KELOMPOK 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Standar Akuntansi Keuangan berawal dari standar akuntansi yang digagas oleh Ikatan
Akuntan Indonesia pada tahun 1973. Pada tahun tersebut Ikatan Akuntan Indonesia membuat
sebuah prosedur atau standar yang diberi nama Prinsip Akuntansi Indonesia. Pembuatan
Prinsip Akuntansi Indonesia ini digagas setelah melihat perkembangan pasar modal di
Indonesia yang mulai tumbuh.
Pembuatan standar pada dunia akuntansi bukan dilakukan tanpa makna karena adanya
standar pada akuntansi ini memiliki beberapa fungsi. Fungsi yang pertama dari adanya standar
akuntansi adalah untuk penyeragaman laporan keuangan. Fungsi yang kedua untuk
memudahkan akuntan dalam menyusun laporan keuangan.Fungsi lain yang tidak kalah penting
adalah untuk mempermudah pembaca dan auditor untuk memahami dan membandingkan
masing-masing entitas laporan keuangan yang berbeda-beda.
Dengan adanya standar pada akuntansi keuangan, semua laporan keuangan yang ada di
seluruh dunia memiliki cara penyusunan yang serupa. Di Indonesia sendiri ada empat jenis
SAK yang berlaku. Masing-masing SAK ini digunakan menurut jenis usaha atau
organisasinya. Penyusunan dan penerapan jenis-jenis SAK ini sudah disesuaikan dengan
perkembangan dunia bisnis di Indonesia. Empat jenis SAK ini yaitu :
Standar Akuntansi yang telah disebutkan pada dasarnya harus digunakan sebaik baiknya
menurut jenis perusahaannya agar berguna dengan maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
Standar akuntansi keuangan berfungsi untuk memberikan acuan dan pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan sehingga laporan keuangan antar entitas menjadi lebih seragam.
Manajemen lebih mudah menyusun laporan keuangan karena pedoman memberikan ketentua
cara penyusunan tersebut. Standar akuntansi terdiri atas rerangka konseptual berisikan tujuan,
komponen laporan, karakteristik kualitatif, dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan.
Sedangkan, pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) berisikan pedoman untuk
penyusunan pelaporan, pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen tertentu dalam
laporan keuangan. Pengaturan terkait komponen laporan keuangan secara umum berisikan
definisi, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan.
Saat ini, hanya ada dua standar akuntasi yang banyak dijadikan referensi atau adopsi di
dunia yaitu International Financial Reporting Standard (IFRS) yang disusun oleh
International Accounting Standard Board (IASB) dan US Generally Accepted Accounting
Principles (US-GAAP) disusun oleh Financial Accounting Standard Board (FASB).
Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri dari empat standar sering disebut 4
pilar standar akuntansi yaitu standar akuntansi keuangan IFRS (SAK IFRS), standar akuntansi
keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP), standar akuntansi Syariah (SAK
Syariah), dan standar akuntansi pemerintah (SAP).
Proses adopsi IFRS di tiap negara berbeda, beberapa negara mengadopsi penuh tanpa
pengecualian, beberapa negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya
menggunakan IFRS namun tetap menggunakan nomor standar lokal di negara tersebut. Proses
kedua adalah melakukan adaptasi dari IFRS ke dalam standar akuntansi negara tersebut,
dengan cara menerjemahkan dan menyesuaikan beberapa isinya sesuai ketentuan yang berlaku
di negara tersebut. Indonesia menggunakan metode adaptasi. IFRS diterjemahkan dan
disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, proses adaptasinya dijelaskan secara transparan
dalam setiap standar yang dilakukan. Standar akuntansi yang disusun melalui proses yang
dilaksanakan secara transparan dan akuntabel disebut sebagai due process yang memiliki
komponen:
Standar ini adalah patokan penyusunan, pencatatan, penyajian, dan perlakuan laporan
keuangan, agar informasi keuangan yang dihasilkan, relevan bagi pengguna laporan. PSAK
digunakan oleh perusahaan (entitas) yang memiliki akuntabilitas publik, baik yang sudah
terdaftar di pasar modal, maupun yang masih dalam proses pendaftaran pasar modal. Alasan
IFRS dijadikan pedoman SAK karena Indonesia merupakan anggota International Federation
of Accountants (IFAC) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansinya. Ada beberapa
prinsip dasar yang digunakan IFRS, di antaranya adalah:
Ada penekanan interpretasi dan aplikasi atas standar akuntansi keuangan sehingga para
negara anggota IFAC berkomitmen untuk menerapkan SAK yang sudah ditentukan.
