“MEMBANGUN MEREK”
OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam media
pembelajaran.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................ 1
1.4 Manfaat..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
3.1 Kesimpulan............................................................................... 10
3.2 Saran.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
Merek yang paling kuat menyajikan lebih daripada sekadar daya tarik
rasional, merek tersebut mengandung kekuatan emosional. Marc Gobe, penulis
Emotional Branding, berpendapat bahwa merek-merek yang berhasil harus
melibatkan pelanggan pada tingkat yang lebih dalam, dengan menyentuh
emosional universal. Jika merek tersebut menimbulkan beberapa keyakinan dan
nilai yang kuat, perusahaan itu harus berhati-hati untuk tidak menyimpang atau
tidak membuat kesalahan dalam produksi dimana akan mengurangi kepercayaan
kualitas pada pembeli.
Pada saat yang sama, mereka adalah sesuatu yang jauh melebihi nama,
logo, warna, slogan, atau symbol. Semua ini adalah alat atau taktik
pemasaran.Merek pada hakikatnya merupakan janji pemasar untuk memberikan
beberapa ciri, manfaat, dan layanan tertentu terus-menerus kepada pembeli.
Pemasar tersebut harus membangun misi untuk merek tersebut dan visi tentang
harus menjadi seperti apa merek tersebut dan apa yang harus dilakukannya.
Pemasar tersebut harus berpikir bahwa dia menawarkan kontrak kepada pelanggan
tentang bagaimana merek tersebut berkinerja nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Aaker, ekuitas merek juga terkait dengan tingkat pengakuan nama
merek, persepsi mutu merek, asosiasi mental dan emosional yang kuat, dan aset
lain seperti paten, merek dagang, dan saluran distribusi.
Ekuitas merek adalah suatu aset. Ini dapat mengidentifikasikan ekuitas
merek sebagai efek diferensial positif yang ditimbulkan oleh pengetahuan nama
merek terhadap tanggapan pelanggan atas produk atau jasa. Ekuitas merek
mengakibatkan pelanggan memperlihatkan preferensi terhadap suatu produk
dibandingkan dengan yang lain walaupun pada dasarnya identik. Dan sejauh mana
pelanggan bersedia membayar lebih tinggi untuk merek tersebut, itu merupakan
ukuran ekuitas sebuah merek. Ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah
keuntungan bersaing:
1. Perusahaan tersebut akan memiliki pengaruh perdagangan yang lebih
besar dalam melakukan tawar-menawar dengan distributor karena
pelanggan mengharapkannya menjual merek tersebut.
2. Perusahaan tersebut dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari
pesaing-pesaingnya.
3. Perusahaan tersebut dapat lebih mudah melakukan perluasan produk.
4. Merek tersebut menawarkan kepada perusahaan itu, suatu pertahanan
terhadap persaingan harga.
Agar mendapatkan jumlah keuntungan tersebut maka produsen harus
mengelola ekuitas merek. Merek perlu dikelola dengan cermat sehingga
ekuitasnya tidak merosot. Hal ini merupakan pemeliharaan atau peningkatan
kesadaran merek, persepsi mutu dan fungsionalitas, dan asosiasi yang positif.
a. Keputusan Merek
Keputusan ini berisi apakah suatu perusahaan menggunakan merek atau
tidak dalam pembuatan produknya. Pada masa lalu, umumnya produk
tidak diberi merek. Produsen dan perantara menjual produknya dalam
suatu barel, bin, atau peti tanpa identifikasi pemasokannya. Kini
pemberian merek sudah merupakan suatu keharusan sehingga hampir
tidak ada produk yang tidak diberi merek. Ini dikarenakan merek dapat
memberikan beberapa keunggulan bagi penjualnya antara lain:
1. Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri
masalah yang ada.
2. Merek dan tanda dagang penjual memberikan perlindungan hukum
atas tampilan produk yang unik.
3. Merek memberikan penjual kesempatan untuk menarik pelanggan
yang setia dan menguntungkan.
