. Pembahasan materi standar akuntansi keuangan / standar akuntansi


keuangan syariah;

e. Pengesahan dan publikasi exposure draft.

f. Pelaksanaan public hearing;

g. Pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan);

h. Pembahasan masukan public; dan

i. Pengesahan standar akuntansi keuangan / standar akuntansi


keuangan syariah

2. Due Process Prosedure penyusunan buletin teknis dan annual


improvement tidak wajib mengikuti keselluruhan tahapan due process.

Pentingnya Standar Akuntansi Keuangan

PSAK adalah format yang dibentuk oleh IAI atau Ikatan Akuntansi
Indonesia melalui Dewan Standar Ikatan Akuntansi Indonesia dan Dewan
Standar Syariah Ikatan Akuntansi Indonesia. Tujuan pembuatan PSAK adalah
supaya setiap laporan keuangan pada seluruh perusahaan di Indonesia memiliki
format dan metode yang seragam. Manfaat lainnya dari standar yang ada di
PSAK adalah lebih mudah melakukan perbandingan laporan keuangan pada
periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain.
Sejarah Standar Akuntansi di Indonesia

Sejarah PSAK di Indonesia telah dimulai pada saat zaman penjajahan, tahun
1602 – 1799 saat zaman kolonial telah dilakukan pencatatan sederhana, pada
tahun 1800 – 1942 saat zaman penjajahan Belanda telah dilakukan pencatatan
debit dan kredit. Tahun 1942 – 1945 pencatatan tetap menggunakan debit dan
kredit dan belum terdapat banyak perubahan dalam pencatatan akuntansi
sedangkan pada tahun 1945 sampai dengan sekarang melakukan harmonisasi
terhadap standar keuangan salah satunya harmonisasi pada standar IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard).

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri sejak tahun 1957 merupakan wadah
profesi akuntansi di Indonesia yang terus melakukan pengembangan standar
untuk menyesuaikan dengan dunia usaha dan profesi akuntansi dan merupakan
anggota dari International Federation of Accountants (IFAC). Pada tahun 1973
terbentuknya panitia penghimpunan bahan-bahan dan struktur GAAP dan GAAS.
Selanjutnya, pada tahun 1974 terbentuknya komite prinsip akuntansi Indonesia
(PAI) yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Akuntansi
Keuangan.

Pada tahun 1994 komite PAI diubah menjadi komite standar akuntansi
keuangan yang kemudian pada tahun 1998 berubah menjadi Dewan Standar
Akuntansi Keuangan. IAI sebagai anggota dari IFAC memiliki komitmen untuk
melaksanakan semua Standar Internasional yang ditetapkan demi kualitas
tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia.

Perbedaan Standar Akuntansi yang Berlaku di Indonesia dan Amerika

 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang tentu saja
sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan negara maju seperti
Amerika Serikat maupun negara maju lainnya baik dalam praktek bisnis
maupun standar dan prektek akuntansinya. Praktek bisnis yang telah
berkembang di negara maju dan telah dibuat standar akuntansinya namun
praktek bisnis tersebut belum berkembang di Indonesia tentu saja belum
memerlukan standar akuntansi. Sementara praktek bisnis yang
berkembang di Indonesia namun tidak berkembang di negara lainnya
termasuk di negara-negara maju, maka dibuat standar akuntansinya
seperti standar akuntansi untuk perbankan syariah.

 Standar Akuntansi Keuangan Amerika Serikat

Amerika merupakan salah satu Negara maju di dunia yang mempunyai


pengaruh politik, ekonomi, social budaya termasuk akuntansi terhadap
sesame Negara maju maupun Negara berkembang sangat kuat. Dapat
diibaratkan apa yang terjadi di Amerika sekarang secara perlahan atau
cepat akan ditiru di Negara lain. Khusus mengenai praktek bisnis di
Amerika berkembang begitu pest yang pada akhirnya memerlukan
standard an praktek akuntansi yang berkembang pula sesuai dengan
perkembangan bisnis yang terjadi. Bila dibandingkan dengan Standar
Akuntansi Keungan Indonesia maupun Standar Akuntansi Internasional
maka standar akuntansi keuangan di Amerika jauh lebih banyak akibat
praktek bisnis yang memang lebih beragam.