Ada penilaian atas transaksi dan evaluasi sehingga laporan keuangan dapat
mencerminkan realitas ekonomi.
Penerapan standar akuntansi ini membutuhkan professional judgement.
Menurut SAK ETAP (2009) Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas
publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang:
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik siginifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan
memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan
SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan
konsep biaya historis, mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP, bentuk pengaturan yang
lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa
tahun. ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi tidak
adanya penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan laporan laba/rugi yang
komprehensif.
Terdapat beberapa hal pokok yang menjadi standar dalam SAP dan membedakannya
dengan laporan keuangan umum yaitu harus menyertakan Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Laporan Atas Laporan Keuangan. Selain itu, dasar dalam
penerapan laporan keuangan dalam SAP sendiri berdasarkan 2 hal yakni:
SAP berbasis akrual yaitu SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan
ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan
dalam APBN/APBD. Basis Akrual untuk neraca berarti aset, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memerhatikan saat kas atau
setara kas di terima atau di bayar.
Pada SAP berbasis kas menuju akrual, basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran . Basis ini berarti bahwa pendapatan diakui
pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan
dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau
entitas pelaporan.
KESIMPULAN
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan sebuah standar yang mengatur
proses pembuatan dan penyajian laporan keuangan agar tercipta keseragaman yang
dapat dipahami oleh berbagai pihak. SAK dibuat dan ditetapkan oleh lembaga resmi di
bidang akuntansi yang disebut juga dengan Standard Setting Body. Di Indonesia
sendiri, Standar Setting Body yang mengatur dan membuat regulasi SAK adalah Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), khususnya oleh bagian Dewan Standar Akuntansi.
Meskipun mengacu pada prinsip dan standar akuntansi global, SAK yang
berlaku di Indonesia tentunya sudah disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan yang
ada. Di Indonesia sendiri terdapat empat jenis SAK yang berlaku dan disebut juga
dengan Pilar Standar Akuntansi Keuangan yaitu SAK-IFRS, SAK ETAP, SAP, SAK
Syariah.
REKOMENDASI
Seperti yang kita ketahui, penyajian laporan dari setiap perusahaan itu berbeda
beda sesuai dengan jenis kegiatan perusahaan tersebut. Karena hal tersebut, diperlukan
standarisasi agar setiap orang mampu membaca kondisi di setiap perusahaan. Dari
keempat standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, kami tidak memilih atau
merekomendasikan yang mana yang paling penting, karena pada kenyataannya semua
jenis standar akuntansi keuangan tersebut penting dan berguna di bidangnya masing
masing.
KASUS
1. Beberapa pihak berpendapat bahwa keterlibatan berbagai standar akuntansi di berbagai
perusahaan sangat merepotkan dan tidak efisien. Dari beberapa artikel yang membahas
persoalan dalam pelaporan akuntansi, sebagian besar masalah utamanya adalah karena
suatu perusahaan tidak mengindahkan standar yang telah ditetapkan dalam PSAK. Hal
ini menyebabkan kesalahan pelaporan keuangan ketika di cek oleh yang berwenang
dan alhasil pihak yang bersangkutan dikenakan sanksi. Bagaimana tanggapan atas
kasus tersebut?
