DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2019
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
1. Proses Penyusunan Pesan Bisnis
2. Penentuan Tujuan Pesan Bisnis
3. Analisis Audience
4. Pemilihan Saluran dan Media
C. Tujuan
1. Mengetahui Proses Penyusunan Pesan Bisnis
2. Mengetahui Penentuan Tujuan Pesan Bisnis
3. Mengetahui Analisis Audience
4. Mengetahui Pemilihan Saluran dan Media
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Revisi Pesan
Pesan yang telah disusun, dikaji ulang untuk memastikan apakah
ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Pemeriksaan lebih detail
juga dilakukan atas format penulisan, tanda baca, dan tata bahasa.
Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah:
a. Menyunting pesan
b. Menulis ulang
c. Memproduksi pesan
d. Mencetak pesan
Perkiraan pembagian waktu yang dialokasikan pada masing-masing
tahap proses penyusunan pesan bisnis adalah merencanakan pesan 40%,
menyusun draft 20%, dan merevisi 40% dari waktu total (Vik & Gilsdorf
dalam Haryani, 2001:87).
Pada bab ini akan dibahas tahap pertama dari proses penulisan pesan
bisnis, yaitu perencanaan pesan bisnis yang dimulai dengan penentuan
tujuan pesan bisnis.
5
Analisis Audiens
6
komunikator berpengaruh pada penyampaian pesan komunikator tersebut.
Nada suara menunjukkan tingkat hubungan komunikator dan audiens.
7
1. Brainstorming
Yaitu penentuan ide pokok dengan membiarkan pikiran mencari berbagai
kemungkinan ide pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara
tersebut akan lebih bervariatif, baru, dan orisinil.
2. Petunjuk Atasan
Dalam organisasi yang menganut sistem senioritas, para pelaksana
cenderung meminta petunjuk atasan dalam menentukan ide pokok.
3. Kebiasaan
Untuk situasi yang relatif sama atau kejadian yang berulang-ulang,
biasanya dikembangkan ide pokok tertentu yang relatif sama. Penetuan ide
pokok dilakukan berdasarkan kebiasaan.
Setelah ide pokok ditentukan, berikutnya perlu diperhatikan batasan
atau cakupan informasi yang menyangkut luas maupun kedalaman. Hal
tersebut perlu dilakukan mengingat manusia memiliki keterbatasan dalam
menerima informasi, misalnya akibat gangguan dalam menerima informasi
atau kurangnya kredibilitas komunikator. Pesan yang nersifat umum dan
luas sebaiknya dikoreksi lagi agar lebih spesifik dan mulai dipahami.
8
langsung atau tatap muka, melalui telepon, wawancara, pidato, seminar,
pelatihan, dan prestasi bisnis. Saluran itu disukai karena sederhana,
spontan, nyaman, praktis, ekonomis, dan memiliki kemampuan yang lebih
tinggi dalam memberikan umpan balik (feedback).
Tentu saja tidak semua pesan bisa dengan tepat dikomunikasikan
secara lisan. Informasi yang kontrofersial dan aktivitas pengambilan
keputusan akan terasa sesuai bila menggunakan saluran itu karena reaksi
non verbal penerima mudah diketahui dan komunikator dapat dengan
segera mengmabil tindakan yang tepat. Kekurangan atau kelemahan
saluran itu adalah sifatnya yang spontan sehingga pesan sering tidak dapat
direncanakan dan diorganisasikan dengan baik. Di samping itu, pesan lisan
yang disampaikan dari orang ke orang akan membuka peluang terjadinya
distorsi.
Saluran lisan dapat digunakan apabila:
Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
Pesan relatif sederhana dan mudah dimengerti
Tidak memerlukan catatan permanen
Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis
Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan
Tipe atau tingkatan komunikasi sangat menetukan tempat dan
media yang digunakan. Komunikasi lisan antar pribadi bisa dilakukan
diruang kerja hanya dengan panca indra atau dengan media elektronik,
seperti telepon dan voice mail. Selain memiliki kelebihan dalam kecepatan
pengiriman dan penerimaan informasi, telepon dan voice mail juga lebih
ekonomis.