BAB II

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) merupakan pengaturan


yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk pengguna eksternal. Kerangka Konseptual bukan merupakan
PSAK sehingga tidak mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu
pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak mengungguli PSAK
tertentu. Jika terdapat perbedaan antara PSAK dan KKPK, maka persyaratan
yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka
Konseptual.

1. Kerangka Konseptual

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu


konstitusi, suatu sistem yang koheren dari hubungan antara tujuan
dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten
dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi
keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan
sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental adalah
konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan
petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian
tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak
yangberkepentingan.

Kerangka konseptual membentuk konsep yang mendasari


pelaporan keuangan. Kegunaan kerangka konseptual adalah sebagai
berikut :

1) Peraturan dibuat harus membangun dan berhubungan


dengan membentuk tubuh dari konsep (body of concept).

2) Memungkinkan IASB menerbitkan pernyataan lebih


berguna dan konsisten dari waktu ke waktu.

Kerangka konseptual akuntansi keuangan digunakan karena


memiliki landasan alasan sebagai berikut:

1) Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar


akuntansi serta bangunan konsep dan tujuan yang sudah
ditetapkan.

2) Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait


dengan praktik baru dan mungkin mengandung risiko
tinggi.

3) Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan


keuangan dan menimbulkan rasa percaya pada laporan
keuangan tersebut.

4) Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk


dibandingkan) pada laporan keuangan banyak perusahaan.

2. Pengembangan Kerangka Konseptual

Saat ini, Kerangka Konseptual terdiri dari berikut ini. Bab 1


Tujuan Umum Pelaporan Keuangan

Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan


informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk
investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan
sumber daya kepada entitas.

Bab 2 Entitas Pelapor (belum diterbitkan)

Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan

Bab 4 Kerangka Kerja, terdiri dari :

a. Asumsi yang mendasari - asumsi kelangsungan hidup

b. Unsur laporan keuangan

c. Pengakuan unsur laporan keuangan

d. Pengukuran unsur laporan keuangan; dan Konsep modal


dan pemeliharaan modal.

3. Tiga level kerangka konseptual pelaporan keuangan kerangka ini bisa


dibagi menjadi tiga level:

• Level Pertama yaitu Tujuan Utama yang terdiri Tujuan


Pelaporan Keuangan,
• Level Kedua yaitu Konsep Fundamental yang terdiri dari
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi dan Elemen
Laporan Keuangan,

• Level Ketiga yaitu Konsep Pengakuan dan Pengukuran yang


terdiri dari komponen Asumsi, Prinsip, dan Batasan.

1. Level pertama, tujuan pelaporan keuangan

Memberikan informasi keuangan entitas pelapor yang


berguna untuk menyajikan dan menyediakan sumber daya
entitas kepada calon investor, kreditur, dan kreditor
lainnya dalam membuat keputusan.

2. Level kedua, konsep fundamental

konsep fundamental merupakan dasar yang


menjembatani antara permasalahan tujuan akuntansi
serta bagaimana dengan akuntansi yang menyangkut
masalah pengakuan serta pengukuran. Fundamental
sendiri dimaknai sebagai konsep dasar, konsep yang
berfungsi dalam memberikan petunjuk untuk memilih
kejadian, mencatat kejadian, meringkasnya dan
mengkomunikasikan nya kepada pihak-pihak yang
memiliki kepentingan.

Level dua ini memiliki 2 poin penting yang termasuk dalam konsep
fundamental laporan keuangan sebagai berikut :

a. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

IASB mengidentifikasi Karakteristik Kualitatif informasi


akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik (lebih
berguna) dari informasi inferior (kurang berguna) untuk tujuan
pengambilan keputusan.
Kualitas fundamental dibagi 3 :

1. Kualitas relevan, Agar relevan, informasi akuntansi harus


mampu membuat sebuah keputusan berbeda.