4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
5. Merek yang baik mampu membantu membangun citra perusahaan.
b. Keputusan Sponsor Merek
Pada keputusan ini produsen memiliki beberapa pilihan sehubungan
dengan penggunaan sponsor merek. Produk tersebut dapat diluncurkan
sebagai merek produsen (disebut merek nasional), merek distributor
(juga disebut merek penjual ulang, toko, rumah atau pribadi), atau nama
merek lisensi.
c. Keputusan Nama Merek
Pada keputusan ini produsen dan perusahaan jasa yang menggunakan
merek untuk produknya harus memilih nama merek mana yang akan
digunakan. Terdapat 4 strategi yaitu nama masing-masing, nama
kelompok bersama, nama kelompok terpisah untuk semua produk, dan
nama perusahaan yang digabung dengan nama masing-masing produk.
Dalam menentukan nama merek, ada beberapa kualitas yang
diinginkan suatu merek oleh konsumen yaitu:
1. Harus menyatakan sesuatu mengenai manfaat produk.
2. Menyatakan mutu produk.
3. Mudah diucapkan, dikenal dan diingat.
4. Harus menarik perhatian.
5. Harus tidak memiliki arti buruk di negara dan bangsa lain.
d. Keputusan Strategi Merek
Perusahaan memiliki 5 pilihan dalam hal strategi merek yaitu:
1. Perluasan Lini
Perluasan lini terdiri atas pengenalan jenis produk tambahan dalam
kategori produk yang sama dengan menggunakan merek yang
sama, seperti selera, bentuk, warna, unsur tambahan dan ukuran
kemasan yang baru. Banyak perusahaan kini memperkenalkan
variasi bermerek (branded variant) yang merupakan lini merek
khusus yang dipasok kepada pengecer atau saluran distribusi
tertentu. Mayoritas aktivitas produk baru adalah perluasan lini.
Kapasitas produksi yang berlebihan sering menyebabkan
perusahaan mengenalkan produk-produk baru.
2. Perluasan Merek
Suatu perusahaan mungkin menggunakan nama mereknya yang
sudah ada untuk meluncurkan produk dalam kategori lain atau
produk baru. Strategi perluasan merek akan memberikan sejumlah
keuntungan. Merek yang sangat dihargai akan memberikan
pengakuan dan penerimaan atas produk baru. Ini memudahkan
perusahaan untuk memasukkan jenis produk baru lebih mudah.
3. Multi merek
Perusahaan sering memperkenalkan merek tambahan untuk jenis
yang sama. Ada berbagai motif untuk itu. Kadang-kadang
perusahaan melihatnya sebagai cara untuk membentuk tampilan
atau daya tarik lain untuk motif pembelian lainnya. Kadang-kadang
perusahaan memperoleh beberapa merek karena mengakuisisi
perusahaan pesaing yang masing-masing merek memiliki pengikut
setia. Selain itu juga dapat memungkinkan perusahaan mengikat
lebih banyak ruang rak distributor dan melindungi merek
pertamanya dengan menciptakan merek pengapit.
4. Merek Baru
Ketika perusahaan meluncurkan produk jenis baru, perusahaan
mungkin mendapatkan bahwa tidak ada satupun merek yang
dimilikinya yang tepat untuk produk tersebut, ini dapat merusak
citra merek lama dan tidak dapat membantu produk baru tersebut.
5. Merek Bersama (dual branding)
Merek bersama ini merupakan dua atau lebih yang terkenal
digabungkan dalam satu tawaran. Masing-masing sponsor merek
mengharapkan bahwa nama merek lain akan memperkuat
preferensi atau minat pembeli.
e. Keputusan Reposisi Merek
Sebaik apapun suatu merek ditempatkan di pasar, perusahaan pasti
harus menetapkan kembali posisinya nanti. Pesaing mungkin
meluncurkan suatu merek menyaingi merek perusahaan dan merebut
pangsa pasarnya. Atau preferensi pelanggan mungkin beralih,
meninggalkan merek perusahaan dengan permintaan kecil.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari makalah yang kami buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jika terdapat kesalahan-kesalahan yang kami buat mohon dimaafkan karena
manusia tidak luput dari kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan.Maka kami
harapkan agar pembaca dapat memberikan saran dan kritikan terhadap makalah
ini yang nantinya akan kami jadikan pedoman dalam penyusunan makalah yang
akan kami buat selanjutnya.