Oleh:
I Komang Sutrisna Adi Natha 2007531017
Komunikasi tertulis dalam organisasi bisnis akan menjadi bagian dari aktivitas
organisasi yang utama. Dimana, komunikasi-komunikasi tersebut rutin akan dihadapi oleh
anggota organisasi. Dalam bisnis, kita sebagai pebisnis hampir setiap hari menuliskan
pesan permintaan rutin kepada pemasok supaya kegiatan produksi dan pemasaran dapat
berjalan dengan baik. Selain itu, pebisnis juga menulis pesan-pesan positif, mulai dari
ucapan selamat sampai menulis akan kabar baik kepada pelanggan ataupun mitra
organisasi. Disamping itu kita harus melakukan pesan-pesan pendek lainnya dan merespon
terhadap pesan kabar buruk, seperti klaim dari pelanggan. Semua itu menjadi tantangan
bagaimana organisasi mengelola pesan-pesan pendek yang bersifat harian.
Penguasaan dalam menulis pesan-pesan pendek akan sangat membantu efektivitas
anggota organisasi secara keseluruhan, mengingat pesan-pesan tersebut bersifat rutin dan
harus dilakukan sehari-hari. Penguasaan penulisan pesan-pesan rutin dengan baik,
termasuk permintaan rutin, pesan kabar dan bahkan penanganan penulisan pesan kabar
buruk hendaknya harus dilakukan. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan mengenai
penulisan pesan-pesan sangat diperlukan dalam meningkatkan citra organisasi dan juga
efektivitas organisasi.
2.1 Proses Penyusunan Pesan Bisnis Rutin dan Positif (direct request, good news, dan
goodwill)
Dalam organisasi bisnis, berbagi kegiatan komunikasi terjadi setiap hari, baik lisan
maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang sangat sederhana samapai pada
kegiatan komunikasi yang rumit dan kompleks. Misalnya, membuat memo, merevisi draft
surat, mengetik e-mail, membuat laporan, menyiapkan surat tanggapan atas keluhan
pelanggan, membuat surat perjanjian, dan lain-lain. Semua kegiatan komunikasi itu saling
bersaing untuk memperoleh perhatian penerima. Oleh karena itu, pesan bisnis diuapayakan
selalu lebih menarik dibandingkan yang lain atau lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah
dipahami memerlukan kreativitas. Namun demikian, tujuan penyusunan pesan bisnis
bukanlah agar penerima terpesona akan pengetahuan dan kreativitas pengirim. Pesan bisnis
yang dibuat hendaknya tetap berpusat pada penerima dan memiliki tujuan yang jelas.
Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan
pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis bersifat fleksibel. Tidak ada proses
penyusunan pesan bisnis yang terbaik. Walaupun demikian, sejumlah langkah umum
dalam penyusunan pesan bisnis yang efektif perlu diperhatikan. Proses penyusunan pesan
bisnis umumnya terdiri atas 3 tahap sederhana, yaitu:
1) Perencanaan pesan
• Penentuan tujuan. Terdapat 3 tujuan umum, yaitu (1) memberi informasi
(informing), (2) membujuk atau persuasi (persuading), dan (3) melakukan kerja
sama atau kolaborasi (collaborating).
• Analisis audiens. Menentukan sasaran atau target utama dari komunikasi yang
dilakukan.
• Penentuan ide pokok. Menyatakan topik yang menjelaskan isi dan tujuan topik.
• Pemilihan saluran dan media. Saluran komunikasi terdiri dari saluran
komunikasi lisan dan tertulis.
2) Penyusunan pesan
Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari penyusunan kata-kata,
kalimat, paragraf, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan untuk mendukung
ide/gagasan.
Tahap ini meliputi 2 kegiatan, yaitu:
• Mengorganisasikan pesan. Melakukan pengorganisasian, pengelompokkan,
dan urutan butir-butir pesan yang tepat.
• Memformulasikan pesan. Dalam hal ini melakukan penyusunan naskah bisnis
dan yang perlu diperhatikan adalah gaya dan nada serta mengembangkan
paragraf yang logis.
3) Revisi pesan
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang
diungkapkan sudah memadai. Pemeriksaan lebih detail juga dilakukan atas format
penulisan, tanda baca, dan tata bahasa.
Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah:
• Menyunting pesan. Menyusun pesan bisnis memerlukan proses yang dilakukan
dengan hati-hati. Draft pesan yang telah selesai harus ditelaah ulang dan
diperbaiki lagi.
• Menulis ulang. Perhatian ditujukan pada setiap kata yang memberikan
kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi
paragraf yang bertalian secara logis.
• Memproduksi pesan. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual
atau elektronis.