 Predective value, Informasi keuangan memiliki nilai


prediktif jika memiliki nilai sebagai masukan terhadap
proses prediksi yang digunakan oleh investor untuk
membentuk harapan mereka sendiri tentang masa depan.

 Confirmatory value, Informasi yang relevan juga


membantu pengguna mengkonfirmasi atau mengoreksi
harapan sebelumnya.

 Materiality, Informasi bersifat material jika


menghilangkan atau menyalahsajikan informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna
atas informasi keuangan yang dilaporkan.

2. Kualitas penyajian wajar, berarti bahwa jumlah dan


deskripsi cocok dengan apa yang sebenarnya ada atau
pernah terjadi.

 Completeennes, Kelengkapan berarti semua informasi


yang diperlukan untuk penyajian yang wajar tersedia.

 Neutrality, berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih


informasi hanya untuk mendukung salah satu pihak yang
berkepentingan saja.

 Free from error, Informasi yang bebas dari kesalahan akan


menjadi penyajian informasi keuangan yang lebih akurat
(wajar).

3. Kualitas pendukung

 Comparabiility, Informasi yang diukur dan dilaporkan


dengan cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda
dapat dibandingkan.

 Verifiability, Informasi keuangan memiliki nilai verifikasi


ketika diukur dengan menggunakan metode yang sama
akan memperoleh hasil yang serupa.

 Timelinnes, Ketepatan waktu berarti memiliki informasi


yang tersedia bagi para pengambil keputusan sebelum
kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.

 - Understendbility, adalah kualitas informasi yang


memungkinkan pengguna yang cukup mengetahui melihat
signifikansinya

b. Elemen laporan keuangan

Sebuah laporan keuangan harus memuat elemen-elemen


utama yang menjadikannya lengkap dan layak digunakan.
Elemen utama laporan keuangan tersebut antara lain :

 Asset, Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas


sebagai akibat dari kejadian masa lalu dan memiliki
manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan mengalir
ke entitas.

 Liabilitas, Kewajiban dari entitas yang timbul dari kejadian


masa lalu, penyelesaiannya diperkirakan akan
menghasilkan arus keluar dari sumber daya yang
mewujudkan manfaat ekonomi.

 Ekuitas, Kepentingan residu dalam aset sebuah


entitas setelah dikurangi kewajibannya.

 Pendapatan, Kenaikan manfaat ekonomi selama


periode akuntansi berupa arus masuk atau
penyempurnaan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan
dengan kontribusi investor.

 Beban, Penurunan manfaat ekonomi selama periode


akuntansi berupa arus keluar atau penipisan aset atau
timbulnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi ke ekuitas
pemegang saham.

3. level ketiga, Pengakuan, Pengukuran & Pengungkapan

Konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus


mengakui, mengukur, dan melaporkan informasi dan
kejadian akuntansi.

Terdiri dari : Asumsi dasar dan proses pengungkapan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/523337695/RINGKASAN-KKPK-kerangka-
konseptual-pelaporan-keuangan

https://www.coursehero.com/file/69085940/rangkuman-bab-2-kerangka-
konseptualdocx/

https://www.scribd.com/document/374890753/Proses-Penyusunan-Standar-
Akuntansi-Di-Indonesia

https://www.hashmicro.com/id/blog/psak-adalah-pedoman-utama-bagi-
akuntan-pengertian-sejarah-dan-jenis/

https://web.iaiglobal.or.id/SAK-IAI/Sejarah%20Perkembangan

https://klikpajak.id/blog/standar-akuntansi-keuangan-yang-berlaku-di-
indonesia/#:~:text=Ikatan%20Akuntan%20Indonesia%20juga%20terus,prof
esi%20akuntan%20yang%20berkualitas%20tinggi.

Anda mungkin juga menyukai