Dalam aktivitas komunikasi yang menyebabkan audiens yang lebih
banyak, biasanya digunakan media kelompok atau publik, misalnya
seminar, rapat, dan konfernsiyang diselenggarakan disuatu tempat yang
lebih luas dengan bantuan peralatan audio visual jarak deka maupun jarak
jauh. Sementara dalam komunikasi massa, biasanya digunakan media
9
elektronik, misalnya radio, film, televisi, komputer, dan video
cassette/tape.
2. Saluran Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya
surat, memo, proposal,dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis
dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada spontan dan
bersahabat.
Pesan-pesan tertulis bisa ditulis dengan tangan atau dengan bantuan
media elektronik. Media elektronik yang biasanya dipergunakan adalah
mesin faks, telegram, dan e-mail. Saluran komunikasi tertulis tepat
diperguakan bila:
a. Tidak diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
b. Pesan terinci dan kompleks
c. Memerlukan perencanaan yang seksama
d. Memerlukan catatan permanen
e. Penerima dalam jumlah banyak
f. Penerima sulit dijangkau karena tersebat secara geografis
g. Ingin meminimalkan pilihan distorsi
Kelebihan dari saluran komunikasi tertulis adalah adanya kesempatan
bagi para komunikator untuk merencanakan dan mengendalikan pesan.
Kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bisa
diperoleh dalam waktu cepat.
10
Media pada saluran lisan Media pada saluran tertulis:
Percakapan tatap muka Surat, memo, laporan, proposal,
(pidato,rapat, seminar, konferensi). Electronik mail (e-mail)
Telepon, voice mail Telepon(SMS)
Radio, televisi, komputer Komputer
Pita audio dan video Faks
Teleconference Telegram
Video conference Pos biasa dan khusus
3. Kekayaan Media
Kekayaan media adalah nilai dan media dalam situasi komunikasi. Seperti
gambar dibawah ini menunjukan kontinum kekayaan media. Kekayaan
ditetapkan oleh kemampuan media untuk menyampaikan pesan dengan
memakai lebih dari satu isyarat, memudahkan umpan balik, dan
menetapkan fokus pribadi (Bovee dan Thill, 2003:31).
Komunikasi tatap muka adalah media yang paling kaya karena
bersifat pribadi, menyediakan umpan balik verbal dan nonverbal secara
langsung, dan menyampaikan emosi dibalik pesan. Namun, tatap muka
juga merupkan salah satu media yang paling terbatas karena menerima dan
pengirim pesan harus berada di satu tempat yang sama saat berkomunikasi.
Keterbatasan itu dapat diatasi dengan penggunaan teknoligi maju berupa
teleconference.
Media yang paling kaya digunakan untuk mengirimkan pesan non
rutin yang bersifat kompleks. Media kaya digunakan untuk menyampaikan
kepedulian dan memperoleh komitmen. Gunakan media yang lebih miskin
untuk menyampaikan pesan rutin dan sederhana. Media paling miskin
digunakan apabila umpan balik tidak terlalu penting.
BAB III
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis untuk
mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan . pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik
akan mempermudah pencapaian tujuan.
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah
dipahami memerlukan kreativitas. Namuun demikian, tujuan pesan bisnis
bukanlah agar penerima terpesona akan pengetahuan dan kreativitas pengirim.
Pesan bisnis yang dibuat hendaknya tetap terpusat pada penerima dan memiliki
tujuan yang jelas.
Penyusunan pesan bisnis meliputi :
1. Proses penyusunan pesan bisnis.
2. Menentukan tujuan pesan bisnis.
3. Melakukan analisis audiens.
4. Menentukan ide pokok.
5. Melakukan pemilihan saluran dan media.
DAFTAR PUSTAKA
12
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
https://www.google.com/search?
q=KONTINUM+KEKAYAAN+MEDIA&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0
ahUKEwiG7JjNtIjMAhWiGaYKHXAKBtUQ_AUICCgC&biw=1024&bih=667#i
mgrc=py9M3DZdVg6KoM%3A
13