JAWABAN
1. Kami tidak setuju dengan anggapan berbagai pihak yang mengatakan bahwa
penerapan standar akuntansi tidak efisien, karena setelah kami mencoba mempelajari
mengenai Standar Akuntansi Keuangan, kami mengerti bahwa penerapan SAK sangat
penting terlebih lagi pada perekonomian Indonesia yang semakin berkembang ditandai
dengan pendirian perusahaan yang semakin banyak dengan berbagai macam bidang,
hal ini akan menimbulkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, sehingga
membuat posisi keuangan harus mendapat perhatian yang lebih. Pihak-pihak yang
membutuhkan laporan keuangan perlu memahami apa arti dari angka yang ada dalam
laporan keuangan dan bagaimana menganalisis serta menafsirkan data keuangan
dengan cara yang logis dan sistematis. Namun, seperti yang tertera pada kasus, banyak
perusahaan tidak mengindahkan aturan yang tertuang dalam PSAK. Setelah kami
analisis beberapa artikel, kebanyakan perusahaan berasumsi bahwa perusahaannya
masih terbilang cukup kecil sehingga tidak memerlukan laporan keuangan yang
terperinci seperti yang tercantum pada SAK. Dalam hal ini, tanggapan kami juga tidak
setuju, karena sekecil apapun perusahaannya menurut kami pelaporan yang terperinci
sangat dibutuhkan untuk menghasilkan informasi yang akurat. Selain itu, terdapat SAK
ETAP yang telah diatur untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah dalam
menyusun laporan keuangannya sendiri. Jadi kami sangat menyayangkan perilaku
beberapa perusahaan yang menyepelekan Standar Akuntansi Keuangan, dan kami
sangat merekomendasikan untuk melibatkan SAK yang berlaku untuk menghasilkan
informasi yang akurat tanpa kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Sari Retna, Ati; Defia Nurbatin; Supami Wahyu Setiyowati. 2017. Akuntansi Keuangan
Berbasis PSAK. Mitra wacana Media. Malang
Sazya. January 2020. Standar Akuntansi Keuangan dan Jenisnya yang Berlaku di Indonesia.
URL : https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/standar-akuntansi-keuangan .
Diakses tanggal 11 Februari 2021.
Nurhadi Akib. 2014. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS.
URL:https://www.academia.edu/8843120/Standar_Akuntansi_Keuangan_SAK_Berba
sis_IFRS . Diakses tanggal 11 Februari 2021.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2016. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP). URL : http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
keuangan/etap . Diakses tanggal 12 Februari 2021
Nur Fadhila Amri. September 2019. Mengenal Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). URL : https://www.e-akuntansi.com/sak-
etap/. Diakses tanggal 12 Februari 2021
Binus Accounting. Maret 2017. Standar Akuntansi Pemerintahan. URL :
https://accounting.binus.ac.id/2017/03/03/standar-akuntansi-pemerintahan/. Diakses
tanggal 12 Februari 2021.
Olga Yani Fransiska Singkali ; Retnaningtyas Widuri. 2014. PENERAPAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN TORAJA UTARA. URL :
https://media.neliti.com/media/publications/157557-ID-penerapan-standar-akuntansi-
pemerintahan.pdf. Diakses tanggal 12 Februari 2021.
Gustani. 2020. Mengenal Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Syariah.
URL : https://akuntansikeuangan.com/mengenal-standar-akuntansi-keuangan-sak-
syariah/. Diakses tanggal 12 Februari 2021.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2021. Standar Akuntansi Keuangan Syariah.
URL : http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/syariah. Diakses tanggal
12 Februari 2021.
Sugi Priharto. Juli 2020. Standar Akuntansi Keuangan: Pengertian dan Jenis Standar
Akuntansi di Indonesia. URL : https://accurate.id/akuntansi/standar-akuntansi-
keuangan/. Diakses tanggal 12 Februari 2021.
Floren Violetfin Leries ; Fefri Indra Arza ; Citra Ramayani. PENERAPAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK
ETAP). URL :https://media.neliti.com/media/publications/29780-ID-penerapan-
standar-akuntansi-keuangan-entitas-tanpa-akuntabilitas-publik-sak-etap.pdf. Diakses
tanggal 13 Februari 2021.
Giri Hartono, Jurnalis. Juni 2019. Kronologi Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia
hingga Kena Sanksi.
URL : https://economy.okezone.com/read/2019/06/28/320/2072245/kronologi-kasus-
laporan-keuangan-garuda-indonesia-hingga-kena-sanksi . Diakses tanggal 13 Februari
2021.
Chandra Gian Asmara ; CNBC Indonesia. Agustus 2019. Banyak KAP Kena Sanksi, Ada
Masalah Standar Akuntansi.
URL : https://www.cnbcindonesia.com/market/20190812102534-17-91271/banyak-
kap-kena-sanksi-ada-masalah-standar-akuntansi . Diakses pada tanggal 13 Februari
2021.
https://www.google.com/amp/s/www.simulasikredit.com/amp/inilah-jenis-jenis-
standar-akuntansi-keuangan-yang-digunakan-di-indonesia/