• Mencetak pesan. Setelah dicetak selanjutnya didistribusikan kepada penerima.
.
2.2 Pengorganisasian Pesan Bisnis Rutin dan Positif (direct request, good news, dan
goodwill)
Pada umumnya pesan rutin, berita baik, dan pesan yang berniat baik cukup menarik
bagi penerima pesan karena berisi informasi penting untuk melakukan bisnis sehari-hari.
1) Permintaan Langsung (Direct Request)
Permintaan langsung (direct request) sering diartikan sebagai sebuah kegiatan yang
dilaksa.;
nakan oleh seseorang ataupun oleh organisasi untuk berharap mendapatkan informasi
penting dengan cepat, dengan memakai berbagai jenis media komunikasi, diantaranya
media elektronik.
a. Pembukaan
Aturan pertama dari direct request adalah menulis sesuatu yang tidak sekedar
mudah dipahami, tetapi juga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena itu,
kalimat pembuka harus menyatakan permintaan secara khusus sehingga pembaca
dengan mudah dapat memahami maksud isi surat.
b. Penjelasan Rinci
Penjelasan atas kalimat pembuka akan lebih lancar jika kalimat pertama bagian
pertengahan berorientasi pada pemberian manfaat bagi penerima. Teknik lain yang
dapat dipergunakan di bagian pertengahan adalah dengan membuat serangkaian
pertanyaan mulai dari bersifat umum sampai khusus. Apabila pertanyaan cukup
banyak, sebaiknya diberi nomor dan diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan.
c. Penutup
Bagian penutup surat sebaiknya diisi dengan permintaan untuk beberapa tanggapan
khusus, lengkap dengan batas waktunya dan ekspresi terhadap apresiasi untuk
pemberian goodwill.
Contoh:
Bila kita ingin mengetahui tentang suatu hal, untuk memperoleh opini dari seseorang
atau memberikan saran untuk melakukan suatu tindakan, kita biasanya perlu bertanya.
Contoh, permintaan secara sederhana adalah menanyakan apa yang dapat anda
kerjakan atau mengapa saya membuat permintaan. Surat-surat permintaan secara rutin
layak memperoleh perhatian. Dalam membuat surat permintaan rutin perlu
diperhatikan tiga pertanyaan berikut ini:
• apa yang ingin diketahui,
• mengapa hal tersebut perlu diketahui,
• mengapa hal ini dapat membantu.
Dalam kaitannya dengan direct request, permintaan dapat berasal dari dalam maupun
luar organisasi bisnis.
• Permintaan di dalam organisasi
Beberapa pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk
tertulis, seperti memo. Memo dalam bentuk tertulis akan dapat menghemat
waktu dan membantu audiens mengetahui secara tepat apa yang diinginkan.
Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan karyawan, antara
pimpinan dengan karyawan, antara pimpinan dengan supervisor atau antara
supervisor dengan karyawan.
Contoh:
3.1 Kesimpulan
Dalam organisasi bisnis, berbagi kegiatan komunikasi terjadi setiap hari, baik lisan
maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang sangat sederhana sampai pada
kegiatan komunikasi yang rumit dan kompleks. Semua kegiatan komunikasi itu saling
bersaing untuk memperoleh perhatian penerima. Oleh karena itu, pesan bisnis diupayakan
selalu lebih menarik dibandingkan yang lain atau lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan
bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis bersifat fleksibel. Proses penyusunan pesan bisnis
umumnya terdiri atas 3 (tiga) tahap sederhana, yaitu: perencanaan pesan, penyusunan
pesan, dan revisi pesan. Pada umumnya pesan rutin, berita baik, dan pesan yang berniat
baik cukup menarik bagi penerima pesan karena berisi informasi penting untuk melakukan
bisnis sehari-hari. Permintaan langsung berisi pembukaan, penjelasan rinci, dan penutup.
Berita baik berisi good news tentang pekerjaan, good news tentang produk, dan pesan-
pesan goodwill. Sedangkan pesan pesan niat baik berisi ucapan selamat, penghargaan, dan
ucapan duka cita.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2017. Modul Pratikum Komunikasi Bisnis. Sumatera Utara: Prodi Diploma III FEB
USU.
Bovee, L. Courtland & John V. Thill. 2008. Business Communication Today Ninth Edition.
Prentice Hall.
Dwi, Mentari. 2016. “Penulisan Permintaan Pesan-Pesan Rutin dan Positif”. Diakses pada 15
September 2022 dari https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/penulisan-
permintaan-pesan-pesan-rutin-dan-positif/
Pandjaitan, Dorothy. 2016. Komunikasi Bisnis. Lampung: DIPA BLU FEB UNIL.